Disusun Oleh:
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
1
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim
Segela puji bagi Allah SWT Sang Pemilik kehidupan yang Maha Pengasih
dan Penyayang atas segala limpahan Rahmat dan nikmatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan referat ini dengan lancar. Sholawat serta salam untuk Rasulullah
Muhammad SAW, sang pembawa cinta yang membimbing manusia menuju surga
serta mengajarkan kepada manusia untuk saling mengasihi.
Penulis sadar bahwa penulisan ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari
itu penulis berharap kepada para pembaca untuk memberi kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan referat ini.
Demikian, semoga laporan kasus ini bisa bermanfaat untuk penulis dan para
pembaca, Insya Allah, Amin.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat tiga jenis lapangan pandang; lapangan makular yaitu lapangan pandang
yang paling jelas dilihat oleh kedua mata, lapangan binokular yang dilihat oleh kedua
mata secara umumnya dan lapangan monokular yaitu kawasan yang bisa dilihat oleh
salah satu mata saja. Jalur penglihatan sendiri merupakan saluran saraf dari retina ke
Jaringan neural penglihatan terjadi apabila cahaya yang masuk ke dalam mata
sampai ke fotoreseptor di retina. Setelah itu, transmisi impuls pada nervus optikus
kepada kiasma optik. Traktus optikus, yaitu serabut saraf optik dari kiasma optik,
perimetri dan kisi-kisi Amsler (Amsler Grid) dapat membantu diagnosis serta dapat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lapisan bola mata yang paling dalam yaitu retina, melapisi 3/4 posterior bola
mata dan merupakan awal jalur penglihatan. Dengan oftalmoskop, melalui pupil
dapat terlihat bayangan retina yang diperbesar serta pembuluh darah yang berjalan
dimana pembuluh darah dapat diamati secara langsung dan dievaluasi kelainan
patologiknya, antara lain pada hipertensi dan diabetes mellitus. Selain pembuluh
darah, terdapat beberapa struktur lain yang dapat diamati; diskus optikus (blind spot,
bintik buta), tempat keluarnya nervus optikus dari bola mata, serta arteri dan vena
Gambar 1 Gambar 2
6
Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor
yang menerima rangasangan cahaya. Retina terdiri dari epitel pigmen (bagian non-
visual) dan bagian neural (bagian visual). Epitel pigmen merupakan selapis sel epitel
yang mengandung pigmen melanin, terletak di antara koroid dan bagian neural retina.
Melanin pada koroid dan epitel pigmen menyerap cahaya sehingga dapat mencegah
Retina terdiri atas 10 lapisan, dari luar ke dalam: epitel pigmen retina, lapisan
luar, lapisan nuklear dalam, lapisan pleksiform dalam, lapisan sel ganglion, lapisan
Gambar 3
7
Bagian neural retina merupakan hasil penonjolan otak. Bagian ini memproses
visual primer. Terdapat tiga lapisan utama neuron retina yang dipisahkan oleh dua
zona dimana terjadi sinaps, yaitu lapisan sinaps luar dan dalam. Ketiga lapisan ini
(searah dengan input visualnya) ialah: lapisan-lapisan sel fotoreseptor, sel bipolar,
dan sel ganglion. Juga terdapat sel horisontal dan sel amakrin yang membentuk jalur
lateral untuk mengatur sinyal yang dihantarkan sepanjang jalur sel fotoreseptor ke sel
potensial reseptor. Terdapat dua jenis fotoreseptor yaitu sel batang (rod, bacili) dan
kerucut (cone, coni). Pemberian nama berdasarkan bentuk segmen luar sel
berbentuk jari. Masing-masing retina mempunyai 6 juta sel kerucut dan 120 juta sel
batang. Sel batang berfungsi untuk penglihatan hitam putih pada cahaya remang-
remang; juga untuk membedakan bayangan gelap atau terang dan melihat bentuk dan
pergerakan. Sel kerucut berfungsi untuk penglihatan warna dan ketepatan penglihatan
pada cahaya terang. Sebagai contoh: pada cahaya bulan kita tidak dapat membedakan
Sel kerucut umumnya terpusat pada fovea sentralis yaitu lekukan kecil di
tengah makula lutea yang terletak tepat pada sumbu penglihatan. Fovea sentralis
kerucut pada daerah tersebut. Sel batang tidak ditemukan pada fovea dan makula dan
8
jumlahnya meningkat kearah tepi retina. Oleh karena itu kita bisa melihat cukup baik
sinapsis luar (lapisan pleksiform luar ) dan kemudian ke sel ganglion melalui lapisan
sinapsis dalam (lapisan pleksiform dalam). Akson sel ganglion meluas ke posterior,
ke diskus optikus, dan keluar dari bola mata sebagai nervus optikus. Pada daerah ini
tidak terdapat sel kerucut maupun batang; kita tidak dapat melihat bayangan pada
bintik buta. Dalam keadaan normal, adanya bintik buta ini tidak disadari.3
depan tuber sinerium (tangkai hipofisis) nervus optikus kiri dan kanan bergabung
menjadi satu berkas membentuk kiasma optikum, dimana serabut bagian nasal dari
temporal mata yang lain membentuk traktus optikus dan melanjutkan perjalanan
untuk ke korpus genikulatum lateral dan nukleus pretektalis. Serabut saraf yang
Selanjutnya, dari korpus genikulatum lateral, jaras visual terus melalui traktus
korteks disebut korteks striatum (area 17/area Brodmann). Ini merupakan pusat
9
persepsi cahaya. Di sekitar area 17, terdapat area yang berfungsi untuk asosiasi
Gambar 4
impuls penglihatan akan berlanjut melalui ucleusn optika (optikradiation) atau traktus
cabang dari a. serebri posterior. Serabut yang berasal dari bagian parietal korpus
genikulatum lateral membawa impuls lapang pandang bawah sedangkan serabut yang
berasal dari temporal membawa impuls darlapang pandang atas. Untuk serabut yang
mengurus ucleu pupil, dari ucleus pretektalis, kemudian bersinaps dengan neuron
berikutnya yang mengirimkan serabut ke nucleus Edinger Westphal sisi yang sama
10
dan sisi kontralateral. Dari sini rangsang kemudian diteruskan melalui nervus
Gambar 5
Kiasma optikum terletak disekitar puncak diafragma sella turcica, paling sering
optikus yang muncul dari kanalis optikus. Lamina terminalis membentuk dinding
11
D. Jaras Penglihatan Sensorik
sel-sel batang dan kerucut di retina, yang dapat dianggap sebagai end-organsensoris
(prosesus) yang bersinaps dengan sel bipolar, neuron kedua di jaras penglihatan. Sel-
sel bipolar kemudian bersinaps dengan selsel ganglion di retina. Akson-akson sel
ganglion membentuk lapisan saraf-saraf pada retina dan menyatu membentuk nervus
optikus. Saraf keluar dari bagian belakang bola mata dan berjalan ke posterior di
dalam kerucut otot untuk masuk ke dalam organ tengkorak melalui kanalis optikus.1,2
lebih dari separuh serabut (yang berasal dari separuh retina bagian nasal) mengalami
dekusasi dan menyatu dengan serabut serabut temporal yang tidak menyilang dari
nervus optikus kontralateral untuk membentuk traktus optikus. Masing masing traktus
lateralis, tempat traktus tersebut akan bersinaps. Semua serabut yang menerima
impuls dari separuh kanan lapangan pandang tiap-tiap mata membentuk traktus
optikus kiri dan berproyeksi pada hemisfer serebrum kiri. Demikian juga, separuh kiri
lapangan pandang berproyeksi pada hemisfer serebrum kanan. 20% serabut di traktus
menjalankan fungsi pupil. Serabut serabut ini meninggalkan tepat di sebelah anterior
optich dan melewati bracium coliculli superioris menuju ke optich pretectalis otak
tengah.1,2
12
Serat-serat lainnya bersinaps pada optik genikulatus lateralis. Badan-badan sel-
sel struktur ini membentuk traktus geniculocalcarinae. Traktus ini berjalan melalui
crus posterius kapsula interna dan kemudian menyebar seperti kipas dalam optichn
Jalur penglihatan merupakan saluran saraf dari retina ke pusat penglihatan pada
pandangan
Serabut saraf bagian temporal berjalan tidak bersilang pada kiasma optic.
Gambar 6
13
Proses melihat dimulai dari masuknya cahaya melalui media refraksi yang
masuk sampai kelapisan sel fotoreseptor, dilapisan ini yang tadinya gelombang
cahaya kemudian diubah menjadi impuls listrik. Setelah itu impuls listrik tersebut
melalui nervus optik. Saraf optic tersebut kemudian akan menghantarkan impuls
listrik tersebut. Nervus optik sehingga sekitar 2/3 akan menyilang dan 1/3 tetap
berjalan lurus. Chiasma optikum terletak tepat di bawah sella tursika atau penonjolan
dari hipofisis. Oleh karena itu jika terdapat adenoma hipofisis dapat menyebabkan
gangguan penglihatan. Setelah itu akan masuk di Corpus geniculatum lateral/inti saraf
dari nervus optic, sebab nucleus N.optik tidak berada di batang otak. Lalu dari corpus
E. Definisi
Terdapat tiga jenis lapang pandang yaitu lapang pandang macular yang merupakan
lapang pandang yang paling jelas dilihat oleh kedua mata, binocular yang dilihat oleh
kedua mata secara umumnya dan lapang pandang monocular yakni kawasan yang
bisa dilihat oleh slaah satu mata saja. Gangguan lapang pandang adalah gangguan
jaras atau medan penglihatan yang dapat disebabkan oleh berbagai hal.6
14
F. Etiologi Gangguan Lapang Pandang
- Neuropati optic
- Makular degeneration/ARMD
- Macular holes
- Retinitis pigmentosa
- Glaukoma
- Retinal detachment
a. Metode Konfrontasi.
Gambar 7.
Metode Konfrontasi
33 cm. Mata kanan pasien dengan mata kiri pemeriksa saling berhadapan. Mata kiri
pasien mata kanan pemeriksa diminta untuk ditutup. Sebuah benda dengan jarak yang
sama digeser perlahan-lahan dari perifer lapang pandang ke tengah. Bila pasien sudah
15
melihatnya ia diminta memberi tahu. Pada keadaan ini bila pasien melihat pada saat
yang bersamaan dengan pemeriksa berarti lapang pandang pasien adalah normal.
Syarat pada pemeriksaan ini adalah lapang pandang pemeriksa adalah normal.2
b. Metode Kampimeter
Gambar 8.
Metode Kampimeter
Alat pengukur atau pemetaan lapang pandang terutama daerah sentral atau
parasentral. Disebut juga sebagai uji tangent screen. Pasien duduk 2 meter dari layar
tangent screen Bjerrum dengan berfiksasi dengan satu mata pada titik tengahnya.
Objek digeser perlahan-lahan dari tepi kea rah titik tengah. Dicari batas-batas pada
seluruh lapangan pada saat mana benda mulai terlihat. Pada akhirnya didapatkan
pemetaan daripada lapang pandang pasien. Dengan cara ini dapat ditemukan defek
16
c. Perimeter
Gambar 9.
Metode Perimeter
Perimeter alat ini berbentuk setengah bola dengan jari-jari 30 cm dan pada
pusat parabola ini mata penderita diletakkan untuk diperiksa. Mata berfiksasi pada
bagan sentral parabola perimeter. Obyek digeser perlahan-lahan dari tepi kearah titik
tengah. Dicari batas-batas pada seluruh lapangan pada saat mana benda mulai terlihat.
Batas lapang pandang perifer 90 derajat temporal, 70 derajat inferior, 50 derajat nasal,
17
Kisi-kisi Amsler dipakai untuk menguji lapangan pandang sentral 20 derajat.
Kisi-kisi ini diamati oleh masing-masing mata secara terpisah pada jarak baca normal
dan dengan memakai kacamata baca jika pasien memang memakainya. Alat ini
paling sering dipakai untuk menguji fungsi macula. Mata yang satu dibandingkan
dengan mata sebelahnya. Sebuah skotoma atau daerah yang tak terlihat (baik sentral
maupun parasentral) dapat menunjukkan penyakit macula atau nervus optikus. Garis-
sentralnya sendiri. Misalnya pasien dengan degenerasi makula terkait usia dapat
sering kali merupakan gejala paling dini adanya penumpukan cairan di bawah makula
yang terjadi akut akibat rembesan dari neovaskularisasi subretina. Karena pembuluh-
pembuluh yang abnormal ini dapat diobati dengan laser, deteksi dini penting
dilakukan.1
18
H. Kelainan Pada Pemeriksaan Lapang Pandang
Jika terdapat lesi disepanjang lintasan nervus optikus (N.II) hingga korteks
sensorik, akan menunjukkan gejala gangguan penglihatan yaitu pada lapang pandang
atau medan penglihatan. Lesi pada nervus optikus akan menyebabkan hilangnya
penglihatan monocular atau disebut anopsia (No.1) pada mata yang disarafinya.1,6
(no.2), sedangkan lesi pada bagian medial kiasma akan menghilangkan medan
kontralateral (no.4).1,6
19
Selain kelainan lapang pandang diatas fenomena terkait yang dapat terdeteksi
pada pemeriksaan lapang pandang adalah skotoma sentral yang merupakan hilangnya
dan merupakan karakteristik penyakit nervus optikus dan penyakit makula retina.1,6
Secara umum gangguan lapangan pandang yang dapat muncul di susunan visual
adalah:5
lesi merusak salah satu nervus optikus tepat pada tempat masuknya
kiasma optikus
terganggu
mengalami kerusakan
20
Hemianopsia kuadran bawah homonim yang tidak mutlak inkongruen
masih utuh jika radiation optik mendapat lesi di bagian oksipital secara
unilateral
21
BAB III
KESIMPULAN
Terdapat tiga jenis lapangan pandang; lapangan makular yaitu lapangan pandang
yang paling jelas dilihat oleh kedua mata, lapangan binokular yang dilihat oleh kedua
mata secara umumnya dan lapangan monokular yaitu kawasan yang bisa dilihat oleh
salah satu mata saja. Jalur penglihatan sendiri merupakan saluran saraf dari retina ke
perimetri dan kisi-kisi Amsler (Amsler Grid) dapat membantu diagnosis serta dapat
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Riordan-Eva P, Whitcher JP. Oftalmologi umum Vaughan & Asbury. Edisi 17.
2. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata Edisi ke 4. Jakarta: FKUI, 2012.
4. Sidharta, P. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Dian Rakyat: Jakarta. hlm.222-226
2010.
23