Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMOTORAX

DISUSUN

OLEH :

NELTY MELANTIKA UMBU DASSA (2018610095)

GISTRAIA NIATI BULU (2018610088)

MARIKSON GERSON KAKA (2018610035)


LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Pneumatorax merupakan suatu keadaan terdapatnya udara didalam rongga pleura.
Pneumatorax terbagi menjadi beberapa jenis,yaitu;pneumatorax terbuka,pneumatorax
tertutup dan pneumatorax ventil.
1. Pneumarorax terbuka
Pneumatorax yang terjadi akibat adanya hubungan terbuka rongga pleura dan
bronkus dengan lingkunganluar.Dalam keadaan ini,tekanan intra pleura sam
dengan tekanan terluar.Tekanan intra pleura di sekitar sesuai dengan gerakan
pernapasan.P7Q7 waktu inspirasi tekanan negatif dan waktu ekspirasi tekanannya
positif.
2. Pneumatorax tertutup
Rongga pleura tertutup dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar.Udara yag
dulunya ada di rongga pleura (tekanan positif f) karena direasorpsi dan tidak ada
efek samping lagi dengan dunia luar maka tekanan udara di rongga pleura yang
tampak meskipun tekanannya sudah normal.
3. Pneumatorax ventil
Ini merupakan pnematorax yang mempunyai tekanan positif berhubung adanya
fistel di pleura fiseralis yang berifat ventil.Udara melalui bronkus terus ke
percabangannya dan menuju ke pleura terbuka.
B. Penyebab
Pnematorax terjadi karena adanya pembocoran di bagian paru yang berisi udara
melalui robekan atau pecahnya pleura.Robekan ini berhubungan dengan
bronkus.Pelebaran alveoli dan pecahnya septa-septa alveoli kemudian membentuk
suatu yang disebut granulomatousfibrosisi. Granulomatousfibrosisi adalah salah satu
penyebab sering terjadinya Pneumatorax,karena tersebut berhubungan dengan adanya
obstruksi empiema.
C. Patofisiologi
Zat inspirasi tekanan impleura lebih negstif beberapa menit tekanan
intrabronkhila,sehingga paru akan berkembang mengikuti dinding thorax dan udara
dari luar yang tekananya nol (0) akan masuk ke bronkus.Zat ekspirasi,dinding dada
kematian rongga dada sehingg tekanan intrapleura akan lebih tinggi dari tekanan di
alveolus juga di bronchami,sehingga udara di tekan keluar melalui bronch.Tekanan
intar bronkial,meningkat sehingga ada tahanan jalan napas tekanan intra broncial
akan meningkat lagi pada waktu batuk,bersin dan megejan,karen pada keadaan
epiglitis tertutup apabila di bagian perifer dari bronkus atau alveolus ada bagian yang
lemah,atau alveolus itu akan pecah dan robek.
P7Q7 waktu ekspirasi,udara yang masuk kedalam rongga pleura tidak mau keluar
melalui lubang yang terbuka sebelumnya,bahkan udara ekspirasi bahkan yang
mestinya yang dihembuskan keluar dapat masuk ke rongga pleura.Apabila ada
obstruxi di bronkus bagian proximal dari fistel tersebut akan membuat tekanan pleura
semakin meningkat dengan berulangnya pernapasan. Udara masuk kerongga pleura
saat ekspirasi terjadi karena udara ekspirasi mempunyai tekanan lebih tinggi dari
rongga pleura,terlebih jika klien batuk,tekanan udara di bronkus akan lebih kuat dari
ekspirasi biasa.
Secara singkat proses terjadinya pneumatorax adalah sebagai berikut
1. Alveoli disanggah oleh kapiler yang lemah dan mudah robek dan udara masuk
kearah jaringan peribronkhovaskuler..Apabila alveoli itu melebar ,tekanan alveoli
akan meningkat
2. Apabila gerakan napas kuat,infeksi dan obstruksi endobronkhial adalah aktor
3. Selanjutnya udara yang terbebas dari alveoli dapat menggoyahkan jaringan fibrosi
di peribronkhovaskular kearah hilus,masuk mediastinum dan menyebabkan
pneumotoraks
D. Tanda dan gejala
Tertutup
1. Pneumotorax yang kecil atau terjadi lambat,tidak menimbulkan gejala
2. Pneumatorax yang luas dan cepat menimbulkan nyeri tajam saat
ekspirasi,peningkatan frekuensi napas,produksi keringat berlebihan,penurunan
tekanan darah takikardi
Terbuka
1. Sesak napas berat,terlihat adanya luka terbuka dan suara putaran di sekitar
tempat luka saar ekspirasi.
2. Pendorongan trakea dari garis tengah menjauhi sisi yang sakit
3. Hiperresonan pada sisi yang sakit
E. Komplikasi
1. Atelektasisi
2. ARDS
3. Infeksi
4. Edema pulmonari
5. Emboli paru
6. Efusi pleura
7. Empyema
8. Emifisema
9. Penebalan pleura
F. Pemeriksaan diagnostik
Foto Torax : tampak gambaran difus pada lapang paru.
G. Penatalaksanaan
1. Mneusukkan jarum melalui dinding dada hingga masuk kerongga pleura,dengan
demikian tekanan udara yang positif di ringga pleura akan berubah menjadi
negatif. Hal ini disebabkan karena udara keluar melalui jarum tersebut.
2. Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil.
 Menggunakan pipa water Qisegel Dhujan (WSD)
Pipa khusus(kateter thoraks) steril,dimasuka ke rongga pleura dengan
perantara thoraks,dll atau dengan bantuan klem penjepit (pena) pemasukan
pipa plastik(kateter thoraks) dapat juga dilakukan melalui celah yang telah
dibuat dengan bantuan insisi kulit dari sela iga ke 4 pada garis axial tengah
atau garis axial belakang.
 Pengisapan kontinu (terus menerus pengisapan)
Pengisapan dilakukan secara kontinu singga tekanan intrapleura tetap
positif.Pengisapan ini dilakukan dengan cara memberikan tekanan negatif
sebesar 10-20 cm H2. Tujuannya adalah agar paru cepat mengambang dan
segera terjadi perlekatan antara pleura v iseralis dan pleura parielitalis dll.
 Pencabutan menguras
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
a. Nama klien: Tn. A
Usia: 23 thn
Status: menikah
Alamat:Jln tlgawarna blok B
Agama: IslamNo.Rm:270221
No.HP:081359231370

Identitas penanggung jawab


Nama: Ny.N
Usia: 22 thn
Status:menikah
Alamat:Jln.Tlagawarna blok B
Agam: Islam

b. Riwayat Keperawatan
Klien terdapat luka terbuka pada dada,pasien tampak pucat,akral
hangat,nadi lemah
c. Pemeriksaan fisik
 Breathing (B1): pasien menggunakan ventilator dengan mode SIMV,
tampak ada luka terbuka pada dada, RR 40 kali/menit, tampak ada
pernapasan cyenestoke, SpO2 90%, tidak ada suara napas tambahan,
terdengar suara hypersonor saat perkusi dada, tampak retraksi dinding
dada, tampak ada sianosis.
 Blood (B2): pasien tampak pucat, TD 100/50 mmHg, nadi 110 kali/menit,
nadi lemah dan dalam, CRT >2 detik
 Brain (B3): kesadaran coma, GCS 3, suhu 38,90C
Bledder (B4): pasien terpasang kateter, produksi urin 50ml/jam (BB= 45
kg),
 Bowel (B5): pasien terpasang NGT
 Bone (B6): akral hangat, tidak ada fraktur pada ekstremitas, kekuatan otot
pada masing-masing ekstremitas 1
d. Hasil Rontgen Thoraks
tampak gambaran difus pada seluruh lapang paru.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kurangnya keseimbangan nutrsi berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaknyamanan akibat
pemasangan NGT
3. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengrtahuan
informasi pensangan NGT
C. Rencana keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
Kurangnya Klien 1. Berikan pemhaman Pemhaman
keseimbangan memprtahan tentang prosedur akan
nutrsi kan tindakan membawa
sberhubungan keseimbang NGT,kelancarannya pada
dengan an nutrisi dan akibatnya motivasi
pemenuhan selama 2. Perikasa lokasi untuk
kebutuhan proses pemsangan NGT berpran
nutrisi tindakan 3. Observasi TTV aktif
NGT. 4. Observasi anallisis sehingga
blood gas tercipta
5. Kaji karakterisitk perawatan
suara pernapasan mandiri
hypersonor
Gangguan Klien 1. Kaji keadaan Kondisi
mobilitas fisik memiliki fisik dan fisik tidak
berhubungan mobilitas emosional klien nyaman
dengan fisik yang saat akan dan ketidak
ketidaknyaman adekuat dilakukan siapan
ann akibat selama tindakan health mental
pemasangan pemsangan education(penyul merupak
NGT NGT uhan) factor
2. Berikan utama
pemahaman adanya
tentang prosedur halangan
tindakan penyampai
pemsangan NGT an
3. Demonstrasikan informasi.
perawatan NGT
didepan klien
dan keluarga

Anda mungkin juga menyukai