Bab ini berisi tentang uraian data dari pembahasan yang menyangkut
berikut:
berikut:
47
48
b. Profil Sd Muhammadiyah 1
1) Visi
Indikator Visi:
akademik
berlaku.
2) Misi
0,388 dan pada uji validitas diatas dinyatakan 4 butir soal tidak
valid dan 16 butir soal valid. Untuk butir soal yang tidak valid di
nilai tersebut lebih besar dari >0,70 jika lebih kecil maka variabel
yang diteliti tidak bisa dikatakan reliabel karna <0,70. Hasil dari
bahwa cronbach alpha pada variabel ini lebih tinggi dari pada nilai
1) Deskripsi Data
1 X1 50 70
2 X2 60 80
3 X3 55 85
4 X4 55 90
5 X5 60 85
6 X6 80 85
7 X7 80 80
8 X8 75 90
9 X9 70 80
10 X10 55 75
11 X11 60 80
12 X12 55 75
13 X13 65 60
14 X14 55 85
15 X15 40 60
16 X16 50 65
17 X17 50 75
18 X18 50 80
19 X19 55 75
20 X20 65 85
21 X21 55 70
22 X22 60 50
23 X23 70 80
24 X24 50 75
25 X25 50 65
26 X26 65 80
27 X27 65 90
28 X28 80 100
29 X29 75 85
Rata-rata 60,5 77,7
Sumber : Data diolah Pribadi, 2023
rata- nilai rata-rata pretest siswa pada kelas kontrol 57,7 dan
ini.
standar nilai KKM yaitu 13,7%. Untuk kelas kontrol pada siswa
tahap post-test yaitu 100 dan skor minimum yaitu 50 dengan nilai
rata-rata 77,7.
73,5.
1) Uji Normalitas
Smirnov.
disimpulkan bahwa, nilai sign lebih besar dari nilai 0,05 artinya
berdistribusi normal.
59
disimpulkan bahwa, nilai sign lebih kecil dari nilai 0,05 artinya
berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
islam adalah 0,723 yang lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, nilai
islam adalah 0,638 yang lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, nilai
3) Uji Hipotesis
belajar PAI
Paired Differences
95% Confidence Sig.
Std.
Std. Interval of the t df (2-
Mean Error
Deviation Difference tailed)
Mean
Lower Upper
Pair 1
- -
Pretes dan 10,31523 1,91549 -21,16508 -13,31768 28 0,000
17,24138 9,001
PostTest
Gambar 4.4
Analisis Pretest dan Posttest kelas Eksperimen
Sumber: Data Primer (diolah SPSS versi 24, 2023)
atau Sig (2-tailed) > 0,05), Ho ditolak dan Hα diterima apabila Sig
belajar PAI.
B. Pembahasaan
didik sangat antusias dalam proses penemuan masalah. Peserta didik sangat
bangga karena mereka dapat mencari dan menemukan sediri jawaban dari
pertanyaan yang diberikan oleh pendidik. Dari sini, peneliti dapat melihat
desain non aquivalent control group design yaitu eksperimen yang dilakukan
pada kedua kelompok yaitu kelas VI A adalah kelas eksperimen yang diberi
adalah kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan. Penelitian ini relavan
discovery learning.
memberikan pre-test sebagai tes awal dan post-test sebagai tes akhir setelah
nomor item soal dalam bentuk pilihan ganda kemudian diberikan materi tanpa
yaitu post-test dengan jumlah soal sebanyak 20 nomor dalam bentuk pilihan
learning. setelah itu, tes akhir yaitu post-test dengan jumlah item soal
sebanyak 20 nomor.
dan skor minimum yaitu 50 dengan nilai rata-rata 60.5. Sedangkan skor
maksimum kelas eksperimen pada post-test yaitu 100 dan skor nilai minimum
65
yaitu 50 dengan nilai rata-rata 77.7. Hasil analisis data kelas kontrol
menunjukkan skor maksimum untuk kelas kontrol yaitu yang diajar tanpa
adalah 80 dan skor minimum yaitu 40 dengan nilai rata-rata 57.7. Sedangkan
skor maksimum kelas kontrol pada tahap post-test yaitu 90 sedangkan skor
kontol. Dapat juga diketahui perbandingan nilai KKM kelas eksperimen dan
kelas kontrol membuktikan adanya perbedaan dari hasil belajar antara kedua
kelas yang sudah mengacu pada KKM pendidikan agama islam yaitu 70.
kelas eksperimen pada siswa yang memiliki pencapaian standar nilai KKM
sebesar 86,3% sedangkan siswa yang belum tercapai pada standar nilai KKM
yaitu 13,7%. Untuk kelas kontrol pada siswa yang memiliki pencapaian
standar nilai KKM sebesar 75% sedangkan siswa yang belum tercapai nilai
pembelajaran discovery learning terhadap hasl belajar PAI bagi siswa kelas
kelas eksperimen setelah menggunakan SPSS maka output nilai sign untuk
pre-test diperoleh nilai sebesar 0,186 dan post-test diperoleh sebesar 0,33.
Berarti, nilai sign lebih besar dari nilai α (0,05) artinya, data berdistribusi
normal. Sedangkan untuk kelas kontrol, terdapat nilai sign untuk pre-test
66
diperoleh nilai sebesar 0,200 dan post-test diperoleh sebesar 0,173. berarti,
nilai sign lebih besar dari nilai α (0,05) artinya, data berdistribusi normal.
menunjukkan bahwa nilai signifikan pada hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran PAI adalah 0,723 yang lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu,
nilai signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga memiliki makna bahwa varians
dari kedua data yang dibandingkan adalah homogen. Pada hasil analisis uji
nilai signifikan pada hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI
adalah 0,638 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga nilai signifikan lebih besar
dari 0,05 memiliki makna bahwa varians dari kedua data yang dibandingkan
adalah homogen.
menggunakan Paired Sampel T-Test yang dilakukan pada data hasil belajar
Dengan demikian, Ho ditolak dan Hα diterima karena Sig (2-tailed) < α atau
T hitung = 0,000 < T tabel = 1,701. Artinya terdapat perbedaan rata-rata hasil
belajar peserta didik yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan
uji independent sample t-tes menunjukkan nilai sig. = 0,036 < 0,05. Sesuai
kriteria uji jika sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat perubahan
signifikan hasil belajar nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Data hasil belajar siswa menunjukkan Model discovery learning lebih tinggi
yang tidak diberi perlakuan yang sama. Model discovery learning lebih
pada hasil uji hipotesis melalui indendent sample test dengan nilai p= 0,002
< a = 0,05 bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model discovery
terhadap hasil belajar PAI yang telah diuji melalui uji koefisien determinasi
menggunakan olahan data SPSS versi 24. Dapat dijelaskan bahwa model
dependent dan masih ada 39,4% varian yang dijelaskan oleh faktor lain yang
Sukardi bahwa yang mempengaruhi hasil belajar tidak hanya pada penerapan
model pembelajaran saja tetapi ada faktor internal yaitu: fisiologis dan