Anda di halaman 1dari 3

OSTEOMIELITIS DAN TUBERCULOSIS TULANG

1. OSTEOMIELITIS
A. Definisi
Osteomielitis adalah penyakit pada tulang yang ditandai oleh adanya infeksi dari sumsum tulang
dan tulang yang berdekatan dan sering dikaitkan dengan hancurnya kortikal dan trebekular tulang.

B. Etiologi
 Bakteri : staphylococcus aurius  Pernyebaran infeksi terdekat : luka/trauma,
 Infeksi bakteri dalam darah (bakterimia) : prosedur operasi
tulang  Sistem imun yang lemah

C. Manifestasi Klinis
 Demam  Pada tempat tulang yang terkena panas dan
 Toksemia nyeri, berdenyut karena nanah yang tertekan
 Dehidrasi  Kemudian terdapat tanda-tanda abses dengan
pembengkakan.

D. Pathway
E. Penatalaksanaan
1) Tahap pertama : Debridemen, stabilisasi tulang dan terapi antibiotik.
a. Debridemen
Tahap pertama dimulai dengan debridemen radikal terhadap semua jaringan mati dan terinfeksi,
termasuk kulit, jaringan lunak dan tulang. Untuk memastikan semua fokus infeksi sudah dibuang,
debridemen dilakukan hingga berdarah, jaringan yang hidup harus terdapat pada batas reseksi. Tulang
yang hidup ditandai dengan titik-titik perdarahan (paprika sign). Debridemen harus radikal dan tidak
dibatasi oleh kekhawatiran membuat defek tulang atau jaringan lunak.
b. Stabilisasi tulang
Stabilisasi tulang pada fraktur nonunion diperlukan untuk kontrol infeksi. Namun, dengan adanya
fiksasi interna, mikroorganisme dilindungi oleh biofilm yang melekat pada permukaan implan. Oleh
karena itu, keputusan untuk mempertahankan atau mengeluarkan implant yang terinfeksi berbeda-beda
untuk setiap pasien, bergantung pada beberapa faktor yaitu status penyambungan tulang, stabilitas yang
disediakan oleh implant, lokasi fraktur, dan waktu sejak dilakukan fiksasi fraktur.
c. Antibiotik lokal
Ruangan kosong yang terjadi akibat debridemen dapat diisi oleh polymethylmethacrylate
(PMMA) beads yang dikombinasi dengan antibiotik, seperti tobramycin, vancomycin, atau antibiotik
spesifik lainnnya yang tahan panas dan tersedia dalam bentuk serbuk (Patzakis dkk, 2005). Penggunaan
PMMA beads dengan antibiotik lokal dapat mengurangi insiden infeksi pada patah tulang terbuka yang
berat. Bila perlu, debridemen ulang dapat dilakukan setelah 24 hingga 48 jam berdasarkan tingkat
kontaminasi dan kerusakan jaringan lunak.
d. Antibiotik sistemik
Pemberian secara intravena biasanya diberikan selama 4 sampai 6 minggu dan dapat dikerjakan
pada pasien rawat jalan. Manajemen dengan periode yang lebih singkat dari terapi intravena (hingga 1
minggu), diiikuti oleh antibiotik oral selama 6 minggu, sukses dicatat pada 91% pasien.

2) Tahap dua : manajemen luka


Bergantung pada ekstensi dari infeksi, penundaan atau penutupan luka primer dapat dikerjakan
pada pasien dengan jaringan lunak yang cukup. Debridemen ulang sering diperlukan. Dengan adanya
jaringan yang rusak, penutupan dapat dicapai dengan flap lokal atau free flap, tergantung pada lokasi dan
ekstensi defek jaringan lunak. Penutupan luka primer setelah debridemen yang cermat tidak
berhubungan dengan peningkatan resiko infeksi, dapat mencegah kontaminasi sekunder dan dapat
mengurangi morbiditas, lama dirawat dan biaya. Akan 20 tetapi dapat berpotensi terjadinya clostridial
myonecrosis, yang dapat berakhir bukan hanya hilangnya ekstremitas tetapi juga kehilangan nyawa.

F. Komplikasi
a) Kematian tulang (osteonekrosis)
Infeksi pada tulang dapat menghambat sirkulasi darah dalam tulang, menyebabkan kematian tulang. Jika
terjadi nekrosis pada area yang luas, kemungkinan harus diamputasi untuk mencegah terjadinya
penyebaran infeksi.
b) Arthritis septic
Dalam beberapa kasus, infeksi dalam tulang bias menyebar ke dalam sendi di dekatnya.
c) Gangguan pertumbuhan
Pada anak-anak lokasi paling sering terjadi osteomielitis adalah pada daerah yang lembut, yang disebut
lempeng epifisis, di kedua ujung tulang panjang pada lengan dan kaki. Pertumbuhan normal dapat
terganggu pada tulang yang terinfeksi.
d) Kanker kulit
Jika osteomielitis menyebabkan timbulnya luka terbuka yang menyebabkan keluarnya nanah, maka kulit
disekitarnya berisiko tinggi terkeba karsinoma sel skuamosa.
Dalam kepustakaan lain, disebutkan bahwa osteomielitis juga dapat menimbulkan komplikasi berikut ini
(Hidiyaningsih, 2012) :
a. Abses tulang c. Fraktur
b. Bakteremia d. Selulitis

2. TUBERCULOSIS TULANG
A. Definisi
Tuberkulosis tulang adalah suatu proses peradangan kronik dan destruktif yang disebabkan basil
tuberkulosa. Spondilitis tuberkulosa atau tuberkulosis spinal yang dikenal pula dengan nama Pott’s
disease of the spine atau tuberculous vertebral osteomyelitis.

B. Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberculosa atau Tubercle bacillus. Ada 2
jenis mikobakterium yang dapat menginfeksi manusia, yaitu tipe bovin dan tipe human.
Tipe bovin ditularkan melalui sapi yang menderita mastitis tuberkulosa, biasanya masuk melalui
saluran cerna. Tipe human ditularkan melalui tetes dahak penderita yang terhirup melalui
saluran pernafasan (drople infection).

C. Manifestasi Klinik
 Badan lemah  Suhu tubuh meningkat,  Pada anak kecil biasanya
 Lesu terutama pada malam hari sering diikuti dengan
 Nafsu makan dan berat  Sakit pada daerah rewel dan menangis.
badan menurun punggung

D. Pathway

Anda mungkin juga menyukai