Anda di halaman 1dari 28

TUGAS 2

MAKALAH FIELDTRIP
PADA USIA REMAJA
BLOK 4. PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK TUTORIAL 4


- PUPUT RURIYANTI (201503200005)
- NURMAYA ASKIT (201503200016)
- IWAN (201503200024)
- DESI ROSMAYANTI (201503200029)
- ATIKA OKTARIZA (201503200044)
- FAHMI MA’ARIEF (201503200060)
- LINA WAHYUNINGSIH (201503200063)
- HARUMI IRING P. (201503200064)
- NADYA LESTARI (201503200081)
- HUMAM AGUS ALI (201503200097)
- RIRIN AYUNINGTYAS (201503200101)
- SITI NUR AZIZAH (201503200112)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas 2 pada Blok 4
“Pertumbuhan dan Perkembangan” yaitu tentang pertumbuhan dan perkembangan pada usia
remaja. Tugas ini merupakan salah satu tugas dari matakuliah yang wajib ditempuh di Program
Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

Dengan selesainya Tugas ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah mendukung dalam menyusun Tugas ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Tugas ini, baik dari materi
mapun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.

Terima Kasih

Wassalamualaikum wr.wb.
Yogyakarta, Maret 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Masa remaja sering
digambarkan sebagai masa yang paling indah, dan tidak terlupakan karena penuh dengan
kegembiraan dan tantangan. Namun masa remaja juga identik dengan kata pemberontakan,
dalam istilah psikologi sendiri sering disebut sebagai masa strom and stress karena banyaknya
goncangan-goncangan dan perubahan-perubahan yang cukup radikal dari masa remaja
sebelumnya.
Beberapa perkembangan yang terjadi pada masa remaja yaitu, perkembangan fisik,
intelektual, sosial dan bahasa. Dalam masa remaja, penampilan anak berubah sebagai hasil
peritiwa pubertas yang hormonal, mereka mengambil bentuk tubuh orang dewasa. Pikiran
mereka juga berubah dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan
mereka berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai
seorang remaja menghadapi tugas utama mereka, membangun identitas termasuk identitas
seksual yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus dilaluinya adalah mampu berfikir secara
lebih dewasa dan rasional, serta memiliki perkembangan yang lebih matang dalam
menyelesaikan masalah. Dengan kata lain remaja harus memiliki kemampuan intelektual serta
konsepsi yang dibutuhkan untuk menjadi warga masyarakat yang baik.
Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang
lain sebagai individu. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan
sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau
lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan, atau perantaan.
Sedangkan dengan perkembangan bahasa, berkembanglah pula kemampuannya untuk
mengungkapkan isi hatinya. Ia akan lebih mudah mengerti oranglain dan lebih mudah
dimengerti oleh orang lain. Semua ini sangat membantu perkembangan tingkah laku dan sikap
sosialnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai
berikut:
1. Apa yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana perkembangan dan pertumbuhan pada usia remaja?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mahasiswa memiliki gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan sesuai tahap
perkembangan.
2. Mahasiswa memiliki gambaran tentang data demografi, status gizi, perubahan fisik,
perubahan psikososial, perubahan kognitif, risiko kesehatan, masalah kesehatan, sesuai
tahap pertumbuhan dan perkembangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian
tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan
penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan
tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.

2. Pengertian Perkembangan

Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan


bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang
melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (Wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan
global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan
integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada
diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin
nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.

B. Pengertian Remaja
Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa/usia
antara anak-anak dan dewasa. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun
menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Sementara United Nations (UN)
menyebutnya sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam
batasan kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun.
Individu pada masa tersebut akan mengalami situasi pubertas di mana ia akan mengalami
perubahan yang mencolok secara fisik maupun emosional/psikologis. Secara psikologis masa
remaja merupakan masa persiapan terakhir dan menentukan untuk memasuki tahapan
perkembangan kepribadian selanjutnya yaitu menjadi dewasa.

C. Tahap Tumbuh Kembang Usia Remaja (12-18 Tahun)


1. Masa Remaja (12-18 tahun)

Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini merupakan proses
menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri. Masalah yang sering dijumpai adalah
perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan identitas
seksual yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi. Masa ini merupakan masa krisis
identitas dimana anak memasuki proses pendewasaan dan meninggalkan masa anak-anak,
sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Remaja (Pubertas)


A) Pertumbuhan
1. Ciri-Ciri Fisik
Perbedaan Laki-laki Perempuan
Usia 11 – 16 tahun 10 – 15 tahun
Ciri Khusus Terjadi mimpi basah Mengalami  menstruasi
Ciri – Ciri Tumbuhnya kumis dan Payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut
Kelamin jambang, tumbuhnya di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta
Sekunder rambut di ketiak dan membesarnya pinggul.
di sekitar alat kelamin,
serta dada menjadi
lebih bidang.

2. Ciri-Ciri Psikologis
Usia Ciri-Ciri Psikologis
Kurang Lebih Usia 10 – 17 Mulai memperhatikan penampilan. Mudah cemas dan
Tahun bingung bila adanya perubahan psikis. Tidak mau
dibatasi aktivitasnya. Mulai memilih teman yang cocok.
Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil. Selalu ingin
mencoba hal-hal baru. Senang meniru idola atau
berkhayal. Mulai bersikap kritis. Mulai ada perubahan
bentuk fisik. Mulai menghasilkan hormon reproduksi.
Alat kelamin mulai berkembang. Hormon pertumbuhan
masih terus dihasilkan.

3. Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja


a) Tinggi

Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan
belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya.

b) Berat

Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat
badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak
atau tidak mengandung lemak sama sekali.

c) Proporsi Tubuh

Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan
melebar dan memanjang sehingga anggita badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.

d) Organ Seks

Baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja,
tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.

e) Ciri-ciri Sekunder

Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir
masa remaja.

4. Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja

Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik
pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang
mempengaruhi sebagai berikut :

a) Pengaruh Keluarga

Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat
tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan
membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang
tuanya.

b) Pengaruh Gizi

Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit
lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi
cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.

c) Gangguan Emosional

Terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian
pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.

d) Jenis Kelamin

Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada
usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada
laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan
perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki.

e) Status Sosial Ekonomi

Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.

f) Kesehatan

Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan
sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat disbanding yang
sering sakit.

g) Pengaruh Bentuk Tubuh

Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik.


Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah; pertumbuhan tubuh (badan makin
panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada
perempuan).

B) Perkembangan
1. Perkembangan Motorik
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan
berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik. Keterampilan motorik ini dibagi dua
jenis, yaitu:

a. Keterampilan atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun tangga
b. Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis,
menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda-
benda atau alat-alat mainan (Audrey Curtis, 1998; Elizabeth Hurlock, 1956)

Dari referensi lain, Perkembangan motorik ini, meliputi kemampuan gerak, koordinasi,
keseimbangan dan peningkatan gerak.

a) Gerak Lokomotor

Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah Berjalan,berlari, melompat,meloncat dan


merangkak

b) Gerak Non Lokomotor

Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah Keseimbangan, kelentukan dan kekuatan

c) Gerak Manipulatif

Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah melempar bola, menendang,dan menangkap.

Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi


perkembangan pribadi secara keseluruhan. Kecakapan motorik yaitu kemampuan melakukan
koordinasi kerja system syaraf motorik yang menimbulkan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan
atau kegiatan secara tepat, sesuai antara rangsangan dan responnya. Dalam perkembangan masa
remaja, perkembangan aspek motorik bukanlah aspek yang mengalami banyak perubahan, atau
tidak terlihat ciri-ciri yang menonjol. Sebagaimana pertumbuhan internal lebih menonjol pada
pribadi remaja dibandingkan dengan pertumbuhan eksternal, perkembangan fisik, emosi dan
sosial pun pada masa ini jauh lebih menonjol dibandingkan dengan perkembangan motoriknya.

2. Perkembangan Sosial Pada Masa Remaja


A) Pengertian Perkembangan Sosial
a. Hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan.
Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang
sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan
demikian, tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks. Pada
jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi
memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa
pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia
sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
b. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu
kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerjasama.
c. Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling
membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari
oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan
manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga
berkembang amat kompleks.

B) Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja


Pada masa remaja berkembang “social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami
orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat
pribadi, minat, nilai-nilai, maupun perasaannya.
Pada masa ini juga berkembang sikap “conformity”, yaitu kecenderungan untuk
menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain
(teman sebaya).
Apabila kelompok teman sebaya yang diikuti menampilkan sikap dan perilaku yang
secara moral dan agama dapat dipertanggung jawabkan maka kemungkinan besar remaja
tersebut akan menampilkan pribadinya yang baik. Sedangkan, apabila kelompoknya itu
menampilkan dan perilaku yang melecehkan nilai-nilai moral maka sangat dimungkinkan remaja
akan melakukan perilaku seperti kelompoknya tersebut.

C) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial


Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: keluarga, kematangan
anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan
intelegensi.
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai
aspek perkembangan anak termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi atau tata cara kehidupan
keluarga merupakan lingkungan yang yang kondusif bagi sosialisasi anak. Didalam keluarga
berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga
merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak
ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri
terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diartikan oleh keluarga.
2.      Kematangan Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu
mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Dengan demikian, untuk mampu
bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah
mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
3.      Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga
dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan mmandang anak, bukan sebagai anak yang
independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu.
“Ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan
kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku didalam keluarganya. Dari pihak anak
itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan
oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa
“menjaga” status sosial dalam ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “mejaga ststus
dalam keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak
tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya.
Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.

4.      Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai
proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak
didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas
harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat
dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada
peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
5.      Kapasitas Mental, Emosi dan Intelegensi
Kemampuan berfikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan
berkembang bahasa secara baik. Oleh karena itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan
berbahasa baik, pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan
dalam perkembangan sosial anak. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang
lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai
oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.

D) Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku


Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain.
Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari
hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang
lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.
Pikiran anak saling dipengaruhi, oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap
kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemapuan obstraksi anak
yang menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan
keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam fikirannya. Disamping itu pengaruh
egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa:
1) Cita-cita idealisme yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan
akibat lebih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin
menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.
2) Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain dalam
penilaiannya. Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam
menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhiri masa
remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.

3. Perkembangan Bahasa Pada Masa Remaja


A. Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan
emosioanal dan sosial. Dengan perkembangan bahasa, anak akan lebih mengerti orang lain dan
lebih mudah dimengerti oleh orang lain. Semua ini sangat membantu perkembangan tingkah
laku dan sikap sosialnya. Penggunaan aspek kebahasaan dalam proses pembelajaran sering
berhubungan satu sama lainnya. Menyimak dan membaca erat hubungan dalam hal bahwa
keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Berbicara dan menulis erat hubungannya
dalam hal bahwa keduanya merupakan cara untuk mengekpresikan makna.

B. Perkembangan Bahasa Dalam Pendidikan dan Lingkungan Masyarakat


Bersamaan dengan kehidupan dalam masyarakat luas, anak remaja mengikuti proses
belajar disekolah. Sebagaimana diketahui dilembaga pendidikan, bahasa diberikan rangsangan
yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan
memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, namun juga secara berencana merekayasa
perkembangan sistem budaya, termasuk didalamnya perilaku berbahasa.
Pengaruh pergaulan dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol,
sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang
dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok tertentu
yang bentuknya amat khusus (bahasa prokem).
Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat
dimana mereka tinggal. Hal ini berarti bahwa proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan
dari pergaulan dengan masyarakat sekitar, akan memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa.
Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses
belajar disekolah.
Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini penguasaan bahasa asing
merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan karir seseorang. Namun
dengan adanya hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan
sedikit-banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya
perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan
aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya.

BAB III
HASIL & PEMBAHASAN

TRANSKRIP WAWANCARA
Berdasarkan kuisioner yang telah kami berikan kepada anak usia remaja yang sedang
duduk di bang SMA terkait dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sedang
dialami, maka dapat disimpulkan bahwa :
I. Status Gizi

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah Anda selalu sarapan setiap pagi hari ? 78% 22%

73% 27%
2. Apakah Anda suka minum susu ?

- 100%
3. Apakah Anda mengkonsumsi suplemen peninggi badan?

- 100%
4. Apakah Anda mengkonsumsi suplemen penurun berat badan ?

6% 94%
5. Apakah Anda sedang program diet ?

Tiap
No Pertanyaan Jarang Kadang Sering
hari

Seberapa seringkah Anda


1. 16% 33% 44% 7%
mengkonsumsi makanan berlemak ?

Seberapa sering Anda mengkonsumsi


2. - 44% 23% 33%
buah dan sayur ?

3. Apakah Anda sering berpuasa ? 50% 50% - -

Apakah Anda sering mengkonsumsi


4. 11% 22% 61% 6%
cemilan?

II. Konsep Diri

No Pernyataan Ya Tidak
Saya merasa tinggi badan saya tidak sesuai dengan yang
1. 45% 55%
diinginkan

Saya merasa berat badan saya sesuai dengan yang saya


2. 50% 50%
inginkan

3. Saya menyukai penampilan dan bentuk tubuh saya saat ini 73% 27%

4. Saya menyukai wajah saya 94% 6%

5. Saya tidak suka jika berat badan saya bertambah 55% 45%

III. Ideal Diri

No Pernyataan Ya Tidak

Saya berharap berat badan saya sesuai dengan tinggi badan


1. 94% 6%
saya

2. Saya ingin disukai oleh guru saya 89% 11%

3. Saya berharap dapat berprestasi di sekolah saya 100% -

4. Saya berharap semua teman saya menyukai saya 100% -

5. Saya merasa senang sekolah disini 89% 11%

6. Saya ingin keluarga saya menyayangi saya 100% -

Saya ingin menjadi bagian dari kelompok remaja di


7. 77% 23%
lingkungan saya

IV. Peran Diri

No Pernyataan Ya Tidak

Saya merasa dapat mengerjakan kewajiban saya mengerjakan


1. 83% 17%
tugas di rumah dan tugas di sekolah
Saya dapat menyelesaikan tugas – tugas saya tanpa bantuan
2. 55% 45%
orang lain

3. Saya dapat membagi waktu saya antara tugas dan bermain 83% 17%

V. Harga Diri

No Pernyataan Ya Tidak

Saya merasa bahwa lingkungan tempat tinggal saya menyukai


1. 94% 6%
saya

2. Saya merasa layak mendapat pujian dari orang lain 83% 17%

Saya merasa keluarga saya selalu memberikan dukungan


3. 100% -
kepada diri saya

Saya berani bertanggung jawab atas apa yang telah saya


4. 100% -
lakukan

VI. Identitas Diri

No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya puas dengan prestasi belajar saya saat ini 38% 62%

2. Saya senang menjadi seorang remaja 100% -

3. Saya dapat bergaul dengan tetangga dirumah saya 94% 6%

4. Saya memiliki kelompok belajar yang handal 33% 67%

5. Saya dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik 94% 6%

VII. Perubahan Fisik Remaja

No Pernyataan S TS

1. Saya memiliki berat badan yang tidak seimbang dengan tinggi 38% 62%
badan saya

2. Saya merasa terganggu dengan perubahan bentuk tubuh saya 37% 67%

Saya merasa pertumbuhan tubuh saya seperti teman-teman yang


3. 50% 50%
lainnya

4. Saya merasa senang memiliki tubuh ideal 100% -

Saya senang jika tinggi badan saya sesuai dengan berat badan
5. 100% -
saya

Saya merasa takut jika pertumbuhan yang saya alami berbeda


6. 67% 37%
dengan teman-teman saya

VIII. Resiko Dan Masalah Kesehatan

No Pernyataan S TS

1. 6% 94%
Saya sering merokok dengan teman – teman saya

2. 100% -
Saya tidak pernah menggunakan narkoba

3. Saya pernah melakukan hubungan diluar nikah dengan pacar - 100%


saya

4. - 100%
Saya pernah terlibat perkelahian/ tawuran dengan teman saya

5. Saya tidak pernah melakukan pelecehan seksual terhadap 89% 11%


siapapun

6. - 100%
Saya pernah menjadi korban pelecehan seksual

7. 89% 11%
Saya tidak pernah terjerat kasus yang melibatkan hukum
Pembahasan :

Pertumbuhan masa remaja memerlukan kebutuhan nutrisi yang tinggi agar tercapai
potensi pertumbuhan yang maksimal karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan sesuatu yang
integral. Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan perubahan dan
pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan dan tinggi badan), massa tubuh, serta
komposisi tubuh.
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses
pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan
tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan
fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi
badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena
berhubungan dengan besarnya tubuh. Growth Spurt :
- Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
- Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan
tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas
fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20
tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah
didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-
unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada
tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat
gizi yang lebih dari biasanya.
Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja antara lain:
- Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.
- Pekerjaan
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES)
menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari
kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).

Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan
tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu,
wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita
perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja
setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat
meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk
lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok
untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat
gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses
metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat
badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/
hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat.
Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan
usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju,
kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak
akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen
Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per
hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari.
Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak
mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat
mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B
yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme
energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin
B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan
jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan
darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran
berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama
dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
Pola makan remaja yang sering tak menentu menyebabkan terjadinya resiko masalah
nutrisi. Beberapa hal yang mempengaruhi kurangnya nutrisi pada anak remaja diantaranya,
masalah ekonomi ataupun keterbatasan pangan, atau faktor psikososial. Laporan hasil penelitian
di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebanyakan remaja kekurangan vitamin dan mineral
dalam makanannya.
Dari data yang diperoleh, 14 dari 18 responden sudah melakukan upaya pemenuhan
nutrisi dengan baik, mereka mengaku sarapan setiap pagi, minum susu, mengonsumsi makanan
berlemak secukunya, akan tetapi beberapa anak hanya mengonsumsi sayur dan buah secara
kadang-kadang.
Penelitian Blum (1991), pada remaja 15-18 tahun, didapatkan bahwa remaja laki-laki
lebih percaya diri, merasa lebih bahagia dan sehat serta lebih tidak rentan dibandingkan remaja
perempuan yang cenderung merasa kurang puas akan keadaan tubuhnya, kepribadian serta
kesehatannya.
Dari data yang diperoleh, sebagian besar responden merasa antara berat dan tinggi
badannya tidak ideal, mereka mengatakan tinggi badan tidak sesuai dengan yang mereka
inginkan. Mereka merasa nyaman dengan penampilan mereka saat ini.
VERBATIM WAWANCARA

Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan bersama anak usia remaja yang sedang
duduk di bangku SMA terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dialami
pada usia tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa :

A. Pola Persepsi Diri


1. Seberapa nyaman Anda dengan keadaan tubuh Anda saat ini?
2. Bagian tubuh mana yang paling Anda suka?
3. Bagian tubuh mana yang Anda tidak suka?
4. Apakah Anda merasa nyaman dengan tampilan Anda saat ini?
5. Apakah Anda pernah mengalami perubahan pada tubuh Anda?
6. Jika Ya, apakah perubahan tersebut mempengaruhi hubungan Anda dengan orang lain?

Hasil Wawancara :
1. Sebagian besar remaja menjawab nyaman dengan keadaan tubuh mereka saat ini
2. Sebagian dari remaja menjawab menyukai bagian wajah mereka
3. Beberapa dari remaja menjawab bagian tubuh yang tidak mereka sukai yaitu perut,
lengan, paha, dan warna kulit
4. Sebagian besar remaja menjawab nyaman dengan tampilan mereka saat ini
5. Sebagian besar remaja menjawab mengalami perubahan hanya pada tinggi badan dan
berat badan bertambah seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan yang mereka
alami
6. Sebagian besar remaja menjawab perubahan yang dialami tidak mempengaruhi hubungan
mereka dengan orang lain
B. Pola Peran dan Hubungan
1. Saat ini, bersama siapakah Anda tinggal?
2. Dapatkah Anda menceritakan seberapa nyaman Anda tinggal dengan keluarga Anda?
3. Apa yang keluarga Anda harapkan dari Anda?
4. Apa yang Anda harapkan dari diri Anda?
5. Kepada siapakah Anda lebih sering menceritakan rahasia Anda?
6. Jelaskan sedikit tentang latar belakang budaya Anda?

Hasil Wawancara :
1. Semua dari remaja menjawab mereka tinggal bersama keluarga
2. Semua dari remaja menjawab mereka nyaman tinggal bersama keluarga mereka
3. Semua dari remaja menjawab sebagian besar dari keluarga mereka menginginkan anak
menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan kedua orang tua
4. Sebagian remaja menjawab bahwa mereka akan berusaha agar apa yang diharapkan dari
keluarga dapat terwujud
5. Sebagian remaja menjawab mereka menceritakan rahasia kepada ibu, saudara kandung
(kakak/ adik), dan teman dekat
6. Terlampir
BAB IV
KESIMPULAN
&
SARAN

1. Kesimpulan

Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian
tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan
penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. Dan Perkembangan (development),
adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,
meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau
kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan
ciri-ciri yang terdapat pada system pencernaan, system peredaran darah, system pernafasan,
system endokrin dan jaringan tubuh. Baik laki-laki maupun perempuan perubahan fisiknya
mengikuti urutan-urutan tertentu.
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah pengaruh keluarga, pengaruh
gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk
tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.

2. Kesimpulan Hasil Fieldtrip

Dari hasil kuisioner dan wawancara yang telah kami lakukan, maka dapat kami simpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh remaja yang terdiri dari beberapa
point yaitu:
a. Status Gizi
- Sebagian besar remaja selalu sarapaan setiap pagi hari
- Sebagian besar remaja menyukai minum susu
- Semua remaja tidak mengkonsumsi suplemen peninggi badan dan penurun berat badan
- Sebagian besar remaja tidak sedang menjalani program diet
- Sebagian besar remaja masih sering mengkonsumsi makanan berlemak
- Sebagian besar remaja hanya terkadang mengkonsumsi buah dan sayur
- Sebagian besar remaja masih sering mengkonsumsi cemilan (snack)
b. Konsep Diri
- Sebagian besar remaja merasa tinggi badan mereka tidak sesuai dengan yang diinginkan
- Sebagian besar remaja menyukai penampilan dan bentuk tubuh mereka saat ini
- Sebagian besar remaja menyukai wajah ynag dimiliki mereka
- Sebagian besar remaja tidak menyukai jika berat badan mereka bertambah
c. Ideal Diri
- Sebagian besar remaja berharap berat badan mereka sesuai dengan tinggi badan mereka
- Sebagian besar remaja ingin disukai oleh guru mereka
- Sebagian besar remaja berharap dapat berprestasi di sekolah mereka
- Sebagian besar remaja berharap semua teman menyukai mereka
- Sebagian besar remaja merasa senang sekolah berdasarkan pilihan mereka
- Semua remaja menginginkan keluarga mereka menyayangi mereka
- Sebagian besar remaja ingin menjadi bagian dari kelompok remaja di lingkungan mereka
d. Peran Diri
- Sebagian besar remaja merasa dapat mengerjakan kewajiban mereka di rumah dan di
sekolah
- Sebagian besar remaja dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka tanpa bantuan orang lain
- Sebagian besar remaja dapat membagi waktu antara tugas dan bermain
e. Harga Diri
- Sebagian besar remaja merasa bahwa lingkungan tempat tinggal mereka menyukai
mereka
- Sebagian besar remaja merasa layak mendapat pujian dari orang lain
- Semua remaja merasa keluarga selalu memberikan dukungan kepada diri mereka
- Semua remaja berani bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan
f. Identitas Diri
- Sebagian besar remaja merasa tidak puas dengan prestasi belajar saat ini
- Semua remaja senang menjadi seorang remaja
- Sebagian besar remaja dapat bergaul dengan tetangga dirumah mereka
- Sebagian besar remaja tidak memiliki kelompok belajar yang handal
- Sebagian besar remaja dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik

g. Perubahan Fisik Remaja


- Sebagian besar remaja tidak menyukai jika memiliki berat badan yang tidak seimbang
dengan tinggi badan mereka
- Sebagian besar remaja tidak menyukai jika terganggu dengan perubahan bentuk tubuh
mereka
- Semua remaja merasa senang jika memiliki tubuh ideal
- Semua remaja senang jika tinggi badan mereka sesuai dengan berat badan mereka
- Sebagian besar remaja merasa takut jika pertumbuhan yang dialami berbeda dengan
teman-teman mereka
h. Resiko & Masalah Kesehatan
- Sebagian besar remaja mengaku tidak merokok
- Semua remaja mengaku tidak pernah menggunakan narkoba
- Semua remaja mengaku tidak pernah melakukan hubungan diluar nikah dengan pacar
mereka
- Semua remaja mengaku tidak pernah terlibat perkelahian/ tawuran dengan teman sebaya
- Sebagian besar remaja mengaku tidak pernah melakukan pelecehan seksual terhadap
siapapun
- Semua remaja mengaku tidak pernah menjadi korban pelecehan seksual
- Sebagian remaja mengaku tidak pernah terjerat kasus yang melibatkan hukum
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Utama :
Hidayat A, Azis A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika

Kozier, B. (2008). Fundamental of Nursing: Concept, Process and Practice. Pearson


Education

Referensi Tambahan :
www.google.com
LAMPIRAN

DOKUMENTASI (FOTO)

Anda mungkin juga menyukai