Apabila diare berlangsung terlalu lama tanpa ditangani, diare dapat menjadi pertanda
gangguan serius, seperti Inflammatory Bowel Disease (ppenyakit radang usus) atau Irritable
Bowel Syndrome (IBS), atau sindrom iritasi usus.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Diare adalah penyakit serius jika terjadi pada bayi dan anak Anda. Diare dapat menyebabkan
dehidrasi serius dan mengakibatkan kondisi yang membahayakan nyawa pada waktu yang
singkat. Anda perlu menghubungi dokter jika Anda melihat gejala-gejala ini pada anak Anda:
Segera cari perawatan medis jika gejala berikut terjadi pada anak Anda:
Gejala dehidrasi, seperti tangan dan kaki yang dingin, kulit pucat, jarang buang air kecil,
mudah marah, atau mengantuk
Demam tinggi
Feses mengandung darah dan nanah
Feses berwarna hitam.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
Apa penyebab diare?
Berikut ini hal-hal yang dapat menjadi pemicu atau penyebab diare:
Faktor-faktor risiko
Siapa saja yang berisiko terkena diare?
Selain penyakit medis, beberapa kebiasaan berikut ini juga dapat membuat seseorang lebih
rentan terkena diare, yaitu:
Pada beberapa kasus, dokter dapat meminta Anda melakukan tes tambahan untuk mengetahui
lebih lanjut terhadap kondisi Anda, seperti:
Tes darah
Tes urin dan feses
Pemeriksaan rektum.
Apa obat diare yang biasa digunakan?
Obat untuk diare ringan hanyalah konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan
cairan. Hal ini berarti Anda perlu minum lebih banyak air atau minuman elektrolit, seperti
minuman berenergi.
Untuk diare yang lebih serius, obatnya mungkin dapat berupa infus. Jika diare disebabkan
oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Dokter atau apoteker dapat memberikan cairan rehidrasi oral (sejenis penggantian cairan
untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi, terutama yang disebabkan bakteri) untuk
mencegah dehidrasi. Cairan rehidrasi dapat memberikan tubuh glukosa, garam dan mineral
penting lainnya yang hilang selama dehidrasi. Cairan rehidrasi oral cocok diberikan untuk
diare pada anak-anak dan orang tua, dan dijual di apotik tanpa resep.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau
pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi diare?
Menurut ahli gizi dari Stanford Health Care, gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut
dapat membantu Anda mengatasi diare:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Penyebab[sunting | sunting sumber]
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari
luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan vitamin
C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya
disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada
beberapa kondisi lain yang melibatkan tetapi tidak semua
gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare
adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.
Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan
sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare
juga karena membuat usus kaget.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap
oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi,
atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan
sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang
dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar.
Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang
lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus
besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan
hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa
infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari
racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan
dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien
yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum
dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu.
Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare
dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat
mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius,
seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat
menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn.
Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak
mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus
buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang
berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup
makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih
baik makan terlebih dahulu.
Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat
pengungsian yang buruk serta kondisi rumah yang masih
kotor terkena genangan air, juga sulitnya mendapat air
bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare
setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru
bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan
cairan, maka semua organ akan mengalami gangguan.
Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada anak-
anak.[2]
Gejala[sunting | sunting sumber]
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar
terus menerus disertai dengan rasa mulas yang
berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi
gejala lainnya yang dapat timbul antara
lain pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi.
Perawatan[sunting | sunting sumber]
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi
sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang
hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk
menyediakan garam yang dibutuhkan dan
sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan
pilihan utama dan telah diperkirakan telah
menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun
terakhir.[1] Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut
dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan
bahan-bahan berikut ini:[2]
200 ml atau segelas seukuran belimbing air matang
2 sendok teh gula pasir
Kurang dari
1 1/2 gelas 1/2 gelas
1 tahun