Oleh :
Dwi Anggraini
(P17210203051)
2. Etiologi/Penyebab
Kerusakan integritas struktur tulang
Perubahan metabolisme
Ketidakbugaran fisik
Penurunan kekuatan otot
Keterlambatan perkembangan
Kekakuan sendi
Kontraktur
Malnutrisi
Gangguan muskuloskeletal
Gangguan neuromuskular
Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
Efek agen farmakologis
Program pembatasan gerak
Nyeri
Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
Kecemasan
Gangguan kognitif
Keengganan melakukan pergerakan
Gangguan sensoripersepsi
3. Patofisiologi dan Mekanisme
Tanda dan Gejala Pola Napas Tidak Efektif menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) yakni :
a. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
Objektif
Subjektif
Objektif
Sendi kaku
Gerakan tidak terkoordinasi
Gerakan terbatas
Fisik lemah
4. Pemeriksaan Penunjang
Sinar – X tulang menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, dan perubahan hubungan
tulang.
CT scan (Computed Tomography)
MRI (Magnetik Resonance Imaging) adalah tehnik pencitraan khusus, noninvasive, yang
menggunakan medan magnet gelombang radio, dan computer untuk untuk
memperlihatkan abnormalitas.
Pemeriksaan Laboratorium contohnya Hb
5. Pathway (Pohon Masalah)
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS
1. Pengkajian Fokus Pasien Dengan Gangguan Mobilitas Fisik
Pengkajian fokus Gangguan Mobilitas Fisik
Adapun pengkajian pada pasien dengan Gangguan Mobilitas Fisik meliputi:
a. Pemeriksaan Fisik
1. Mengkaji skelet tubuh
Adanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal
akibat tumor tulang.Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh
yang tidak dalam kesejajaran anatomis.Angulasi abnormal pada tulang
panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya menandakan adanya
patah tulang.
2. Mengkaji tulang belakang
Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang) 2)
Kifosis (kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada) 3)
Lordosis (membebek, kurvatura tulang belakang bagian pinggang
berlebihan
3. Mengkaji system persendian
Luas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif, deformitas, stabilitas,
dan adanya benjolan, adanya kekakuan sendi.
4. Mengkaji system otot
Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan
ukuran masing-masing otot. Lingkar ekstremitas untuk mementau adanya
edema atau ayropfi nyeri otot.
5. Mengkaji cara berjalan
Adanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. Bila salah
satu ekstremitas lebihpendek dari yang lain. Berbagai kondisi neurologist
yang berhubungan dengan cara berjalan abnormal (mis.cara berjalan spastic
hemiparesis - stroke, cara berjalan selangkah-selangkah, cara berjalan
bergetar - penyakit parkinson)
6. Mengkaji kulit dan sirkulasi perifer
Palpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang lebih panas atau
lebih dingin dari lainnya dan adanya edema. Sirkulasi perifer dievaluasi
dengan mengkaji denyut perifer, warna, suhu dan waktu pengisian kapiler.
7. Mengkaji fungsional px
Seperti menghitung (Range Of Motion-ROM) Pasien.
2. Diangnosa keperawatan
Diagnosis yang dapat muncul sesuai dengan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Dengan Gangguan Kebutuhan Aktivitas yakni,
Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Nyeri dan Kekakuan Sendi ditandai
dengan px mengeluh sulit untuk menggerakkan ekstremitas karena nyeri saat bergerak,
sendi kaku, gerakan terbatas, fisik lemah. (PPNI 2016)