Anda di halaman 1dari 33

Preterm, posterm,

kehamilan ganda
Oleh: Chelsia, S.Ked (I11112037)
Pembimbing: dr. Desmy Adelia, Sp.OG
Definisi
Aterm : 37 -42 minggu
Preterm : 20-26 minggu
Postterm: >42 minggu

Dari HPHT
Preterm
Faktor Risiko
🎃 KPD, korioamnionitis, bakteriuri
🎃 Riwayat persalinan atau kontraksi preterem
🎃 Riwayat abortus (2x pada trimester 2)
🎃 Riwayat ab. iminens kehamilan ini
🎃 Perdarahan antepartum, plasenta previa/solusio plasenta
🎃 Hipertensi kehamilan
🎃 Servik inkompeten atau riwayat konisasi
🎃 Riwayat operasi saat hamil
🎃 Janin mati, kelainan kongenital
🎃 Infeksi sistemik berat
🎃 Kehamilan dengan AKDR insitu
🎃 Kehamilan ganda, polihidramnion, oligohidramnion
🎃 Kelainan letak
🎃 DM
🎃 Trauma
Epidemiologi
🎃 Eropa 5-11%.
🎃 USA (2000) sekitar I I,9%
🎃 India sekitar 30%
🎃 Afrika Selatan 15%
🎃 Sudan 31%
🎃 Angka BBLR di Indonesia sekitar 27,9%

🎃 75% kematian perinatal terjadi pada preterm


🎃 Risiko kematian preterm 70% lebih tinggi
🎃 Permasalahan: organ tidak matang, gawat napas,
perdarahan intraventrikuler, displasia pulmonal,
sepsis, NEC
Klasifikasi
1. Idiopatik/Spontan (Sekitar 50%)
Sekitar 12,5% persalinan preterm spontan didahului
oleh KPD, yang sebagian besar disebabkan faktor infeksi
(korioamnionitis).
2. Iatrogenik /Elektif
Persalinan preterm buatan /iatrogenik disebut juga
sebagai elective preterm
Misal pada PEB, eklamsia
Gejala
Awal :
🎃 Nyeri/tegang pada perut bawah
🎃 Nyeri pinggang
🎃 Rasa penekanan pada jalan lahir
🎃 Bertambahnya cairan vagina
🎃 Perdarahan/bercak/lendir bercampur darah
🎃 Definitif: (memenuhi kriteria persalinan)
🎃 Kontraksi teratur (≥1x dalam 10’)
🎃 Perubahan serviks (pembukaan ≥2 cm, pendataran)
Preterm
Nilai:
🎃 Ada plasenta previa?
🎃 Ketuban intak atau pecah?
🎃 Korioamnionitis?
🎃 Ada infeksi sistemik?
🎃 Polihidramnion?
🎃 Riwayat obstetri sebelumnya?
Pengelolaan
🎃 Konfirmasi umur kehamilan dengan berbagai cara
🎃 Penilaian kontraksi uteris (lama, intensitas, frekuensi, pengaruh
terhadap pembukaan serviks)
🎃 Pemantauan TTV ibu
🎃 Pemantauan DJJ dan CTG
🎃 Pemeriksaan USG (nilai presentasi, biometri janin, anomali,
cairan ketuban, plasenta)
🎃 Tirah baring (lateral kiri atau semifowler)
🎃 Antibiotik pada korioamnionitis
🎃 Obat-obat tokolitik
🎃 Pematangan paru janin
🎃 MgSO4 untuk proteksi otak janin
Pematangan paru janin:
🎃 Dexamethasone 6mg/12 jam 4 dosis
🎃 Betamethasone 12mg/24 jam2 dosis

MgSO4 untuk proteksi otak janin:


🎃 Loading 4g dalam 100cc RL 15-20 menit
🎃 Maintenance 8g dalam 500cc RL 20tpm selama 4 jam
Tokolitik
🎃 Mengurangi, melemahkan, atau menghilangkan kontraksi rahim

🎃 Menurunkan terjadinya persalinan dalam 48 jam atau 7 hari setelah


pemberian, memberi kesempatan pemberian kortikosteroid

🎃 Hanya direkomendasikan untuk wanita dengan ancaman persalinan


prematur tanpa komplikasi kehamilan lain (kelainan kongenital,
infeksi intrauterin, PEB, solusio plasenta, dilatasi serviks lanjut
(≥3cm), adanya bukti insufisiensi plasenta.
Tokolitik
🎃 Nifedipin 3x20mg PO hingga kontraksi berhenti
🎃 Atosiban 6,75mg bolus dalam satu menit
diikuti 18mg/jam selama 3 jam IV
kemudian 6mg/jam selama 45 jam IV
Dosis maksimal 330mg.
🎃 Beta2-sympathomimetics (salbutamol, terbutalin, isokuprin)

🎃 Indometacin (>32 minggu) dosis awal 100mg, dilanjutkan 50mg/6


jam, 8x pemberian
Antibiotik
🎃 Pada ibu dengan ancaman persalinan preterm dan terdeteksi BV
🎃 klindamisin ( 2 x 300 mg sehari selama 7 hari)
🎃 atau metronidazol ( 2 x 500 mg sehari selama 7 hari)
🎃 atau eritromisin (2 x 500 mg sehari selama 7 hari)
4 Jaras Preterm
🎃 Diagnosis dini persalinan preterm
🎃 Identifikasi dan terapi penyebab persalinan preterm
bila mungkin
🎃 Coba untuk menghentikan persalinan preterm
🎃 Minimalkan morbiditas
Postterm
Postterm
🎃 Anamnesis ulang (tentukan usia kehamilan)
🎃 Penilaian janin (USG, KTG)
🎃 Bishop score
Kehamilan Lewat Waktu Penilaian umur kehamilan
Tinggi fundus
Faktor risiko
Kehamilan >41 minggu Riwayat obstetri lalu

Serviks matang (score bishop ≥ 6) Serviks belum matang (score bishop ≤ 6)

SC pada janin >4000gr Pemantauan janin: USG, NST, OCT

Oligohidramnion Deselerasi variabel Amnion normal


NST tidak reaktif

OCT

(-) ulangi pemantauan (+)


2x/minggu

Serviks matang 44 minggu

Induksi Persalinan
Bishop Score
Faktor Skor

1 2 3 4

Pembukaan 0 1-2 3-4 5-6


Serviks (cm)
Pendataran 0-30 40-50 60-70 80
serviks (%)
Station -3 -2 -1 atau 0 +1 atau +2

Konsistensi Kaku Medium Lunak -


serviks
Posisi serviks posterior ditengah anterior -
Pengelolaan postterm
🎃 Pasien tidur miring kiri
🎃 Pemamtauan KTG kontinyu
🎃 Resusitasi intratuterin bila perlu (oksigen, cairan)
🎃 Postterm dengan komplikasi (DM, PE, PJT) harus
diterminasi tanpa memandang keadaan serviks
🎃 Pemantauan BBL untuk hipoglikemi, hipotermi, dan
polisitemia
Kehamilan Ganda
Kehamilan Ganda
🎃 Dua atau lebih janin dalam uterus
🎃 Dapat berasal dari satu telur atau > 1 telur
🎃 Satu telur: kembar identik (sama jenis kelamin,
goldar, warna kulit, rambut, dan mata)
🎃 >1 telur: fraternal
Faktor
🎃 Obat hormonal
🎃 Fertilisasi in vitro
🎃 Genetik
🎃 >35 tahun
🎃 Riwayat keturunan/keluarga
🎃 Ras tertentu
Awasi pada kehamilan ganda
🎃 Preeklamsia dan eklamsia
🎃 Diabetes gestasional
🎃 Preterm
🎃 Abortus
🎃 Defek lahir
🎃 Twin to twin transfusion
Klinis
🎃 Morning sickness lebih berat
🎃 Patudara terasa lebih kencang
🎃 BB meningkat cepat
🎃 Pergerakan janin sangat aktif
🎃 Kelelahan
🎃 TFU lebih tinggi dari usia kehamilan
🎃 Teraba >1 janin pada pemeriksaan leopold
🎃 Terdapat >1 DJJ
Pemeriksaan
🎃 Pemeriksaan fisik (leopold, DJJ)
🎃 Pemeriksaan penunjang (USG)
Persalinan
🎃 Janin terbawah letak kepala dapat lahir pervaginam
🎃 Janin terbawah letak bukan kepala lahirkan secara SC
Terima
kasih!

Anda mungkin juga menyukai