JANUARI 2019
DIPLOPIA BINOKULER
PEMBIMBING
dr. Miftahul Akhyar Latief, Ph.D, M.Kes, Sp.M
FAKULTAS KEDOKTERAN
Kejadian diplopia yang dikeluhkan pasien, sekitar 25% merupakan diplopia monokuler dan 75% merupakan diplopia binokuler.
Diplopia binokuler merupakan keadaan penglihatan ganda, dimana penglihatan ganda tersebut akan menghilang bila pasien menutup
salah satu mata.
Penyebab diplopia binokuler sekitar 39% disebabkan oleh kelainan infranuklear, 26% disebabkan oleh kelainan mekanik berupa otot dan
traumatik, 14% disebabkan oleh deviasi atau defisit akomodatif, 8% disebabkan oleh kelainan supranuklear, 3% disebabkan oleh intoleransi
kacamata, dan sekitar 10% penyebabnya belum diketahui
ANATOMI
Diplopia monokular (uniokular) adalah diplopia yang tetap timbul saat mata yang
normal ditutup sedangkan diplopia binokular adalah diplopia yang menghilang jika salah
satu mata ditutup.
Fisiologi Penglihatan Binokuler
Terdapat 3 syarat yang menentukan kualitas penglihatan binokuler
1. Penglihatan simultan
2. Fusi
Retina kedua mata menerima
kedua gambaran secara 3. Penglihaan streoskopis
simultan. Pada penglihatan hanya saat kedua retina
binokuler yang normal, kedua membuat impresi visual yang
mata mempunyai titik fiksasi sama, yakni transmisi gambar- Sifat ini adalah tingkat
yang sama, yang akan berada gambar identik ke otak. Dua tertinggi kualitas penglihatan
di fovea sentralis kedua mata. gambaran retina akan binokuler dan hanya mungkin
bercampur menjadi persepsi jika beberapa kondisi
tunggal. Impar fusi dapat terpenuhi. Agar objek-objek
menimbulkan diplopia. diproyeksikan pada titik-titik
korespodensi atau identik
pada retina, mereka harus
terletak di horopter geometrik
yang sama.
Epidemiologi Diplopia
Salah satu studi dari sebuah rumah sakit mata di Inggris melaporkan kejadian diplopia
sebagai keluhan utama hanya 1,4% dari seluruh kasus yang ada
Kejadian diplopia yang dikeluhkan pasien, sekitar 25% merupakan diplopia monokuler
dan 75% merupakan diplopia binokuler
Keluhan diplopia lebih sering ditemukan pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-
anak.
Etiologi Diplopia Binokuler
Lokasi Anatomis Penyebab
Kelainan orbital Trauma, massa, infeksi, oftalmopati pada Grave’s disease
Restriksi otot ekstra-okular Oftalmopati pada Grave’s disease, massa atau tumor, extraocular muscle entrapment,
hematoma post operasi mata
Kelemahan otot ekstra –ocular Miopati kongenital, miopati mitokondrial, distropi otot
Kelumpuhan nervus kranialis III, IV, Iskemia, perdarahan, tumor atau massa, malformasi vaskular, aneurisme, trauma,
atau VI meningitis, multipel sclerosis
Kelainan pada batang otak hingga Stroke, perdarahan, massa atau tumor, trauma, malformasi vascular
nukleus nervus kranialis
Kelainan supranukleus Stroke, perdarahan, massa atau tumor, trauma, multipel sklerosis, hidrosefalus, sifilis,
ensefalopati Wernicke, kelainan neurodegenerative
Patomekanisme
Bayangan akan jatuh pata titik di
retina yang tidak saling
Kedua bayangan jatuh di luar area
Diplopia binokular biasanya berkorespondensi. (Bayangan
Panum sehingga bayangan seperti
disebabkan oleh aksis visual yang jatuh pada fovea pada mata yang
terlihat berada pada dua lokasi
tidak lurus. mengalami fiksasi dan ekstrafovea
spasial yang berbeda
pada mata yang tidak mengalami
fiksasi)
anamnesis Pemeriksaan
fisis
Diagnosis Banding
astigmat
strabismus
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan diplopia
bergantung pada penyebab
diplopia itu sendiri.
THANK YOU