Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

Untuk memenuhi kompetensi Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :
Dwi Anggraini
(P17210203051)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG
Maret 2022
BAB I
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

1. Definisi Gangguan Mobilitas Fisik


Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri. (SDKI
DPP PPNI, 2016).

2. Etiologi/Penyebab
 Kerusakan integritas struktur tulang
 Perubahan metabolisme
 Ketidakbugaran fisik
 Penurunan kekuatan otot
 Keterlambatan perkembangan
 Kekakuan sendi
 Kontraktur
 Malnutrisi
 Gangguan muskuloskeletal
 Gangguan neuromuskular
 Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
 Efek agen farmakologis
 Program pembatasan gerak
 Nyeri
 Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
 Kecemasan
 Gangguan kognitif
 Keengganan melakukan pergerakan
 Gangguan sensoripersepsi
3. Patofisiologi dan Mekanisme

Tanda dan Gejala

Tanda dan Gejala Pola Napas Tidak Efektif menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) yakni :
a. Gejala dan tanda mayor

Subjektif

 Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas

Objektif

 Kekuatan otot menurun


 Rentang gerak (ROM) menurun

b. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

 Nyeri saat bergerak


 Enggan melakukan pergerakan
 Merasa cemas saat bergerak

Objektif

 Sendi kaku
 Gerakan tidak terkoordinasi
 Gerakan terbatas
 Fisik lemah

4. Pemeriksaan Penunjang
 Sinar – X tulang menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, dan perubahan hubungan
tulang.
 CT scan (Computed Tomography)
 MRI (Magnetik Resonance Imaging) adalah tehnik pencitraan khusus, noninvasive, yang
menggunakan medan magnet gelombang radio, dan computer untuk untuk
memperlihatkan abnormalitas.
 Pemeriksaan Laboratorium contohnya Hb
5. Pathway (Pohon Masalah)
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS
1. Pengkajian Fokus Pasien Dengan Gangguan Mobilitas Fisik
Pengkajian fokus Gangguan Mobilitas Fisik
Adapun pengkajian pada pasien dengan Gangguan Mobilitas Fisik meliputi:
a. Pemeriksaan Fisik
1. Mengkaji skelet tubuh
Adanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal
akibat tumor tulang.Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh
yang tidak dalam kesejajaran anatomis.Angulasi abnormal pada tulang
panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya menandakan adanya
patah tulang.
2. Mengkaji tulang belakang
 Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang) 2)
 Kifosis (kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada) 3)
 Lordosis (membebek, kurvatura tulang belakang bagian pinggang
berlebihan
3. Mengkaji system persendian
Luas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif, deformitas, stabilitas,
dan adanya benjolan, adanya kekakuan sendi.
4. Mengkaji system otot
Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan
ukuran masing-masing otot. Lingkar ekstremitas untuk mementau adanya
edema atau ayropfi nyeri otot.
5. Mengkaji cara berjalan
Adanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. Bila salah
satu ekstremitas lebihpendek dari yang lain. Berbagai kondisi neurologist
yang berhubungan dengan cara berjalan abnormal (mis.cara berjalan spastic
hemiparesis - stroke, cara berjalan selangkah-selangkah, cara berjalan
bergetar - penyakit parkinson)
6. Mengkaji kulit dan sirkulasi perifer
Palpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang lebih panas atau
lebih dingin dari lainnya dan adanya edema. Sirkulasi perifer dievaluasi
dengan mengkaji denyut perifer, warna, suhu dan waktu pengisian kapiler.
7. Mengkaji fungsional px
Seperti menghitung (Range Of Motion-ROM) Pasien.

2. Diangnosa keperawatan
Diagnosis yang dapat muncul sesuai dengan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Dengan Gangguan Kebutuhan Aktivitas yakni,
Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Nyeri dan Kekakuan Sendi ditandai
dengan px mengeluh sulit untuk menggerakkan ekstremitas karena nyeri saat bergerak,
sendi kaku, gerakan terbatas, fisik lemah. (PPNI 2016)

3. Rencana Asuhan Keperawatan.


I. Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)
Dukungan Ambulasi  (I.06171)
Definisi
Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah.
Observasi
 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
ambulasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis.tongkat, kruk)
 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
ambulasi
Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi


 Anjurkan melakukan ambulasi dini
 Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan
dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar
mandi, berjalan sesuai toleransi.)
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai