Anda di halaman 1dari 8

RESUME LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN ABSES


DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD CIAMIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Gawat Darurat Dan Kritis
Program Profesi Ners

DISUSUN OLEH :
WITA NURMALA
1490122104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN ABSES
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD CIAMIS

A. IDENTITAS
1. Nama : Tn. A
2. No RM : 100.42.51.85
3. Usia : 46 Tahun
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Alamat : Pawindan, Ciamis
6. Diagnosa Medis : Abses
7. Tanggal masuk : 06 Januari 2023
8. Tanggal pengkajian : 06 Januari 2023

B. PRIMARY SURVEY
1. Airway
Inspeksi : Tidak ada sumbatan pada jalan nafas, tidak ada cedera saluran
nafas atau leher
2. Breathing
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pola nafas dangkal, klien tampak sesak
Palpasi : Tidak ada deviasi trakea, tulang – tulang iga teraba normal
Perkusi : Bunyi timpani
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, RR : 20 x/menit
3. Circulation
Inspeksi : tidak tampak tanda-tanda sianosis, Sp02 : 92%
Palpasi : Ekstremitas tangan dan kaki teraba hangat, turgor kulit baik, CRT
< 3 detik, TD : 120/80 mmHg, Nadi : 102 x/menit
4. Dissability
Inspeksi : tingkat kesadaran klien composmentis
5. Expsosure
Inspeksi : tidak tampak cedera, luka pada daerah punggung klien
6. Folley Cateter
Kateter tidak terpasang
7. Gastric tube
Kien tidak terpasang NGT
8. Heart Monitor
Klien tidak terpasang EKG monitor

C. SECONDARY SURVEY
1. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : klien mengeluh nyeri
Riwayat Penyakit :
Klien datang ke IGD tanggal 31-12-2022 pukul 07.00 WIB dengan
keluhan nyeri bengkak di paha daerah anus menjalar ke skrotum sejak 6
hari yang lalu, disertai adanya pus, demam, nyeri dan tidak bisa duduk.
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan Leher
1) Kepala
Bentuk simetris, rambut beruban, tampak kotor dan berminyak,
tidak ada nyeri kepala
2) Mata
Sklera tidak ikterik, konjungtiva ananemis, bentuk pupil isokor
(3mm/3mm), reflex cahaya +/+, tidak ada edema
3) Telinga
Tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada inflamasi, tidak ada nyeri
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada riwayat
sinusitis, tidak ada rhinitis, tidak ada epitaksis
5) Tenggorokan dan Mulut
Jumlah gigi tidak lengkap, tidak ada caries, klien tidak
menggunakan gigi palsu, lidah tampak kotor, mukosa kering, tidak
ada tonsillitis
6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, vena jugularis
teraba normal, tidak ada kaku kuduk
b. Pencernaan
Inspeksi : Abdomen simetris, tidak tampak scar dan striae
Auskultasi : Peristaltik dan bising usus terdengar normal dengan
frekuensi 6x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan abdomen, perabaan lunak (normal),
hepar tidak teraba (normal), ginjal tidak teraba (normal)
Perkusi : Suara perkusi abdomen terdengar timpani (normal)
c. Persyarafan
Kesadaran composmentis, GCS: E4M6V5 = 15
d. Muskuloskeletal
Inspeksi : Otot sisi kanan dan kiri simetris, tidak ada deformitas, tidak
ada pendarahan, tidak ada Fraktur
Palpasi : Tidak ada nyeri, edema pada ekstremitas kaki kanan dan kiri
e. Kulit/Integumen
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, persebaran warna
kulit merata, kulit tampak kering
Palpasi : Tekstur kulit agak kasar, lemak subkutan tebal, tidak ada
nyeri Tekan
2. Alergi Obat : Tidak ada
3. Riwayat Penyakit Dahulu : klien mengatakan dulu pernah abses di tangan
4. Pemeriksaan penunjang
Tanggal pemeriksaan : 06 Januari 2023
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hematologi lengkap:
Hemoglobin 15.1 14 - 18 g / dL
Hematocrit 43.4 40 - 50 %
Eritrosit 5.13 4.5 - 6.0 10e3 / µL
Leukosit 21.6 5 - 10
Trombosit 357 150 – 450 10e6 / µL
Hitung jenis leukosit :
Netrofil 79 50 – 70 %
Limfosit 9 25 – 40 %
Monosit 11 3 -7 %
Eosinophil 1 2–6 %
Basophil 0 0–1 %
GDS 101 70 - 200 mg/dl

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Klasifikasi Pasien : Kuning
b. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : bakteri gram posutif Nyeri
- Klien mengeluh nyeri di (staphylococcus aureus
sekitar anus menjalar ke Streptococcus mutans)
daerah skrotum
mengeluarkan enzim
DO : hyaluronidase dan
- Klien tampak kesakitan enzim koagulane
- Skala nyeri 6
- Abses di daerah perianal merusak jembatan antar
tampak kemerahan, sel
terdapat
- N : 92 x/menit transport nutrisi antar
- RR: 20x/menit sel terganggu
- SPO2 : 92%
jaringan rusak, mati

media baktri yang baik

peradangan

reaksi peradangan
(rubor, kalor, tumor,
dolor, fungsiolaesa)

nyeri
DS : bakteri gram posutif
- Klien mengeluh nyeri di (staphylococcus aureus
sekitar anus menjalar ke Streptococcus mutans)
daerah skrotum
DO : mengeluarkan enzim
- Klien tampak kesakitan hyaluronidase dan
- Skala nyeri 6 enzim koagulane
- Abses di daerah perianal
tampak kemerahan, merusak jembatan antar
terdapat sel
- N : 92 x/menit transport nutrisi antar
- RR: 20x/menit sel terganggu
SPO2 : 92%
jaringan rusak, mati

media baktri yang baik

jaringan terinfeksi

jaringan sel darah putih


mati

jaringan menjadi abses


+ pus

pecah / luka terbuka

resiko infeksi

c. Terapi
- Infus RL 20 TPM
- Ceftriaxon 2x1 mg
- Metronidazole 3x500 mg
- Ranitidine inj 2x1 ampul
- Sondetofen inj 2x1 ampul

d. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d reaksi peradangan
2. Resiko infeksi b/d luka terbuka
E. Intervensi dan Implementasi Keperawatan
No Tanggal Tujuan dan Kriteria Rasional
Intervensi Implementasi Evaluasi
Dx Hasil
1 31-01- Setelah dilakukan Manajemen nyeri 1. Sebagai data awal 1. Mengobservasi TTV S:
2023 Tindakan keperawatan Observasi: untuk 2. Mengkaji lokasi dan - Klien mengatakan
selama 1x8 jam maka 1. Observasi TTV melihatkeadaan intensitas nyeri masih nyeri
diharapkan pasien 2. Kaji lokasi dan umum klien 3. Mengobservasi reaksi O :
tidak mengalami nyeri intensitas nyeri 2. Sebagai data dasar nn farmakologis dari - Bengkak tampak
dengan kriteria hasil : 3. Observasi reaki untuk mengetahui ketidaknyamanan merah, ada pus,
1. Rasa nyeri hilang non verbal dari sebarapa hebat 4. Memberikan skala nyeri 3
2. Klien dapat rileks ketidaknyamanan nyeri yang manajemen nyeri - TTV :
3. Klien mampu 4. Lakukan teknik dirasakan klien dengan tehnik nafas TD : 110/80 mmHg,
mendemonstrasika manajemen nyeri sehingga dalam Nadi : 98x/menit,
n relaksasi 5. Kolaborasi obat mempermudah 5. Kolaborasi pemberian RR : 20x/menit
aktivitas sesuai analgetik sesuai intervensi analgetik sesuai Suhu : 370C
kemampuannya indikasi selanjutnya indikasi A:
3. Reaksi non verbal Masalah nyeri teratasi
menandakan nyeri sebagian
yang dirasakan P: Pertahankan
klien hebat intervensi :
4. Untuk mengurangi 1. Observasi TTV
rasa nyeri dengan 2. Kaji lokasi dan
non farmakologis intensitas nyeri
5. Mempercepat 3. Observasi reaksi
penyembuhan non verbal dari
terhadap nyeri ketidaknyamanan
4. Lakukan tehnik
manajemen nyeri
5. Kolaborasi obat
analgetik
2 06-01- Setelah dilakukan 1. Kaji luas dan 1. Pengkajian yang 1. Mengkaji luas dan S :
2023 Tindakan keperawatan keadaan luka tepat terhadap luka keadaan luka - Klien mengatakan
selama 1x8 jam maka 2. Rawat luka dengan dan proses 2. Merawat luka dengan luka masih bengkak
diharapkan pasien baik dan benar penyembuhan akan baik O:
tidak mengalami 3. Kolaborasi dengan membantu dalam 3. Kolaborasi pemberian - Bengkak tampak
infeksi dengan kriteria dokter untuk menentukan antibiotic merah, ada pus,
hasil : pemberian tindakan skala nyeri 3
1. Klien bebas dari antibiotik selanjutnya - TTV :
tanda dan gejala 2. Merawat luka TD : 110/80 mmHg,
penyebaran infeksi dengan tehnik Nadi : 98x/menit,
2. Luka bersih aseptic dapat RR : 20x/menit
3. Pus (-) menjaga Suhu : 370C
4. Bengkak kontaminasi luka A:
berkurang 3. Menghilangkan Masalah belum
infeksi penyebab teratasi
kerusakan jaingan P: Pertahankan
intervensi :
1. Kaji luas dan
keadaan luka
2. Rawat luka dengan
baik dengan tehnik
aseptic
3. Kolaborasi
pemberian
antibiotic

Anda mungkin juga menyukai