Anda di halaman 1dari 11

e-ISSN : 2655-5840

ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

PENGARUH AKTIVITAS OLAH RAGA TERHADAP KADAR


KOLESTEROL TOTAL DI POLI KLINIK JANTUNG

THE EFFECT OF PHYSICAL EXERCISE TOWARDS TOTAL


CHOLESTEROL LEVELS IN HEART POLY CLINIC

Ibrahim1, Andika Herlina Marda Prawata2


1
Stikes Syedza Saintika Padang
Email : anggabhaim@gmail.com, 081270706837

ABSTRAK
Penyakit kardiovaskuler secara global adalah penyebab kematian nomor satu setiap
tahunnya. Data yang di dapat dari rekam medik RSUP Dr. M. Djamil Padang penyakit
aterosklerosis menempati posisi pertama dari 10 penyakit terbanyak di bagian rawat jalan
pada tahun 2014 sebanyak 7038 orang, pada posisi ke 3 terdapat penyakit gagal jantung
kongestif sebanyak 4657 dan penyakit hipertensi pada urutan ke 7 terbanyak. Tujuan
penelitian adalah mengetahui pengaruh aktivitas olah raga terhadap kadar kolesterol total di
Poliklinik Jantung. Jenis penelitian adalah Analitik. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh pasien penyakit jantung yang berkunjung ke Poliklinik Jantung RSUP. Dr. M.
Djamil Padang sebanyak 2385 orang, Pengambilan sampel dengan cara accidental sampling,
jumlah sampel sebanyak 96 orang. Data di analisis secara univariat menggunakan distribusi
frekuensi dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian ditemukan 78,1% responden
memiliki kadar kolesterol tinggi, dan 79,2% responden memiliki aktivitas olah raga sedang.
Analisis bivariat ditemukan ada pengaruh yang bermakna antara aktivitas olah raga
terhadap kadar kolesterol total di Poliklinik Jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil
penelitian ini di harapkan bisa dijadikan sebagai bahan masukan bagi rumah sakit mengenai
kolesterolemia dan menganjurkan ke petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan
kepada responden pada saat waktu kosong saat menunggu antrian mengenai manfaat
melakukan aktivitas olah raga dalam menurunkan tingkat kadar kolestrol responden.

Kata Kunci : Kolesterol, Aktivitas Olah Raga, Poliklinik

ABSTRACT
Cardiovascular disease generally is one of death causes each year. The was
obtained from the medical records department of Dr. M. Djamil Padang showed that
atherosclerotic disease was in first place of the 10 diseases biggest in onpatient department
in 2014 (7038 people), Third position was congestive heart failure and hypertension was
sevent position (4657). The research objective was to determine the relation of physical
exercise with total cholesterol level Heart Poly Clinic. The type of research was Analytical.
The population of this study were all patients with heart disease who visited the Heart Poly
Clinic Dr. M. Djamil Hospital Padang (2385 people), the technic sampling of was
accidental sampling method, the total sampling of 96 people. Was analyzed by using
univariate and bivariate.

62
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

The result of research found that 78.1% of respondents have high cholesterol levels, and
79.2% of respondents have moderate physical exercise. The bivariate analysis found that
significant relation between the physical activity with total cholesterol levels in heart
Polyclinic. In conclusion this study are expected to be used as inputs to the hospital on the
relation of physical exercise levels of cholesterolemia and health workers to provide
counseling to respondents during idle time while waiting queue for benefits of physical
exercise in lowering the respondents cholesterol level.

Keywords: Cholesterol, Physical Exercise, Pollyclinic

PENDAHULUAN Kesehatan (Riskesdas) pada tahun 2013


Penyakit kardiovaskuler adalah juga menyebutkan prevalensi jantung
penyakit yang disebabkan gangguan fungsi koroner berdasarkan yang pernah
jantung dan pembuluh darah, seperti terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar
penyakit jantung koroner, penyakit gagal 0,5%, dan 1,5% yang memiliki gejala yang
jantung, hipertensi dan stroke. Secara hampir sama dengan jantung koroner,
global penyebab kematian nomor satu sedangkan Prevalensi gagal jantung
setiap tahunnya adalah penyakit berdasarkan pernah didiagnosis dokter di
kardiovaskuler (Kemenkes RI, 2014). Indonesia sebesar 0,13% dan penyakit
Laporan Asosiasi Jantung Amerika (Go, et stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis
al.,2014) memperkirakan 83,6 juta populasi tenaga kesehatan memiliki prevelensi
dewasa di Amerika mempunyai lebih dari sebesar 7,0%. Sebanyak 57,9% penyakit
satu penyakit kardiovaskuler. Berdasarkan stroke telah terdiagnosis oleh nakes (tenaga
jumlah ini, lebih dari 25% populasi kesehatan). Prevalensi penyakit jantung
masyarakat di Amerika menderita penyakit koroner, gagal jantung dan stroke terlihat
kardiovaskuler dan sekitar 18,5% dari meningkat seiring peningkatan umur
populasi tersebut menderita penyakit responden.
jantung koroner. Penyakit kardiovaskuler Faktor-faktor risiko penyakit
menempati posisi pertama penyebab jantung yang tidak dapat dihindari, antara
kematian tersering, yaitu 17,3 juta lain bertambahnya usia, jenis kelamin, serta
penduduk (30,5%) dari total penyebab riwayat keluarga yang mengalami
kematian di dunia serta akan terus gangguan jantung dan pembuluh darah.
meningkat hingga mencapai 23,3 juta pada Sementara itu, faktor risiko yang bisa
tahun 2030 dan diperkirakan 7,3 juta dihindari dengan mengubah gaya hidup
kematian diakibatkan oleh penyakit jantung adalah dislipidemia, seperti kadar kolesterol
koroner (WHO, 2013). Kegagalan tinggi, hipertensi, diabetes mellitus,
menurunkan kadar kolsterol jahat mencapai kebiasaan merokok, obesitas dan kurang
70% di Indonesia, jumlah yang sangat besar olahraga (Susanto, 2010). Nilai kolesterol
tidak mengherankan jika penyakit-penyakit darah merupakan indikator yang paling
seperti jantung koroner dan stroke masih baik untuk menentukan apakah seseorang
menjadi salah satu faktor terbesar akan menderita penyakit jantung atau tidak.
terjadinya kematian di Indonesia (Mumpuni, Tes darah untuk kolesterol total merupakan
2011). salah satu indikator yang terbaik untuk
Riset Kesehatan Dasar dari Dinas menentukan risiko penyakit jantung pada

63
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

seseorang. Jika kadar kolesterol total di yang mempengaruhi kadar kolesterol total
bawah 150mg/dL, maka orang tersebut dalam darah. Aktivitas olah raga adalah
mempunyai risiko rendah (Fatmah, 2010). kondisi natural yang dibutuhkan manusia.
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang Daya tahan tubuh akan semakin meningkat
beredar di dalam darah, berwarna seiring meningkatkan aktivitas olah raga
kekuningan dan berupa seperti lilin, yang yang dilakukan. Aktivitas olah raga seperti
diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan berjalan kaki, jalan cepat, lari-lari kecil,
oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan senam jantung sehat, bersepeda dan
lipid yang tidak terhidrolisis dan kegiatan olahraga yang bersifat tidak
merupakan sterol utama dalam jaringan kompetisi dan tidak berlebihan akan
tubuh manusia. Kolesterol mempunyai memperkuat kerja jantung dan mengurangi
makna penting karena merupakan unsur risiko kolesterol tinggi. Aktivitas olah raga
utama dalam lipoprotein plasma dan yang dilakukan secara rutin akan
membran plasma serta menjadi prekursor meningkatkan kadar HDL dan menurunkan
sejumlah besar senyawa steroid (City and kadar LDL, dengan begitu kadar kolesterol
Noni, 2013). total dalam darah akan seimbang ( Susanto,
Kolesterol terbentuk secara alamiah. 2010).
Kolesterol merupakan senyawa komplek Penelitian yang dilakukan
yang dihasilkan oleh tubuh dengan Rahmawati (2009) aktivitas olah raga
bermacam-macam fungsi, antara lain untuk berupa kegiatan harian ataupun olahraga
membuat hormon seks, hormon korteks dengan intensitas yang tepat dan teratur
adrenal, vitamin D dan untuk membuat merupakan pola hidup sehat mempunyai
garam empedu yang membantu usus untuk pengaruh pada penyakit jantung, aktivitas
menyerap lemak (Sri Nilawati dkk, 2008). olah raga yang tinggi dapat menghindarkan
Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh dari proses arterosklerosis, dalam
terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol HDL penelitiannya ada hubungan antara aktivitas
(High Density Lipoprotein) yang biasa olah raga dengan kadar kolesterol total.
disebut dengan kolesterol baik dan Setara dengan penelitian Badriyah (2013)
kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) ada hubungan antara aktivitas olah raga dan
disebut dengan kolesterol jahat. Kolesterol asupan lemak dengan kadar kolesterol total,
LDL akan menumpuk pada dinding menurut penelitiannya seseorang yang
pembuluh darah arteri koroner yang kurang aktivitas olah raga akan
menyebabkan penyumbatan, karena itu menyebabkan penumpukan lemak dalam
LDL disebut sebagai kolesterol jahat jaringan tubuh yang berpengaruh terhadap
(Kowalski, 2010). Faktor risiko yang kadar kolesterol total darah.
berhubungan dengan kadar kolesterol Data yang didapat dari rekam
dibagi dalam faktor risiko yang dapat medik rumah sakit penyakit aterosklerosis
diubah dan faktor risiko yang tidak dapat menempati posisi pertama dari 10 penyakit
diubah. Faktor risiko yang tidak dapat terbanyak dibagian rawat jalan pada tahun
diubah meliputi usia, jenis kelamin dan 2014 sebanyak 7038 orang, pada posisi ke 3
genetik, sedangkan faktor risiko yang dapat terdapat penyakit gagal jantung kongestif
diubah meliputi diet, pola makan dan sebanyak 4657 dan penyakit jantung
aktivitas olah raga (NHLBI, 2012). hipertensi pada urutan ke 7 terbanyak.
Aktivitas olah raga juga salah satu Berdasarkan data yang didapat dari klinik

64
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang penelitian atau objek yang diteliti tersebut.
jumlah kunjungan pasien yang mengalami Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
penyakit jantung semakin meningkat setiap pasien penyakit jantung yang berkunjung
tahunnya. Tahun 2015 terdapat rata-rata ke Poliklinik Jantung RSUP. Dr. M, Djamil
kunjungan pasien jantung di klinik jantung Padang sebanyak 2385 orang yang diambil
sebanyak ≥2000 orang per bulan. pada bulan Maret 2016, rata-rata kunjungan
Berdasarkan hasil wawancara dan poklinik jantuk RSUP Dr. M. Djamil
observasi pada tanggal 15 dan 19 April Padang ±110/hari. Sampel adalah objek
tahun 2016 di Poliklinik Jantung RSUP Dr. yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
M. Djamil Padang pada 10 orang pasien populasi. Pengambilan sampel pada
yang berkunjung serta pasien yang penelitian ini akan diambil dengan cara
melakukan pemeriksaan kadar kolesterol accidental sampling yaitu pengambilan data
total, terdapat 7 (70%) orang pasien dengan menentukan sampel atau responden
mengalami kolesterol total tinggi dan 3 berdasarkan yang kebetulan ada di tempat
(30%) kolesterolnya normal. Sebanyak 4 penelitian dan bersedia apabila orang
(40%) orang pasien melakukan aktivitas tesebut sesuai dengan tujuan penelitian
olahraga secara rutin, sedangkan 6 (60%) serta memenuhi kriteria inklusi dan kriteria
pasien suka tidak melakukan aktivitas eksklusi peneliti. Jumlah sampel yang
olahraga secara rutin. Berdasarkan didapatkan berdasarkan hasil perhitungan
fenomena di atas peneliti sudah melakukan adalah 96 orang. Untuk mengantisipasi
penilitian tentang pengaruh aktivitas olah droup up, maka disiapkan 10% sampel
raga terhadap kadar kolesterol total di cadangan, hingga jumlah sampel menjadi
Poliklinik Jantung. 106 orang dan yang akan diteliti ada 99
orang.
METODE PENELITIAN Data yang terkumpul pada penelitian ini
Penelitian ini menggunakan desain analitik diolah secara manual. Menurut Notoadmojo
yang bertujuan mengungkapkan hubungan (2010), dalam proses pengolahan data
variabel indepenen dengan variabel terdapat langkah-langkah yang harus
dependen. Pendekatan yang digunakan ditempuh, diantaranya: Pemeriksaan Data
dalam penelitian ini adalah Cross Sectional (Editing), Pengkodean Data (Coding),
Study, data yang menyangkut variabel Memasukan Data (Entry), Pembersihan
dependen dan independen yang Data (Cleaning), Metabulasi Data
dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Tabulating). Data di analisa univariat dan
(Notoadmojo, 2012). Variabel independen analisa bivariat, Analisis univariat
dalam penelitian ini adalah aktivitas olah bertujuan untuk menjelaskan atau
raga dan variabel dependen adalah kadar mendeskripsikan karakteristik setiap
kolesterol total. variabel penelitian. Analisis univariat
Penelitian ini sudah dilakukan di Poliklinik dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi
Jantung RSUP. Dr. M. Djamil Padang. dari masing-masing variabel yaitu variabel
Penelitian ini di mulai dari penyusunan dependen (kadar kolesterol total) dan
proposal, pengambilan data sampai variabel independen (aktivitas olah raga).
penelitian pada bulan Maret s/d September Apabila telah dilakukan analisis univariat
2016. Menurut Notoatmodjo (2012), tersebut diatas, hasilnya akan diketahui
populasi adalah keseluruhan objek karakteristik atau distribusi setiap variabel,

65
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

dan dapat dilanjutkan analisis bivariat. Square, dengan derajat kepercayaan 95%
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat (α=0,05). Jika nilai (p) ≤ 0,05 maka secara
hubungan antara variabel independen dan statistik disebut bermakna atau ada
variabel dependen, yaitu variabel aktivitas hubungan, tetapi jika nilai (p) > 0,05 maka
olah raga dengan kadar kolesterol total. hasil perhitungan tersebut tidak bermakna
Analisa bivariat melihat hubungan antara atau tidak ada hubungan (Notoadmojo,
variabel tersebut dilakukan uji statistik Chi 2012).

HASIL PENELITIAN didapatkan p value = 0,021 (p<0,05). Ini


A. Karakteristik Responden berarti terdapat pengaruh yang bermakna
antara aktivitas olah raga dengan kadar
Berdasarkan hasil penelitian, kolesterol total.
didapatkan hampir semua responden
berumur di atas 45 tahun sebanyak 90
orang responden (93,8%). Umur responden PEMBAHASAN
terendah adalah 37 tahun dan tertinggi A. Analisa Univariat
adalah 80 tahun. Sebagian besar responden 1. Kadar Kolesterol Total
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak
64 orang responden (66,7%) dan Berdasarkan hasil penelitian yang
perempuan sebanyak 32 orang responden dilakukan peneliti kepada 96 orang
(33,3%). Dapat dilihat dari data di atas rata- responden, didapatkan sebagian
rata responden yang memiliki kadar besar responden memiliki kadar
kolesterol tinggi berumur di atas 45 tahun kolesterol total tinggi yaitu
dan berjenis kelamin laki-laki. sebanyak 75 orang responden
(78,1%) dan sebagian besar
B. Hasil Penelitian responden juga memiliki kadar LDL
1. Analisa Univariat kolesterol tinggi sebanyak 76 orang
a. Distribusi Frekuensi Kadar responden (79,2%), sedangkan
Kolesterol Total, sebagian besar kadar HDL kolesrol renponden yang
responden (78,1%) memiliki normal ada sebanyak 60 orang
kadar kolesterol tinggi responden (62,5%). Berdasarkan
b. Distribusi Frekuensi Aktivitas hasil statistik didapat bahwa rata-
olah raga, sebagian besar rata kadar kolesterol total responden
responden (79,2%) memiliki adalah 216,83 mg/dL dengan
aktivitas olah raga sedang standar deviasi 42,86. Kadar
2. Analisa Bivariat kolesterol total terendah 121 mg/dL
a. Hubungan Aktivitas olah raga dan kadar kolesterol total tertinggi
dengan Kadar Kolesterol Totat, dari 96 365 mg/dL.
responden 14 orang responden memiliki Hasil penelitian ini sejalan dengan
aktivitas olah raga ringan dengan kadar penelitian yang dilakukan Kamso
kolesterol total tinggi sebanyak 12 orang (2007) tentang dislipidemia dan
responden (85,7%), sedangkan 6 dari obesitas sentral pada lansia di Kota
responden dengan aktivitas olahraga berat 4 Padang di dapatkan hasil prevelensi
orang (66,7%) memiliki kadar kolesterol yang tinggi pada lansia yang
normal. Setelah dilakukan uji statistik hiperkolesterolemia pada wanita

66
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

dan pria, masing-masing 50,9% dan menyebabkan kadar kolesterol


65,5%. Penelitian ini berbeda tinggi, faktor yang tidak dapat
dengan penelitian yang dilakukan diubah dan faktor yang tidak dapat
oleh Dwi Rahayu Setyo Rini (2015) diubah. Faktor yang tidak dapat
tentang kadar lipid pada pasien diubah adalah umur, jenis kelamin
jantung koroner, dari 24 orang dan genetik, sedangkan faktor yang
sampel didapatkan hasil dapat diubah adalah aktifitas fisik,
penelitiannya 23 orang responden IMT dan pola makan. Menurut
(95,8%) dengan kadar kolesterol peneliti responden yang memiliki
total normal. kadar kolesterol total dan kadar
Kadar kolesterol merupakan LDL kolesterol tinggi banyak
komponen esensial membran disebabkan oleh pola makan yang
struktural semua sel dan merupakan tidak teratur.
komponen utama sel otak dan saraf. Analisa peneliti di poliklinik
Kolesterol terdapat dalam Jantung RSUP Dr. M. Djamil
konsentrasi tinggi dalam jaringan Padang Tahun 2016 umur juga
kelenjer dan di dalam hati dimana mempengaruhi kadar kolesterol,
kolesterol disintesis dan disimpan. hampir semua responden yang
Kolesterol merupakan bahan antara berumur di atas 45 tahun yaitu
pembentukan sejumlah steroid sebanyak 90 orang responden
penting, seperti asam empedu, asam (93,8%), itu berarti umur di atas 45
folat, hormone-hormon adrenal tahun berisiko memiliki kadar
korteks, estrogen, androgen, dan kolesterol tinggi dan mengalami
progesteron (Almatsier, 2009). pengakit jantung. Dapat dilihat
Kolesterol total merupakan alkohol penyakit jantung banyak terdapat
steroid semacam lemak yang pada usia dewasa pertengahan
ditemukan dalam lemak hewani, sampai lansia. Hal itu disebabkan
minyak, empedu, susu, kuning telur, semakin tua umur seseorang maka
yang sebagian besar disintesis oleh semakin kurang aktivitas yang
hati dan sebagian kecil diserap dari dilakukannya, sedang jaringan
diet. Keberadaan dalam pembuluh lemak semakin bertambah.
darap pada kadar tinggi akan
cenderung membuat endapan/ 2. Aktivitas Olah Raga
kristal/ lempengan yang akan Berdasarkan hasil penelitian yang
mempersempit atau menyumbat dilakukan oleh peneliti pada 96
pembuluh darah yang terdapat orang responden, didapatkan 6
hubungan antara kadar kolesterol orang responden (6,2%) memiliki
dalam darah dengan risiko penyakit aktivitas olah raga berat, 76 orang
jantung koroner (Sutedjo, 2008). responden (79,2%) memiliki
Menurut analisa peneliti di aktivitas olah raga sedang dan 14
poliklinik jantung RSUP Dr. M. orang responden (14,6%) memiliki
Djamil Padang rata-rata kadar aktivitas olah raga ringan. Hasil
kolesterol total pasien tinggi > dari penelitian menunjukkan bahwa
200 mg/dL. Banyak faktor yang aktivitas olah raga yang terendah

67
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

adalah 431 METs dan aktivitas olah yang proporsional dengan kerja otot
raga yang tertingggi adalah 4293 dan berhubungan dengan manfaat
METs dengan standar deviasi kesehatan. Dengan meningkatkan
837,56. Dengan demikian pada aktivitas olah raga dan olahraga,
umumnya responden memiliki maka semakin besar pengeluaran
aktivitas olah raga sedang energi harian sehingga terjadi
cenderung ringan. pengurangan berat badan dan lemak
Penelitian ini sejalan dengan (Durstine, 2012).
penelitian yang dilakukan Stefhany Berbagai aktivtas fisik yang cocok
(2012) tentang pola makan, gaya untuk mengubah kadar kolesterol
hidup dan IMT pada lansia di darah dan lipoprotein, misalnya
pospindu kelurahan Depok Jaya berjalan, bermain di luar rumah
pada 123 orang sampel didapatkan bersama anak tau cucu, memotong
hasil bahwa sebagian responden rumput, melakukan kegiatan yang
memiliki aktivitas olah raga sedang menyenangkan seperti berkebun
yaitu sebanyak 75 orang (61,0% ) atau memotong kayu dan
dan tidak jauh berbeda dengan menggunakan tangga di kantor.
penelitian yang dilakukan Badriyah Menerapkan gaya hidup aktif
(2013) bahwa aktivitas olah raga artinya menydiakan waktu setiap
rata-rata diantara 2570 METs hari untuk melakukan aktivitas olah
sampai dengan 3381 METs jadi raga, tetapi jangan menjadikan
aktivitas olah raga responden waktu sebagai hambatan. Cara lain
sebagian besar beraktitivtas fisik untuk meningkatkan aktivitas olah
sedang. raga adalah dengan melakukan hobi
atau aktivitas yang disukai (Durstine,
Menurut Suiroaka (2012) tingkat 2012).
kolesterol serum total meningkat Menurut analisa peneliti sesuai
dengan meningakanya umur. Pada dengan data yang ditemukan bahwa
pria peningkatan ini terhenti sekitar 12 orang (85,7%) dari 14 orang
umur 45 tahun sampai 50 tahun. responden yang aktivitas olah
Pada wanita, peningkatan terus raganya ringan memiliki kadar
tajam hingga umur 60 sampai 65 kolesterol tinggi dan 4 orang (66,7%)
tahun. Mumpuni dan Wulandari dari 6 orang orang responden yang
(2011) juga menyebutkan bahwa aktivitas olah raganya berat
pada umur beranjak dewasa dan tua, memiliki kadar kolesterol normal.
orang akan semakin rawan dengan Hal ini dapat terjadi karena
serangan kolesterol tinggi. Pada kurangnya responden melakukan
umur dewasa dan orang tua aktivitas olah raga yang dapat
cenderung tidak bergerak seperti meningkatkan pengeluaran energi.
remaja dan anak-anak. Peneliti berasumsi bahwa responden
Aktivitas olah raga adalah bentuk yang memiliki umur kurang dari 50
apapun dari aktivitas otot yang tahun masih mampu untuk
menghasilkan kontraksi otot-otot melakukan aktivitas olah raga,
skeletal. Aktivitas olah raga sedangkan sebagian besar
menghasilkan pengeluaran energi

68
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

responden memiliki umur di atas 60 Hasil peneliti ini sejalan


tahun. Kurangnya aktivitas olah dengan penelitian yang dilakukan
raga akan menyebabkan Bardriyah (2013) menunjukkan
ketidakseimbangan intake energi bahwa ada hubungan yang
dan pengeluran energi. Untuk itu, sihnifikan antara aktivitas olah raga
aktivitas olah raga harus dilakukan dengan kadar kolesterol total
karena dapat mencegah dengan p value 0,003 (p<0,05).
penambahan jaringan lemak dalam Penelitian Utomo et al (2012) juga
tubuh dan mencegah kerungan menyatakan bahwa terjadi
massa otot tubuh. penurunan persen lemak tubuh dan
kadar kolesterol total darah yang
Analisa peneliti di poliklinik disebabkan oleh meningkatnya
jantung RSUP Dr. M. Djamil aktivitatas fisik.
Padang Tahun 2016 selain umur Aktivitas olah raga akan
aktivitas olah raga yang ringan dan menghasilkan pengeluaran enrgi
sedang juga dipengaruhi oleh jenis yang proporsional dengan kerja otot
kelamin. Sebagian besar responden dan berhubungan dengan manfaat
berjenis kelamin laki-laki sebanyak kesehatan. Semakin banyak aktifitas
64 orang responden (66,7%) fisik yang dilakukan setiap hari,
sedangkan perempuan sebanyak 32 maka semakin besar pengeluaran
orang responden (33,3%). Hal ini energy harian sehingga terjadi
dikarenakan jenis kelamin laki- laki pengurangan berat badan dan lemak.
lebih berisiko mengalami kadar Pengurangan enrgi dan lemak juga
kolesterol tinggi di bandingkan membantu mengurangi jumlah
perempuan. kolesterol darah sehingga mengubah
tranfor kolesterol di dalam darah
B. Analisa Bivariat (Dustrine, 2012). Menurut Fatmah
1. Pengaruh Aktivitas olah raga (2010) bahwa aktivitas olah raga
Terhadap Kadar Kolesterol Total akan menguatkan atot jantung,
Berdasarkan hasil penelitian menurunkan tekanan darah,
ditemukan dari 96 responden 14 memperbaiki aliran darah dan
orang responden memiliki aktivitas meningkatkan kapasitas jantung.
olah raga ringan dengan kadar Berdasarkan hasil penelitian
kolesterol total tinggi sebanyak 12 diatas peneliti berasumsi bahwa
orang responden (85,7%), terdapat hubungan antara aktivitas
sedangkan 6 dari responden dengan olah raga dengan kadar kolesterol
aktivitas olahraga berat 4 orang normal dikarenakan sebagian
(66,7%) memiliki kadar kolesterol responden memiliki aktivitas olah
normal. Setelah dilakukan uji raga sedang seperti berkebun,
statistik didapatkan p value = 0,021 pekerjaan rumah dan bermain
(p<0,05). Ini berarti terdapat dengan anak-naka cenderung ke
pengaruh yang bermakna antara berat dan didapatkan 60,4%
aktivitas olah raga dengan kadar responden memiliki indeks massa
kolesterol total. tubuh (IMT) yang normal. Hal itu

69
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

dikarenakan aktivitas olah raga Hasil penelitian ini bisa disaran bagi
mempengaruhi dalam proses pihak institusi pendidikan untuk
pembakaran cadangan lemak tubuh. lebih banyak menyediakan buku-
Seseorang yang kurang aktivitas buku mengenai keperawatan
olah raga akan menyebabkan medical bedah terbaru, biokimia dan
penumpukan lemak dalam jaringan ilmu gizi sehingga dapat
tubuh yang berpengaruh terhadap mempermudahkan untuk mencari
kadar kolesterol total. bahan bacaan untuk peneliti
selajutnya.
3. Peneliti Selanjutnya
KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini dapat dijadikan bahan
A. Kesimpulan acuan dan masukan bagi peneliti
1. Sebagian besar responden memiliki selanjutnya dan agar peneliti
kadar kolesterol tinggi yaitu selanjutnya dapat meneliti
sebanyak 75 responden (78,1%) kolesterol lainnya seperti LDL,
2. Sebagian besar (79,2%) responden HDL dan trigliserida. Peneliti
memiliki aktivitas olah raga sedang selanjutnya juga dapat meneliti
3. Terdapat pengaruh yang bermakna tentang faktor lain yang
antara aktivitas olah raga dengan berhubungan dengan kadar
kadar kolesterol total (p value kolesterolemia.
0,021).
B. Saran DAFTAR PUSTAKA
1. RSUP Dr. M. Djamil Padang
Hasil penelitian ini bisa dijadikan Badriyah. (2013). Faktor-faktor yang
sebagai bahan masukan bagi rumah Berhubungan dengan Kadar
sakit mengenai aktivitas olah raga Kolesterol Total Pada Anggota
dan kadar koelsterol total. Klub Senam Jantung Sehat UIN
Sebaiknya menganjurkan ke petugas Jakarta Tahun 2013. Skipsi. UIN
kesehatan agar memberikan Syarif Hidayatullah Jakarta.
penyuluhan kepada responden
mengenai manfaat melakukan Brunner&Suddarth. (2002). Buku Ajar
aktivitas olah raga dalam Keperawatan Medikal Bedah.
menurunkan tingkat kolestrol Jakarta: EGC.
responden dan sebaiknya petugas
juga memberikan informasi kepada Botam&Mayes. (2009). Sintesis, Transpor,
responden agar memperhatikan pola & Ekskresi Kolesterol. In Biokima
konsumsinya, karena salah Heparedisi 27.
konsumsi akan meningkatkan
kolestrerol pada diri responden. Durstine. 2012, Program
Penyuluhan bisa dilakukan pada Olahraga :Kolesterol tinggi.
waktu tunggu responden saat Yogyakarta. PT Citra Aji Parama.
menunggu antrian.
2. STIKes Syedza Saintika Padang Garnadi. (2012). Hidup Nyaman dengan
Hiperkolesterol. Jakarta: Agromedia

70
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Humayun. (2009). Relationship of Body Penyakit Dalam. Jakarta: Interna


Mass Index and Dyslipidemia In Publishing
Different Age Groups of Male And
Famale Population of Peshawar. Poedjiadi dan Supriyanti. (2005). Dasar-
Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press
IPAQ (2005). Guidelines for Data
Processing and Analysis of the Rahmawati. (2009). Aktivitas Fisik dan
International Physical Actyvity Rasio Kolesterol (HDL) Pada
Questionaire (IPAQ). Penderita Penyakit Jantung
Koroner di Polklinik Jantung RSUD
Jeremy&Aaronson. (2010). At a Glance DR Moewardi Surakarta. Jurnal
Sistem Kardiovaskuler (terj.). Kesehatan. 2(1): 11-18.
Jakarta: Erlangga.
Rini, Dwi. R.S. (2015). Hubungan Asupan
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Info Karbohidrat dan Lemak dengan
Data Situasi Kesehatan Jantung. Kadar Lipid Pada Pasien Jantung
Koroner Rawat Jalan Di RSUD Dr.
Mumpini dan Wulandari. (2011). Cara Jitu Moewardi Surakarta. Jurnal Ilmu
Mengatasi Kolesterol. Yogyakarta : Gizi: Universitas Muhammadiyah
Penerbit Andi. Surakarta.

Muttaqin. (2009). Asuhan Keperawatan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)


Klien dengan Gangguan Sistem Tahun 2013. Data Kolesterol
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Indonesia
Medika.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Noni&Ardhila. (2013). Dokter Pribadi Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Diaskol Jantroke. Jakarta: InAzna Bandung: Alfabeta.
Books
Suiraoka, I.P. (2012). Penyakitn
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Degeneratif. Yogyakarta: Nuha
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Medika.
RinekaCipta.
Susanto. (2010). Cekal (Cegah&Tangkal)
Nurrahmani. (2012). Stop! Kolesterol Penyakit Modern Hipertensi, Stroke,
Tinggi. Yogyakarta: Falimia (Group Jantung dan Kolesterol. Yogyakarta:
Relasi Intimesa). ANDI

Stefhany. (2012). Hubungan Pola Makan, Waloya. T dkk. (2013). Hubungan antara
Gaya Hidup dan Indeks Massa Konsumsi Pangan dan Aktivitas
Tubuh Pada Lansia di Popindu Fisik dengan Kadar Kolesterol
Kelurahan Depok Jaya. Skripsi UI Darah Pria dan Wanita Dewasa di
Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan. 8(1):
Sudoyo. Aru. (2009). Buku Ajar Ilmu 9-16.

71
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Activity?.
WHO. (2013). What is Moderate-intensity
and Vigorous-intensity Physical

72

Anda mungkin juga menyukai