Disusun Oleh:
Nigita Rena Pima (G2A220074)
Gejala
Bahaya
Pada anak-anak yang terkena penyakit diabetes, risiko paling berat yang
kemungkinan terjadi ialah kematian. Risiko kematian bisa saja terjadi pada anak
karena kondisi hyperglikemi (kadar gula darah yang berlebihan) tidak segera
tertangani. Kondisi di mana kadar gula terlalu banyak di dalam darah
menyebabkan anak seringkali merasa lapar dan haus sehingga berbanding lurus
juga dengan keinginan untuk buang air kecil yang sering serta mengompol adalah
bukan hal yang aneh lagi meski anak-anak sudah besar.
Risiko kronis lain yang menyebabkan diabetes pada anak sangat berbahaya adalah
terjadina kelainan pembuluh darah besar (aorta) di jantung dan otak. Tentu saja
hal ini akan sangat membahayakan bagi keselamatan anak, maupun kelainan
pembuluh darah kecil (kapiler) seperti pada organ ginjal, serabut saraf, dan mata.
Sementara pada saat remaja nanti, risiko terkena penyakit jantung, gagal ginjal,
mati rasa, sampai meninggal muda adalah mungkin saja terjadi pada anak-anak
yang menderita diabetes.
Tindakan Pencegahan
Perlu dikehui bahwa gejala diabetes tidak selalu terjadi pada anak dengan berat
badan berlebih atau obesitas. Justru, anak-anak yang berbadan kurus bisa
menderita penyakit ini karena diabetes sendiri sering membuat anak kehilangan
berat badan, namun yang terjadi nafsu makannya justru semakin bertambah dan
anak selalu kelaparan. Oleh sebab itu, ada baiknya jika menemukan gejala-gejala
seperti yang telah disebutkan, untuk segera membawa anak ke pelayanan
kesehatan agar mendapat pemeriksaan lebih lanjut dan bisa segera mendapatkan
penanganan yang tepat.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien dengan DM type 1
meliputi:
1. Resiko Ketidakseimbangan kadar gula darah berhubungan penyakit diabetes
mellitus
2. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolik ditandai
dengansering lelah, lemah, pucat, klien tampak letargi/tidak bergairah.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
dengan tidak mampu dalam mengabsorbsi makanan karena faktor biologi
(defisiensi insulin) ditandai dengan lemas, berat badan pasien menurun walaupun
intake makanan adekuat, mual dan muntah, konjungtiva tampak pucat, pasien
tampak lemah, GDS >200 mg/dl.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat tidak
adekuat (penurunan fungsi limfosit).
5. Resiko cedera berhubungan dengan disfungsi sensori.