Anda di halaman 1dari 4

TANDA DAN GEJALA

RENTANG RESPON
PENGERTIAN
a. Menolak makan
b. Tidak ada perhatian pada perawatan diri
Waham adalah suatu keyakinan
yang salah yang dipertahankan c. Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan
secara kuat atau terus menerus, d. Gerakan tidak terkontrol, mudah
tapi tidak sesuai dengan tersinggung, isi pembicaraan tidak sesuai
kenyataan. Waham adalah dengan kenyataan
termasuk gangguan isi pikiran. e. Tidak bisa membedakan antara
Pasien meyakini bahwa dirinya kenyataan dan bukan kenyataan
adalah seperti apa yang ada di f. Menghindar dari orang lain, mendominasi
dalam isi pikirannya. Selain itu pembicraan, berbicara kasar
keyakinan tersebut diucapkan
g. Menjalakan kegiatan ke agamaan
berulang kali. berlebihan

FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI SUMBER KOPING


1. Faktor sosial budaya
1. Faktor perkembangan
Ada beberapa sumber koping
2. Faktor biokimia individu yang harus dikaji yang
2. Faktor sosial budaya
3. Faktor psikologis dapat berpengaruh terhadap
3. Faktor psikologis gangguan otak dan prilaku
4. Faktor biologis 4. Proses pengolahan informasi kekuatan dalam sumber
yang berlebihan koping dapat meliputi seperti :
5. Faktor genetik
6. Neurobiologis 5. Mekanisme penghantaran modal intelegensi atau
listrik yang abnormal kreativitas yang tinggi.
7. Neurotransmitter
8. Psikologis 6. Adanya gejala pemicu
Pohon Masalah

MEKANISME KOPING
Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari
pengalaman yang menakutkan dengan respon
neurobiologist yang maladaptive meliputi: regresi
berhubungan dengan masalah proses informasi dengan
upaya untuk mengatasi ansietas, proyeksi sebagai upaya
untuk menjelaskan kerancuan persepsi, menarik diri, pada
keluarga: mengingkari.

Data Yang Perlu Dikaji :


Diagnosa Keperawatan :
1. Data subjektif
Masalah keperawatan yang Klien mengungkapkan sesuatu yang
1. Gangguan komunikasi verbal
mungkin muncul : diyakininya ( tentang agama,
berhubungan dengan hambatan
kebesaran, kecurigaan, keadaan lingkungan dibuktikan dengan
dirinya) berulang kali secara berlebihan menunjukkan respon tidak sesuai
1. Kerusakan komunikasi tetapi tidak sesuai kenyataan. 2. Waham berhubungan dengan
verbal 2. Data objektif maladapsi dibuktikan dengan isi
Klien tampak tidak mempunyai orang piker tidak sesuai realitas
2. Perubahan proses pikir : lain, curiga, bermusuhan, merusak 3. Harga diri rendah kronis
waham (diri, orang lain, lingkungan), takut, berhubungan denganke
kadang panik, sangat waspada, tidak tidaksesuaian budaya dibuktikan
3. Harga diri rendah Kronik tepat menilai lingkungan / realitas, dengan meremehkan kemampuan
ekspresi wajah klien tegang, mudah
mengatasi masalah
tersinggung.
SDKI : Harga Diri Rendah Kronis (D.0086)
SDKI : Gangguan Komunikasi Verbal (D.0119) SDKI : Waham (D.0105)
SLKI : Komunikasi Verbal (L.13118) SLKI : Kontrol Diri (L. 09076)
SLKI : Status Orientasi (L. 09090)
SIKI : Promosi Komunikasi : Defisit Bicara SIKI : Manajemen Waham (I.09295) SIKI : Promosi Koping (I. 13494)
(I13492)

Observasi :
Monitor kecepatan tekanan kuantitas, Observasi :
Monitor waham yang isinya membahayakan Observsi :
volume, dan diksi bicara
diri sendiri, orang lain dan lingkungan Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
Monitor proses kongnitif, anatomis, an panjang sesuai tujuan
Monitor efek terapeutik dan efek dan efek
fisiologis yang berkaitan engan bicara samping obat Identifikasi kemampuan yang dimiliki
Monitor frustrasi, marah depresi atau hal Terapeutik : Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
lain yang mengganggu bicara memenuhi tujuan
Bina hubungan interpersonal saling percaya
Identifikasi prilaku emosional dan fisik saling percaya Identifikasi pemahaman proses penyakit
sebagai entuk komunikasi Tunjukan sikap tidak menghakimi secara Identifikasi dampak situasi terhadap peran
Terapeutik : konsisten dean hubungan
Hindari memperkuat gagasan waham Identifikasi metode penyelesaian masalah
Gunakan metode komunikas alternatiff
(menggunakan isyarat) Sediakan lingkungan aman dan nyaman Teraupetik :
Berikan aktivitas reakreasi dan pengalihan Diskusikan perubahan peran yang dialami
Sesuaikan gaya komunikasi dengan sesuai kebutuhan
kebutuhan Gunakan pendekatan yang tenang dan
Edukasi : meyakinkan
Modifikasi lingkungan untuk Anjurkan mengungkapkan dan memvalidasi Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
meminimalkan bantuan waham (uji realitas) dengan orang yang Diskusikan untuk mengklarifikasi
Ulangi apa yang disampaikan pasiien dipercaya (pemberian asuhan/keluarga) kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku
Berikan dukungan psikologis Anjurkan melakukan rutinitas harian secara sendiri
konsisten Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
Edukasi : Latih manajemen stress rasa bersalah dan rasa malu
Anjurkan berbicara perlahan Jelaskan tentang waham serta penyakit Edukasi :
Ajarkan pasien dan keluarga proses terkait (mis. Delirium, skizofrenia, atau Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
depresi), cara mengatasi dan obat yang kepentingan dan tujuan yang sama
kongnitif,anatomis, dan fisiologis yang diberikan
berhubungan dengan kemampuan Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
berbicara Kolaborasi : persepsi
Kolaborasi pemberian obat, sesuai indikasi
Kolaborasi :
Rujuk ke ahli patologi bocara atau terapis.
DAFTAR PUSTAKA

Dian alesha. 2017. Laporan pendahuluan dan SP Waham https://pdfdokumen.com/download/lp-dan

Keliat Budi A. 2019. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. EGC : Jakarta

Keliat Budi A. 2019. Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa. EGC : Jakarta

Kumolo Gilang Cahyo. 2018. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Waham
Di Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya.
https://www.academia.edu/9554704/LAPORAN_PENDAHULUAN_WAHAM. Diakses pada tanggal 14
Februari 2021.

Setiana Aji dkk. 2015. Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Resiko Perilaku Kekerasan.
https://id.scribd.com/doc/200689473/LP-DAN-SP-WAHAM. Diakses pada tanggal 14 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai