Equino Varus)
Oleh :
Kelompok 5
Bella sapira(221440101031)
Putri oktariani(221440101032)
Dinda trisnawati(221440101033)
Syukur Alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah keperawatan anak
dengan tema “asuhan keperawatan pada pasien CTEV”
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kelompok 5
1
LP CTEV (Congenital Talipes Equino Varus)
deformitas umum dimana kaki berubah dari posisi normal yang umum terjadi
pada anak-anak. CTEV adalah deformitas yang meliputi fleksi dari pergelangan
kaki, inversi dari tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia
(Priciples of Surgery, Schwartz). Talipes berasal dari kata talus (ankle) dan pes
terpuntir ke dalam garis tungkai dan kaki mengalami plantar fleksi. Keadaan ini
disertai dengan meningginya tepi dalam kaki (supinasi) dan pergeseran bagian
anterior kaki sehingga terletak di medial aksis vertikal tungkai (adduksi). Dengan
jenis kaki seperti ini arkus lebih tinggi (cavus) dan kaki dalam keadaan equinus
(plantar flexi). Congenital Talipes Equino Varus adalah suatu kondisi di mana
2
2. Penyebab CTEV
Etiologi Congenital Talipes Equino Varus sampai saat ini belum diketahui pasti
bersamaan dengan kelainan lain seperti Spina Bifida atau displasia dari rongga
1. Teori kromosomal, antara lain defek dari sel germinativum yang tidak
2. Teori embrionik, antara lain defek primer yang terjadi pada sel
kehamilan.
hambatan temporer dari perkembangan yang terjadi pada atau sekbvitar minggu
ke-7 sampai ke-8 gestasi. Pada masa ini terjadi suatu deformitasclubfoot yang
jelas, namun bila hambatan ini terjadi setelah minggu ke-9, terjadilah
3
4. Teori fetus, yakni blok mekanik pada perkembangan akibatintrauterine
crowding.
nomer 18
8. Pengaruh luar seperti penekanan pada saat bayi masih didalam kandungan
9. Dapat dijumpai bersamaan dengan kelainan bawaan yang lain seperti spina
bifida
3. Patofisiologi CTEV
Penyebab pasti dari clubfoot sampai sekarang belum diketahui. Beberapa ahli
mengatakan bahwa kelainan ini timbul karena posisi abnormal atau pergerakan
yang terbatas dalam rahim. Ahli lain mengatakan bahwa kelainan terjadi karena
fleksi dan eversi pada bulan ke-7 kehamilan. Pertumbuhan yang terganggu pada
fase tersebut akan menimbulkan deformitas dimana dipengaruhi pula oleh tekanan
intrauterine.
Kelainan ini sering terjadi pada anak laki-laki, dan bilateral pada 50 % kasus.
Pemeriksaan pada bayi kaki pekuk menunjukkan equinus kaki belakang, varus
4
kaki belakang dan kaki tengah, adduksi kaki depan dan berbagai kekakuan. Semua
temuan ini adalah akibat dislokasi medial sendi talonavikuler. Pada anak yang
lebih tua, atrofi betisdan kaki lebih nyata daripada bayi, tanpa memandang
4. Pathway
5
5. Manifestasi Klinis CTEV
4. Kaki bagian depan dan tengah inversi dan adduksi. Ibu jari kaki terlihat
relatif memendek.
5. Bagian lateral kaki cembung, bagian medial kaki cekung dengan alur atau
cekungan pada bagian medial plantar kaki. Kaki bagian belakang equinus. Tumit
tertarik dan mengalami inversi, terdapat lipatan kulit transversal yang dalam pada
bagian atas belakang sendi pergelangan kaki. Atrofi otot betis, betis terlihat tipis,
6. Pada manipulasi akan terasa kaki kaku, kaki depan tidak dapat
diabduksikan dan dieversikan, kaki belakang tidak dapat dieversikan dari posisi
varus. Kaki yang kaku ini yang membedakan dengan kaki equinovarus paralisis
dan postural atau positional karena posisi intra uterin yang dapat dengan mudah
dikembalikan ke posisi normal. Luas gerak sendi pergelangan kaki terbatas. Kaki
dan dorsofleksi pada sendi tarsometatarsal. Maleolus lateralis akan terlambat pada
kalkaneus, pada plantar fleksi dan dorsofleksi pergelangan kaki tidak terjadi
pergerakan maleoulus lateralis terlihat tipis dan terdapat penonjolan korpus talus
6
7. Tulang kuboid mengalami pergeseran ke medial pada bagian distal
plantar dan terlambat pada maleolus medialis, tidak terdapat celah antara maleolus
medialis dengan tulang navikularis. Sudut aksis bimaleolar menurun dari normal
tibialis anterior dan posterior lebih kuat serta mengalami kontraktur sedangkan
otot-otot peroneal lemah dan memanjang. Otot-otot ekstensor jari kaki normal
kekuatannya tetapi otot-otot fleksor jari kaki memendek. Otot triceps surae
bifida. Sendi lain seperti sendi panggul, lutut, siku dan bahu harus diperiksa untuk
» Diagnosis Banding
1. Postural clubfoot- disebabkan oleh posisi fetus dalam uterus. Kaki dapat
dikoreksi secara manual oleh pemeriksa. Mempunyai respon yang baik dan cepat
Kaki bagian depan mengarah ke bagian medial dari tubuh. Dapat dikoreksi
7
6. Pemeriksaan Diagnostic CTEV
Deformitas ini dapat dideteksi secara dini pada saat prenatal dengan
7. Penatalaksanaan CTEV
Sekitar 90-95% kasus club foot bisa di-treatment dengan tindakan non-operatif.
Penanganan yang dapat dilakukan pada club foot tersebut dapat berupa :
1. Non-Operative :
remodelling. Penanganan dimulai saat kelainan didapatkan dan terdiri dari tiga
kembalinya deformitas.
Koreksi dari CTEV adalah dengan manipulasi dan aplikasi dari serial “cast” yang
dimulai dari sejak lahir dan dilanjutkan sampai tujuan koreksi tercapai. Koreksi
ini ditunjang juga dengan latihan stretching dari struktur sisi medial kaki dan
Manipulasi dan pemakaian “cast” ini diulangi secara teratur (dari beberapa hari
sampai 1-2 bulan dengan interval 1-2 bulan) untuk mengakomodir pertumbuhan
yang cepat pada periode ini. Jika manipulasi ini tidak efektif, dilakukan koreksi
8
koreksi tercapai. Serial Plastering (manipulasi pemasangan gibs serial yang
diganti tiap minggu, selama 6-12 minggu). Setelah itu dialakukan koreksi dengan
Perawatan pada anak dengan koreksi non bedah sama dengan perawatan pada
anak dengan anak dengan penggunaan “cast”. Anak memerlukan waktu yang lama
pada koreksi ini, sehingga perawatan harus meliputi tujuan jangka panjang dan
tujuan jangka pendek. Observasi kulit dan sirkulasi merupakan bagian penting
pada pemakaian cast. Orangtua juga harus mendapatkan informasi yang cukup
orangtua untuk memfasilitasi tumbuh kembang normal pada anak walaupun ada
batasan karena deformitas atau therapi yang lama. Perawatan “cast” meliputi :
– Posisi ektremitas yang dibalut pada posisi elevasi dengan diganjal bantal
9
– Batasi aktivitas berat pada hari-hari pertama tetapi anjurkan untuk melatih
otot-otot secara ringan, gerakkan sendi diatas dan dibawah cast secara teratur.
– Istirahat yang lebih banyak pada hari-hari pertama untuk mencegah trauma
– Rasa gatal dapat dukurangi dengan ice pack, amati integritas kulit pada
2. Operatif
2. Kasus yang resisten paling baik dioperasi pada umur 8 minggu, tindakan ini
dimulai dengan pemanjangan tendo Achiles ; kalau masih ada equinus, dilakuakan
10
3. Pada umur > 5 tahun dilakukan bone procedure osteotomy. Diatas umur 10
tahun atau kalau tulang kaki sudah mature, dilakukan tindakan artrodesis
triple yang terdiri atas reseksi dan koreksi letak pada tiga persendian, yaitu : art.
8. Komplikasi CTEV
terapi konservatif mungkin dapat terjadi masalah pada kulit, dekubitus oleh karena
gips, dan koreksi yang tidak lengkap. Beberapa komplikasi mungkin didapat
selama dan setelah operasi. Masalah luka dapat terjadi setelah operasi dan
dikarenakan tekanan dari cast.Ketika kaki telah terkoreksi, koreksi dari deformitas
dapat menarik kulit menjadi kencang, sehinggga aliran darah menjadi terganggu.
Ini membuat bagian kecil dari kulit menjadi mati. Normalnya dapat sembuh
2. Infeksi dapat terjadi pada beberapa tindakan operasi. Infeksi dapat terjadi
3. Kaki bayi sangat kecil, strukturnya sangat sulit dilihat. Pembuluh darah
dan saraf mungkin saja rusak akibat operasi. Sebagian besar kaki bayi terbentuk
oleh tulang rawan. Material ini dapat rusak dan mengakibatkan deformitas dari
11
Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
Biodata klien :
Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama,
suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan alamat. bayi laki-laki
Kelainan ini sering terjadi pada anak laki-laki. Survei membuktikan dari 4 orang
kasus Club foot, maka hanya satu saja seorang perempuan. Itu berarti
perbandingan penderita perempuan dengan penderita laki-laki adalah 1:3 dan 35%
Keluhan Utama :
Keluhan yang membuat klien dibawa ke rumah sakit karena adanya keadaan yang
abnormal pada kaki anak yaitu adanya berbagai kekakuan kaki, atrofi betis kanan,
Keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti
Klien tidak mengalami keluhan apa-apa selain adanya keadaan yang abnormal
pada kakinya.
Dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi
mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.
12
1. Antenatal
Kesehatan ibu selama hamil, penyakit yang pernah diderita serta upaya yang
serta kebiasaan minum jamua-jamuan dan obat yang pernah diminum serat
1. Natal
gamelli), presentasi kepala dan komplikasi atau kelainan congenital. Keadaan saat
lahir dan morbiditas pada hari pertama setelah lahir, masa kehamilan (cukup,
kurang, lebih ) bulan. Saat lahir anak menangis spontan atau tidak.
1. Postnatal
sistem, masalah nutrisi, perubahan berat badan, warna kulit,pola eliminasi dan
respon lainnya. Selama neonatal perlu dikaji adanya ashyksia, trauma dan infeksi.
Berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan kiri atas, lingkar dada terakhir.
Tingkat perkembangan anak yang telah dicapai motorik kasar, halus, social, dan
bahasa.
Sosial , perkawinan orang tua, kesejahteraan dan ketentraman, rumah tangga yan
harmonis dan pola suh, asah dan asih. Ekonomi dan adat istiaadat, berpengaruh
13
dalam pengelolaan lingkungan internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi
juga berhubungan dengan persediaan dan pengadaan bahan pangan, sandang dan
papan.
Riwayat Imunisasi
Riwayat imunisasi anak sangat penting, dengan kelengkapan imunisasi pada anak
1. Pola nutrisi, Makanan pokok utama apakah ASI atau PASI. pada umur
anak tertentu. Jika diberikan PASI (ditanyakan jenis, takaran dan frekuensi)
2. Pola eliminasi, sistem pencernaan dan perkemihan pada anak perlu dikaji
BAB atau BAK (Konsistensi, warna, frkuensi dan jumlah serta bau). Bagaimana
3. Pola aktivitas, kegiatan dan gerakan yang sudah dicapai anak pada usia
4. Pola istirahat, kebutha istirahat setiap hari, adakah gangguan tidur, hal-hal
5. Pola kebersihan diri, bagaiman perawatan pada diri anak apakah sudah
mandiri atau masih ketergantuangan sekunder pada orang lain atau orang tua.
Pemeriksaan Fisik
14
1. Pantau status kardiovaskuler
– Nyeri
– Bengkak
– Rasa dingin
– Observasi adanya gerakan spontan pada anak yang tidak mampu berespon
terhadap perintah
15
2. Inspeksi bagian dalam gips untuk adanya benda-benda yang terkadang
dibawah gips
Masalah
No Data Penunjang Etiologi Keperawata
n
16
tmenolak untuk berjalan Kelainan perkembangan
CTEV
Calceneus, navikular
cuboid terotasi kearah
medial terhadap talus
Gg mobilitas fisik
ditandai dengan mengeluh sulit menggerakan ekstremitas, adanya nyeri dan menolak
untuk berjalan
17
IV. Rencana Asuhan Keperawatan
Adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
O KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
meningkatkan pergerakan
Edukasi
18
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
2. Ajarkan mobilisasi
V. Implementasi
VI. Evaluasi
19
VII. Dokumentasi
klien, berguna untuk klien, perawat dan tim kesehatan lain sebagai tangung jawab
20
PENUTUP
Kesimpulan
Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) atau biasa disebut Clubfoot merupakan
kaki berubah dari posisi normal yang umum terjadi pada anak-anak. CTEV adalah
deformitas yang meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari tungkai,
adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia (Priciples of Surgery,
Schwartz).
Penyebab pasti dari clubfoot sampai sekarang belum diketahui. Beberapa ahli
mengatakan bahwa kelainan ini timbul karena posisi abnormal atau pergerakan
yang terbatas dalam rahim dan perkembangan embryonic yang abnormal yaitu
saat perkembangan kaki ke arah fleksi dan eversi pada bulan ke-7 kehamilan.
Treatment dimulai saat kelainan didapatkan dan terdiri dari tiga tahapan yaitu :
Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan kepada para pembaca khususnya pada
orang tua, jika mempunyai bayi baru lahir, sebaiknya memperhatikan kondisii
bayinya, bila orang tua malihat ketidaksesuain bentuk dari kedua kaki
bayi segeralah meminta konfirmasi pada petugas medis tentang keadaan kaki
bayi. Bila ternyata ada kelainan sebaiknya segera berobat ke dokter spesialis
21
CTEV ini secara bertahap dan berkelanjutan sehingga harus sabar dan rutin
kontrol serta mematuhi anjuran dokter agar tercapai hasil yang optimal.
Selain itu, diharapkan juga kepada tenaga medis khususnya perawat agar lebih
22