BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harapannya yaitu pembelajaran sains menuntut peserta didik agar menguasai
keterampilan proses serta sikap ilmiah. Keterampilan ini disebut dengan Keterampilan Proses
Sains. Namun fakta dilapangan Berdasarkan penelitian Astutik & Nurita (2018) menyatakan
90% keterampilan proses sains peserta didik masih rendah. Peserta didik jarang melakukan
percobaan atau praktikum, sehingga keterampilan proses sains peserta didik kurang terasah.
Berdasarkan penelitian Murtiani (2020) pembelajaran disekolah yang menekankan indikator
keterampilan proses sains sebagian peserta didik belum bisa mengidentifikasi masalah,
merencanakan percobaan yang masih tidak runtut, memprediksi masalah, menguji hipotesis,
serta peserta didik masih kebingungan dan tebalik-balik dalam menerapkan konsep dari materi
oleh karena itu keterampilan proses sains peserta didik belum berkembang sesuai harapan.
Solusi dari peneliti yaitu dengan Penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing untuk
dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Islami, Khaeruddin, & Azis (2019) penggunaan LKPD berbasis
Inkuiri terbimbing efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains. Berdasarkan penelitian
Saidaturrahmi (2019) memperlihatkan bahwa KPS berpengaruh terhadap hasil belajar peserta
didik. Semakin tinggi nilai KPS dari peserta didik maka akan berdampak pada hasil belajarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik sebelum penerapan
LKPD berbasis inkuiri terbimbing ?
2. Bagaimana keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik setelah penerapan
LKPD berbasis inkuiri terbimbing ?
3. Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar sebelum dan setelah
penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing ?
4. Apakah penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan
proses sains dan hasil belajar peserta didik ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik sebelum
penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing.
2. Untuk mengetahui keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik setelah
penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing.
3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik
sebelum dan sesudah penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing
4. Untuk mengetahui apakah penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing dapat
meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian teoritis dan manfaat praktis. Manfaat praktis terbagi menjadi manfaat
bagi peneliti, guru, peserta didik, dan sekolah.
2. Inkuiri Terbimbing
Inkuiri dalam bahasa inggris Inqury, berarti penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses
menyeluruh yang dilakukan manusia untuk menemukandan mendapatkan informasi (Sanjaya,
2007). Inkuiri berarti suatu susunan proses belajar yang melibatkan secara tersusun, jelas, dan
logis sehingga mereka dapat menyimpulkan sendiri penemuanya dengan penuh rasa percaya diri
(Trianto, 2009). Penerapan strategi pembelajaran Inkuiri Terbimbing menurut Sanjaya (2006)
meliputi: 1) Orientasi, 2) Merumuskan masalah, 3) Merumuskan hipotesis , 4) Mengumpulkan
data, 5) Menguji hipotesis, dan 6) Merumuskan kesimpulan
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan
belajar. Hasil belajar tersebut diperoleh melalui suatu penilaian (Abdurrahman, 2003). Hasil
belajar menjadi salah satu bagian terpenting dalam proses pendidikan. Hasil belajar berperan
untuk mengetahui kemampuan siswa dan sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
B. Kerangka Pikir
Pembelajaran Fisika
C. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini yaitu keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik
meningkat setelah penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing.
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan dikelas VIII Semester Genap
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan bentuk Matching
Pretest-Posttest Control Group Design.
Tabel 3.1 Matching Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 O2
G. Prosedur penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap akhir.
Keterangan:
n = Jumlah sampel yang diperlukan
N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan sampel (5%)
Sugiyono (2019)
2. Mencari Mean (X)
̅ = ∑∑
Keterangan:
̅ = Skor rata-rata
∑ = Jumlah skor total peserta didik
∑ = Jumlah responden
Sugiyono (2017)
3. Mencari Standar Deviasi
∑
S= √ ∑
Keterangan:
S = Standar deviasi
∑ = Jumlah skor total peserta didik
∑ = Jumlah skor rata-rata
Keterangan:
〈〉 = Gain
= Skor tes akhir
= Skor tes awal
= Skor ideal dari tes awal dan akhir
Adapun interpretasi g yang diperoleh ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Interpretasi Gain Ternomalisasi 〈 〉