Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM


PADA NY. GM DI RUANGAN ST.PAULA RS
HERMANA LEMBEAN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7 :
1. MATHEOS KIFTA
2. ANGGRANI WULLUR
3. IRMAWATI LASENA
4. MUTIARA SAMALANG
5. INDAH JESSY TEDDY
6. SRY DHEA HULOPANGO
7. RAFI AZIS
DEFINISI
• Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali
sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan
berat badan, atau gangguan elektrolit, sehingga menganggu aktivitas sehari-hari dan
membahayakan janin dalam kandungan (Kadir et al, 2019). Hiperemesis gravidarum
dapat mempengaruhi status kesehatan ibu serta tumbuh kembang janin, pada
kehamilan 16 minggu pertama 70-80% wanita mengalami mual dan muntah, 60%
wanita mengalami muntah, sementara 33% wanita hanya mengalami mual. Apabila
semua makanan yang dimakan dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan akan
menurun, turgor kulit berkurang dan timbul asetonuria (Morgan et al, 2010).
KLASIFIKASI
TINGKAT 1 TINGKAT II TINGKAT III

1) Ibu merasa lemah 1) Ibu tampak lebih lemah dan 1) Keadaan umum lebih parah
2) Muntah terus menerus yang apatis 2) Muntah berhenti
mempengaruhi keadaan umum 2) Berat badan turun 3) Kesadaran menurun dari
3) Nafsu makan tidak ada 3) Tensi turun, nadi kecil dan somnolen sampai koma
4) Berat badan menurun, cepat 4) Nadi kecil dan cepat
4) Suhu kadang-kadang naik
temperatur tubuh meningkat 5) Mata sedikit ikterik dan cekung
5) Suhu meningkat
5) Nadi meningkat sekitar 100 6) Turgor kulit lebih mengurang 6) Tensi menurun
per menit dan tekanan darah 7) Lidah mengering dan tampak 7) Mulut kering dan kotor,
sistolik menurun kotor pernapasan bau aseton
6) Turgor kulit mengurang 8) Hemokonsentrasi, oliguria, 8) Mata cekung dan timbulnya
7) Lidah mengering mata konstipasi ikterus
cekung 9) Aseton tercium dalam hawa
8) Merasa nyeri pada pernapasan, karena mempunyai
epigastrium aroma yang khas dan dapat pula
ditemukan dalam kencing
ETIOLOGI
• Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan
oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung,
hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
• Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor predisposisi dan faktor lain, yaitu :
• a. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim (hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan HCG tinggi,
mola hidatidosa)
• b. Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal, perubahan metabolik akibat hamil, resistensi
yang menurun dari pihak ibu dan alergi.
• c. Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan, takut terhadap kehamilan dan
persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan pekerjaan.
PATOFISIOLOGI

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda terjadi terus menerus
dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis
gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena
oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi
butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida air kemih
turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah berkurang. Kekurangan kalium
sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah lebih banyak,
dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi dan terganggunya
keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory
Weiss) dengan akibat perdarahan gastrointestinal (Khayati, 2013).
MANIFESTASI KLINIS

• Tanda gejala Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) : Gejala utama hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat
hamil, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan penurunan
berat badan. Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas, dan mengalami dehidrasi. Gejala
hiperemesis gravidarum biasanya muncul di usia kehamilan 4-6 minggu dan mulai mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu
• Selain mual dan muntah secara berlebihan, penderita hiperemesis gravidarum juga dapat mengalami gejala tambahan berupa :
• a. Sakit kepala
• b. Konstipasi
• c. Sangat sensitif terhadap bau
• d. Produksi air liur berlebihan
• e. Inkontinensia urine
• f. Jantung berdebar .
PENATALAKSANAAN

• Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kasus hiperemesis gravidarum menurut (Khayati, 2013) yaitu dengan cara :
• a. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik.
• b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah gejal yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan
hilang setelah kehamilan 4 bulan.
• c. Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering.
• d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau
biskuit dengan teh hangat
• e. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindari.
• f. Makanan disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
• g. Menghindari kekurangan karbodidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.
KOMPLIKASI

Menurut Saputri (2017), komplikasi yang sering terjadi pada klien yang mengalami Hiperemesis Gravidarum adalah sebagai
berikut :
• Dehidrasi berat 2
• Ikterik
• Takikardia
• Suhu meningkat
• Alkalosis
• Kelaparan
• Gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan
• Menarik diri dan depresi
PENCEGAHAN

Mengonsumsi makanan tinggi protein, rendah lemak, dan bertekstur halus agar mudah ditelan dan
dicerna. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering, serta menghindari makanan
berminyak, pedas, atau berbau tajam, yang dapat memicu rasa mual
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada penyakit hiperemesis gravidarum menurut (Nurarif & Kusuma,
2016) :
• a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel,
mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta
• b. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri,BUN
• c. Pemeriksaan fungsi hepar : AST (enzim yang berperan dalam metabolisme sam amino), ALT(enzim yang
mengubah protein menjadi energi untuk digunakan oleh sel-sel hati) dan kadar LDH (enzim yang membantu
memproduksi energi. LDH normal 80-240 mikro/L).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU
HAMIL DENGAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
A. PENGKAJIAN
I. Biodata
I. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. GM b. Suami/ Penanggung Jawab
Umur : 26 tahun Nama : Tn. MM
TTL : MANADO, 14 MEI 1996 Umur : 29 TAHUN
Jenis Kelamin :PEREMPUAN TTL : WANGURER, 06 MARET 1993
Alamat :WANGURER Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Agama :KATOLIK Alamat : WANGURER
Pendidikan :SMA Agama : KATOLIK
Pekerjaan :IBU RUMAH TANGGA Pendidikan :SMA
Status :MENIKAH Pekerjaan : KARYAWAN SWASTA
Tgl.MRS :15 JUNI 2022
Tgl.Pengk :17 JUNI 2022
No.Telp : 081244586781
No Reg : 170449
AI.
  Riwayat Kesehatan
  1. Alasan Kunjungan
  a. Rutin : 1 minggu 1 kali
b. Kunjungan I : Puskesmas tatelu
c. Keluhan : Sakit kepala, Nyeri perut, mual muntah
2. Riwayat Keluhan Yang Lalu (Ibu)
a) Pernah operasi : tidak pernah
b) DM : tidak ada
c) Hipertensi : ada
d) TB Paru : tidak ada
e) Lain-lain : tidak ada
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Gemeli :tidak
b. Hipertensi :ada
c. TBC :tidak
d. DM :tidak
e. Lain- Lain :tidak
4. Riwayat Haid
a. Menarche : 15 thn
b. Siklus : 21 hari
c. Konsistensi :normal
d. Warna : merahgelap
e. Dismenorhea:ada
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Yang Lalu

NO TAHUN   KEHAMILAN PERSALINAN       KET


    JML/ MASALAH Tpt.Persalinan Penolong Jns.Pers Masalah  
KE
1 2019 1 Hpt Puskesmas Bidan normal hpt  
 
6. Riwayat Kehamilan Sekarang    
a) Keluhan : Nyeri perut, sakit kepala
b) HPHT : 01 FEBRUARI 2022 Kehamilan Direncanakan/ Tidak :ya
c) HPL : 28 NOVEMBER 2022 Tinggal Dengan Siapa :suami  

d) Pergerakan bayi : 10 kali/2 jam Peran Dalam Struktur Keluarga (Ibu/ Merangkap KK): anak dan ibu
7, STATUS HUBUNGAN
rumah tangga
Menikah 1x lamanya 4 tahun , jumlah anak 1
Jumlah Anggota Keluarga :3  

Orang Pendukung :5  

Frekwensi Kontak Sosial : normal  

Masalah/ Stress (Hub.Kehamilan) : ada, ibu  


mengatakan semenjak hamil susah melakukan aktivitas
Rencana Persalinan : ada  

Perasaan Suami Tentang Kehamilan Sekarang : senang  

Seks Anak Yang Diinginkan : perempuan  


8. Riwayat KB
Jenis alat kontrasepsi : tidak ada
Masalah : tidak ada
Rencana kontrasepsi setelah melahirkan : suntik KB
Jumlah anak yang diinginkan : 2
III. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Aktivitas/ Istirahat
Pekerjaan :ibu rumah tangga
Hobi/kebiasaan : memasak
Pembatasan Karna Kehamilan/ Kondisi : melakukan aktivas berat
Gangguan Istirahat Tidur Selama Kehamilan :kadang-kadang
Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Gangguaan Istirahat Tidur :menonton tv
Apakah Berhasil/ Tidak :terkadang
2. Eliminasi
BAB : normal
BAK
Pola Defekasi :1 kali
Pola Berkemih:4 x sehari
Karakteristif Faeces :coklat
Karakteristik Urine :kuning
Defekasi Terakhir :dipagi hari
Adakah Kesulitan BAK :terkadang
Perubahan Pola BAB :tidak ada
Cara Mengatasinya :minum banyak air
Gangguan Dalam BAB :tidak ada
Yang Dilakkan Untuk Melancarkan BAB :tidak
Apakah Ibu Menggunakan Pencahar :tidak
3. Makanan/ Cairan
Jumlah Makanan Setiap Hari :1-2kali/hari dengan porsi 5. Ketidaknyamanan/ Nyeri
sedikit Apakah Terjadi Gangguan Ketidaknyamanan Sejak Kehamilan :
Masukan Terakhir :nasi,ikan ada
Pola Diet :- Lokasi: perut
Gangguan Pola Makan :ada Intensitas (1 – 10) :6
Mual/ Muntah :ada Kualitas :seperti dtimpa beban berat
Makanan Utama :nasi Durasi :3-5 menit
Makan Pantangan :makanan pedas Faktor Pencetus : janin
Jumlah Cairan Yang Dikonsumsi Tiap Hari :2 liter/hari Bagaimana Hilangnya :hilang sendri
Apakah Ada Perubahan Setelah Hamil : ada Usaha Yang Sudah Dilakukan Untuk Mengatasi
Minuman Yang Disukai :air putih Ketidaknyamanan : istirahat
Minuman Yang Tidak Disukai :kopi
6. Keamanan
4. Hygiene Adakah Kesulitan Dalam Pergerakan :ada
Pola Kebiasaan : tidak normal Cara Mengatasinya :bergerak perlahan
Mandi : 1xsehari Adakah Gangguan Penglihatan :tidak
Menyikat Gigi :1xsehari Apakah Menggunakan Alat Bantu Penglihatan :tidak
Mencuci Rambut :1x3hari Adakah Gangguan Pendengaran :tidak
Keadaan Kulit : (. ) Kering ( ) Berminyak ( ) Normal Apakah Menggunakan Alat Bantu Dengar :tidak
Lotion/ Sesuatu Yang Biasa Digunakan Untuk Kulit Ibu : scarlet
IV. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan Umum Mamae         
Kesadaran Umum : sedang Inspeksi           
Kesadaran : compos mentis Kesimetrisan : Simetris      
Tanda- Tanda Vital : TD -> 150/101 N->87 SB->36 R->20 Tidak ada benjolan,
TB/BB : TB-> 162 CM BB->67KG Keadaan Mamae : tidak ada nyeri tekan      
6. Pemeriksaan Khusus :
a) Kepala: bersih, tidak ada benjolan
Wajah :simetris, tidak ada odeme. Wajah nampak pucat
Cloasma Gravidarum :tidak ada
b) Mata Puting Susu (.) Menonjol ( ) Datar ( ) Retraksi
Konjungtiva: pucat :
Sklera : sedikit ikterus
c) Mulut :kering
Bibir : kering Pengeluaran
Mukosa bibir : normal Colostrum (.) Ya ( ) Tidak  
Gigi : rapih,bersih,putih Hygiene :  normal      
d) Lidah warna : kemerahan Palpasi         
Sariawan : tidak ada ( ) Keras (.) Hangat ( ) Dingin      
e) Leher : tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
f) Dada : jenis pernapasan normal , frekuensi normal, bunyiBenjolan
nafas normal : (.) Tidak ( ) Ya      
d. Abdomen  
  Inspeksi   
  Pembesaran Perut : (. ) Bulat
  Hiperpigmentasi :tidak ada
  Striae Albicans :ada
  Linea Alba, Nigra :nigra
  Bekas Operasi :tidak ada

Pemeriksaan penunjang : hasil


lab
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA NY.
GM
DI RUANGAN ST. PAULA
RS HERMANA LEMBEAN
KLAFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Pasien mengatakan nyeri perut skala nyeri 6 dari 1. Pasien tampak nyeri
0-10 .Nyeri seperti ditimpa beban yang berat. 2. TTV : TD -> 150/101
2. Pasien mengatakan sakit kepala N->87 SB->36 R->20
3. Pasien mengatakan mual,muntah 3. Pasien tampak susah tidur akibat nyeri
4. Pasien mengatakan lemah badan 4. 1 hari bisa 5-6 kali mual,muntah
5. Pasien mengatakan susah melakukan aktivitas 5. Pasien tampak lemah
6. Pasien mengatakan merasa tidak nyaman setelah 6. Pasien tampak susah untuk melakukan aktivitas
beraktivitas seperti berjalan harus dibantu.
7. Pasien mengatakan takut terjadi hal yang buruk 7. Pasien tampak meringis menahan sakit
terhadap pasien dan janin akibat penyakitnya 8. Pasien tampak susah untuk makan
8. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang  
9. Pasien mengatakan susah tidur
 
DIAGNOSA

• 1. Nyeri akut berhubungan dengan proses kehamilan


• 2. defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan
• 3.intoleransi aktivitas berhubungan dengan lemah badan
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : PROSES NYERI AKUT


- Pasien mengatakan nyeri perut dengan skala 6 dari 0-10. Nyeri seperti ditimpa beban berat KEHAMILAN
- Pasien mengatakan sakit kepala
- Pasien mengatakan takut terjadi hal yang buruk terhadap pasien dan janin akibat
penyakitnya
DO :
- Pasien tampak nyeri
- Pasien tampak susah tidur akibat nyeri
- Pasien tampak meringis menahan nyeri

DS : KURANGNYA DEFISIT NUTRISI


- Pasien mengatakan mual muntah ASUPAN
- Pasien mengatakan nafsu makan berkurang MAKANAN
- Pasien mengatakan lemah badan
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak mual berkali-kali
- Pasien susah untuk makan
- 1 hari bisa 5-6 kali mual,muntah
 
DS : LEMAH BADAN INTOLERANSI
- Pasien mengatakan susah tidur AKTIVITAS
- Pasien mengatakan lemah badan
- Pasien mengatakan susah
melakukan aktivitas
DO :
- Pasien tampak susah tidur
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak susah melakukan
aktivitas perlu bantuan dari
keluarga
INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL
1. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji TTV
proses kehamilan keperawatan diharapkan 2. Kaji tingkat nyeri
DS : nyeri berkurang, dengan 3. Posisikan pasien semifowler
-Pasien mengatakan nyeri perut kriteria hasil : 4. Anjurkan teknik relaksasi
dengan skala 6 dari 0-10. Nyeri 1. Nyeri perut berkurang 5. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
seperti ditimpa beban berat dengan skala 4 dari 0-10 dan nyeri
-Pasien mengatakan sakit kepala 2. Sakit kepala berkurang 6. Kolaborasi pemberian obat
-Pasien mengatakan takut terjadi hal  
yang buruk terhadap pasien dan janin
akibat penyakitnya
DO :
-Pasien tampak nyeri
-Pasien tampak susah tidur akibat
nyeri
Pasien tampak meringis menahan
nyeri
 
2 Defisit nutrisi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji TTV.
kurangnya asupan makanan keperawatan diharapkan 2. Monitor asupan makanan.
DS : defisit nutrisi membaik, 3. Monitor BB.
-Pasien mengatakan mual muntah dengan kriteria hasil : 4. Berikan makanan sedikit tapi sering
-Pasien mengatakan nafsu makan 1. Mual muntah berkurang 5. Catat adanya riwayat alergi makan
berkurang 2. Nafsu makan meningkat 6. Catat adanya mual muntah dalam sehari.
-Pasien mengatakan lemah badan   7. Kolaborasi pemberian obat
DO : 8. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
-Pasien tampak lemah meningkatkan asupan makanan
-Pasien tampak mual berkali-kali 9. Sajikan makanan secara menarik dan
-Pasien susah untuk makan suhu yang sesuai
-1 hari bisa 5-6 kali mual,muntah 10. Berikan makanan tinggi serat untuk
  mencegah konstipasi
11. Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
3. Intoleransi aktivitas berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji TTV
dengan lemah badan tindakan keperawatan 2. Monitor pola dan jam tidur
DS : diharapkan intoleransi 3. Monitor lokasi dan
-Pasien mengatakan susah tidur aktivitas meningkat, ketidaknyamanan selama melakukan
-Pasien mengatakan lemah badan dengan kriteria hasil : aktivitas
-Pasien mengatakan susah 1. Keluhan lemah badan 4. Sediakan lingkungan nyaman dan
melakukan aktivitas menurun rendah stimulus (mis. cahaya, suara,
DO : 2. Pola tidur membaik kunjungan)
-Pasien tampak susah tidur 3. Pasien dapat 5. Anjurkan tirah baring
-Pasien tampak lemah melakukan aktivitas 6. Lakukan latihan aktivitas sedikit
-Pasien tampak susah melakukan seperti biasanya tidak demi sedikit seperti berjalan tampa
aktivitas perlu bantuan dari dibantu keluarga bantuan
keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI/TANGGAL NDX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

KAMIS, 16 JUNI 2022 1 09.00 1. Kaji TTV. Hasil : TD :150/110 mmHg, N: 87, SB: 36 , R: 20 S: pasien mengatakan masih nyeri perut dengan skala 6
2. Kaji tingkat nyeri. Hasil : Skala6 dari 0-10 dari 0-10 nyeri seperti ditimpa beban. Pasien mengatakan
3. Posisikan pasien semifowler . Hasil : pasien tampak lebih masih sakit kepala.
nyaman O : pasien tampak meringis menahan nyeri. KU : sedang.
4. Anjurkan teknik relaksasi. Hasil : pasien lebih nyaman Kes : compos mentis
5. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan atau nyeri selama A : masalah belum teratasi
melakukan aktivitas. Hasil : bagian perut P : lanjutkan intervensi
6. Kolaborasi pemberian obat :
IVFD : nacl 0,9. 20 ttp

JUMAT, 17 JUNI 2022 1 14.30 1. Kaji TTV. Hasil : TD : 130/90, N : 81, SB: 36,5 . R:20 S: pasien mengatakan nyeri perut sudah berkurang dengan
2. Kaji tingkat nyeri. Hasil : Skala 5 dari 0-10 skala 5 dari 0-10. Pasien mengatakan sakit kepala
3. Posisikan pasien semifowler . Hasil : pasien tampak lebih berkurang.
nyaman O : pasien tampak lebih membaik dari hari sebelumnya.
4. Anjurkan teknik relaksasi. Hasil : pasien lebih nyaman Pasien tampak lebih rileks. KU : sedang. Kes : compos
5. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan atau nyeri selama mentis
melakukan aktivitas. Hasil : bagian perut A: masalah belum teratasi
6. Kolaborasi pemberian obat : P : lanjutkan intervensi
IVFD : nacl 0,9. 20 ttp

SABTU, 18 JUNI 2022 1 15. 00 1. Kaji TTV. Hasil : TD : 110/80. N:85. SB: 36,7. R:20 S : pasien mengatakan nyeri perut sudah berkurang dengan
2. Kaji tingkat nyeri. Hasil : Skala 4 dari 0-10 skala 4 dari 0-10. Pasien mengatakan sudah tidak sakit
3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan atau nyeri selama kepala lagi.
melakukan aktivitas. Hasil : tidak ada nyeri lagi O : pasien tampak lebih nyaman dan tidak nyeri. KU:
4. Kolaborasi pemberian obat : ringan . Kes : compos mentis
IVFD : nacl 0,9. 20 ttp A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi.
KAMIS, 16 JUNI 2022 2. 09.00 1. Kaji TTV. Hasil : TD :150/110 mmHg, N: 87, SB: 36, R: 20 S : pasien mengatakan masih mual muntah,pasien
2. Monitor asupan makanan. Hasil : 2 xsehari dengan porsi mengatakan nafsu makan berkurang.Mual 6 kali,
yang sedikit muntah 3 kali
3. Monitor BB. Hasil : 67 kg O: pasien tampak lemah. Pasien tampak mual muntah.
4. Berikan makanan sedikit tapi sering Pasien tampak susah untuk makan. KU : sedang .
5. Catat adanya mual muntah dalam sehari.Hasil 6 kali mual,3 Kes : compos mentis
kali muntah A: masalah belum teratasi
6. Kolaborasi pemberian obat : P : lanjutkan intervensi
Inj ondansentron2x1  
Antasida 3x1
Cefadroxil 3x500
Mediamer 1x1
7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan

JUMAT, 17 JUNI 2022 2 14.30 1. Kaji TTV. Hasil : TD : 130/90, N : 81, SB: 36,5 . R:20 S : Pasien mengatakan mual muntah sudah berkurang.
2. Monitor asupan makanan. Hasil 2x sehari porsi dihabiskan Pasien mengatakan nafsu makan sudah ada
3. Monitor BB.Hasil : 65 kg peningkatan. Mual 3 kali muntah 1 kali.
4. Berikan makanan sedikit tapi sering O : Pasien tampak mual muntah. Pasien mengalami
5. Catat adanya mual muntah dalam sehari.Hasil 3 kali mual, penurunan berat badan. Pasien tampak lemah. KU :
muntak 1 kali sedang . Kes : compos mentis
6. Kolaborasi pemberian obat : A : masalah belum teratasi
Inj ondansentron2x1 P : lanjutkan intervensi
Antasida 3x1
Cefadroxil 3x500
Mediamer 1x1
7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
SABTU, 18 JUNI 2 15.00 1. Kaji TTV. Hasil : TD : 110/80. N:85. S : pasien mengatakan sudah tidak
2022 SB: 36,7. R:20 mual muntah. Nafsu makan sudah
2. Monitor asupan makanan.Hasil 3xsehari meningkat. Mual muntah tidak ada.
porsi dihabiskan. O: pasien tampak lebih nyaman.
3. Monitor BB. Hasil : 68 kg Pasien mengalami peningkatan berat
4. Berikan makanan sedikit tapi sering badan.pasien tampak rileks dan
5. Catat adanya mual muntah dalam lebih membaik. KU : ringan. Kes :
sehari.Hasil tidak ada mual muntah compos mentis
6. Kolaborasi pemberian obat : A : masalah teratasi
Inj ondansentron2x1 P : hentikan intervensi
Antasida 3x1
Cefadroxil 3x500
Mediamer 1x1
7. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
KAMIS, 16 JUNI 2022 3 09.00 1. Kaji TTV Hasil : TD :150/110 mmHg, N: 87, SB: 36, R: 20 S: pasien mengatakan susah untuk tidur dimalam
2. Monitor pola dan jam tidur. Hasil : tidur 5 jam dimalam hari hari.dalam 1 malam hanya tidur selama 5 jam.
3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Pasien mengatakan susah melakukan aktivitas
secara sendiri.
cahaya, suara, kunjungan) O : pasien tampak lemah badan. Pasien perlu
4. Anjurkan tirah baring dibantu dalam melakukan aktivitas seperti
5. Lakukan latihan aktivitas sedikit demi sedikit seperti berjalan berjalan. KU : sedang . Kes : Compos mentis
tanpa bantuan A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

JUMAT, 17 JUNI 2022 3 14.30 1. Kaji TTV.Hasil : TD : 130/90, N : 81, SB: 36,5 . R:20 S : pasien mengatakan pola tidur sudah ada
2. Monitor pola dan jam tidur. Hasil : 7 jam dalam 1 malam perubahan hasil 7 jam tidur di malam hari. Pasien
3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. mengatakan sudah sedikit demi sedkit melakukan
aktivitas sendiri seperti makan.
cahaya, suara, kunjungan)2 O : pasien tampak lebih lebih membaik dari hari
4. Anjurkan tirah baring sebelumnya. KU : sedang . Kes : Compos mentis
5. Lakukan latihan aktivitas sedikit demi sedikit seperti berjalan A : masalah belum teratasi
tampa bantuan P : lanjutkan intervensi

SABTU, 18 JUNI 2022 3 15.00 1. Kaji TTV. Hasil : TD : 110/80. N:85. SB: 36,7. R:20 S : pasien mengatakan pola tidur sudah ada
2. Monitor pola dan jam tidur. Hasil 9jam dalam 1 malam peningkatan. Pasien mengatakan sudah bisa
3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. beraktivitas sendiri tanpa bantuan.
O : pasien tampak lebih rileks dan nyaman. Pasien
cahaya, suara, kunjungan). tampak lebih membaik. KU : ringan . Kes :
Compos mentis
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai