Oleh :
Mohd.Ilham Fat-thur Rahman,S.Ked
PEMBIMBING :
dr. Taufiq Hidayat, Sp.P
Definisi
●
proses supurasi yang terjadi di
ma
●
Empiema yaitu suatu keadaan
terjadinya penumpukan nanah
(pus)di dalam rongga pleura.
Etiologi
●
Pneumonia
Abses paru
●
Bronkiektasis
berasal dari dalam ●
TBC paru
●
Aktinomikosis paru
paru : ●
Fistel Bronko-Pleura
Infeksi yang ●
●
Trauma Thoraks
Pembedahan thorak
berasal dari luar ●
●
Torasentesi pada pleura
Sufrenik abses
paru : ●
Amoebic liver abses
Stadium 2 disebut
Stadium
Empiema dibagi menjadi 3 fase
juga dengan
1 disebut
transisional eksudatif
stadium akut cairan
meluas dan bertambahnya
serosa
juga
stadium fibropurulen atau stadium
stadium atau
yang dikarak terisasi
dengan inflamasi pleura yang
St
ad
iu
m
3
dis
eb
ut
ju
ga
sta
di
u
m
or
ga
nis
asi
(kr
on
ik)
.
• Fase eksudatif
Permulaan dimana cairan steril dan encer
Sel leukosit pmn masih sedikit dan ph normal
• Fase fibropurulen
Cairan sudah pus, bakteri (+)
Ph dan glukosa rendah LDH meningkat
• Fase organisasi
Pus tambah kental “ peel “
Komplikasi jika tidak di pasang WSD ;
• Pus akan keluar sendiri melalui dinding dada di sebut dg Empiema
nesesitasis
• Fistulo bronkopleura
Patofisiologi
invasi basil piogenik ke pleura
Empiema
Empiema Empiema
Akut Kronis
a. Empiema Akut
Gejala mirip dengan pneumonia, yaitu demam tinggi,
nyeri pleuritik,kadang di sertai sesak nafas.
Adanya tanda cairan dalam pleura pada pemm.fisik
Nanah yang tidak segera di keluarkan dapat
menimbulkan fistel bronko-pleura
Gejala adanya fistel biasanya penderita akan
mengalami batuk yang produktif di sertai adanya pus
dan darah.
b. Empiema Kronik
Bila terjadi lebih dari 3 bulan.
Badan lemah.
Nafsu makan menurun.
Bb menurun.
Dada datar karena adanya tanda cairan pleura.
Gerakan dada yang sakit tertinggal.
Pemeriksaan RO thorax menunjukkan adanya cairan.
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
●
Demam tinggi.
●
Nyeri dada (pleura).
●
Batuk yang produktif
●
jika telah terjadi vistel bronkopleura sputum akan bercapur dg pus.
●
Dispnea.
●
Anoreksia dan penurunan berat badan
Pemeriksaan Fisik
●
Pada auskultasi dada ditemukan penurunan suara napas.
●
Pada perkusi dada ditemukan suara flatness (pekak)
●
Pada palpasi ditemukan penurunan fremitus pada daerah yang sakit.
●
Sisi yang sakit lebih cembung, gerakan dada tertinggal pada saat bernafas.
●
Mediastinum terdorong ke sisi yang sehat
●
Pada empiema yang kronis hemitoraks yang sakit mungkin sudah mengecil karena terbentuknya schwarte (penebalan jaringan paru)
Pemeriksaan Penunjang
Pemerik
saan ●
Foto toraks
Radiolog
i:
Computed tomography.
Magnetic Resonance Imaging (MRI).
●
MRI jarang digunakan untuk melihat gambaran efusi pleura (tingkat
kepercayaan dalam diagnosis empiema moderat).
Ultrasonography (USG).
●
USG merupakan pemeriksaan tambahan yang penting dalam mendefinisikan
karakteristik efusi pleura dan dapat pula untuk mendeteksi efusi kecil.
Diagnosis banding secara radiologis
Efusi Pleura
Fistel Bronko
Syok
pleura
Gagal
Sepsis jantung
kongesti
Prognosis
Prognosis dipengaruhi oleh umur serta penyakit yang melatarbelakanginya.
Angka kematian meningkat pada usia tua, penyakit asal yang berat, dan
pengobatan yang terlambat.
●
Didapatkan nanah di rongga pleura
●
Kadar glukosa cairan pleura kurang dari 40mg/dL
●
pH cairan pleura < 7,0
●
Kadar LDH cairan pleura > 3 kali nilai normal serum