Anda di halaman 1dari 16

Tugas klinis

Dian Suryanto Panjaitan


228600352
Latar Belakang
Gangguan Disosiatif (dissociative disorder) adalah gangguan kepribadian
yang ditandai dengan adanya perubahan terkait identitas, memori, dan
kesadaran individu. Gangguan ini juga disebut juga sebagai gangguan
kepribadian ganda. Individu yang mengalami gangguan ini mengalami
kesulitan untuk mengingat peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi
pada dirinya, melupakan identitas dirinya bahkan membentuk identitas
baru. Ganggguan ini muncul akibat peristiwa traumatik dalam kehidupan
dan digunakan sebagai pertahanan diri menghadapi peristiwa tersebut.
Ada tiiga cakupan gangguan dalam gangguan disosiatif yaitu gangguan
identitas disosiatif, amnesia disosiatif dan gangguan depersonalisasi.
Selain itu ada gejalagejala yang mempengaruhi gangguan disosiatif ini
selain itu terdapat pula cara penanganan gangguan disosiatif ini.
Manfaat & Tujuan
Adapun manfaat yang diharapkan dalam laporan ini adalah mampu
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
Secara teoretis laporan ini diharapkan agar penyaji dapat
memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu psikologi
sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian
selanjutnya, khususnya kajian psikologi klinis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gangguan
disosiatif dan penyebab gangguan disosiatif pasien Rumah Sakit
Jiwa Prof.Dr.M.Ildrem.
Manfaat & Tujuan
Adapun manfaat yang diharapkan dalam laporan ini adalah mampu
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
Secara teoretis laporan ini diharapkan agar penyaji dapat
memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu psikologi
sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian
selanjutnya, khususnya kajian psikologi klinis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gangguan
disosiatif dan penyebab gangguan disosiatif pasien Rumah Sakit
Jiwa Prof.Dr.M.Ildrem.
Pengertian
Menurut DSM-IV-TR (dalam Davidson, John, dan Ann 2006: 258) kriteria
gangguan identitas disosiatif adalah keberadaan dua kepribadian atau lebih
kepribadian atau identitas, sekurang-kurangnya dua kepribadian
mengendalikan prilaku secara berulang, dan ketidakmampuan mengingat
informasi pribadi yang penting. Berdasarkan DSM IV, ciri penting amnesia
disosiatif adalahketidakmampuan mengingat informasi pribadi yang
penting, biasanya terkait traumatik atau tekanan, yang terlalu luas untuk
dijelaskan sebagai kelupaan biasa. Gangguan tidak terjadi secara khusus
selama perjalanan gangguanidentitas disosiatif, fugue disosiatif,
posttraumatic stress disorder (PTSD),gangguan stress akut, atau gangguan
somatik, dan bukan hasil dari efek psikologi langsung dari zat atau saraf
atau kondisi medis umum. Gangguan mungkin disebabkan oleh perubahan
neurobiologik di otak karena stress traumatik.
Pembahasan
Orang dengan amnesia disosiatif biasanya memiliki satu atau lebihcelah
ingatan yang hilang beberapa menit sampai beberapa jam atau hari.Meskipun
begitu, celah ingatan yang hilang setahun atau bahkan sepanjanghidup
seseorang bisa terjadi. Kebanyakan orang dengan amnesia disosiatif
menyadari benar bahwa mereka telah kehilangan beberapa waktu, tetapi
beberapa orang menyadari kehilangan waktu hanya ketika mereka sadar
ataudihadapkan pada fakta bahwa mereka telah melakukan hal-hal yang
merekatidak ingat. Beberapa orang dengan amnesia disosiatif lupa pada
beberapa haltetapi tidak semua peristiwa yang melebihi jangka waktu
tertentu, yanglainnya tidak dapat mengingat seluruh kehidupan yang telah
berlalu atau lupahal-hal yang mereka alami.
Permasalahan
Pembatasan masalah dalam sebuah penelitian diperlukan agar
penelitian ini dapat mengarah pada sasaran penelitian. Sebuah
penelitian perlu dibatasi ruang lingkupnya agar wilayah kajian tidak
terlalu luas. Penelitian ini dibatasi pada gambaran gangguan
identitas disosiatif dan penyebab terjadinya gangguan identitas
disosiatif yang dialami oleh pasien Rumah Sakit Jiwa
Prof.Dr.M.Ildrem.
metode assessment
Metode yang kami gunakan adalah metode
kualitatif.metode kualitatif sendiri merupakan metode
yang berfokus pada pengamatan yang mendalam
terhadap yang diteliti.kami menggunakan metode
kualitafif ini saat meneliti pasien RSJ.Prof.Dr.M.Ildrem.
Kami melakukan penelitian subjek secara langsung dan
memberikan beberapa pertanyaan.
IDENTITAS SUBJEk

Nama : NS
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Status : Belum menikah
Asal daerah : Kota Pematang Siantar
Masuk RSJ : September 2022
NO
Perubahan yang dialami
Hasil observasi
1
Fisik
Tatapa mata kosong
Kaki gemetar
Penampilan berantakan
Wajah keliatan kusam
2
Kognitif
Kebingungan disaat wawancara
Lupa dengan identitas dirinya
Merasa panik dan cemas ketika diwawancarai
Sulit mengetahui sesuatu
3
Emosi
Mudah marah
4
Perilaku
Malas mengerjakan sesuatu
Timbul rasa malas
Hasil Analisis Wawancara
Dalam hasil wawancara dan observasi yang telah kami lakukan, kami
mengindikasikan bahwa subjek dengan inisial NS mengalami gangguan
amnesia disosiatif. Subjek memiliki masalah ada kegagalan untuk mengingat
kembali informasi pribadi penting yang dimana beliau tidak bisa mengingat
kejadian mengapa ia bisa berada di rumah sakit jiwa dan beliau saat ini tidak
mengetahui dirinya sedang berada dimana karena di saat sesi pertanyaan
Ketika ditanya sedang berada dimana, beliau hanya mampu menjawab nama
ruangan tempat beliau di rawat bukan lokasi atau di bangunan apa beliau
sedang di rawat. Lalu saat ditanyai beberapa pertanyaan pribadi, beliau
sangat bingung untuk menjawabnya dan kurang kondusif dalam
menyampaikan informasi terkait dengan data pribadi beliau seperti usia, dan
kegiatan yang ia lakukan selama di rumah.
BERDASARKAN LANDASAN TEORI YANG ADA DI DALAM LAPORAN, ADA BEBERAPA
MACAM GANGGUAN AMNESIA DISOSIATIF DAN KAMI MENGINDIKASIKAN
BAHWASANNYA BELIAU TERMASUK KE DALAM KATEGORI GANGGUAN AMNESIA
TERLOKALISASI DAN AMNESIA TERSISTEMATIS DIKARENAKAN KAMI MENEMUKAN
BEBERAPA KECOCOKAN DARI CIRI-CIRI YANG TERTERA DENGAN APA YANG DI
ALAMI OLEH BELIAU KARENA SAAT DIMINTAI KETERANGAN, BELIAU MAMPU
MENJELASKAN TETAPI DENGAN KEADAAN TIDAK NYAMAN YANG DITANDAI DENGAN
KAKI YANG GEMETAR DAN PENGGUNAAN BAHASA YANG TIDAK KONDUSIF.
Ada informasi lain lagi terkait tentang subjek NS yaitu beliau merupakan pasien
yang sudah berulang kali masuk ke rumah sakit jiwa tersebut. Menurut kami
pasien NS masih belum mendapatkan treatment yang tepat mungkin dari
keluarganya. Jadi subjek NS masih memiliki penyakit yang berulang dan tidak
kunjung selesai. Kami mencurigai pihak keluarga yang tidak memperhatikan
subjek NS karena dari beberapa informasi yang mendukung alasan kami
tersebut seperti pada saat pasien yang harusnya sudah bisa di pulangkan tidak
kunjung di jemput oleh pihak keluarga.
Informasi yang kami dapat dari resume rumah sakit yaitu pasien dating dalam
kondisi di ikat di tangan dan kakinya pukul 00.12 dini hari dan dengan
berpakaian yang berantakan, rambut yang acak-acakan. Selain itu pasien suka
marah-marah saat sedang di tangani dan harus di berikan penenang dulu agar
lebih tenang dan kondusif. Perasaaan pasien gelisah dan ketakutan di saat
dijumpai.
Kesimpulan
Gangguan Disosiatif ( gangguan disosiatif ) adalah gangguan kepribadian yang
ditandai dengan adanya perubahan identitas, memori, dan kesadaran individu.
Gangguan ini juga sering disebut dengan gangguan kepribadian
ganda.Individu yang memecahkan masalah ini memperbaiki kesulitan untuk
mengingat peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi pada dirinya
sendiri, menghapus identitas dirinya bahkan menciptakan identitas baru.
Ganggguan ini muncul akibat peristiwa traumatis dalam kehidupan dan
digunakan sebagai pertahanan diri peristiwa tersebut.
Saran
Bagi siapa pun yang membaca penelitian ini, hendaknya penelitian ini dapat
bermanfaat sebagai bahan masukan dan pengetahuan dalam berkarya sehingga
bisa meningkatkan kualitas pengajar dalan bidang sastra khususnya apresiasi
sastra yang dapat dinikmati dan dikembangkan dalam pengajaran di sekolah.
Remaja diharapkan untuk lebih mengembangkan sikap keterbukaan dan berani
mengungkapkan yang hal yang sekiranya perlu untuk diekspresikan dan
diungkapkan sehingga menghindari dari penggunaan ego defence mechanism
yang maladaptif.
Meningkatkan kualitas spiritual pribadi agar dapat mengembangkan kesadaran
utuh seperti latihan mindfulness
Diharapkan untuk turut mengembangkan sikap komunikatif sehingga lebih peka
akan kebutuhan psikologis anak.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai