Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI HERNIA

DI SUSUN OLEH
CINDY MERTOSONO (020006)
SALOMINA SAMBON (020020)
A.PENGERTIAN
 Secara umum hernia merupakan proskusi atau penonjolan
sisi suatu rongga dari berbagai organ internal melalui
pembukaan abnormal atau kelemahan pada otot yang
mengelilinginya dan kelemahan pada jaringan ikat suatu
organ tersebut(Griffitih,1994)
B.ETIOLOGI

Ketidak patensian rongga yang tidak sempurna.


Anomaly kongenital atau karena sebab yang di
dapat
Adanya prosesus vaginalis yang terbuka
Peninggian tekanan di dalam rongga abdomen
Kelemahan otot dinding abdomen
C.Klasifikasi

Berikut ini penjelasannya:


Banyak sekali penjelasan mengenai klasifikasi hernia
menurut macam,sifat dan proses terjadinya.
Macam-macam hernia
1.inguinalis.hernia inguinal ini di bagi lagi menjadi beberapa
bagian yaitu
- indirek/lateralis: hernia ini terjadi melalui cincin inguinalis.
-direk/medialis:hernia ini melewati dinding abdomen di area
kelemahan otot,tidak, melalui kanalis inguinalis.
2.femoralis:hernia femoralis terjadi melalui cincin
fermoral dan lebih umum pada wanita dari pada pria.
3.umbilikal: hernia umbilikasi pada organ dewasa lebih
umum pada wanita dan karena peningkatan teknan
abdomen.
D. MANIFESTASI KLINIS
a.Berupa benjolan keluar masuk/keras
b. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan
c.Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila
telah ada komplikasi
d. Terdapat keluhan kencing berupa di suria pada
hernia femoralis yang berisi kandung kencing.
E.PATOFISIOLOGI
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami
pertumbuhan tekananseperti tekanan pada saat
mengangkat sesuatu yang berat,pada saat buang air besar
atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian
usus ke daerah otot abdominal,tekanan yang berlebihan
pada daerah abdominal yang tipis atau tidak cukup
kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak
atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup
lama,pembedahan abdominal dan kegemukan.pertama-
pertama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding
abdominal,kemudian terjadi hernia.
 
1).Reposisi hernia

 F.PENTALAKSANAAN
Cek ttv
Mobilitsasi diri
Penuhi nutrisi
Perhatikan drainase
Cuci luka dan ganti balutan operasi sesuai pesanan
dokter
Diet
Hindari penyakit yang mungkin terjadi yaitu
perdarahan,syok mual,distensi kedinginan infeksi
dekubitus,sulit buang air kecil.
G.KOMPLIKASI
Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding
kantung hernia sehingga isi kantung hernia tidak
dapat dikembalikan lagi,keadaan ini di sebut hernia
inguinalis lateralis ireponibins pada keadaan ini belum
gangguan penyaluran isi usus,isi hernia yang
menyebabkan ireponibilis adalah omentum,karena
mudah melekat pada dinding hernia.
ASUHAN KEPERAWATAN
HERNIA
Diangnosa keperawatan
1.gangguan rasa nyaman nyeri b/d diskontuinitas
jaringan akibat tindakan operasi
2. resiko terjadinya infeksi b/d luka beda operasi
1.ganguan rasa nyaman nyeri b/d diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi
TUJUAN:nyeri hilang atau berkurang
Kriteria hasil
Klien mengatakan rasa nyeri berkurang
Tanda- tanda vital normal
Pasien tampak tenang dan rileks.
 
Intervensi
Pantau tanda-tanda vital,intensitas/skala nyeri
Anjurkan klien istirahat di tempat tidur
Atur posisi pasien senyaman mungkin
Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
Kolaborasi untuk pemberian analgetik.
 
 
Rasional
Mengenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan
keperawatan
Istirahat untuk mengurangi intensitas nyeri
Posisi yang tepat mengurangi penekanan dan mencegah
ketegangan otot serta mengurangi nyeri
Relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat perasaan
lebih nyaman
Analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien
menjadi lebih nyaman.
 
 
ll. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka
insisi bedah/operasi.
Tujuan: tidak ada infeksi
Kriteria hasil:
 Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti pus.
 Luka bersih tidak lembab dan kotor.
 Tanda-tanda vital normal
 
Intervensi
Pantau tanda-tanda vital 
Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik.
Lakukan perawatan terhadap prosedur inpasif seperti
infus,kateter,drainase luka,dll
Jika temukan tanda infeksi kolaborasi untuk
pemeriksaan darah,seperti Hb danleukosit.
Kolaborasi untuk pemberian antibiotik.
Rasional
Rasional
isi
Jika ada peningkatan tanda-tanda vital berkemungkinan adanya
gejala infeksi karena tubuh berusaha untuk melawan
mikroorganisme asing yang masuk maka terjadi peningkatan
tanda vital.
Perawatan luka dengan teknik aseptic mencegah risiko infeksi
Untuk mengurangi rikiko infeksi nosokomial.
Penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal
membuktikan adanya tanda-tanda infeksi
Antibiotic mencegah perkembangan mikroorganisme patogen.
 
 

Anda mungkin juga menyukai