Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN KELAINAN KONGENITAL
PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL CTEV
(CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS)

Kelompok I
EKO PRASETIO (225140186P)
ASIH TRILESTARI (225140077P)
DHEAJENG NOVIA PRATIWI (225140096P)
NILUH OCHA ARIYANTI (225140180P)
RATNA PRAPTIWI (225140087P)
TRI ANTONI (225140092P)
MELINIA MARTANIA PUTRI (225140185P)
ANISA SINTIA NADILA (225140082P)
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Latar Belakang Manfaat

BAB 1
Bagi Penulis

Rumusan Masalah Bagi Maasyarakat

PENDAHULIAN Tu j u a n
Tujuan Umum

Tujuan Khusus
Definisi
Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) adalah merupakan
kelainan yang dibawa sejak lahir (kongenital), Kelainan ini
meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari tungkai,
adduksi kaki depandanrotasi media dari tibia
Etiologi
Kelainan ini dapat mengenai salah satu kaki baik kanan maupun
kiri ataupun dapat pula terjadi pada kedua kaki yaitu sebanyak
49 persen. Teori terkait hipotesa penyebab kejadian CTEV
pertama kali dikemukakan Hippocrates, setelah itu beberapa
teori mulai bermunculan antara lain karena kondisi dalam
kandungan, kelainan pembentukan sendi dan tulang,
pertumbuhan syaraf, migrasi otot dan kelainan pertumbuhan
yang melatar belakangi. Pada 20% kasus, CTEV diasosiasikan
dengan kelainan kongenital lain.
Klasifikasi
1. Soft foot
2. Soft > Stiff foot
3. Stiff foot
Patofisiologi
kelainan terjadi karena perkembangan embryonic
yang abnormal yaitu saat perkembangan kaki ke arah
fleksi dan eversi pada bulan ke-7 kehamilan.
Pertumbuhan yang terganggu pada fase tersebut
akan menimbulkan deformitas dimana dipengaruhi
pula oleh tekanan intrauterine
Manifestasi Klinis

7. Tulang kuboid mengalami


3. Hipoplasia tibia, fibula, 5. Bagian lateral kaki pergeseran ke medial pada
1. Tidak adanya dan tulang-tulang kaki
kelainan congenital lain cembung bagian 'istal anterior tulang
ringan kalkaneus.

2. Berbagai kekakuan kaki 4. Kaki bagian depan dan 8. Terdapat


tengah inversi dan 6. Pada manipulasi akan ketidakseimbangan otot-
adduksi. Ibu jari kaki terasa kaki kaku otot tungkai bawah
terlihat relatif memendek

9. Tulang belakang harus diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya spina bifida.
Tulang belakang harus diperiksa untuk
melihat kemungkinan adanya spina

Pemeriksaan bifida. Sendi lain seperti sendi panggul,


lutut, siku dan bahu harus diperiksa
untuk melihat adanya subluksasi atau

Penunjang dislokasi. Pemeriksaan penderita harus


selengkap mungkin secara sistematis
seperti yang dianjurkan oleh R. Siffert
yang dia sebut sebagai Orthopaedic
checklist untuk menyingkirkan
malformasi multiple.
Non-Operative

Penatalaksanaan
Operative
CTEV
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Pengkajian Implementasi

BAB 3
Keperawatan
Analisa Data Evaluasi Keperawatan

Konsep Diagnosa
Keperawatan Keperawatan
Intervensi
Keperawatan
1. Biodata klien
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit Sekarang
4. Riwayat penyakit keluarga

Pengkajian 5. Riwayat Antenatal, Natal Dan Postnatal


6. Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
8. Riwayat Imunisasi
9. Pola Fungsi Kesehatan
10. Pemeriksaan Fisik
Data Etiologi Masalah
1 .Tanda Mayor : CTEV Calcaneus, navicular Gangguan mobilitas fisik
DS :
-Mengeluh sulit menggerakan dan cuboid terotasi kearah
ektremitas medial terhadap talus Inversi
DO:
-Kekuatan otot menurun pada sendi sub talar (tungkai)
Rentang gerak (ROM) Bentuk kaki abnormal
menurun
Tanda Minor : - Hambatan mobilitas fisik
DS :
-Nyeri saat bergerak
-Enggan melakukan
Analisa Data
Pergerakan
-Merasa cemas saat bergerak
DO:
-Sendi kaku
-Gerakan tidak terkoordinasi
-Gerakan terbatas
-Fisik lemah
Data Etiologi Masalah
2.Tanda Mayor Terapi operatif Pembedahan, Gangguan rasa nyaman
Ds:
-Mengeluh tidaknyaman Nyeri
Do:
-Gelisah tanda minor
Ds:
-Mengeluh sulit tidur
-Tidak mampu rileks
-Mengeluh
kedinginan/kepanasan
-Merasa gatal
-Mengeluh mual
Analisa Data
-Mengeluh lelah
Do:
-Menunjukkan gejala distress
-Tampak merintih/menangis
-Pola eliminasi berubah
-Postur tubuh berubah
-Iritabilita
Data Etiologi Masalah
3.Tanda Mayor Terapi konserfativ, Gangguan integritas
Ds: -
Do: Pemasangan gips, Gips terlalu kulit/jaringan
-Perusakan jaringan ketat, Kompartemen sindrom,
dan/lspisan kulit
Tanda Minor Kerusakan integritas kulit
Ds: -
Do:
-Nyeri
-Perdarahan
-KemerahanHematoma Analisa Data
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
kerusakan musculoskeletal Dibuktikan dengan
Mengeluh sulit menggerakan ektremitas (D.0054)
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan cidera
fisik Dibuktikan dengan mengeluh tidak nyaman Diagnosa
(D.0074)
3. Gangguan integritas kulih/jaringan berhubungan Keperawatan
dengan gips Dibuktikan dengan
4. perusakan jaringan dan/ lapisan kulit (D.0129)
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1 Gangguan mobilitas Tujuan : Dukungan Ambulasi


Setelah dilakukannya tindakan (I.06171)
fisik berhubungan Observasi :
keperawatan selama 3 x 24 jam
dengan kerusakan diharapkan mobilitas fisik - Identifikasi adanya
musculoskeletal nyeri atau keluhan
meningkat (L.05042) fisik lainya
(D.0054) Kriteria Hasil : - Identifikasi
-Pergerakan ekstermitas meningkat toleransi fisik
-Kekuatan otot meningkat melakukan ambulasi
-Pergerakan gerak (ROM) - Monitor kondisi
Meningkat umum selama
-Nyeri menurun melakukan ambulasi
-Kecemasan menurun Terapeutik :
- Fasilitasi aktivitas

Intervensi
-Kaku sendi menurun ambulasi dengan
-Gerakan tidak terkoordinasi alat bantu
menurun (mis.Tongkat,kruk)
-Gerakan terbatas menurun - Fasilitasi melakukan
-Kelemahan fisik menurun ambulasi fisik, jika
perlu
- Libatkan keluarga
untuk membantu
Keperawatan
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
Edukasi :
- Jelaskan tujuan
prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan
ambulasi dinI
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

2 Gangguan rasa nyaman Tujuan : Menajemen Nyeri (I.08238)


berhubungan dengan Setelah dilakukannya Observasi :
tingkat nyeri Dibuktikan tindakan keperawatan - Identifikasi lokasi,
dengan mengeluh tidak selama 3 x 24 jam - karakteristik, durasi,frekuensi, kualitas,
nyaman (D.0074)
diharapkan tingkat nyeri insensitas nyeri
menurun (L.08066) - Indentifikasi skala nyeri
  - Identifikasi respon nyeri
Kriteria Hasil : - Non verbal
Keluhan nyeri menurun - Identifikasi factor yang
Meringis menurun memperberat nyeri dan mempringan nyeri
Sikap protektif menurun
Gelisah menurun Terpeutik :
Ketegangan otot - Berikan Teknik non farmakologis untuk
menurun mengurangi rasa nyeri (mis.TENS, hipnopsis,

Intervensi
akupresur, kompres hangat/dingin,terapi
bermain)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode,dan pemicu
Keperawatan
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunankan anlgetik secara
tepat
- Ajarkan Teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

3 Gangguan integritas Tujuan : Perawatan integritas kulit (I.11353)


kulit/jaringan Setelah dilakukan tindakan Observasi :
berhubungan keperawatan selama 3 Identifikasi penyebab
-
dengan gips x24jam diharapkan gangguan
(D.0129) integritas kulit meningkat gangguan integritas kulit(mis.
(L.14125) Perubahan sirkulasi,perubahan status
  nutrisi,penurunan kelembaban,
Kriteria hasil : suhulingkungan ekstrem,penurunan
Elastisitas meningkat mobilitas)
Hidrasi meningkat
Perfusi jaringanmeningkat Terapeutik :
Kerusakan jaringanmenurun - Ubah posisi tiap 2 jam jikatirah baring
Nyeri menurun Lakukan pemijitan pada areabenjolan
-

Intervensi
tulang, jika perlu
- Bersihkan perineal denganair hangat,
terutama selamapriode diare

Keperawatan
- Gunakan produk berbahanpetroleum
atau minyak padakulit kering
Edukasi :
- Anjurkan menggunakan
- pelembab (mis.Lotion,serum)
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkanasupan nutrisi
- Anjurkan menghindari suhuekstem
Implementasi
Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan
Evaluasi
Keperawatan
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau
terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan, dengan melibatkan pasien,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya
THA N K
YOU

Anda mungkin juga menyukai