Anda di halaman 1dari 5

BAB IV PEMASARAN

4.1 Potensi Pasar


SEGMENTASI PASAR (SEGMENTING)
Segmentasi pasar adalah suatu proses menempatkan konsumen ke dalam subkelompok yang
memiliki respons yang sama terhadap suatu program pemasaran (Cravens,1997).Menurut
Rambat Lupiyoadi (2001), segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok
pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin
membutuhkan produk yang berbeda. Sedangkan Swastha (1997), segmentasi pasar adalah
kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-
satuan pasar yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas, segmentasi pasar dapat
diartikan sebagai proses membagi pasar yang beterogen ke dalam kelompok-kelompok yang
lebih homogen, yang memiliki kesamaan kebutuhan atau karakteristik dan respons terhadap
program pemasaran.

 Dasar Segmentasi Pasar

Ada beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai dasar segmentasi, namun secara garis
besar mengikuti kategori yang dipelopori oleh Kotler sebagai bapak pemasaran:

1. Geografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi—bagi pasar dalam
beberapa unit geografis yang berbeda-beda seperti daerah, populasi, kepadatan dan iklim.

2. Demografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi-bagi pasar dalam
beberapa grup dengan basis -basis variabel seperti usia, jenis kelamin, penghasilan,
pekerjaan, pendidikan, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, agama, ras, generasi,
kewarganegaraan, dan kelas sosial.

3. Psikografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen atas
beberapa grup yang berbeda-beda dengan basis variabel gaya hidup dan kepribadian.

4. Perilaku: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen atas grup-
grup yang berbeda dengan basis variabel seperti status pengguna, kesetiaan merek, tingkat
penggunaan, manfaat yang dicari, kesempatan penggunaan, kesiapan membeli dan sikap
terhadap produk.

 Kriteria Memilih Target Pasar


Setelah segmen pasar dievaluasi, Langkah selanjutnya yaitu memilih segmen yang akan
dijadikan target atau pasar sasaran. Dalam memilih pasar sasaran yang optimal, perlu
diperhatikan beberapa kriteria berikut:

1. Responsif

Pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program-program pemasaran yang
dikembangkan. Langkah ini harus dimulai dengan studi segmentasi yang jelas karena tanpa
pasar sasaran yang jelas produsen

4.2 Perilaku Konsumen Terhadap Pelayanan Perusahaan

4.3 Analisa Pesaing

Keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing.


Output dari kemampuan tersebut, menopang manajemen dalam memutuskan dimana akan
bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing. Demikian karena, analisis dilakukan dengan
cara identifikasi industri dan karakteristiknya, identifikasi bisnis di dalam industri, kemudian
masing-masing bisnis pun dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing
baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.
Analisa persaingan merupakan sebuah usaha untuk mengidentifikasi ancaman,
kesempatan, atau permasalahan strategis (strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari
perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing.
Analisis persaingan bersifat dinamis. Pesaing dideskripsikan dan dianalisis, pesaing di
evaluasi, serta kemudian tindakan pesaing pun diprediksi secara tepat. Yang dimaksud
pesaing termasuk didalamnya pesaing baru yang berpeluang mengacungkan jari telunjuk
sebagai tanda kehadiran. Analisis persaingan merupakan aktifitas yang terus menerus dan
memerlukan koordinasi informasi. Bisnis dan unit bisnis menganalisis pesaing dapat dengan
cara menggunakan sistem intelejen pesaing.Untuk kepentingan itu, beberapa teknik dilakukan
seperti pencarian database, survey konsumen, wawancara dengan pemasok serta partisipan
lainnya yang sesuai, perekrutan karyawan pesaing termasuk mempelajari produk pesaing.
Setiap teknik yang telah dikemukakan, tampak didalamnya mengandung unsur titik
kedinamisan
Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats)
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan
eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Kekuatan dan Kelemahan
Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu event, kita harus mencermati isu-isu
dalam organisasi yang mempengaruhi kemampuan kita menjual event ke pasar dan sponsor.
Yang menjadi patokan suatu event bias dijadikan kekuatan atau kelemahannya, kita perlu
menggali persepsi dari si EO itu sendiri terhadap suatu event. Jika EO kita memandang event
tersebut sebagai perioritas dan peluang untuk meningkatkan profil EO, maka event tersebut
menjadi sebuah kekuatan. Namun jika kita memandang event tersebut sebagai pemborosan
sumber daya,maka event tersebut menjadi kelemahan.
Peluang dan Ancaman
Langkah yang perlu dilakukana adalah menganalisa semua faktor di luar organisasi yang
mungkin mempengarhi event kita. Analisa eksternal ini akan membantu kita mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang terkait dengan event. Segera setelah menentukan ancaman-
ancaman atas event kita, kita bisa menaksir ulang situasi dan menganalisa bagaimana cara
mengubah ancaman itu menjadi peluang.
Penting sekali memusatkan perhatian pada masing-masing ancaman atas sebuah event saat
kita menjalankan perencanaan, untuk memastikan keberhasilan event tersebut.
Pengkategorisasian suatu ancaman akan menentukan cara kita merespon ancaman untuk
meminimalkan efeknya.
1. Monitor
Ancaman yang kita putuskan untuk “sekedar dimonitor” adalah jenis ancaman yang tidak
atau sedikit dapat di kontrol, tetapi tidak berdampak besar pada event. Kita hanya ingin tahu
apa yang akan terjadi
2. Monitor dan Analisa
Ancaman yang kita putuskan untuk “di monitor dan di analisa” merupakan ancaman yang
bisa sedikit dikontrol, tetapi kita perlu memastikan bagaimana ancaman tersebut dapat
mempengaruhi event kita.
3. Strategi-strategi Kontingensi
Ancaman yang kita putuskan untuk “di respon dengan suatu startegi kontingensi”, adalah
semua ancaman yang dapat kita kurangi pengaruhnya dengan perencanaan. Sebagai contoh
jika cuaca buruk adalah ancaman bagi event di luar ruangan, kita bisa menetapkan bagaimana
kita akan menanganinya, menunda event, pindah ke indoor, pawang hujan atau sedikit
merubah konsep.
4. Analisa in-depth dan Strategi Pengembangan
Ancaman yang kita putuskan untuk “di respon dangan analisa in-depth dan strategi
pengembangan” adalah semua ancaman yang memiliki kemungkinan paling besar untuk
mempengaruhi event kita. faktor-faktor teknologi, pesaing dan legislatif adalah contoh-
contoh ancaman yang mungkin memerlukan analisa dan strategi pengembangan lebih detil
lagi
Setelah semua telah kita analisa dengan baik, barulah kita dapat menentukan langkah
selanjutnya untuk menjalankan event yang telah direncanakan, dan alangkah baiknya apabila
kita juga dapat melakukan analisa pesaing dan strategi pemasaran terhadap event tersebut.

4.4 Strategi Pemasaran

Promosi

Promosi terjadi ketika seorang karyawan dipindahkan dari suatu pekerjaan

ke posisi yang lebih tinggi dalam hal gaji, tanggung jawab dan atau jenjang

organisasi. Umumnya dilakukan dengan pertimbangan kinerja sebelumnya dan

harapan dimasa depan. Ada dua buah jenis promosi, yaitu :

 Promosi berdasarkan Kelayakan

Promosi berdasarkan kelayakan terjadi pada saat seorang karyawan

dipromosikan karena kinerja yang sangat bagus di posisi saat ini.

 Promosi berdasarkan Senioritas

Pada beberapa situasi, kebanyakan karyawan senior mendapatkan promosi.

“Senior” dalam kasus ini berarti karyawan yang mempunyai masa tahun kerja

paling lama. Keuntungan dari pendekatan ini adalah objektif, dimana setiap

individu bisa membandingkan catatan masa kerjanya dengan kandidat lainnya

untuk menentukan siapa yang paling berhak mendapatkan promosi. Hal yang

patut diperhatikan disini adalah bahwa hal kemampuan juga menjadi

pertimbangan dalam promosi jenis ini karena semua karyawan belum tentu

memiliki kemampuan yang sama.


4.5 Rencana Biaya & BEP

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai