Anda di halaman 1dari 15

Asuhan keperawatan anak

dengan kasus hipertiroid

Nurlela H Humolungo
(202001023)
DEFINISI
Hipertiroidisme adalah Suatu sindrom
yang disebabkan oleh peninggian
produsi hormon tiroid yang disebabkan
antara lain karena autoimun pada
penyakit graves, hiperplasia, genetik,
neoplastik atau karena penyakit sistemik
akut.
ETIOLOGI
Menurut Tarwoto, penyebab hipertiroid
diantaranya:

Penyakit graves
01 Adenoma hipofisis 02

03 Tiroditis 04 Terapi hipertiroid


Patofisiologi

Pasien dengan hipertiroid menunjukan adanya


sekresi hormon tiroid yang lebih banyak,
pernah berbagai faktor penyebab yang tidak
dapat dikontrol melalui mekanisme normal.
Peningkatan hormon tiroid menyebabkan
peningkatan metabolisme rate, meningkatnya
aktivitas saraf simpatis. Peningkatan
metabolisme rate menyebabnya peningkatan
produksi panas tubuh sehingga pasien
mengeluarkan banyak keringat dan penurunan
toleransi terhadap panas.
Manifestasi Klinis
Menurut Tarwoto,dkk (2012) gejala-gejala
klinis hipertiroid berikut ini:

Sistem Sistem pernafasan Sistem perkemihan


kardiovaskuler

Sistem Sistem
Sistem integument
gastrointestinal musculoskeletal

Sistem endokrin
Komplikasi

Stromatiroid
Eksoftalmus Penyakit Jantung (tirotoksikosis)
Pemeriksaan Penunjang

1 CT Scan tiroid
3 ECG

Pemeriksaaan 2 USG
4
laboratorium
Penatalaksanaan

Menurut Tarwoto,dkk (2012) tujuan


pengobatan adalah untuk membawa tingkat
hormon tiroid keadaan normal,sehingga
mencegah komplikasi jangka panjang,dan
mengurangi gejala tidak nyaman.tidak
bekerja pengobatan tunggal untuk semua
orang
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
Pengkajian

A B

Identitas pasien Riwayat kesehatan

C D

Alasan masuk Pemeriksaan fisik


Analisa data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : Hambatan Upaya Pola Napas


ibu klien mengatakan Nafas Tidak Efektif
klien sesak nafas
DO :
Frekuensi nafas 60
x/mnt
Penggunaan otot
bantu pernapasan
Intervensi
Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
Pola nafas tidak efektif Pola nafas (L.01004) Pemantauan respirasi
b/d hambatan upayah Setelah dilakukan (l.01014)
nafas d/d penggunaan intervensi selama 2 x 24 Observasi :
otot bantu pernapasan, jam maka pola nafas monitor pola nafas
pola nafas abnormal membaik, dengan Monitor frekuensi,
(takipnea) D. 0005 kriteria hasil: irama, kedalaman dan
• Penggunaan otot upaya nafas
bantu nafas (-) Terapeutik :
• Frekuensi nafas Posisikan semi fowler
membaik Edukasi :
jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Implementasi
Nomor Dx Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 11 Oktober 2022 S:
08.00 – 14.00 wita ibu klien mengatakan klien
Mencuci tangan sesak nafas
sebelum memegang O:
pasien Tampak pasien masih sesak
Mengkaji pernapasan nafas
klien : Penggunaan otot bantu
R : 50 ×/menit pernapasan (+)
Mengkaji saturasi A:
oksigen Masalah belum teratasi
SPo2 : 85% P:
Mengatur posisi yang lanjutkan intervensi 1,2,3,4,
nyaman untuk klien
(semi fowler)
Next
Nomor Dx Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan

2 12 Oktober 2022 S:-


08.00 – 14.00 wita O:
Mencuci tangan Klien tampak tidak sesak
sebelum memegang nafas
pasien Penggunaan otot bantu
Mengkaji pernapasan pernapasan (-)
klien : A:
RR : 30×/menit Masalah teratasi
Mengkaji saturasi P:
oksigen Intervensi dihentikan
Spo2 : 95%
Mengatur posisi yang
nyaman untuk klien
(semi fowler)
Sekian dan terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai