DI SUSUN OLEH
CINDY MERTOSONO (020006)
SALOMINA SAMBON (020020)
A.PENGERTIAN
Secara umum hernia merupakan proskusi atau penonjolan
sisi suatu rongga dari berbagai organ internal melalui
pembukaan abnormal atau kelemahan pada otot yang
mengelilinginya dan kelemahan pada jaringan ikat suatu
organ tersebut(Griffitih,1994)
B.ETIOLOGI
F.PENTALAKSANAAN
Cek ttv
Mobilitsasi diri
Penuhi nutrisi
Perhatikan drainase
Cuci luka dan ganti balutan operasi sesuai pesanan
dokter
Diet
Hindari penyakit yang mungkin terjadi yaitu
perdarahan,syok mual,distensi kedinginan infeksi
dekubitus,sulit buang air kecil.
G.KOMPLIKASI
Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding
kantung hernia sehingga isi kantung hernia tidak
dapat dikembalikan lagi,keadaan ini di sebut hernia
inguinalis lateralis ireponibins pada keadaan ini belum
gangguan penyaluran isi usus,isi hernia yang
menyebabkan ireponibilis adalah omentum,karena
mudah melekat pada dinding hernia.
ASUHAN KEPERAWATAN
HERNIA
Diangnosa keperawatan
1.gangguan rasa nyaman nyeri b/d diskontuinitas
jaringan akibat tindakan operasi
2. resiko terjadinya infeksi b/d luka beda operasi
1.ganguan rasa nyaman nyeri b/d diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi
TUJUAN:nyeri hilang atau berkurang
Kriteria hasil
Klien mengatakan rasa nyeri berkurang
Tanda- tanda vital normal
Pasien tampak tenang dan rileks.
Intervensi
Pantau tanda-tanda vital,intensitas/skala nyeri
Anjurkan klien istirahat di tempat tidur
Atur posisi pasien senyaman mungkin
Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
Kolaborasi untuk pemberian analgetik.
Rasional
Mengenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan
keperawatan
Istirahat untuk mengurangi intensitas nyeri
Posisi yang tepat mengurangi penekanan dan mencegah
ketegangan otot serta mengurangi nyeri
Relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat perasaan
lebih nyaman
Analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien
menjadi lebih nyaman.
ll. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka
insisi bedah/operasi.
Tujuan: tidak ada infeksi
Kriteria hasil:
Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti pus.
Luka bersih tidak lembab dan kotor.
Tanda-tanda vital normal
Intervensi
Pantau tanda-tanda vital
Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik.
Lakukan perawatan terhadap prosedur inpasif seperti
infus,kateter,drainase luka,dll
Jika temukan tanda infeksi kolaborasi untuk
pemeriksaan darah,seperti Hb danleukosit.
Kolaborasi untuk pemberian antibiotik.
Rasional
Rasional
isi
Jika ada peningkatan tanda-tanda vital berkemungkinan adanya
gejala infeksi karena tubuh berusaha untuk melawan
mikroorganisme asing yang masuk maka terjadi peningkatan
tanda vital.
Perawatan luka dengan teknik aseptic mencegah risiko infeksi
Untuk mengurangi rikiko infeksi nosokomial.
Penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal
membuktikan adanya tanda-tanda infeksi
Antibiotic mencegah perkembangan mikroorganisme patogen.