MAKALAH FIELDTRIP
PADA USIA REMAJA
BLOK 4. PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas 2 pada Blok 4
“Pertumbuhan dan Perkembangan” yaitu tentang pertumbuhan dan perkembangan pada usia
remaja. Tugas ini merupakan salah satu tugas dari matakuliah yang wajib ditempuh di Program
Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Dengan selesainya Tugas ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah mendukung dalam menyusun Tugas ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Tugas ini, baik dari materi
mapun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.
Terima Kasih
Wassalamualaikum wr.wb.
Yogyakarta, Maret 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian
tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan
penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan
tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.
2. Pengertian Perkembangan
B. Pengertian Remaja
Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa/usia
antara anak-anak dan dewasa. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun
menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Sementara United Nations (UN)
menyebutnya sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam
batasan kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun.
Individu pada masa tersebut akan mengalami situasi pubertas di mana ia akan mengalami
perubahan yang mencolok secara fisik maupun emosional/psikologis. Secara psikologis masa
remaja merupakan masa persiapan terakhir dan menentukan untuk memasuki tahapan
perkembangan kepribadian selanjutnya yaitu menjadi dewasa.
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini merupakan proses
menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri. Masalah yang sering dijumpai adalah
perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan identitas
seksual yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi. Masa ini merupakan masa krisis
identitas dimana anak memasuki proses pendewasaan dan meninggalkan masa anak-anak,
sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua.
2. Ciri-Ciri Psikologis
Usia Ciri-Ciri Psikologis
Kurang Lebih Usia 10 – 17 Mulai memperhatikan penampilan. Mudah cemas dan
Tahun bingung bila adanya perubahan psikis. Tidak mau
dibatasi aktivitasnya. Mulai memilih teman yang cocok.
Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil. Selalu ingin
mencoba hal-hal baru. Senang meniru idola atau
berkhayal. Mulai bersikap kritis. Mulai ada perubahan
bentuk fisik. Mulai menghasilkan hormon reproduksi.
Alat kelamin mulai berkembang. Hormon pertumbuhan
masih terus dihasilkan.
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan
belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya.
b) Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat
badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak
atau tidak mengandung lemak sama sekali.
c) Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan
melebar dan memanjang sehingga anggita badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.
d) Organ Seks
Baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja,
tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
e) Ciri-ciri Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir
masa remaja.
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik
pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang
mempengaruhi sebagai berikut :
a) Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat
tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan
membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang
tuanya.
b) Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit
lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi
cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
c) Gangguan Emosional
Terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian
pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
d) Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada
usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada
laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan
perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki.
Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
f) Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan
sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat disbanding yang
sering sakit.
B) Perkembangan
1. Perkembangan Motorik
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan
berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik. Keterampilan motorik ini dibagi dua
jenis, yaitu:
a. Keterampilan atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan turun tangga
b. Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi, seperti menulis,
menggambar, memotong, melempar, dan menangkap bola, serta memainkan benda-
benda atau alat-alat mainan (Audrey Curtis, 1998; Elizabeth Hurlock, 1956)
Dari referensi lain, Perkembangan motorik ini, meliputi kemampuan gerak, koordinasi,
keseimbangan dan peningkatan gerak.
a) Gerak Lokomotor
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah Keseimbangan, kelentukan dan kekuatan
c) Gerak Manipulatif
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah melempar bola, menendang,dan menangkap.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai
proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak
didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas
harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat
dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada
peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
5. Kapasitas Mental, Emosi dan Intelegensi
Kemampuan berfikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan
berkembang bahasa secara baik. Oleh karena itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan
berbahasa baik, pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan
dalam perkembangan sosial anak. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang
lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai
oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN
TRANSKRIP WAWANCARA
Berdasarkan kuisioner yang telah kami berikan kepada anak usia remaja yang sedang
duduk di bang SMA terkait dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sedang
dialami, maka dapat disimpulkan bahwa :
I. Status Gizi
No Pertanyaan Ya Tidak
73% 27%
2. Apakah Anda suka minum susu ?
- 100%
3. Apakah Anda mengkonsumsi suplemen peninggi badan?
- 100%
4. Apakah Anda mengkonsumsi suplemen penurun berat badan ?
6% 94%
5. Apakah Anda sedang program diet ?
Tiap
No Pertanyaan Jarang Kadang Sering
hari
No Pernyataan Ya Tidak
Saya merasa tinggi badan saya tidak sesuai dengan yang
1. 45% 55%
diinginkan
3. Saya menyukai penampilan dan bentuk tubuh saya saat ini 73% 27%
5. Saya tidak suka jika berat badan saya bertambah 55% 45%
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
3. Saya dapat membagi waktu saya antara tugas dan bermain 83% 17%
V. Harga Diri
No Pernyataan Ya Tidak
2. Saya merasa layak mendapat pujian dari orang lain 83% 17%
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya puas dengan prestasi belajar saya saat ini 38% 62%
No Pernyataan S TS
1. Saya memiliki berat badan yang tidak seimbang dengan tinggi 38% 62%
badan saya
2. Saya merasa terganggu dengan perubahan bentuk tubuh saya 37% 67%
Saya senang jika tinggi badan saya sesuai dengan berat badan
5. 100% -
saya
No Pernyataan S TS
1. 6% 94%
Saya sering merokok dengan teman – teman saya
2. 100% -
Saya tidak pernah menggunakan narkoba
4. - 100%
Saya pernah terlibat perkelahian/ tawuran dengan teman saya
6. - 100%
Saya pernah menjadi korban pelecehan seksual
7. 89% 11%
Saya tidak pernah terjerat kasus yang melibatkan hukum
Pembahasan :
Pertumbuhan masa remaja memerlukan kebutuhan nutrisi yang tinggi agar tercapai
potensi pertumbuhan yang maksimal karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan sesuatu yang
integral. Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan perubahan dan
pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan dan tinggi badan), massa tubuh, serta
komposisi tubuh.
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses
pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan
tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan
fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi
badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena
berhubungan dengan besarnya tubuh. Growth Spurt :
- Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
- Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan
tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas
fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20
tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah
didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-
unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada
tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat
gizi yang lebih dari biasanya.
Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja antara lain:
- Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.
- Pekerjaan
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES)
menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari
kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan
tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu,
wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita
perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja
setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat
meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk
lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok
untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat
gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses
metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat
badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/
hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat.
Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan
usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju,
kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak
akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen
Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per
hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari.
Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak
mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat
mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B
yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme
energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin
B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan
jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan
darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran
berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama
dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
Pola makan remaja yang sering tak menentu menyebabkan terjadinya resiko masalah
nutrisi. Beberapa hal yang mempengaruhi kurangnya nutrisi pada anak remaja diantaranya,
masalah ekonomi ataupun keterbatasan pangan, atau faktor psikososial. Laporan hasil penelitian
di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebanyakan remaja kekurangan vitamin dan mineral
dalam makanannya.
Dari data yang diperoleh, 14 dari 18 responden sudah melakukan upaya pemenuhan
nutrisi dengan baik, mereka mengaku sarapan setiap pagi, minum susu, mengonsumsi makanan
berlemak secukunya, akan tetapi beberapa anak hanya mengonsumsi sayur dan buah secara
kadang-kadang.
Penelitian Blum (1991), pada remaja 15-18 tahun, didapatkan bahwa remaja laki-laki
lebih percaya diri, merasa lebih bahagia dan sehat serta lebih tidak rentan dibandingkan remaja
perempuan yang cenderung merasa kurang puas akan keadaan tubuhnya, kepribadian serta
kesehatannya.
Dari data yang diperoleh, sebagian besar responden merasa antara berat dan tinggi
badannya tidak ideal, mereka mengatakan tinggi badan tidak sesuai dengan yang mereka
inginkan. Mereka merasa nyaman dengan penampilan mereka saat ini.
VERBATIM WAWANCARA
Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan bersama anak usia remaja yang sedang
duduk di bangku SMA terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dialami
pada usia tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa :
Hasil Wawancara :
1. Sebagian besar remaja menjawab nyaman dengan keadaan tubuh mereka saat ini
2. Sebagian dari remaja menjawab menyukai bagian wajah mereka
3. Beberapa dari remaja menjawab bagian tubuh yang tidak mereka sukai yaitu perut,
lengan, paha, dan warna kulit
4. Sebagian besar remaja menjawab nyaman dengan tampilan mereka saat ini
5. Sebagian besar remaja menjawab mengalami perubahan hanya pada tinggi badan dan
berat badan bertambah seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan yang mereka
alami
6. Sebagian besar remaja menjawab perubahan yang dialami tidak mempengaruhi hubungan
mereka dengan orang lain
B. Pola Peran dan Hubungan
1. Saat ini, bersama siapakah Anda tinggal?
2. Dapatkah Anda menceritakan seberapa nyaman Anda tinggal dengan keluarga Anda?
3. Apa yang keluarga Anda harapkan dari Anda?
4. Apa yang Anda harapkan dari diri Anda?
5. Kepada siapakah Anda lebih sering menceritakan rahasia Anda?
6. Jelaskan sedikit tentang latar belakang budaya Anda?
Hasil Wawancara :
1. Semua dari remaja menjawab mereka tinggal bersama keluarga
2. Semua dari remaja menjawab mereka nyaman tinggal bersama keluarga mereka
3. Semua dari remaja menjawab sebagian besar dari keluarga mereka menginginkan anak
menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan kedua orang tua
4. Sebagian remaja menjawab bahwa mereka akan berusaha agar apa yang diharapkan dari
keluarga dapat terwujud
5. Sebagian remaja menjawab mereka menceritakan rahasia kepada ibu, saudara kandung
(kakak/ adik), dan teman dekat
6. Terlampir
BAB IV
KESIMPULAN
&
SARAN
1. Kesimpulan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian
tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan
penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian. Dan Perkembangan (development),
adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,
meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau
kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan
ciri-ciri yang terdapat pada system pencernaan, system peredaran darah, system pernafasan,
system endokrin dan jaringan tubuh. Baik laki-laki maupun perempuan perubahan fisiknya
mengikuti urutan-urutan tertentu.
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah pengaruh keluarga, pengaruh
gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk
tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.
Dari hasil kuisioner dan wawancara yang telah kami lakukan, maka dapat kami simpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh remaja yang terdiri dari beberapa
point yaitu:
a. Status Gizi
- Sebagian besar remaja selalu sarapaan setiap pagi hari
- Sebagian besar remaja menyukai minum susu
- Semua remaja tidak mengkonsumsi suplemen peninggi badan dan penurun berat badan
- Sebagian besar remaja tidak sedang menjalani program diet
- Sebagian besar remaja masih sering mengkonsumsi makanan berlemak
- Sebagian besar remaja hanya terkadang mengkonsumsi buah dan sayur
- Sebagian besar remaja masih sering mengkonsumsi cemilan (snack)
b. Konsep Diri
- Sebagian besar remaja merasa tinggi badan mereka tidak sesuai dengan yang diinginkan
- Sebagian besar remaja menyukai penampilan dan bentuk tubuh mereka saat ini
- Sebagian besar remaja menyukai wajah ynag dimiliki mereka
- Sebagian besar remaja tidak menyukai jika berat badan mereka bertambah
c. Ideal Diri
- Sebagian besar remaja berharap berat badan mereka sesuai dengan tinggi badan mereka
- Sebagian besar remaja ingin disukai oleh guru mereka
- Sebagian besar remaja berharap dapat berprestasi di sekolah mereka
- Sebagian besar remaja berharap semua teman menyukai mereka
- Sebagian besar remaja merasa senang sekolah berdasarkan pilihan mereka
- Semua remaja menginginkan keluarga mereka menyayangi mereka
- Sebagian besar remaja ingin menjadi bagian dari kelompok remaja di lingkungan mereka
d. Peran Diri
- Sebagian besar remaja merasa dapat mengerjakan kewajiban mereka di rumah dan di
sekolah
- Sebagian besar remaja dapat menyelesaikan tugas-tugas mereka tanpa bantuan orang lain
- Sebagian besar remaja dapat membagi waktu antara tugas dan bermain
e. Harga Diri
- Sebagian besar remaja merasa bahwa lingkungan tempat tinggal mereka menyukai
mereka
- Sebagian besar remaja merasa layak mendapat pujian dari orang lain
- Semua remaja merasa keluarga selalu memberikan dukungan kepada diri mereka
- Semua remaja berani bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan
f. Identitas Diri
- Sebagian besar remaja merasa tidak puas dengan prestasi belajar saat ini
- Semua remaja senang menjadi seorang remaja
- Sebagian besar remaja dapat bergaul dengan tetangga dirumah mereka
- Sebagian besar remaja tidak memiliki kelompok belajar yang handal
- Sebagian besar remaja dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik
Referensi Utama :
Hidayat A, Azis A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika
Referensi Tambahan :
www.google.com
LAMPIRAN
DOKUMENTASI (FOTO)