Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hipertensi merupakan kondisi yang paling umum dijumpai dalam

layanan kesehatan. Betapa tingginya angka kejadian dalam masyarakat yang

mempunyai masalah kesehatan yang sangat serius. Salah satu penyakit yang

menyerang masyarakat saat ini adalah penyakit hipertensi. Masalah yang

sering terjadi oleh penyakit hipertensi salah satunya adalah gangguan pola

tidur. Gangguan pola tidur adalah interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur

akibat faktor eksternal (Herdman, 2017). Penderita mengalami kesulitan

tidur karena gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologis dalam tubuh

manusia terjadi karena tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang

buruk. Kualitas tidur yang diharapkan setiap orang untuk mempertahankan

keadaan tidur dan mendapatkan tahap tidur Rapid Eye Movement (REM)

dan Non Rapid Eye Movement (NREM) yang sesuai (Khasanah, 2012).

Manfaat mengatasi gangguan pola tidur bagi pasien hipertensi adalah agar

keluhan sulit tidur pasien dapat teratasi dan kualitas tidur membaik.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan

sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3

orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus

meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5

Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4

juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Sedangkan hasil

Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penduduk dengan tekanan

darah tinggi sebesar 34,11%. Prevalensi tekanan darah tinggi pada


perempuan (36,85%) lebih tinggi dibanding dengan laki-laki (31,34%).

Prevalensi di perkotaan sedikit lebih tinggi (34,43%) dibandingkan dengan

perdesaan (33,72%). Prevalensi semakin meningkat seiring dengan

pertambahan umur (Kemenkes RI, 2019). Hasil penelitian pada tahun 2017

menunjukkan bahwa pada kelompok hipertensi sebagian responden

(76,32%) mempunyai pola tidur buruk. (e-journal.unair 2017). Sedangkan

beberapa klien yang mengalami gangguan pola tidur pada penderita

hipertensi di RSU Al islam H.M. Mawardi Krian Sidoarjo mengalami pola

tidur yang hanya 2-3 jam.

Hipertensi merupakan penyakit emergency, peningkatan tekanan

darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat

menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung

koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan

mendapat pengobatan yang memadai. Pasien hipertensi dengan tekanan

darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu,

partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan

hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar

hipertensi dapat dikendalikan. (Kemenkes RI, 2014). Selain itu durasi dan

kualitas tidur yang kurang baik akan lebih banyak memicu aktivitas sistem

syaraf simpatik dan menimbulkan stressor fisik dan psikologis, yaitu: nyeri,

ketidaknyamanan fisik, atau masalah suasana hati, seperti kecemasan atau

depresi.
Semakin meningkatnya prevalensi Hipertensi dari tahun ketahun di

karenakan jumlah penduduk yang bertambah, aktivitas fisik yang kurang dan

pola hidup yang tidak sehat. Pola hidup yang tidak sehat tersebut antara lain

adalah diet yang tidak sehat misalnya tinggi gula, lemak dan garam, dan

kurang mengonsumsi makanan berserat. Selain itu adalah penggunaan

tembakau dan alkohol (Sri & Herlina, 2016). Berdasarkan penelitian terkait

yang dilakukan oleh Rinda dkk (2017) bahwa hipertensi merupakan salah

satu faktor penyebab terjadinya gangguan pola tidur. Dari data responden

sebanyak 28 orang (90,3%) dikategorikan kualitas tidur buruk dengan tekan

darah yang meningkat dan 16 orang (51,6%) dikategorikan prehipertensi.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan

gangguan pola tidur pada klien dan memperpanjang durasi tidur adalah

dengan menyarankan klien untuk mengambil posisi nyaman dengan pakaian

longgar dan mata tertutup, dapatkan perilaku yang menunjukkan relaksasi,

misalnya bernafas dalam, menguap, pernafasan perut, atau bayangan yang

menyenangkan, minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi,

pertimbangan minat pada musik, identifikasi musik yang disukai klien,

bantu individu untuk menentukan posisi yang nyaman, jelaskan pentingnya

tidur yang cukup selama penyakit, monitor catat pola tidur pasien dan

jumlah jam tidur, mulai terapkan langkah-langkah kenyamanan seperti

pemberian posisi, tawarkan cairan hangat dan susu hangat, intruksikan klien

untuk menggunakan metode mengurangi kecemasan (misalnya : teknik

bernafas dalam, distraksi, jalan-jalan di rumah sakit, mendengar musik-

musik lembut), jika diperlukan (Bullechek,dkk 2013).


Berdasarkan latar belakang penulis tertarik untuk menyusun karya

tulis ilmiah “Asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan masalah

gangguan pola tidur di RSU Al islam H.M. Mawardi Krian Sidoarjo”

B. Batasan masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada klien

hipertensi dengan masalah gangguan pola tidur di rumah sakit RSU Al Islam

H.M. Mawardi Krian Sidoarjo

C. Rumusan masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien yang mengalami hipertensi

dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur di RSU Al islam H.M.

Mawardi Krian Sidoarjo

D. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami hipertensi

dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur di RSU Al islam H.M.

Mawardi Krian Sidoarjo

2. Tujuan khusus

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami hipertensi

dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur di RSU Al islam H.M.

Mawardi Krian Sidoarjo

b. Menetapkan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami hipertensi

dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur di RSU Al islam H.M.

Mawardi Krian Sidoarjo


c. Menyusun perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami

hipertensi dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur di RSU Al

islam H.M. Mawardi Krian Sidoarjo

d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami

hipertensi dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur di RSU Al

islam H.M. Mawardi Krian Sidoarjo

e. Melakukan evaluasi keperawatan pada klien yang mengalami hipertensi

dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur di RSU Al islam H.M.

Mawardi Krian Sidoarjo.

E. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan tentang asuhan

keperawatan pada klien hipertensi dengan masalah gangguan pola tidur.

2. Manfaat praktis

Dari penelitian ini penulis mengharapakan dapat memberikan informasi

dibidang keperawatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai