Oleh:
Nama : TITIS MAHANANI
NIM : P17210191014
Telah disetujui dan disahkan pada tanggal 29 Bulan Agustus Tahun 2021
Sri Mudayatiningsih.,SKp.,M.Kes
A. Konsep Teori
1.1 Definisi
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6
keadaan normal sebelum hamil (Bobak, 2010). Masa nifas atau puerperium
adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu
(42 hari).
membuat insisi pada dinding uterus melalui dinding perut berupa sayatan
(MURTI, 2020)
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina
(Cyatraningtyas, n.d.)
1.2 Patofisiologi
ukuran kepa dan ukuran panggul, rupture uteri mengancam, partus lama
dahi dan muka, presentasi rangkap jiwa repososo tidak berhasil dan
akan ditutup dan menimbulkan luka post sectio caesarea, yang bila tidak
di rawat dengan baik akan menyebabkan resiko infeksi. pada saat post
lebih sakit jika melakukan mobilisasi dan ibu semakin takut untuk
Tanda dan Gejala yang lazim terjadi, pada infeksi sebagai berikut :
a. Rubor : yaitu kemerahan
b. Kalor : Kalor terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi
peradangan akut.
c. Dolor : Perubahan PH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu
dapat merangsang ujung-ujung saraf.
d. Tumor : Pembengkakan
a. Sistem reproduksi
setelah hamil
limfe
hari ke 3-7, Lochea serosa : berwarna kuning dan cairan ini tidak
lancar keluarnya
3) Siklus menstruasi
menstruasi
4) Serviks
5) Vagina
6) Perinium
7) Payudara
individu
2. Jenis kelamin
3. Kebudayaan
5. Ansietas
2. Pemantauan EKG
4. Elektrolit
5. Hemoglobin/Hematokrit
6. Golongan darah
7. Urinalis
1. Analgesik
2. Tanda-tanda vital
5. Ambulansi
6. Perawatan diri
7. Laboratorium
9. Pemberian cairan.
yang sering terjadi pendarahan karena atonia uteri, karena itu perlu
Uteri normal tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak
demam, ibu cukup mendapat makanan dan cairan serta ibu dapat
2) Ambulasi
3) Eliminasi
4) Kebersihan diri
1. Uterus
2. Lochea
a. Lokia Rubra
verniks lanugo.
b. Lokia Sanguilenta
c. Lokia serosa
d. Lokia alba
3. Endometrium
4. Serviks
2019).
6. Mamae/payudara
: produksi susu, sekresi susu atau let down. Pada hari ke tiga setelah
7. Sistem pencernaan
konstipasi terjadi karena psikis takut BAB karena ada luka jahit
8. Sistem perkemihan
9. Sistem muskoloskeletal
2. Prolatin, jika ibu post partum tidak menyusui dalam 14-21 hari
1. Suhu tubuh
Saat post partum naik kurang lebih 0,5C, setelah 2 jam post partum
normal.
2019).
a. Adaptasi psikologis
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan ibu akan
melalui fase fase sebagai berikut (Pitriani Risa & Rika Andriani,
2014)
Terjadi pada hari ke 3 sampai hari ke 10, perasaan ibu pada fase ini
buang air besar, ingin belajar tentang perawatan diri dan bayi.
1.8 Etiologi
Pada otot rahim terdiri dari tiga lapis otot bentuk anyaman
Etiologi yang berasal dari ibu yaitu primi para tua disertai
dan mal posisi janin, pembukaan yang kecil pada prolapsus tali
1.9 Pathway
Sectio caesarea
Luka post op
Itoleransi Aktivitas
1. Puerperium Dini
2. Puerperium Intermedial
3. Remote Puerperium
Periode pasca partum ialah masa enam minggu setelah bayi lahir
partum berakhir.
Menurut Reva Rubin, adaptasi psikologi ibu post patum terbagi atas
3 bagian, yaitu :
a. Fase Taking In
c. Fase Letting Go
2.1.1 Defenisi
yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan
sistem neural desenden serta traktus sensori asenden. kornu dorsalis dari
berawal disini.
Agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada sistem asenden
1. Penyebab fisik
a. Trauma (mekanik, termis, kimiawi, elektrik)
akibat benturan, gesekan atau luka. Sedangkan pada trauma termis nyeri
Dan pada trauma kimiawi terjadi akibat tersentuh zat asam atau basa.
2. Penyebab psikologis
1. Usia
individu
2. Jenis kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara signifikan dalam
berespon terhadap nyeri.
3. Kebudayaan
5. Ansietas
1. Nyeri akut
2. Nyeri kronis
terhadap nyeri ini terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari
mengalami nyeri.
Reseptor nyeri aktual sangat sedikit beradaptasi terus mentransmisikan
diungkapkan klien.
rangkaian nyeri.
satu alat untuk menilai nyeri. Bagian pertama klien menandai lokasi
nyeri disebuah gambar tubuh manusia. Pada bagian kedua klien memilih
duapuluh kata yang menjelaskan kualitas sensorik, afektif, evaluatif,
dan kualitas lain dari nyeri. Pada bagian ketiga klien memilih kata
1.12 Pengkajian
previa.
diagnosa keperawatan.
b. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien pada saat ini dikumpulkan untuk
c. Riwayat kesehatan
persalinan.
serta letak bayi sungsang. Meliputi penyakit yang lain dapat juga
e. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
a. Rambut
b. Mata
c. Telinga
d. Hidung
Adanya polip atau tidak dan apabila pada post partum kadang- kadang
2. Leher
3. Thorak
a. Payudara
Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan pada payudara, areola hitam
kecoklatan, putting susu menonjol, air susu lancer dan banyak keluar.
b. Paru-paru
pembengkakan.
P : Ada / tidak nyeri tekan, ada / tidak teraba
massa
P :Redup / sonor
tympani
4. Abdomen
A: Bising usus
5. Genetalia
Pengeluaran darah bercampur lender, pengeluaran air ketuban, bila
6. Eksremitas
Pemeriksaan odema untuk melihat kelainan-kelainan karena
7. Tanda-tanda vital
Apabila terjadi perdarahan pada post partum tekana darah turun, nadi
meringis.
merasa lemah.
Intoleransi Aktifitas
2.4 Implementasi
2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian keberhasilan rencana dan pelaksanaan
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien. Seperti apakah tujuan
dapat tercapai, tercapai sebagian atau belum tercapai
DAFTAR PUSTAKA