Anda di halaman 1dari 21

CONGENITAL

TALIPES
EQUINOVARU
S
(CTEV)
KELOMPOK 9

DANIS RUTHARI (2314314201208)

ELIZABETH SEPTANIA (2314314201257)

I KETUT SURYA K (2314314201221)

NUR HASLINDA (2314314201260)

RIKO CITRA LUSINDA (2324314201237)

VENY ARI RISTANTI (2314314201247)

ZAHRO ISLAM MIA (2314314201251)


MANIFEST
DEFINISI ETIOLOGI
ASI KLINIS

PATOGENE KOMPLIKA DIAGNOSTI


SIS SI K

PENATA
PROGNOSI
LAKSANAA ASKEP
S
N
DEFINIS
Menurut Irfannuddin et al (2020), congenital
talipes equinovarus (CTEV) atau club foot atau
kaki pengkor adalah kelainan bentuk bawaan
yang melibatkan posisi abnormal kompleks
calcaneonaviculare (os calcaneus dan os
naviculare). Komponen deformitas ini sering
dipahami dengan mnemonic CAVE (cavus,
adductus, varus, equinus).
ETIOLOGI
Faktor Mekanik Intrauterine

Cacat Neuromuskular

Cacat Plasma Primer

Teori Poligenik Pola Keturunan


MANIFESTASI KLINIS
Menurut Filberto (2021), manifestasi klinis CTEV adalah :
1. Pergelangan kaki jinjit, telapak kaki dan bagian depan kaki
menghadap ke arah dalam.
2. Tumit kecil, teraba kosong dan lunak
3. Colum tulang talus mudah diraba.
4. Mata kaki bagian dalam sulit diraba.
5. Bagian pangkal kaki berputar ke dalam, lengkung kaki tinggi
(cavus).
6. Tulang kering seringkali mengalami perputaran kearah dalam.
Mikrodelesi dan anomali muskulatur
Mutasi Jalur gen PITX1-
Mikroduplikasi Jalur gen ekstremitas
TBX4
PITX1- TBX4

gen homebox Alterasi HoxA Pembentukan


(HOX) dan Hox D tulang dan
ekstremitas CTE
COL1A1 mengkode rantai
pro-alfa 1 kolagen tipe 1,
ekspresi yang tinggi V
COL1A1

jalur gen
caspases

Tingginya kadar gen GLI3

gen T-box

PATOGENES
IS
KOMPLIKASI
TIDAK TERTANGANI
• Sulit berjalan, berlari, berdiri, panjang kaki yang berbeda

PASCA PENATALAKSANAAN
• Navicular dorsal subluxation
• Valgus overcorrection
• Dorsal bunion
• lecet kulit, cedera gergaji gips, gips longgar dan
kerusakan gips
DIAGNOSTIK

ultrasonografi
DIAGNOSTIK

X-Ray
DIAGNOSTIK
magnetic resonance imaging (MRI)
PENATALAKSANAAN

FARMAKOLO KONSERVATI PEMBEDAHA


GI F N
PROGNOSIS
Semakin tinggi derajat rigiditas deformitas atau nilai Dimeglio 16-20,
dapat menyebabkan peningkatan risiko rekurensi setelah proses terapi
koreksi pertama, namun dengan terapi ulang menggunakan metode
Ponseti pasien masih dapat berespon terhadap terapi (Filberto, 2021).
Kejadian CTEV bilateral meningkatkan prognosis buruk dibandingkan
hanya unilateral. Pasien pada kategori Dimeglio yang berat berhubungan
dengan kualitas kegagalan terapi; oleh karena itu kebutuhan terapi yang
sedini mungkin sangat diperlukan karena berhubungan dengan angka
keberhasilan yang tinggi.
ASKEP
BIODATA KLIEN

Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi:


nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan,
pekerjaan, status perkawinan dan alamat. Kelainan ini
sering terjadi pada anak laki-laki.
ASKEP
KELUHAN UTAMA

Keluhan yang membuat klien dibawa ke rumah sakit karena


adanya keadaan yang abnormal pada kaki anak yaitu adanya
berbagai kekakuan kaki, atrofi betis kanan, hipoplasia tibia,
fibula dan tulang-tulang kaki ringan.
ASKEP
RIWAYAT

riwayat perinatal dan riwayat dalam keluarga. Riwayat


mengenai malpresentasi intrauterin berkaitan dengan
adanya faktor mekanik yang memengaruhi mobilitas fetus
seperti presentasi sungsang, oligohidramnion selama
kehamilan dapat dihubungkan dengan artrogriposis,
malform.asi uterin atau fibroid uterus, serta gestasi multiple
ASKEP
PEMERIKSAAN FISIK

Menurut Canavese & Dimeglio (2021), saat mengkaji CTEV, lima langkah dasar
harus diikuti dengan cermat oleh pemeriksa adalah :

1. Meraba tumit untuk mengevaluasi ada atau tidaknya kalkaneus (tumit


kosong)

2. Menilai apakah batas lateral kaki lurus atau cembung (convex lateral border)

3. Mengevaluasi reducibility kaki pada semua bidang :

4. Rotasi kompleks kalkaneo-tarsal dan adduksi kaki depan pada bidang


horizontal

5. Dorsofleksi pergelangan kaki (equinus) pada bidang sagital

6. Varus kaki belakang pada bidang frontal.


ASKEP
DX KEPERAWATAN
DATA ETIOLOGI MASALAH
Tanda mayor CTEV Angguan
DS:
Mengeluh nyeri menggerakan Calcaneus, navicular dan cuboid terotasi mobilitas
ekstremitas kearah medial terhadap talus fisik
DO: (D.0054)
Tonus Otot menurun Inversipada sendi subtalar (tungkai)
Rentan gerak menurun
Bentuk kaki abnormal
Tanda Minor
DS: Hambatan mobilitas fisik
- nyeri saat bergerak
- Enggan melakukan pergerakan
- Merasa cemas saat bergerak

DO:
- Sendi Kaku
- Gerakan Tidak terkoordinasi
Gerakan terbatas
ASKEP
DX KEPERAWATAN
DATA ETIOLOGI MASALAH
Tanda Mayor Terapi Gangguan rasa nyaman
DS:
(D.0074)
mengeluh tidak nyaman Terapi operatif
DO:
Gelisah Pembedahan
Tanda Minor
Nyeri
DS:

Mengeluh sulit tidur, Tidak mampu


rileks, Mengeluh kedinginan atau
kepanasan, Merasa gatal Mengeluh
mualMengeluh lelah

DO:

Menunjukkan gejala DistressTampak

merintih/menangisPola eliminasi
berubahPostur tubuh berubah
ASKEP
DX KEPERAWATAN
DATA ETIOLOGI MASALAH
Tanda Mayor DS : - Terapi konserfativ Gangguan intergritas
DO : kulit/jaringan (D.0129)
- Perusakan jaringan lapisan pemasangan gips Gips
kulit
Tanda Minor terlalu ketat
DS : DO :
- Nyeri Kompartemen sindrom
- Perdarahan
- Kemerahan
ASKEP
DX KEPERAWATAN

Gangguan mobilitas Dibuktukan dengan


fisik berhubungan mengeluh tidak nyaman
dengan kerusakan (D.0074)
musculoskeletal
(D.0054)
Tujuan :3x24 jam diharapkan
Setelah dilakukannya tingkat nyeri menurun.
tindakan keperawatan (L.08066) selama 3 x 24
jam Kriteria Hail :
diharapkan mobilitas fisik- Keluhan nyeri
menurun meningkat (L.05042)- Meringis menurun
Gelisah menurun Kriteria Hasil : - Ketegangan
otot
Pergerakan 2 menurun. ekstermitas 0
Meningkat.
Kekuatan otot meningkat.
Pergerakan gerak (ROM) meningkat.
Burung dara burung
cenderawasih
Cari dulu di Papua
Cukup sekian terima
kasih
Semoga bermanfaat
untuk semua.

Anda mungkin juga menyukai