Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERNAFASAN:
EFUSI PLEURA
kelompok 2
efusi pleura
Efusi pleura merupakan suatu keadaan yang
ditandai dengan adanya penumpukan cairan
pada rongga pleura yang berada di
permukaan pleura viseral dan pleura parietal.

Seorang pasien dapat di diagnosa efusi


pleura apabila jumlah cairan didalam rongga
pleura berakumulasi melebihi absorbsi
cairan pleura. Normalnya, cairan masuk mulai
dari kapiler hingga parietalis.
KASUS
Seorang laki-laki berusia 60 tahun, dirawat di Rumah Sakit. Hasil
pengkajian didapatkan riwayat pengobatan TB tidak tuntas. Pada
pemeriksaan menunjukkan pasien mengeluh sesak,Ronkhi (+) di
lobus dekstra inferior,pengembangan dada tertinggal, terpasang
CTT. Kedua kaki pasien edema +3, oliguria (+). TTV : TD 100/80
mmHg, frekuensi napas : 14x/menit. Hasil thoraks foto menunjukan
terdapat cairan pada lobus paru dekstra± 1000 ml . Perawat akan
melakukan perawatan selang CTT/WSD, pada saat melakukan
perawatan perawat lupa mengklem selang CTT.
pasien mengeluhkan sesak
RKS RKD RKK
Sebelum dibawa ke fasilitas
kesehatan pasien pernah mengalami
TB Paru dan pengobattan TB Paru
tidak tuntas. Saat di bawa ke paslitas
kesehatan dilakukan pengkajian pada
tannggal 22 Okotober 2023 pasien
Pasien mengatakan tidak ada
mengatakann sesak, ronkhi
Pasien pernah di diagnose TB Paru keluarga pasien yang mengidap
meningkat dilobuus dektra inverior,
Dan Pengobatan TB Paru tidak penyakit serupa dengan yang
penngembangan dada tertinggal, dan
tuntas. diderita oleh pasien.
terpasang CTT. Pasien juga tampak
kakinya edema +3, polinguria
meningkat.
Terapi atauu tindakann yang akan
dilaukan oleh perawat yaitu
perawatan selang CTT atau WSD.
diagnosa keperawatan
pola nafas tidak efektif (D005)
b.d hambatan upaya nafas d.d
Ds: pasien mengatakan sesak, ada tambahan suara ronchi,perkembangan
dada tertinggal,
Do; pasien tampak sesak,lemah,terdengar suara ronchi meningkat dilobus
desktra inferior,respirasi 14x/menit, td 100/80mmHg, hasil rontgen terdapat
cairan pada lobus paru destra -+ 1000ml

resiko infeksi (D0142)


b.d efek prosedur infasif d.d
Ds: pasien mengatakan terpassang ctt
Do: pasien terpasang ctt, pasien tampak terbaring, lemah

intoleransi aktivitas ( D0056)


b.d kelemahan d.d
Ds: pasien mengatakan sesak, terpasang ctt, pasien mengatakan kaki
bengkak
Do: tampaks sesak, terpassang ctt, tampak susah beraktivitas, lemah,dan
kelelahan
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF (D005 RESIKO INFEKSI (D0142)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan


Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1x24jam diharapkan pola tidur membaik
selama 1x24 jam diharapkan pola nafas
dengan criteria hasil :
pasien membaik dengan criteria hasil : ( L
( LL 14137 )
01004 )
1.diharapkan tdaik terdapat infeksi pada
1.fekuensi nafas membaik.
pad daerah yang dlakukan tindakan
2.tidak ditemukan pola nafas tambahan.
keperawatan
Tindakan;pemantauan respirasi.
Tindakan;perawatan selang dada
( I 01014 )
(I 01022 )
Obsevasi
Observasi
-memonitor fekuensi irama kedalaman dan
-identifikasi indikasi pemasangan selang
upaya nafas.
-memonitor pola nafas intervensi dada.
-monitor fungsi posisi dan kepatenan
Terapetik keperawatan aliran selang.
-mengatur interval pemantauan respirasi
Terapetik
sesuai kondisi pasien
-klem selang saaat penggatian tabung.
-mendokumentasikan hasil pemantauan.
-melakukan perawataan diarea
Edukasi
pemasangan selang.
-menjelaskan dan prosedur pemantauan
Edukasi
-meninformasikan hasil pemantauan.
-jelaskan prosedur pemasangan selang.
-ajarkan cara perawatan selang.
-ajarkan mengenali tanda tanda infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24jam diharapkan pola tidur
membaik dengan criteria hasil :
( L 05047 )
1.kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
2.tidak ada perasaan lemah pada saat memkukan aktivitas.
Tindakan:terapi aktivitas ( I 05186 )
Observasi
-mengidentifikasi kemampuan berfartisivasi dalam aktivitas tertentu.
-monitor respon emosional fisik social dan spiritual terhadap aktivitas.
Terapetik
-Fasilitasi aktivtas fisik rutin.
-libatkan keluarga dalam aktivitas,
edukasi
-anjurkan keluarga uunutk memberi penguatan positif atas partisivasi dalam
aktivitas.

INTOLERANSI AKTIVITAS
Terapi
Chenst tube thoracostomy ( CTT manfaat Mengalirkan cairan atau udara (
Pneumuthorax ) yang berebihan dicelah paru ( rongga Pleura )
efek samping:
1.tabung bergerser tidak sengaja.
2.infeksi atau pperdaraahan ketika tabung dimasukan.
3.Terjadi pemumpukan nanah.
4.Cedera paru yang menyebabkan sulit bernafaas.
5.Cedera organ dekat tabung.
6.Kompilkasi serius.
7.Perdarahan pada ruang pleural.
8.Cedera paru dan diafragma.
9.Paru-paru colaps saat tabung dilepas.
10. Emboli paru-paru.
issue etik keperawatan

Dalam kasus terdapat issue etik keperawatan


yaitu perawatan lupa tidak mengklem selang
01 CTT yang berarti perawat tersebut melanggar
prinsip etik dalam keperawatan “tidak
merugikan (nonmaleficience)”

prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya atau


cidera fisik dan psikologis pada klien. Karena
kelalaian perawat lupa mengklem CTT dapat
menimbulkan Cedera paru yang menyebabkan sulit
02 bernafas, dan kemungkinan meningkatnya emboli
paru paru.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai