Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOM 7

• NAMA ANGGOTA:
Sri dea hulapango
Frisilia matei
Vianey kulempow
Pengertian Empiema
Empiema adalah terkumpulnya cairan purulen (pus) di dalam rongga pleura.
Awalnya rongga pleura adalah cairan encer dengan jumlah leukosit rendah,
tetapi sering kali berlanjut menjadi yang kental. Hal ini dapat terjadi jika abses
paru-paru meluas sampai rongga pleura. Empiema juga di artikan,akumulasi
pus diantara paru dan membran yang menyelimutinya (ruang pleura) yang
dapat terjadi bilamana suatu paru terinfeksi. Pus ini berisi sel sel darah putih
yang berperan untuk melawan agen infeksi (sel sel polimorfonuklear) dan juga
berisi protein darah yang berperan dalam pembekuan (fibrin).
. Ketika pus terkumpul dalam ruang pleura maka terjadi peningkatan tekanan
pada paru sehingga pernapasan menjadi sulit dan terasa nyeri. Seiring dengan
berlanjutnya perjalanan penyakit maka fibrin-fibrin tersebut akan memisahkan
pleura menjadi kantong kantong (lokulasi). Pembentukan jaringan parut dapat
membuat sebagian paru tertarik dan akhirnya mengakibatkan kerusakan yang
permanen. Empiema biasanya merupakan komplikasi dari infeksi paru
(pneumonia) atau kantong kantong pus yang terlokalisasi (abses) dalam paru.
Meskipun empiema sering kali merupakan dari infeksi pulmonal, tetapi dapat
juga terjadi jika pengobatan yang terlambat
Etiologi
a)Berasal dari Paru
-Pneumonia
-Abses Paru
- Adanya Fistel pada paru
-Bronchiektasis
-TB
-Infeksi fungidal paru
b) Infeksi Diluar Paru
- Trauma dari tumor
- Pembedahan otak
- Thorakocentesis
- Subdfrenic abces
- Abses hati karena amuba
c) Bakteriologi
- Stapilococcus
• Patofisiologi
Akibat invasi basil piogenik ke pleura, maka akan timbul peradangan
akut yang diikuti dengan pembentukan eksudat serous. Dengan
banyaknya sel polimorphonucleus (PMN) baik yang hidup maupun
yang mati dan meningkatnya kadar protein, maka cairan menjadi
keruh dan kental. Adanya endapan-endapan fibrin akan membentuk
kantung-kantung yang melokalisasi nanah tersebut. Apabila nanah
menembus bronkus maka timbul fistel bronkopleura, atau apabila
menembus dinding toraks dan keluar melalui kulit maka disebut
empiema nessensiatis. Stadium ini masih disebut empiema akut yang
lama kelamaan akan menjadi kronis

Manifestasi klinis
Empiema dibagi menjadi dua stadium yaitu :
1) Empiema Akut
Terjadi sekunder akibat infeksi tempat lain, bukan primer dari pleura.
Pada permulaan, gejala-gejalanya mirip dengan pneumonia, yaitu
panas tinggi dan nyeri pada dada pleuritik. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan adanya tanda-tanda cairan dalam rongga pleura. Bila
stadium ini dibiarkan sampai beberapa minggu maka akan timbul
toksemia, anemia, dan clubbing finger. Jika nanah tidak segera
dikeluarkan akan timbul fistel bronkopleura. Adanya fistel ditandai
dengan batuk yang makin produktif, bercampur nanah dan darah
masif, serta kadang-kadang bisa timbul sufokasi (mati lemas).
Pada kasus empiema karena pneumotoraks pneumonia, timbulnya
cairan adalah setelah keadaan pneumonianya membaik. Sebaliknya
pada Streptococcus pneumonia, empiema timbul sewaktu masih
akut. Pneumonia karena baksil gram negatif seperti E. coli atau
Bakterioids sering kali menimbulkan empiema
2) Empiema Kronis Batas yang tegas antara empiema akut dan kronis
sukar ditentukan. Disebut kronis jika empiema berlangsung selama
lebih dari tiga bulan. Penderita mengeluh badannya terasa lemas,
kesehatan makin menurun, pucat, clubbing fingers, dada datar, dan
adanya tanda-tanda cairan pleura. Bila terjadi fibrotoraks, trakea ,
dan jantung akan tertarik ke sisi yang sakit. Tanda-tanda empiema : 
-Demam dan keluar keringat malam.
-Nyeri pleura.
-Dispnea.
-Anoreksia dan penurunan berat badan.
-Pada auskultasi dada ditemukan penurunan suara napas.
-Pada perkusi dada ditemukan suara flatness.
-Pada palpasi ditemukan penurunan fremitus.
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
ss
1.Ketidakefektifan pola napas b/d dispnoe, ansietas,
posisi tubuh
2.Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d dengan
peningkatan produksi sekret
3. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d infeksi bakteri
DS : - Pasien mengeluhkan sesak napas.
-Pasien mengeluh rasa berat di dada yang disertai
dengan nyeri dan disertai batu

DO:
-Penurunan fremitus
-Saat di perkusi terdengar suara pekak
- Auskultasi terdengar suara napas melemah /
menghilang.
Perubahan gerakan dada.

Anda mungkin juga menyukai