Anda di halaman 1dari 39

BAB I PENDAHULUAN

Hippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lalu yang pertama kali melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empiema, kemudian oleh Graham dkk pada waktu Perang Dunia I memberikan cara-cara perawatan dan pengobatan empiema yang dianut sampai sekarang, walaupun cara pengelolaan empiema di berbagai rumah sakit beraneka ragam, namun tindakan standar masih tetap dipertahankan.

Empiema mempunyai tingkat kematian yang cukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan bernafas dan sepsis . Dengan ditemukannya antibiotika yang ampuh, maka angka prevalensi dan mortalitas empiema mula-mula menurun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir oleh karena perubahan jenis kuman penyebab dan resistensi terhadap antibiotik, morbiditas dan mortalitas empiema tampak naik lagi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Anatomi dan Fisiologi Pleura

Paru kanan normalnya terdiri dari tiga lobus (atas, tengah, dan bawah) dan merupakan 55% bagian paru. Paru kiri normalnya terdiri dari dua lobus (atas dan bawah). Paru mengalami perkembangan yang hebat, saat lahir, bayi memiliki 25 juta alveoli ; jumlah ini bertambah menjadi 300 juta setelah dewasa. Pertumbuhan paling sering terjadi saat usia 8 tahun. Pertumbuhan tercepat pada usia 3 4 tahun.

Pleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura viseralis dan parietalis. Secara histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesotelial, jaringan ikat, dan dalam keadaan normal, berisikan lapisan cairan yang sangat tipis. Membran serosa yang membungkus parekim paru disebut pleura viseralis, Membran serosa yang melapisi dinding toraks, diafragma, dan mediastinum disebut pleura parietalis.

Definisi Empiema

Kata ini berasal dari bahasa Yunani empyein yang artinya menghasilkan nanah (supurasi). Empiema adalah suatu keadaan dimana nanah dan cairan dari jaringan yang terinfeksi terkumpul di suatu rongga tubuh.

Etiologi Empiema
Infeksi berasal dari paru Pneumonia abses paru fistel bronkopleura bronkiektasis tuberculosis paru aktinomikosis pau Infeksi berasal dari luar paru trauma thoraks pembedahan thoraks Torakosentesis abses subfrenik, contoh : abses hati karena amuba

Empiema thoraks kuman penyebab tersering ialah kuman staphylococcus, kadang-kadang pneumococcus dan streptococcus jarang sekali kuman-kuman gram negative seperti hemophilus influenza. Empiema pelvic pada wanita biasanya disebabkan strain Bacteroides atau pseudomonas aeruginosa. Pada empiema kandung empedu biasanya disebabkan oleh E.coli, Klebsiella pneumonia, Streptococus.

Epidemiologi
Di Indonesia, diantara 2.192 penderita yang dirawat oleh karena berbagai macam penyakit paru di bagian penyakit paru RS. Dr. Soetomo/FK Universitas Airlangga Surabaya sejak tanggal 1 Januari 1973 - 31 Desember 1975 terdapat 74 penderita empiema thorasis (3,4%). Dari kasus tersebut terdapat 57 penderita pria (77%) dan 17 penderita wanita (23%) ratio pria dan wanita adalah 3 : 1. Secara internasional; timbulnya infeksi rongga pleura atau empiema tidak diketahui, bagaimanapun 4.000 kasus infeksi rongga pleura terjadi dalam setahun di Inggris

Klasifikasi Empiema
Berdasarkan perjalanan penyakitnya empiema thoraks dapat dibagi dua : Empiema akut Terjadi sekunder akibat infeksi di tempat lain. Terjadinya peradangan akut yang diikuti pembentukan eksudat Empiema kronis Batas tegas antara empiema akut dan kronis sukar ditentukan. Empiema disebut kronis, bila prosesnya berlangsung lebih dari 3 bulan

The American thoracis society membagi empiema thoraks menjadi tiga : Eksudat Dimana cairan pleura yang steril di dalam rongga pleura merespons proses inflamasi di pleura Fibropurulen Cairan pleura menjadi lebih kental dan fibrin tumbuh di perrmukaan pleura yang bisa melokulasi pus dan secara perlahan-lahan membatasi gerak dari paru. Organisasi Kantong-kantong nanah yang terlokulasi akhirnya dapat mengembang menjadi rongga abses berdinding tebal, atau sebagai eksudat yang berorganisasi, paru dapat kolaps. Dan dikelilingi oleh bungkusan tebal, tidak elastic.

Patogenesis Empiema
Terjadinya empiema thoraks dapat melalui tiga jalan : Sebagai komplikasi penyakit pneumonia atau bronchopneumonia dan abscessus pulmonum, oleh karena kuman menjalar per continuitatum dan menembus pleura visceralis Secara hematogen , kuman dari focus lain sampai di pleura visceralis Infeksi dari luar dinding thorax yang menjalar ke dalam rongga pleura, misalnya pada trauma thoracis, abses dinding thorax.

Manifestasi klinis

Kebanyakan penderita menderita : demam. demamnya remitten. takikardi, dyspneu, sianosis, batuk-batuk.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda seperti : Bentuk thoraks asimetrik, bagian yang sakit tampak lebih menonjol, pergerakan nafas pada sisi yang sakit tertinggal, perkusi pekak, jantung dan mediastinum terdorong kearah yang sehat, bila nanahnya cukup banyak sel iga pada sisi yang sakit melebar, bising nafas pada bagian yang sakit melemah sampai hilang.
Pemeriksaan darah tepi menunjukkan leukositosis

Diagnosis Empiema
Pemeriksaan Fisik Kualitas suara pernafasan ditemukan suara pernapasan bronkial, normalnya didengar di trakea, yang pada auskultasi inspirasi dan ekspirasi jelas terlihat. Suara pernafasan perifer lainnya yang dapat terdengar adalah suara pernapasan vesikular, yakni rasio inspirasi yang terdengar lebih panjang dari ekspirasi.

Suara pernapasan bronkial yang terdengar pada paru perifer diperkirakan terjadi konsolidasi atau adanya efusi pleura. Menurunnya suara pernafasan saat usaha bernapas merupakan alasan yang cukup untuk mencurigai adanya atelektasis, konsolidasi lobaris (pneumonia) atau
efusi pleura.

Temuan yang didapatkan dari pemeriksaan fisik, dipadukan dengan inspeksi yang terlihat adanya deviasi trakea dengan jantung, pergerakan dinding dada, perkusi, fremitus, suara pernafasan, dan melemah sampai menghilangnya suara pernafasan, dapat membantu menemukan patologi intratoraks.

Pemeriksaan Penunjang Selain berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan fisik pada pemeriksaan laboratorium didapat kadar LDH, total protein dan WBC yang meningkat dari normal. Biopsy pleura dapat dilakukan bersamaan dengan pungsi. Jaringan yang didapat dikirimkan untuk pemeriksaan patologi anatomi dan mikroskopis. Pada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan gambaran endapan sentrifugasi padat dengan selsel radang yang terdiri dari leukosit, PMN dan histiosit, kesan pleuritis supuratif.

Diperlukan foto rontgen thorax (AP dan lateral) yang dibuat baik dalam posisi tiduran atau tegak, yang menunjukkan cairan dalam rongga pleura misalnya perselubungan yang homogeny, penebalan pleura, sinus phrenicocostalis menghilang, sela iga melebar.

Diagnosa banding
Empiema thoraks harus dapat dibedakan dengan : Pleural effusion Adalah adanya cairan patalogis dalam rongga pleura. biasanya disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis Schwarte Adalah gumpalan fibrin yang melekatkan pleura visceralis dan pleura parietalis setempat.

Komplikasi Empiema
Komplikasi lokal lainnya, meliputi perikarditis purulen, abses paru, peritoinitis akibat robekan melalui diafragma, dan osteomielitis iga. Komplikasi sepsis seperti meningitis , arthritis, dan osteomielitis dapat juga terjadi secara hematogen.

Penatalaksanaan Empiema
Prinsip penanggulangan empiema thoraks adalah : Pengosongan rongga pleura Prinsip ini seperti yang dilakukan pada abses dengan tujuan mencegah efek toksik dengan cara membersihkan rongga pleura dari nanah dan jaringan-jaringan yang mati.

Pengosongan pleura dilakukan dengan cara :

Closed drainage = tube thoracostomy = water sealed drainage (WSD) Dengan indikasi: Nanah sangat kental dan sukar diaspirasi Nanah terus terbentuk setelah 2 minggu Terjadinya piopneumothoraks

Open drainage Karena drainase ini menggunakan kateter thoraks yang besar, maka diperlukan pemotongan tulang iga. Drainase terbuka ini dikerjakan pada empiema menahun karena pengobatan yang diberikan terlambat, pengobatan tidak adekuat atau mungkin sebab lain, yaitu drainase kurang bersih.

Pemberian antibiotik yang sesuai

Pemilihan antibiotik didasarkan pada hasil pengecatan Gram dari hapusan nanah. Pengobatan selanjutnya bergantung dari hasil kultur dan uji kepekaan.

Akhir-akhir ini penggunaan obat-obatan fibrolitik seperti streptokinase , urokinase secara intrapleural juga dapat digunakan.tetapi penggunaan fibrinolitik ini masih dalam penelitian. fibrinolitik bekerja menghancurkan fibrin yang melekat di permukaan pleura sehingga akan mempermudah drainase dari cairan pleura.

Penutupan rongga empiema Pada empiema menahun, seringkali rongga empiema tidak menutup karena penebalan dan kekakuan pleura. Bila hal ini terjadi, maka dilakukan pembedahan, yaitu : Dekortikasi Tindakan ini termasuk operasi besar yaitu : mengelupas jaringan pleura pleura yang menebal. Torakoplasti Tindakan ini dilakukan apabila empiema tidak dapat sembuh karena adanya fistel bronkopleura atau tidak mungkin dilakukan dekortikasi.

Pengobatan kausal Pengobatan kausal ditujukan pada penyakitpenyakit yang menyebabkan terjadinya empiema , misalnya abses subfrenik. Apabila dijumpai abses subfrenik, maka harus dilakukan drainase subdiafragmatika. Selain itu masih perlu diberikan pengobatan spesifik, untuk amebiasis, tuberculosis, aktinomikosis dan sebagainya.

Penanggulangan empiema tergantung dari fase empiema :


fase I (fase eksudat) Dilakukan drainase tertutup (WSD) dan dengan WSD dapat dicapai tujuan diagnostic terapi dan prevensi, diharapkan dengan pengeluaran cairan tersebut dapat dicapai pengembangan paru yang sempurna.

fase II (fase fibropurulen) Pada fase ini penanggulangan harus lebih agresif lagi yaitu dilakukan drainase terbuka (reseksi iga open window). Dengan cara ini nanah yanga ada dapat dikeluarkan dan perawatan luka dapat dipertahankan. Drainase terbuka juga bertujuan untuk menunggu keadaan pasien lebih baik dan proses infeksi lebih tenang sehingga intervensi bedah yang lebih besar dapat dilakukan. Pada fase II ini VATS surgery sangat bermamfaat, dengan cara ini dapat dilakukan empiemektomi dan atau dekortikasi.

Fase III (fase organisasi) Dilakukan intervensi bedah berupa dekortikasi agar paru bebas mengembang atau dilakukan obliterasi rongga empiema dengan cara dinding dada dikolapskan (torakoplasti) dengan mengangkat iga-iga sesuai dengan besarnya rongga empiema, dapat juga rongga empiema ditutup dengan periosteum tulang iga bagian dalam dan otot interkostans (air plombage), dan ditutup dengan otot atau omentum (muscle plombage atau omental plombage).

Prognosis
Mortalitas bergantung pada umur , penyakit penyerta, penyakit dasarnya dan pengobatan yang adekuat. Angka kematin meningkat pada usia tua atau penyakit dasar yang berat dank arena terlambat dalam pemberian obat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Empiema
    Empiema
    Dokumen29 halaman
    Empiema
    Alfitra Salam
    Belum ada peringkat
  • PPT Empiema
    PPT Empiema
    Dokumen30 halaman
    PPT Empiema
    Fahrur Rozi
    Belum ada peringkat
  • Empiema
    Empiema
    Dokumen30 halaman
    Empiema
    Novli Ardiansyah
    100% (2)
  • EMPIEMA
    EMPIEMA
    Dokumen30 halaman
    EMPIEMA
    Ronal Ron
    Belum ada peringkat
  • EMPIEMA
    EMPIEMA
    Dokumen22 halaman
    EMPIEMA
    Nurlaili Yani
    Belum ada peringkat
  • Referat Pyothorax
    Referat Pyothorax
    Dokumen18 halaman
    Referat Pyothorax
    Elisa
    Belum ada peringkat
  • Empiema: Penyebab, Gejala, Diagnosis
    Empiema: Penyebab, Gejala, Diagnosis
    Dokumen22 halaman
    Empiema: Penyebab, Gejala, Diagnosis
    zingio
    Belum ada peringkat
  • EMPIEMA
    EMPIEMA
    Dokumen16 halaman
    EMPIEMA
    Novi Kemala Sari
    0% (1)
  • Efusi Pleura - Scribd
    Efusi Pleura - Scribd
    Dokumen51 halaman
    Efusi Pleura - Scribd
    sanoizu
    75% (4)
  • Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Empiema
    Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Empiema
    Dokumen43 halaman
    Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Empiema
    Meta Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • EMPIEMA
    EMPIEMA
    Dokumen23 halaman
    EMPIEMA
    Aisyah Anofi Yulinof
    Belum ada peringkat
  • EMPYEMA THORAKS
    EMPYEMA THORAKS
    Dokumen13 halaman
    EMPYEMA THORAKS
    mentari_64
    Belum ada peringkat
  • EMPIEMA PARU
    EMPIEMA PARU
    Dokumen19 halaman
    EMPIEMA PARU
    Donna Rozalia Mariz
    Belum ada peringkat
  • Empiema
    Empiema
    Dokumen8 halaman
    Empiema
    Chakra Putra Pratama
    Belum ada peringkat
  • Referat Empiema
    Referat Empiema
    Dokumen22 halaman
    Referat Empiema
    Agustya Dwi Ariani
    100% (2)
  • Referat Empyema Fixxx
    Referat Empyema Fixxx
    Dokumen12 halaman
    Referat Empyema Fixxx
    Anggri Septyan
    Belum ada peringkat
  • Referat Empiema
    Referat Empiema
    Dokumen17 halaman
    Referat Empiema
    ery
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus DMDF
    Laporan Kasus DMDF
    Dokumen25 halaman
    Laporan Kasus DMDF
    Andrean Heryanto
    Belum ada peringkat
  • LP Emfiema
    LP Emfiema
    Dokumen31 halaman
    LP Emfiema
    bajanglilabong7565
    Belum ada peringkat
  • Empyema
    Empyema
    Dokumen10 halaman
    Empyema
    Diah Eljameela
    Belum ada peringkat
  • EMPIEMA
    EMPIEMA
    Dokumen27 halaman
    EMPIEMA
    Dede Andriyadi
    Belum ada peringkat
  • LP Empiema
    LP Empiema
    Dokumen17 halaman
    LP Empiema
    azhari ll
    Belum ada peringkat
  • EMPIEMA PENYAKIT PARU-PARU
    EMPIEMA PENYAKIT PARU-PARU
    Dokumen21 halaman
    EMPIEMA PENYAKIT PARU-PARU
    Deah Risba
    Belum ada peringkat
  • Referat Empyema
    Referat Empyema
    Dokumen11 halaman
    Referat Empyema
    drghempik
    Belum ada peringkat
  • Askep Empiema
    Askep Empiema
    Dokumen21 halaman
    Askep Empiema
    Felicia Ping
    Belum ada peringkat
  • Referat Efusi Pleura
    Referat Efusi Pleura
    Dokumen19 halaman
    Referat Efusi Pleura
    Nadya Yuniarti Dhp
    Belum ada peringkat
  • Abses Paru
    Abses Paru
    Dokumen37 halaman
    Abses Paru
    Anonymous CdrlJ1
    Belum ada peringkat
  • EMPEIMA-ASUHAN
    EMPEIMA-ASUHAN
    Dokumen70 halaman
    EMPEIMA-ASUHAN
    IrvanFarisRandy
    Belum ada peringkat
  • Presentasi
    Presentasi
    Dokumen9 halaman
    Presentasi
    glennata apriatama
    Belum ada peringkat
  • LP Empiema Paru
    LP Empiema Paru
    Dokumen18 halaman
    LP Empiema Paru
    RanduWiliams
    Belum ada peringkat
  • Empiema
    Empiema
    Dokumen15 halaman
    Empiema
    Andrian Sitompul
    Belum ada peringkat
  • LP Empiema Paru
    LP Empiema Paru
    Dokumen49 halaman
    LP Empiema Paru
    zalfiana syania
    Belum ada peringkat
  • Abses Paru
    Abses Paru
    Dokumen36 halaman
    Abses Paru
    sri fadhila
    Belum ada peringkat
  • PDF Laporan Kasus Efusi Pleura
    PDF Laporan Kasus Efusi Pleura
    Dokumen31 halaman
    PDF Laporan Kasus Efusi Pleura
    068-Disa Yuniar
    Belum ada peringkat
  • EMPIEMA THORAKS
    EMPIEMA THORAKS
    Dokumen22 halaman
    EMPIEMA THORAKS
    Rara Muuztmuuztmuccu
    Belum ada peringkat
  • Empiema Paru
    Empiema Paru
    Dokumen12 halaman
    Empiema Paru
    levinaseptembera
    Belum ada peringkat
  • Empinema Empisema
    Empinema Empisema
    Dokumen8 halaman
    Empinema Empisema
    Dias Nur Afifah
    Belum ada peringkat
  • Efusi Fleura
    Efusi Fleura
    Dokumen14 halaman
    Efusi Fleura
    Berty
    Belum ada peringkat
  • ASKEP EFUSI PLEURA
    ASKEP EFUSI PLEURA
    Dokumen24 halaman
    ASKEP EFUSI PLEURA
    fiqipinky
    Belum ada peringkat
  • Empyema Thorax
    Empyema Thorax
    Dokumen21 halaman
    Empyema Thorax
    dega230989
    100% (1)
  • Askep Efusi Pleura
    Askep Efusi Pleura
    Dokumen12 halaman
    Askep Efusi Pleura
    yusrijal
    100% (1)
  • Efusi Pleura
    Efusi Pleura
    Dokumen16 halaman
    Efusi Pleura
    Laras Asri Fatahani
    Belum ada peringkat
  • Askep Empiema
    Askep Empiema
    Dokumen17 halaman
    Askep Empiema
    riko saputra
    Belum ada peringkat
  • EMPIEMA Referat
    EMPIEMA Referat
    Dokumen22 halaman
    EMPIEMA Referat
    bimaananta
    Belum ada peringkat
  • (Efusi Pleura PDF
    (Efusi Pleura PDF
    Dokumen22 halaman
    (Efusi Pleura PDF
    mega sintia
    Belum ada peringkat
  • EMPIEMA PENYAKIT PARU
    EMPIEMA PENYAKIT PARU
    Dokumen14 halaman
    EMPIEMA PENYAKIT PARU
    Adit Rahman
    Belum ada peringkat
  • PLEUROPNEUMONIA
    PLEUROPNEUMONIA
    Dokumen5 halaman
    PLEUROPNEUMONIA
    Julius Alxndr Mrbn
    100% (5)
  • EMPIEMA PARU
    EMPIEMA PARU
    Dokumen15 halaman
    EMPIEMA PARU
    Venni Istiani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Efusi Pleura
    Makalah Efusi Pleura
    Dokumen8 halaman
    Makalah Efusi Pleura
    Desti Nurfadilah
    Belum ada peringkat
  • Askep Empiema 02
    Askep Empiema 02
    Dokumen65 halaman
    Askep Empiema 02
    IrvanFarisRandy
    Belum ada peringkat
  • Askep Empiema
    Askep Empiema
    Dokumen11 halaman
    Askep Empiema
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Empiema
    Empiema
    Dokumen20 halaman
    Empiema
    Karina Ibnu
    Belum ada peringkat
  • Efusi Pleura Scribd
    Efusi Pleura Scribd
    Dokumen52 halaman
    Efusi Pleura Scribd
    Alyda Choirunnissa Sudiratna
    Belum ada peringkat
  • Portofolio DBD
    Portofolio DBD
    Dokumen5 halaman
    Portofolio DBD
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Penjaminan Mutu
    Penjaminan Mutu
    Dokumen32 halaman
    Penjaminan Mutu
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Program menjaga mutu kesehatan
    Program menjaga mutu kesehatan
    Dokumen1 halaman
    Program menjaga mutu kesehatan
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Formulir Penanggung Jawab Klinik
    Formulir Penanggung Jawab Klinik
    Dokumen2 halaman
    Formulir Penanggung Jawab Klinik
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Doa Yudisium
    Doa Yudisium
    Dokumen3 halaman
    Doa Yudisium
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Portofolio Asma
    Portofolio Asma
    Dokumen5 halaman
    Portofolio Asma
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Laporan Penyuluhan Vitamin A
    Laporan Penyuluhan Vitamin A
    Dokumen4 halaman
    Laporan Penyuluhan Vitamin A
    Rizki Putra Sanjaya
    100% (2)
  • Undangan Yudisium
    Undangan Yudisium
    Dokumen1 halaman
    Undangan Yudisium
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat
    Kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Log Book
    Log Book
    Dokumen15 halaman
    Log Book
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Cover Makalah Penyuluhan
    Cover Makalah Penyuluhan
    Dokumen1 halaman
    Cover Makalah Penyuluhan
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Makalah Penyuluhan
    Makalah Penyuluhan
    Dokumen30 halaman
    Makalah Penyuluhan
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • KANKER LEHER RAHIM
    KANKER LEHER RAHIM
    Dokumen4 halaman
    KANKER LEHER RAHIM
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Jantung Koroner
    Penyakit Jantung Koroner
    Dokumen1 halaman
    Penyakit Jantung Koroner
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Penyakit Jantung Koroner
    Leaflet Penyakit Jantung Koroner
    Dokumen427 halaman
    Leaflet Penyakit Jantung Koroner
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Diare Akut Tanpa Dehidrasi
    Diare Akut Tanpa Dehidrasi
    Dokumen5 halaman
    Diare Akut Tanpa Dehidrasi
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • DT Mengukur Tekanan Darah
    DT Mengukur Tekanan Darah
    Dokumen2 halaman
    DT Mengukur Tekanan Darah
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Tinea Pedis
    Tinea Pedis
    Dokumen7 halaman
    Tinea Pedis
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Hemmoroid Interna
    Hemmoroid Interna
    Dokumen26 halaman
    Hemmoroid Interna
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Hipoglikemi
    Hipoglikemi
    Dokumen38 halaman
    Hipoglikemi
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • 80 Pasien
    80 Pasien
    Dokumen17 halaman
    80 Pasien
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • CR Hemoroid
    CR Hemoroid
    Dokumen23 halaman
    CR Hemoroid
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Tinea Kapitis
    Tinea Kapitis
    Dokumen25 halaman
    Tinea Kapitis
    Rizki Putra Sanjaya
    100% (1)
  • Slide CR DM
    Slide CR DM
    Dokumen42 halaman
    Slide CR DM
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Tinea Corporis
    Tinea Corporis
    Dokumen6 halaman
    Tinea Corporis
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Tinea Corporis
    Tinea Corporis
    Dokumen6 halaman
    Tinea Corporis
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • HIPERKES
    HIPERKES
    Dokumen15 halaman
    HIPERKES
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • CR Mata Unila
    CR Mata Unila
    Dokumen15 halaman
    CR Mata Unila
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • TB
    TB
    Dokumen21 halaman
    TB
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Mata
    Jurnal Mata
    Dokumen3 halaman
    Jurnal Mata
    Rizki Putra Sanjaya
    Belum ada peringkat