Anda di halaman 1dari 23

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI

DENGAN FRENCH FUNCTIONAL METHOD PADA KASUS CTEV

Qothrunada Zakiyah (P27226020141)

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI


JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA KEMENKES RI
2023
LATAR BELAKANG

● CTEV adalah keadaan dimana kaki terfiksasi pada posisi adduksi, supinasi, dan varus sedangkan
tulang calcaneus, navicular, dan cuboid terotasi ke arah medial terhadap talus, dan tertahan dalam
posisi adduksi serta inversi oleh ligamen dan tendon. (Fadila et al, 2017).

● Prevalensi CTEV di Indonesia antara 0,76 -3,49 dari 1000 kelahiran hidup

● Intervensi yang digunakan yaitu French Functional Method


PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI

DENGAN FRENCH FUNCTIONAL METHOD PADA KASUS CTEV

RUMUSAN TUJUAN MANFAAT


MASALAH PENULISAN PENULISAN

Bagaimanakah Untuk mengetahui - Manfaat bagi Penulis


Penatalaksanaan Fisioterapi Penatalaksanaan Fisioterapi - Manfaat bagi Dunia Fisioterapi
dengan French Functional dengan French Functional - Manfaat bagi Pasien
Method pada Kasus CTEV? Method pada Kasus CTEV. - Manfaat bagi Masyarakat
ANATOMI

1. Tulang fibula 9. Tulang navicular

2. Malleolus lateral 10. Tulang talus

3. Tulang calcaneus 11. Malleolus medial

4. Tulang cuboid 12. Tulang tibia

5. Tulang distal phalanx 13. Medial surface

6. Tulang proximal phalanx 14. Lateral surface

7. Tulang metatarsal 15. Anterior border

8. Tulang cuneiform

Tulang kaki tampak anterior (Agur &


ANATOMI

1. Otot fibularis longus/ peroneus longus 8. Otot extensor digitorum brevis

2. Otot tibialis anterior 9. Superior fibular retinaculum

3. Otot extensor hallucis longus 10. Otot fibularis brevis/ peroneus brevis

4. Inferior extensor retinaculum 11. Otot soleus

5. Otot extensor hallucis brevis 12. Otot gastrocnimeus

6. Otot extensor digitorum longus

7. Otot fibularis tertius

Otot-otot tungkai bawah dan kaki tampak lateral (Standring, 2016)


ETIOLOGI

persistence of fetal
genetik oligohidramnion
positioning,

neuromuskular disorder kurangnya gerakan janin

Wilson, D 2020, ‘Congenital Talipes Equinovarus: Requires Investigative Curiosity to Understand the Definition for Detection, Prevalence,
Etiology, Treatment, and Outcomes’, Remedy publications LLC Clinic in Surgery, vol. 5, hh. 1-10
PATOLOGI

Tulang talus-nya paling mengalami deformitas dan ukurannya mengecil. Leher talar memendek serta
deviasi kearah medial dan plantar. Navicular berartikulasi dengan aspek medial leher talus karena
bentuk talus yang abnormal. Hubungan antar tulang tarsal tidak normal. Talus dan calcaneum sejajar di
ketiga bidang gerak tubuh. Midfoot menjadi lebih tergeser ke medial, dan metatarsal adduksi dan
plantar fleksi. Ligamen juga menebal dan otot hipoplastik. Hal ini menyebabkan hipoplasia umum
ekstremitas dengan pemendekan kaki dan atrofi calf muscle (Staheli, 2016).
DIAGNOSA BANDING

Congenital Vertical Postural Clubfoot Metatarsus Adductus


Talus (CVT) (Positional Talipes) (MA)

merupakan deformitas kekakuan merupakan bentuk kondisi yang merupakan deformitas metatarsal
kaki yang ditandai dengan adanya ringan dari CTEV, dimana tidak berdeviasi ke arah medial.
dislokasi sendi talonavikular dan ditemukan adanya kontraktur yang

posisi tulang navikular bermakna dan lipatan kulit yang

berada pada bagian dorsal. dalam (deep skin creases).


STATUS KLINIS
You can enter a subtitle here if you need it
IDENTITAS PASIEN

Nama An. K

Tempat, tanggal lahir Semarang, 5 Desember 2022

Nama Ayah Adit

Nama Ibu Liya

Alamat Jl. Candisukuh Rt 05/Rw 04, Banbankerep, Ngaliyan, Semarang

Diagnosis Medis CTEV Bilateral


PEMERIKSAAN UMUM

Suhu Tubuh 36,7°C

Tekanan Darah -

Denyut Nadi 109 bpm

Pernafasan 30 x/ menit

BB/ TB 4,4 kg/ 58 cm

Lingkar Kepala 36 cm
ANAMNESIS
Keluhan Utama Orang tua pasien mengeluhkan kaki anaknya bengkok ke dalam semenjak lahir

Pasien lahir pada tanggal 5 Desember 2022 dan dokter mendiagnosanya bahwa anak

mengalami CTEV. Akhirnya pada tanggal 3 Januari 2023 pasien datang ke RSUP Dr.
RPS
Kariadi dan dari dokter spesialis anak dikonsulkan ke fisioterapi untuk mendapat

tindakan sesuai dengan diagnosanya.

Pasien merupakan anak pertama, ibu pasien mengandung pada usia 33 tahun dan ibu
Riwayat PreNatal
mempunyai riwayat DM.

Bayi lahir cukup bulan dan lahir dengan operasi caesar dikarenakan posisi bayi
Riwayat Natal
sungsang. Bayi langsung menangis spontan saat lahir dengan berat badan 3 kg.

Riwayat PostNatal Anak sehat setelah lahir


PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Pemeriksaan derajat keparahan CTEV dengan skor pirani

a) Posterior crease of the ankle (PC) b) Emptiness of the heel (EH)

(Dewi, 2018)
(Dewi, 2018)
PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Pemeriksaan derajat keparahan CTEV dengan skor pirani

c) Degree of dorsiflexion (DF) d) Curvature of the lateral border (CLB)

(Dewi, 2018)
(Dewi, 2018)
PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Pemeriksaan derajat keparahan CTEV dengan skor pirani

e) Medial crease (MC) f) Lateral head of the talus (LHT)

(Dewi, 2018)

(Dewi, 2018)
PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Hasil pemeriksaan derajat keparahan 2. Pemeriksaan LGS pasif dengan
CTEV dengan skor pirani goniometer

Kategori Skor Dextra Skor Sinistra Regio Dextra Sinistra

PC 0,5 0,5 Ankle S : 20° - 0° - 5° S : 20° - 0° - 5°


EH 0 0
R : 5° - 0° - 20° R : 5° - 0° - 20°
DF 0,5 0,5

CLB 0,5 0,5

MC 0,5 0,5

LHT 0 0
PROBLEMATIKA FISIOTERAPI

Impairment Functional Limitation Disability

● Keterbatasan LGS ankle


- -
dextra dan sinistra kearah
dorsifleksi dan eversi
● Deformitas sendi ankle
kearah plantarfleksi dan
inversi
TUJUAN FISIOTERAPI

Tujuan Jangka Tujuan Jangka


Pendek Panjang

● Meningkatkan LGS ● Mencegah atrofi otot


dorsifleksi dan eversi ankle ● Mencegah deformitas
dextra dan sinistra berulang sehingga dapat
● Mengurangi deformitas menghambat pertumbuhan
keparahan CTEV dan perkembangan pasien
PELAKSANAAN FISIOTERAPI

Massage Stretching Exercise Pemasangan Bandage


EDUKASI

1
2

Ibu pasien diminta untuk


Ibu pasien diminta untuk
memantau warna kulit pada
mengulang stretching secara
kaki bayi untuk menjaga
rutin tiga kali sehari seperti
sirkulasi darah, apabila
yang telah dicontohkan oleh
berwarna pucat ibu diminta
terapis
untuk melepas bandage.
EVALUASI
1. Evaluasi skor pirani

Kategori Skor Dextra Skor Sinistra

T0 T1 T2 T0 T1 T2

PC 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

EH 0 0 0 0 0 0

DF 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

CLB 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

MC 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

LHT 0 0 0 0 0 0
EVALUASI
2. Evaluasi LGS regio ankle secara pasif

Terapi ke- Dextra Sinistra

T0 S : 20° - 0° - 5° S : 20° - 0° - 5°
R : 5° - 0° - 20° R : 5° - 0° - 20°

T1 S : 20° - 0° - 5° S : 20° - 0° - 5°
R : 5° - 0° - 20° R : 5° - 0° - 20°

T2 S : 20° - 0° - 10° S : 20° - 0° - 10°


R : 5° - 0° - 20° R : 5° - 0° - 20°
TERIMAKASIH
!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai