Anda di halaman 1dari 3

Soal Emfisema

1. Tn N berusia 60 tahun di rawat di RS dengan keadaan umum lemah dan keletihan


fisik, klien nampak kurus, warna kulit pucat. Klien mengeluh sulit bernafas dengan
nafas pendek dan cepat yang mengakibatkan klien tidak mampu beraktifitas. Bentuk
dada barrel chest. Dari hasil anamnesa didapatkan adanya riwayat merokok, riwayat
batuk kronis, klien mengeluh mual, nafsu makan kurang sehingga mengalami
penurunan berat badan secara drastis, nampak batuk disertai sputum purulen, saat
ekspirasi vena jugularis mengalami distensi. Saat dilakukan pemeriksaan auskultasi
terdapat bunyi mengi, dengan TTV TD: 130/80 mmHg, T: 38,5 ̊C, RR: 32 x/menit,
HR: 108 x/menit.
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa Tn N mengalami?
a. ISPA
b. Asma
c. SARS
d. Pneumonia
e. Emfisema paru
Jawaban: E

2. Tn N berusia 60 tahun di rawat di RS dengan keadaan umum lemah dan keletihan


fisik, klien nampak kurus, warna kulit pucat. Klien mengeluh sulit bernafas dengan
nafas pendek dan cepat yang mengakibatkan klien tidak mampu beraktifitas. Bentuk
dada barrel chest. Dari hasil anamnesa didapatkan adanya riwayat merokok, riwayat
batuk kronis, klien mengeluh mual, nafsu makan kurang sehingga mengalami
penurunan berat badan secara drastis, nampak batuk disertai sputum purulen, saat
ekspirasi vena jugularis mengalami distensi. Saat dilakukan pemeriksaan auskultasi
terdapat bunyi mengi, dengan TTV TD: 130/80 mmHg, T: 38,5 ̊C, RR: 32 x/menit,
HR: 108 x/menit.
Tanda dan gejala yang mendukung diagnosa keperawatan ketidakefektifan pola
nafas pada kasus diatas adalah
a. Batuk disertai sputum purulen
b. HR: 108 x/menit.
c. Sulit bernafas dengan nafas cepat dan pendek
d. TD 130/80 mmHg
e. Warna kulit pucat
Jawaban: C

3. Seorang pasien bernama Ny. A Umur 68 tahun dengan riwayat merokok


menyampaikan keluhan sesak nafas yang semakin bertambah. Gejala dispnea tersebut
kini semakin berat sehingga sesak nafas juga dialami saat istirahat. Pasien juga
mangatakan bahwa dirinya kadang-kadang mengalami batuk dengan mengeluarkan
sedikit sputum yang encer. Pada auskultasi terdengar suara pernafasan hipersonor.
Pemeriksaan foto thoraks menunjukkan terjadi peningkatan diameter torakal
anteroposterior. Perawat mencatat bahwa pasien bernafas dengan memajukan kedua
bibirnya (pursed lips), mengalami fase ekspirasi yang memanjang dan menggunakan
otot-otot aksesorisnya untuk bernafas. TTV TD: 140/85 mmHg, HR: 90 x/menit, RR;
32 x/menit, T: 37 ̊C.
Berdasarkan kasus diatas, intervensi yang dapat dilakukan perawat dengan
diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah
a. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian oksigenasi
b. Meningkatkan pola pernapasan spontan yang optimal dalam memaksimalkan
pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam paru
c. Pantau TTV
d. Ajarkan klien batuk efektif dan teknik nafas dalam
e. Tingkatkan tirah baring/ batasi aktivitas dan bantu aktivitas pasien sesuai
keperluan
Jawaban: D

4. Seorang pasien yang berusia 48 tahun dirawat dengan keluhan batuk, panas dan sesak
nafas. Berdasarkan pengkajian dan analisis data, diagnosis utama pasien yaitu
ketidakefektifan bersihan jalan nafas dan dilakukan intervensi keperawatan, perawat
melakukan fisioterapi dada dengan perkusi pada dada atau punggung pasien.
Bagaimanakah cara yang tepat dalam melakukan tindakan tersebut?
a. Teknik pemukulan ritmik dilakukan dengan posisi telapak tangan yang melekuk
b. Mengganjal bantal terlebih dahulu pada area yang diperkusi
c. Dilakukan setelah pasien menghirup udara dari nebulizer
d. Melakukan pemukulan dengan posisi telapak tangan yang terbuka lebar
e. Menggunakan alat khusus sehingga lokasi dan pengeluaran slym lebih efektif
Jawaban: A

5. Tn S berusia 52 tahun di rawat di RS dengan keadaan umum lemah dan keletihan


fisik. Klien mengeluh sulit bernafas dengan nafas pendek dan cepat yang
mengakibatkan klien tidak mampu beraktifitas. Dari hasil anamnesa didapatkan
adanya riwayat merokok, riwayat batuk kronis, klien mengeluh mual, nafsu makan
kurang sehingga mengalami penurunan berat badan secara drastis, nampak batuk
disertai sputum purulen, saat ekspirasi vena jugularis mengalami distensi. Dengan
diagnosa medis emfisema. Berdasarkan kasus tersebut perawat memeriksa AGD
pasien, dimana hasil AGD menunjukkan bahwa pasien mengalami asidosis
respiratorik.
Berdasarkan uraian diatas, hasil AGD yang menunjukkan bahwa pasien mengalami
asidosis respiratorik adalah
a. pH 7,32 ; PaCO2 39 mmHg ; PaO2 80 mmHg ; HCO3 22 mEq/l
b. pH 7,30 ; PaCO2 52 mmHg ; PaO2 85 mmHg ; HCO3 26 mEq/l
c. pH 7,38 ; PaCO2 36 mmHg ; PaO2 92 mmHg ; HCO3 25 mEq/l
d. pH 7,35 ; PaCO2 40 mmHg ; PaO2 88 mmHg ; HCO3 24 mEq/l
e. pH 7,30 ; PaCO2 44 mmHg ; PaO2 85 mmHg ; HCO3 26 mEq/l
Jawaban: B

Anda mungkin juga menyukai