Anda di halaman 1dari 14

POST PARTUM BLUES

Kelompok III :
NIKIVAN TEWAL (020010)
KRISTI DALOPE (020011)
MATHEOS KIFTA (020024)
SRI DHEA HULOPANGO (020022)
ARFANDI PATILIMA (020004)
ALFRIANIS SASEWA (020001)
DEFINISI

Postpartum blues adalah suasana hati yang dirasakan oleh wanita


setelah melahirkan yang berlangsung selama 3-6 hari dalam 14
hari pertama pasca melahirkan, di mana perasaan ini berkaitan
dengan bayinya.
Ketika plasenta dikeluarkan pada saat persalinan, terjadi
perubahan hormon yang melibatkan endorphin, progesteron,
dan estrogen dalam tubuh ibu, yang dapat mempengaruhi kondisi
fisik, mental dan emosional ibu.
ETIOLOGI

Penyebab postpartum blues pada ibu menurut Mansur (2009 :


156157):
a) Faktor hormonal
b) faktor demografik
c) pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
d) Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan
e) kelelahan fisik
Gejala
Gejala-gejala postpartum blues ini bisa terlihat dari perubahan
sikap seorang ibu.
Gejala tersebut biasanya muncul pada hari ke – 3 atau 6 hari
setelah melahirkan. Beberapa perubahan sikap tersebut
diantaranya, yaitu :
Sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak bahagia
Tidak sabar
Penakut
Tidak mau makan
Tidak mau bicara
Sakit kepala sering berganti mood
Mudah tersinggung (iritabilitas)
Merasa terlalu sensitif dan cemas berlebihan
Tidak bergairah
Tidak percaya diri
Khususnya terhadap hal yang semula sangat diminati
Tidak mampu berkonsentrasi dan sangat sulit membuat keputusan
Merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan si kecil yang baru saja
dilahirkan
Merasa tidak menyayangi bayinya
Insomnia yang berlebihan.
PENATALAKSANAAN
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan di
tingkat perilaku, emosional, intelektual, sosial dan psikologis secara
bersama-sama, dengan melibatkan lingkungannya, yaitu: suami,
keluarga dan juga teman dekatnya.
Cara mengatasi gangguan psikologi pada nifas dengan postpartum
blues ada 3 cara yaitu :
1) Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik
2) cara peningkatan support mental yang dapat dilakukan keluarga
3) penanganan pada klien postpartum blues dapat dilakukan pada
diri klien sendiri
ASUHAN KEPERAWATAN
POST PARTUM BLUES
DIAGNOSA
1) Defisiensi pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi
berhubungan dengan kurang sumber informasi
2) Ganguan pemenuhan kebutuhan ADL berhubungan dengan
kelemahan fisik
INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI

1. Resiko menyusui Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji pengetahuan klien


tidak efektif keperawatan diharapkan klien tentang menyusui
berhubungan menunjukan pengetahuan 2) Kaji adanya factor penyebab
dengan kurang tentang perawatan payudara kesulitan menyusui
pengetahuan cara 3) Anjurkan klien untuk
perawatan Kriteria hasil : mengeringkan putting dengan
payudara bagi ibu • Klien menyatakan telah udara selama 20 -30 menit
menyusui memahami informasi yang setelah menyusui
perawatan yang diberikan 4) Berikan kompres hangat pada
• Menunjukan aktifitas areola
menyusui yang memuaskan 5) Ajarkan teknik pijat ositoksin
dan efektif 6) Anjurkan klien untuk
• Memperlihatkan aktivitas konsumsi sayur dan buah
menyusui setiap 2 jam segar
• Pengakuan percaya diri klien 7) Demostrasikan dan tinjauan
dalam menyusui ulang teknik – teknik
menyusui. Perhatikan posisi
bayi selama menyusui dan
lama menyusui
8) Kolaborasi pemberian pompa
payudara
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
HASIL
2. Ganguan Setelah dilakukan 1) Kaji tingkat kemampuan
pemenuhan tindakan keperawatan mobilitas klien
kebutuhan ADL diharapkan pemnuhan 2) Bantu klien memenuhi ADL
berhubungan ADL terpenuhi 3) Anjurkan klien mobilitas
dengan kelemahan Kriteria hasil : secara bertahap
fisik • Klien atau keluarga 4) libatkan dengan keluarga
mengatakan adanya dalam pemenuhan ADL
peningkatan
mobilitas
• Skala aktifitas
menjadi 0 (mandiri)
• Klien tampak berjalan
dari tempat tidur ke
kamar mandi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai