Anda di halaman 1dari 1

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan lingkungan.

Pembelajaran kimia
yang saat ini dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung hanya pasif
mendengarkan dan menerima pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit
memahami dan mengaplikasikan konsep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran kimia sekolah biasanya terkait dengan subjek membosankan sehingga mengurangi level
antusiasme dan semangat siswa dalam belajar. Salah satu alasan untuk situasi ini adalah kurangnya
model pembelajaran yang diharapkan sesuai kemampuan untuk siswa.

> Salah satu upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model
pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). CPS merupakan model pembelajaran yang berfokus pada
Keterampilan mengajar dan pemecahan masalah, diikuti dengan peningkatan keterampilan. Ilmu
pengetahuan, khususnya kimia, masalah ini untuk mendorong orisinalitas siswa dan kontribusi khusus
dalam memecahkan masalah. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diselesaikan, model
pembelajaran CPS .

 Model pembelajaran CPS memiliki enam kriteria yang dijadikan sebagai landasan utama yang sering
disingkat dengan OFPISA, yaitu objectif finding, fact finding, problem finding, idea finding, solution
finding dan acceptence finding. Hampir semua upaya pemecahan masalah yang menggunakan model
pembelajaran CPS selalu melibatkan keenam karakteristik tersebut

 Salah satu materi kimia yang dianggap cukup sulit adalah materi larutan penyangga. Materi larutan
penyangga meliputi pengertian larutan penyangga, pembuatan larutan penyangga, menghitung nilai
pH larutan penyangga, dan fungsi larutan penyangga pada organisme. Materi ini mengandung banyak
konsep prasyarat yang harus dikuasai siswa, antara lain persamaan reaksi, sifat-sifat materi,
kesetimbangan kimia, molaritas, dan asam basa. Karena koneksi konseptual cukup kompleks, guru
perlu mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan siswa.

 Beberapa penelitian yang mendukung terjadinya peningkatan kemampuan tentang peran model CPS
dalam peningkatan prestasi belajar siswa dan berpikir kreatif siswa telah banyak di lakukan. Model
pembelajaran CPS menunjukkan hasil dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa (Sari,
2014; Risnawati & Saadi, 2016; Wahyu, Rusmansyah, & Sholahuddin. 2017). Hasil belajar siswa yang
meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik, mengalami peningkatan dengan menggunakan model
pembelajaran CPS (Supardi & Putri, 2010; Rusmansyah, 2015; Apriyadi & Syahmani, 2011).

BAB 2

- Belajar dan Pembelajaran


- Model Pembelajaran CPS
- Kelebihan dan Kekurangan CPS
- Prestasi Belajar
- Minat Belajar
- Materi Larutan Penyanggah

 Observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan minat siswa selama pembelajaran.


Sedangkan soal pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui kefeektifan atau hasil
belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran CPS.

Anda mungkin juga menyukai