Disusun Oleh :
INTA OKTAPIYANI
NIM : 4201.0113.B.085
ISAH AWISAH
NIM : 4201.0113.B.086
Tahun 2014
KATA PENGANTAR
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus saat ini bukan hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi sudah
menyerang anak-anak dan remaja. Ironisnya lagi, diabetes pada anak sulit dideteksi
sejak dini bahkan sejak bayi sekalipun.
Menurut ahli, tidak ada tanda-tanda khusus dari bayi yang dapat membuktikan bahwa
seorang anak nantinya akan menderita diabetes. “Biasanya anak akan ketahuan
menderita diabetes pada usia 7 tahun keatas, Diabetes pada anak dapat pula
menyebabkan kematian dan dapat mengganggu proses tumbuhkembangnya. Anak
yang terkena DM hendaknya menjalani terapi insulin daripada mengkonsumsi obat-
obatan. Anak yang menderita diabetes ini juga perlu dijaga pola makannya dan
olahraga secara teratur. Luszy mengakui anak-anak memang agak sulit untuk diatur
pola makannya apalagi sekarang ini kehadiran makanan cepat saji sangat digemari
oleh anak-anak. Di sinilah perlu peran orang tua, keluarga dan guru dalam membantu
anak untuk bisa memperhatikan pola makan yang baik. Secara umum di dunia terdapat
15 ka¬sus per 100.000 individu pertahun yang men-derita DM tipe 1. Tiga dari 1000
anak akan menderita IDDM pada umur 20 tahun nantinya. Insiden DM tipe 1 pa¬da
anak-anak di dunia tentunya berbeda. Terdapat 0.61 kasus per 100.000 anak di Cina,
hingga 41.4 kasus per 100.000 anak di Finlandia. Angka ini sangat ber¬variasi,
terutama tergantung pada ling¬kungan tempat tinggal. Ada kecenderung¬an semakin
jauh dari khatulistiwa, angka kejadiannya akan semakin tinggi. Meski belum ditemukan
angka kejadian IDDM di Indonesia, namun angkanya cenderung le¬bih rendah
dibanding di negara-negara eropa.
Diabetes adalah sebuah penyakit serius, dan ketika penyakit ini menyerang anak-anak,
ini bisa menjadi lebih berbahaya dan mengancam nyawa. Juvenile Diabetes adalah
penyakit yang telah menyerang banyak anak-anak di seluruh dunia. Pengobatan harus
dimulai sesegera mungkin untuk anak-anak seperti itu, namun mereka harus hidup
bermasalah sepanjang hidup mereka.
Jika seseorang dapat mengetahui gejala dengan cepat dan diagnosa dapat
terselesaikan pada tahap awal, maka penyakit juga dapat lebih cepat diatasi. Di bawah
ini disebutkan 8 (delapan) gejala teratas Diabetes pada anak-anak (Juvenile Diabetes)
yang dapat membantu orang tua untuk mengetahui bahwa anak mereka mungkin
menderita diabet, tapi semoga saja tidak.
2
B. Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
B. Etiologi
C. Patofisiologi
Gejala pada anak hampir sama seperti pada orang dewasa. Perbedaannya ialah
pada anak permulaan lebih cepat dan pada umumnya anak kurus. Biasanya
keluhan utama, anak bertambah kurus atau tidak bertambah gemuk, sedangkan
makan banyak, selalu haus dan banyak kencing. Pada anak yang tadinya tidak
ngompol tiba – tiba ngompol lagi. Kulit teraba agak kering, sering gatal – gatal
( pruritus ) dan kadang – kadang ada hipertrikosis. Sering terdapat infeksi kulit.
Kalau keadaan menjadi lebih berat, anak bisa jatuh dalam keadaan koma ( koma
diabetikum ) dengan gejala berupa kesadaran menurun, kulit kering, pipi
kemerahan, bibir merah, nafas berbau aseton, pernafasan cepat, mual dan
muntah, nyeri perut dan kadang–kadang nyeri seluruh badan. Disisi lain tanda dan
gejala pada intinya yaitu :
6
Delapan gejala teratas Diabetes pada anak-anak (Juvenile Diabetes)
Meskipun seorang anak membutuhkan banyak air setiap hari, anak yang
menderita Juvenile Diabetes akan meminum air lebih banyak daripada yang
biasa mereka lakukan, dan mereka akan merasa bertambah haus yang sangat
tajam. Tak peduli seberapa banyak air yang sudah dia minum, rasa hausnya
tidak akan hilang dengan mudah.
5
3. Sering Buang Air Kecil (Pipis/Kencing)
Gejala yang sangat umum bagi anak-anak yang menderita juvenile diabetes
adalah mereka sering buang air kecil/pipis/kencing, dan mereka tidak dapat
menahan kencing mereka walaupun hanya untuk sesaat. Gejala ini juga dialami
oleh orang dewasa yang menderita diabetes, Jika Anda melihat anak Anda
sering bolak-balik mengunjungi kamar mandi, saatnya Anda membawa anak
Anda untuk diperiksa apakah dia terserang juvenile diabetes, semoga tidak.
Terlepas dari fakta apakah anak Anda adalah seorang yang sedikit obesitas atau
memiliki berat badan yang normal. Ketika Anda mengetahui bahwa anak Anda
berat badannya menurun secara tiba-tiba, ini adalah gejala umum lain yang
terlihat pada anak-anak yang menderita juvenile diabetes.
Jika anak Anda rajin menyikat giginya setiap hari dan merawatnya, seharusnya
dia tidak memiliki bau tak sedap pada mulutnya. Namun seorang anak yang
menderita Juvenile Diabetes akan memiliki aroma napas yang tak sedap, yang
dapat dengan mudah dibedakan dengan aroma yang lain. Dianjurkan agar Anda
segera memeriksakan anak Anda ketika menghadapi masalah seperti itu.
6. Meras Lelah
6
7. Perubahan dalam Penglihatan
Gejala yang sangat berbahaya bagi juvenile diabetes adalah adanya perubahan
dalam penglihatan, yang banyak dialami oleh anak-anak pengidap penyakit ini.
Kaburnya penglihatan atau perubahan-perubahan yang lain harus segera
diperhatikan dan Anda harus segera membawa anak Anda untuk diperiksa.
Seorang anak yang selalu ceria, bahagia dan menyenangkan untuk bermain.
Dengan tiba-tiba menjadi emosi, bingung dan marah tanpa ada alasan sama
sekali. Anak menahan diri dari bersama dengan teman-temannya, anggota
keluarga atau kerabat dan memilih untuk menghabiskan waktunya sendirian.
Jika anak Anda tiba-tiba menunjukkan perubahan ekstrim dalam pola perilaku
seperti itu, segeralah periksakan anak Anda.
E. Faktor Resiko
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan ini paling sering dilakukan. Ba¬tas¬nya 200 mg/dl (11 mmol/l)
untuk GDS dan 120 mg/ml (7 mmol/l) untuk GDP. Selain darah, glukosa
urin dapat me-nunjang diagnosis dan keton urin da¬pat menjadi petanda
Ketoasidosis Dia¬be¬tik (KAD), meskipun keton urin normal di¬temukan
pada orang yang lapar dan pua¬sa. Ketonuria dapat menjadi marker jika
terdapat defisiensi insulin dan gejala klinis yang menunjang KAD.
7
G. Diagnosis
Diagnosis yang dapat ditegakkan jika didapatkan salah satu dari gejala dibawah
ini yaitu:
1. Adanya gejala diabetes yang klasik seperti poliuria, polifagi, polidipsi dan
ketonuria penurunan berat badanyang cepat disertai dengan kadar glukosa
darah plasma 200 mg/dl.
H. Penatalaksanaan
1. Edukasi
2. Diet
Makanan harus adekuat untuk pertumbuhan dan aktifitas normal dan cukup
mengenyangkan., Diet bebas pada anak boleh, asal tidak berlebihan dan
harus menjauhkan diri dari makanan yang manis ( seperti gula – gula )
Prinsip diet ini adalah :
3. Latihan Jasmani
Latihan jasmani merupakan bagian dari kehidupan anak, remaja, dan orang
dewasa. Latihan jasmani akan membantu mempertahankan berat badan
ideal, meningkatkan kapasitas kerja jantung dan mengurangi terjadinya
komplikasi jangka panjang serta dapat membantu kerja metabolisme tubuh
sehingga dapat mengurangi kebutuhan insulin.
8
Sebelum melakukan latihan jasmani harus diperhatikan jenis latihan,
intensitas, tingkat kebugaran dan kebiasaan pesien.agar tidak terjadi
hipoglikem.
4. Pengobatan Insulin
Cara pemberian insulin dimulai dengan insulin regular dalam dosis kecil,
misalnya 4 unit, tiga kali sehari sebelum makan. Berangsur – angsur
dinaikkan sampai dosis tepat yang dapat diketahui dari pemeriksaan urin
dan gula darah
I. Komplikasi
1. Infeksi sekunder
2. Gangren ( jarang )
3. Gangguan pertumbuhan dan pubertas
4. Katarak
5. Arteriosclerosis ( sesudah 10 – 15 tahun )
6. Hepatomegali.
J. Prognosis
A. PENGKAJIAN
9
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ukur kadar gula darah untuk menentukan dosis insulin yang tepat
Berikan insuliun sesuai ketentuan untuk mempertahankan kadar gula darah
normal
Pahami perbedaan dalam komposisi, waktu awitan, cara kerja, dan durasi
kerja untuk berbagai preparat insulin (untuk menjamin pemberian insulinb
yang adekuat)
Siapkan insulin dan berikan insulin sesuai dengan teknik yang benar
Rotasi area injeksi untuk meningkatkan absorbsi kadar glukosa
Kriteria hasil : Anak menunjukan kadar gula darah normal
11
BAB III
Kesimpulan
12