Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu hal fisiologis yang akan dialami wanita dalam
siklus kehidupannya selama masa reproduksi, dimana seorang wanita memiliki
janin yang sedang tumbuh di rahimnya. Kehamilan pada manusia berkisar 37-42
minggu di hitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.
Kehamilan merupakan suatu proses yang perlu perawatan khusus, agar dapat
berlangsung dengan baik yang mengandung kehidupan ibu maupun janin.

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan indikator yang
paling penting untuk melakukan penilaian kemampuan suatu negara untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, khususnya dalam bidang obstetri.
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dan data Biro Pusat
Statistik (BPS) angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh
dunia mencapai 515 ribu jiwa pertahun. Ini berarti seorang ibu meninggal hampir
setiap menit karena komplikasi kehamilan dan persalinannya. Sedangkan angka
kematian bayi di Indonesia pada tahun 2007 2-5 kali lebih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup atau 2 kali lebih besar dari target WHO yaitu sebesar 15%
per kelahiran hidup (Suprayitno, 2007).

Kondisi AKI Indonesia saat ini adalah 359/100.000 kelahiran hidup sesuai
hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia termasuk salah satu yang
tertinggi di Asia.

Faktor yang di duga berpengaruh terhadap tingginya AKI menurut SDKI,


Tahun 1991-2012 dalam Kemenkes 2013 adalah:

1
1. Kemiskinan
Menurut data bersumber BPS,pada bulan September 2012,
jumlah penduduk miskin(penduduk dengan pengeluaran per kapita
per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,59
juta orang (11,66 persen). Sedangkan jumlah penduduk miskin pada
bulan Maret 2012 sebesar 29,13 juta orang ( 11,96 persen).
Berdasarkan data ini berarti angka kemiskinan berkuran 0,54juta
orang (0,30 persen). Angka kematian di Indonesia memang
turun,tetapi hanya ‘sedikit’. Dengan perkataan lain, kemiskinan
tetap menjadi masalah kita (sudah menjadi kenyataan dan rahasia
umum).
2. Kurangnya kualitas Pelayanan Kesehatan
Pemerintah sudah mengupayakan berbagai intervensi untuk
menurunkan AKI. Pemerintah merasa segala upaya pelayanan
kesehatan yang di berikan sudah dapat dikatakan ‘cukup’ secara
kuantitas namun secara kualitas masih ada pihak-pihak yang
meragukan, atau di duga kualitas pelayanan kita masih dibawah
standar. Sayangnya upaya-upaya intervensi upaya pelayanan
kesehatan tersebut belum di terukur secara kualitas,apakah
kualitasnya baik, sedang, ataukah buruk.
3. Empat terlalu dan tiga terlambat
Yang disebut empat terlalu adalah ( terlalu muda saat
melahirkan atau di bawah umur 15 tahun), (terlalu tua
saatmelahirkan atau di atas umur 35 tahun), (terlalu banyak anak
atau sudah punya 3 anak kandung atau lebih saat melahirkan),
( terlalu dekat jarak kelahiran atau kurang dari 2 tahun)

2
Yang disebut tiga terlambat adalah (terlambat dalam
mengambil keputusan untuk membawa ke fasilitas kesehatan),
(terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan sehingga
terlambat mendapat pelayanan dan pertolongan yang cepat dan tepat
di fasilitas pelayanan kesehatan), ( terlambat dalam mengenali tanda
bahaya kehamilan dan persalinan).
Salah satu upaya penurunan AKI adalah melakuakan pelayanan
antenatal yaitu dengan program ANC dengan 4 kali kunjungan, yaitu
satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester II, dan dua kali
pada trimester III. Jika upaya penerapan ANC ini dilakukan secara
teratur , secara otomatis penurunan AKI dapat di turunkan . penyuluhan
kepada ibu hamil dapat dilakukan karena banyaknya yang tidak
mengerti arti pentingnya pemeriksaan kehamilan, terutama
penyuluhan komplikasi sebagai akibat langsung yang merupakan hal
patologis, salah satunya “ Hiperemesis Gravidarum “
( Arif B EBD.S.Comp 2009 ).
.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu 2 hari di RSUD Abduel
Wahab Sjahranie Kota Samarinda Tuhun 2018.
2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif Asuhan Kebidanan Pada


Ibu Hamil NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu 2 hari di
RSUD Abduel Wahab Sjahranie kota samarinda.

3
b. Mampu melakukan pengkajian data objektif Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu 2 hari di
RSUD Abduel Wahab Sjahranie kota samarinda.

c. Mampu menegakkan Analaisa data Asuhan Kebidanan Pada Ibu


Hamil NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu 2 hari di RSUD
Abduel Wahab Sjahranie kota samarinda.
d. Mampu melakukan perencanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu 2 hari di RSUD Abduel
Wahab Sjahranie kota samarinda.

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu hamil,
mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil, dan mengerti
tindakan segera yang harus dilakukan.
2. Bagi Lahan Peraktek
Dapat menjadi bahan masukan bagilahan praktek dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada
Ibu Hamil sesuai standar pelayanan.

3. Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai sumber referensi, sember bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR KEHAMILAN


1. Definisi kehamilan
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan
seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi
gangguan dan perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota
keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat
periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi.
Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan
bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo,
2009).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine
mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi, 2011).
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan
peradapan manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah
mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya
menstruasi(Mufdilah,2010).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal
adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang
diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus
memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari

5
tindakan-tindakan yang bersifat medis yang terbukti manfaatnya (Materi
Asuhan Kebidanan, 2009).
Kehamilan adalah suatu proses terjadinya pertemuan antara sperma
dengan ovum. Setelah itu pertemuan itu akan membentuk zigot yang dalam
beberapa jam mampu membela dirinya menjadi dua dan seterusnya.
(Depkes,2000)

2. Fisiologi kehamilan
Proses kehamilan dalam referensi Prawirohardjo (2009) yaitu
memantapkan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
a. Konsepsi
Konsepsi di defenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur
yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian
kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi
(pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam
uterus.
1) Ovum
Ovum merupakan sel tersebar pada badan manusia. Setiap bulan satu
ovum atau kadang-kadang lebih matur, dengan sebuah penjamu
mengelilingi sel pendukung. Jumlah oogonium pada wanita pada bayi
baru lahir bisa mencapai 750.000, pada umur 6-15 tahun 439.000,
umur 16-25 tahun 159.000, Umur 26-35 tahun 59.00,umur 35-45
tahun sebanyak 34.000, dan pada masa menopause akan menghilang.
(Prawirihardjo,2009).
2) Sperma
Proses pembentukan spermatoza merupakan proses yang kompleks.
Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus.
Menjadi spermatosit pertama.
Menjadi spermatosit kedua.

6
Menjadi spermatid.
Akhirnya spermatozoa
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang
kompleks dari panca indra, hipotalamus, hipofisis dan sel interstitial
leydig sehingga spermatogonium dapat mengalami proses mitosis.
Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang
mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc.
Spermatozoa terdiri dari 3 bagian yaitu:
Kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti),
Leher (penghubung antara kepala dan ekor),
Ekor (panjang sekitar 10 kali kepala mengandung energi sehingga
dapat begerak).
Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa
ratus yang dapat mencapai tuba fallopii. Spermatozoa yang masuk
kedalam alat genitalia wanita dapat hidup selama tiga hari, sehingga
cukup waktu untuk mengadakan konsepsi (Prawirohardjo, 2009).

b. Fertilisasi
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antar
sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat dari
setiap kehamilan adalah harus ada : spermatozoa, ovum, pembuahan
ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi. Dengan adanya fertilisasi
inti ovum segera berubah menjadi pronukleus betina, sementara
spermatozoa setelah melepaskan ekornya berubah menjadi
pronukleus jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur di
tengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot, sebuah sel
tunggak, awal sebuah kehidupan baru makhluk hidup.

c. Implantasi / Nidasi

7
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel telur
yang telah di buahi kedalam endometrium. Sel telur yang sudah di
buahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk bola padat
terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang di sebut blastomer. Pada
hari ke-3 bola tersebut terdiri dari 16 sel blastomer dan di sebut
morula. Pada hari ke-14 di dalam bola tersebut mulai terbentuk
rongga,bangunan ini di sebut blastula.
Dua struktur penting di dalam blastula adalah:
Lapisan luar yang di sebut trofoblas yang akan menjadi plasenta
Embrioblas yang kelak akan menjadi janin.

3. Pertumbuhan janin
Pertumbuhan janin terdapat beberapa fase, yaitu :
a. Fase 0-4 minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki panjang tubuh kurang
lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal
bakal otak, sumsum tulang belakang yang masih sederhana, dan
tanda-tanda wajah yang akan terbentuk (Kesehatan, 2009).
b. Fase 4-8 minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai
berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul
tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan (Kesehatan, 2009).
c. Fase 8-12 minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah
terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga
dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah
memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim,
janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti

8
menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah
terbentuk.(Kesehatan, 2009).

d. Fase 12-16 minggu


Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar
melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk
ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat
memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar
dan berwarna.(Kesehatan,2009).
e. Fase 16-20 minggu
Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah
muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang
disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa
mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera
pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit
dan sidik jarinya mulai nampak (Kesehatan,2009).
f. Fase 20-24 minggu
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan
badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka,
dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun
mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu
untuk tidur.(Kesehatan, 2009).
g. Fase 24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit
kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan
otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam
maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak
jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan

9
bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai
mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.
(Kesehatan, 2009).

h. Fase 28-32 minggu


Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin
bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya
melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah.
Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si
kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.( kesehatan, 2009).
i. fase 32-36 minggu
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah
“mempersiapkan diri” bagi kelahirannya ke dunia. Ia kerap berlatih
bernapas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur
tubuhnya telah menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi
baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat
ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjadi kapan saja.
( Kesehatan, 2009).

4. Perubahan fisiologis kehamilan


Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya
pada alat genitalia externa dan interna dan payudara (mamamae). Dalam hal
ini hormon somatotropin, estrogen dan progesteron mempunyai peranan
penting. Perubahan yang terdapat pada ibu hamil ialah antara lain sebagai
berikut.
1) Sistem reproduksi
a. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva

10
tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut
tanda chadwick. Warna portio pun tampak livide.
Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal
ini karena oksigenasi dan nutrisi pada alat genitalia interna akan
meningkat (Prawirohardjo, 2009).
b. Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Serviks banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan
ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar
estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka
konsistensi serviks menjadi lunak (Prawirohardjo, 2009).
c. Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram,
menjadi 1000 gr, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, ukuran
muka belakang 22 cm. pembesaran ini disebabkan oleh hypertrofi dari
otot-otot rahim, tetapi dalam kehamilan muda terbentuk juga sel-sel
yang baru.(Prawirihardjo, 2009).
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum
gravidatum sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16
minggu. Corpus luteum gravidatum berdiameter kira-kira 3 cm.
corpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.
Lambat-laun fungsi ini diambil oleh plasenta. Diperkirakan corpus
luteum adalah te mpat sintesis dari relaxin dalam awal kehamilan.
Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan
janin menjadi baik hingga aterm (Prawirohardjo, 2009).

2) Sistem payudara

11
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu
estrogen, progesteron dan somatotropin.
Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk memberikan ASI
dijabarkan sebagai berikut :
a. Estrogen berfungsi :
Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara
Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga
payudara tampak makin membesar.
Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam
meyebabkan rasa sakit pada payudara.
b. Progesteron berfungsi :
Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
Menambah jumlah sel asinus.
c. Somatotropin berfungsi :
Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasien, laktalbimun
dan laktoglobulin.
Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan
(Prawirohardjo,2009).

3) Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh
darah yang membesar pula, mammae dan alat-alat yang memang
berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu dalam
kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah
yang disebut hidremia. Volume darah akn bertambah banyak, kira-kira

12
25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac
output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.

4) Sistem respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada
kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus
yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira
20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam (Prawirohardjo,
2009)
5) Traktus urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Filtrasi
pada glomerulus bertambah sekitar 69-70%. Pada kehamilan ureter
membesar untuk dapat menampung banyaknya pembentukan urine,
terutama pada ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat karena
pengaruh progesteron (Prawirohardjo, 2009).
6) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh peningkatan melanophore
stimulating hormone (MSH) yang dikeluarkan oleh lobus anterior
hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan
hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum.
7) Matabolisme
Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana
kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
memberikan ASI.

13
a. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.

b. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :


Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40gram untuk pembentukan
tulang janin.
Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari.
Zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari.
Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi
air.

5. Diagnosis kehamilan
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu
kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), kehamilan triwulan
kedua (antara 12 sampai 28 minggu) dan kehamilan triwulan terakhir (antara
28 sampai 40 minggu). (prawirohardjo,2009).
Untuk dapat menegakan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala hamil.
a. Tanda-tanda dugaan hamil
1) Amenorea (terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel degraf dan ovulasi
b) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan naegle dapat
ditentukan perkiraan persalinan.
2) Mual (nausea) dan muntah (emesis).
a) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan.

14
b) Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang
disebutkan morning sickness.
c) Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
3) Mastodinia (rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan
payudara membesar. Faskularisasi bertambah asinus dan duktus
berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan progesteron)
4) Quickening (persepsi gerakan janin pertama biasanya di sadari oleh
wanita pada kehamilan 18-20 minggu)
5) Sering miksi.
a) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi.
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang.
6) Ngidam (wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu).
7) Pingsan
a) Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkop atau pingsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.
8) Konstipasi atau obstifasi. Pengaruh progesteron dapat menghambat
peristaltik usus menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
9) Pigmentasi kulit.
a) Sekitar pipi: chloasma gravidarum.
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi pada kulit.
b) Dinding perut : striae livide, striae nigra, linea alba makin hitam.
c) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae, puting susu
makin menonjol, kelenjar montgomery menonjol dan pembuluh
darah menifes ekitar payudara.

15
10) Epulis. Hipertropi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan
pertama
11) Varices atau penampakan pembuluh darah vena.
terdapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea,kaki dan betis.

b. Tanda mungkin hamil


Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditemukan dengan jalan :
1) Perubahan pada uterus.
Uterus mengalami perubahan pada ukuran , bentuk, dan konsistensi.
Uterus berubah menjadi lunak bentuknya globular. Teraba
balotemen,tanda ini muncul pada minggu ke-16-20, setelah rongga
rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion yang cukup banyak.
Balotemen adalah tanda ada benda terapung atau melayang dalam
cairan.
2) Perubahan-perubahan pada serviks
Tanda hegar yaitu segmen bawah rahim melunak, tanda hegar
terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada
minggu ke enam dan kesepuluh serta terlihat lebih awal pada
perempuan yang hamilnya berulang. Tanda ini sulit diketahui pada
pasien gemuk atau dinding abdomen yang tegang, (Rukiyah dkk,
2009)
Tanda chadwicks, biasanya muncul pada minggu ke delapan dan
terlihat lebih jelas pada wanita yang hamil berulang tanda ini berupa
perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva menjadi lebih
merah dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi pada
daerah tersebut. (Rukiyah dkk, 2009).
Tanda piscasek, uterus membesar secara simetris
menjauhi garis tengan tubuh (setengah bagian terasa lebih keras
dari yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut terdapat pada

16
tempat melekatnya (implantasi) tempat kehamilan. Sejalan dengan
berjalanbertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan
menjadi lebih simetris. Tanda piscasek, dimana uterus membesar
ke salah satu jurusan hingga menonjol ke jurusan pembesaran
tersebut (Wiknjosastro dalamPrawirohardjo, 2009)
3) Suhu basal
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2-37,8
derajat celcius adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.
Gejala ini sering di pakai dalam pemeriksaan kemandulan.

c. Tanda pasti kehamilan


Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :
1) Gerakan janin dalam rahim
a. Terlihat/ teraba gerakan janin.
b. Teraba bagian-bagian janin
2) Denyut jantung janin
a. Didengar dengan stetokop laenec, alat kardiotokograpi,alat
doppler.
b. Dilihat dengan ultrasonograf.
c. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat
kerangka janin, ultrasonografi (prawirohardjo, 2009).
3) Tanda Braxton-Hiks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas
untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri,
maka tanda ini tidak di temukan.

17
6. Diagnosis Banding Kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga
perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :
a. Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat
canggih dan tes biologis tidak menunjukan kehamilan.
b. Tumor kandungan atau mioma uteri
Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil.
Bentuk pembesaran tidak merata.
Perdarahan banyak saat menstruasi (wikipedia, indonesia)
c. Kista ovarium
Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil.
Datang bulan terus berlangsung.
Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan.
Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
(wikipedia, 2009).
d. Hematometra
Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
Perut teras sakit setiap bulan.
Terjadi tumpukan darah dalam rahim
Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukan hasil yang positif.
Sebab himen in perforata (Wikipedia, 2010).
e. Kandung kemih yang penuh
Dengan melakukan katetirisasi, maka pembesaran perut akan
menghilang (Wikipedia, 2009).

18
7. Tanda Bahaya Kehamilan
Pada setiap, kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada
ibu bagaimana cara mengenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan, dan
menganjurkan ibu untuk datang ke klinik dengan segera jika ia
mengalami tanda-tanda bahaya tersebut. Dari beberapa pengalaman
akan lebih baik memberikan pendididkan kepada ibu da anggota
keluarganya, khususnya pembuat keputusan utama, sehingga si ibu
akan di dampingi untuk mendapat asuhan. Disini ada enam tanda-tanda
bahaya selama periode antenatal (Rukiyah, 2009).
a. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, pendarahan yang tidak normal adalah
merah, perdarahan banyak atau pendarahan dengan nyeri (berarti
abortus, KET, molahidatidosa). Dan apabila pada kehamilan lanjut,
pendarahan yang tidak normal adalah merah, banyak atau sedikit,
nyeri (berarti plasenta previa dan solusio plasenta ). (Rukiyah,
2009).
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah
sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang hebat dan
disertai dengan penglihatan yang kabur itu merupakan tanda dan
gejala dari preeklamsi (Rukiyah, 2009).
c. Pandangan kabur
Masalah visual yang mengindifikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya
pandangan kabur atau berbayang (Rukiyah, 2009).

19
d. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat dan menetap serta tidak dapat hilang setelah
beristirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik,
abortus, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih,
atau infeksi lain (Rukiyah, 2009).
e. Bengkak pada muka atau tangan
Menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan. Tidak hilang setelah beristirahat dan di sertai dengan
keluhan fisik lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal
jantung, tau preeklamsia (Rukiyah,2009).
f. Bayi tidak bergerak seperti biasanya
Ibu dapt mulai merasakan gerakan janinnya pada bulan ke 5 atau
ke 6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal,
jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih
mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik (Rukiyah, 2009).

8. Pengawasan Antenatal
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan
ditemukannya barbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini,
sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah
dalam pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janindalam rahim
ibunya adalah satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga
kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan janin (Wordpress, 2009). Adapun
tujuan dari pengawasan antenatal antara lain :

20
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu dan janin.
c. Mengenali secara dini ketidak normalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persiapan persalinan yang cukup bulan melahirkan
dengan selamat ibu maupun janinnya dengan trauma seminimal
mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

9. Perhitungan Tapsiran Persalinan


a. Metode 1 : metode kalender (untuk HPHT)
Hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk tanggal ditambahkan
7 hari. Untuk bulan dikurangi 3 bulan dan untuk tahun ditambahkan
1 tahun. Misalnya, HPHT tanggal 12 april 1980, maka untuk hari 12
+ 7 = 19 jadi tanggal 19, untuk bulan April : 4 – 3 = 1 jadi bulan
januari, untuk tahun ditambah 1 tahun 1980 + 1 = 1981 jadi tahun
1981. Jadi HPHT nya adalah 19 januari 1981 (Admin, 2009).
b. Metode II : metode bulan
Bila ibu hamil mempunyai siklus haid 28 hari ( 4 minggu), bayi
akan lahir tepat 40 minggu atau setelah 10 bulan purnama, bila
HPHTnya pada waktu bulan purnama (Admin,2009).
c. Metode III : metode roda kehamilan

21
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan “roda kehamilan”
atau restrogram (bila ada) (Admin, 2009).
d. Metode IV : untuk umur kehamilan
Hitung berapa bulan sudah berlalu sejak HPHT sampai saat
pertama kali memeriksakan kehamilan, misalnya HPHT pada
tanggal 6 April dan ibu memeriksakan diri pada tanggal 12 juni,
maka kehamilannya pada waktu itu telah berumur 2 bulan lebih
sedikit. Umur kehamilan diperhitungkan dan di bandingkan dengan
ukuran uterus, untuk melihat apakah janin tumbuh semakin besar
pada saat kunjungan ulang (Admin, 2009).

10. Standar pengawasan antenatal


Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwanya. Oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan
sedikitnya 4 kali kunjungan selama periodeantenatal (Saifudin, 2009).
a. Kebijakan program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan.
1) 1 kali pada triwulan pertama
2) 1 kali pada triwulan kedua
3) 2 kali pada trwulan ketiga (saifudin, 2009).
b. Pelayanan atau asuhan standar minimal “10 T” :
1) Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian imunisasi tetanus toxoid
5) Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6) Test terhadap penyakit menular seksual
7) Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
8) Test Laboraturium

22
9) Tatalaksana Kasus
10) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

11. Pemeriksaan Kebidanan


1) Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi
Dilihat pembesaran perutnya apakah membesar dengan arah
memeanjang atau melebar, keadaan pusat, pigmentasi di linea
alba/nigra, adakah striae gravidarum atau bekas operasi.
b) Palpasi
Palpasi dilakukan untuk menentukan : besarnya rahim,
tuanya kehamilan menentukan letaknya janin dalam rahim. Cara
melakukan palpasi ialah menurut leopold yang terdiri dari atas 4
bagian.
 Leopold 1
Pemeriksaan leopold 1 adalah untuk menentukan tuanya
kehamilan dengan mengukur tinggi fundus uteri serta
menentukan bagian apa yang terdapat didalam fundus.
 Leopold II
Pemeriksaan leopold II dilakukan untuk menentukan
bagian apa yang terdapat dikiri atau kanan ibu (ekstremitas
dan punggung).
 Leopold III
Leopold III adalah untuk menentukan bagian terendah janin
dan mengetahui apakah bagian tersebut sudah masuk atau
belum masuk ke dalam pintu atas
panggul(konvergen,sejajar,divergen).
 Leopold IV
Leopold IV adalah untuk menentukan seberapa besar bagian
terendah janin yang sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dengan menggunakan penjarian.

23
2) Pemeriksaan aogenital
Pemeriksaan ini dilakukan dengan diinfeksi dan dilihat apakah
ada flour albus, varises, oedema, tumor tau kelainan lainnya yang
dapat mempengaruhi proses persalinan dan apabila ada kelainan
dari anogenital.
3) Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urine dilakukan antara lain untuk mengetahui
kadar urine protein ibu agar kadar gula dalam urine. Klasifikasi
proteinuria :
a. Negatif : urine jernih
b. Positif 1 : ada keruhan
c. Positif 2 : kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan
d. Positif 3 : Lebih keruh dan endapan lebih jelas
e. Positif 4 : sangat keruh dan disertai endapan yang
menggumpal
Untuk kadar glukosa iklasifikasikan :
a. Negatif : biru
b. Positif 1 : hijau
c. Positif 2 : kuning kehijauan
d. Positif 3 : jingga
e. Positif 4 : merah bata
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil biasanya yaitu
golongan darah dan pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui
anemia atau tidak, menurut saifudin (2010) disebut bahwa anemia
apabila pada kehamilan 1 dan 3 kadar hemoglobinnya rendah
dibawah 11gr% atau <10,5gr% pada trimester 2, hal ini
dikarnakan pada bulan ke 5-6 terjadi kebutuhan peningkatan zat
besi pada janin untuk proses pertumbuhan tulang janin, selain itu
juga memang dalam kehamilan terjadi proses hemodilusi yang

24
dapat menyebabkan Hb menjadi turun, menurut shaifudin (2010)
klasifikasi Hb ibu hamil yaitu 11gr% normal, 9-10gr% anemia
ringan, 7-8gr% anemia sedang, dan <7gr% anemia berat.

B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil


1. Data subjektif

Data subjektif adalah data yang di peroleh oleh klien, baik dalam bentuk
pernyataan atau keluhan. Semua data yang di tanyakan mencakup identitas
klien. Keluhan yang di peroleh dari hasil wawancara langsung kepada klien
(anamnesis) atau dari keluarga dan tenaga kesehatan (allo anamnesis).

2. Data objektif

Data objektif adalah data yang di observasi dari hasil pemeriksaan oleh bidan
atau tenaga kesehatan lainnya. Pemereriksaan yang dilakukan meliputi :
pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan, pemeriksaan penunjang,
laboraturium, pemeriksaan radiodiagnostik.

3. Assesment

Assesment merupakan kesimpulan dari data subjektif dan data objektif.

4. Planning
Planning adalah rencana tindakan yang akan di lakukan berdasarkan
Assesment atau analisa data.

25
BAB III

TINJAUAN KASUS

F. PLANNING

1. Beri tahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan.


- Memberi tahu ibu mengenai hasil semua hasil pemeriksaan
- Ibu mengerti atas apa yang telah disampaikan oleh bidan.
2. Beri tahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
- Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan,
diantaranya : nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut
bagian depan, kenceng-kenceng atau perut mulas secara
teratur,sering dan lama, keluarnya lendir bercampur darahdari jalan
lahir,keluarnya air ketuban dari jalan lahir.
- Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda persalinan.
3. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan
- Menjelaskan dan memberitahukan perlengkapan apa saja yang
harus di persiapkan, seperti : tempat bersalin, alat transportasi,
biaya yang di butuhkan, menyiapkan donor darah,
perlengkapan bayi, memberitahu keluarga terutama suami agar
mendampingi ibu pada saat proses persalinan, obat obatan,
serta surat-surat jika terjadi rujukan

26
- Ibu bersedia untuk mempersiapkan persiapan persalinan.
4. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari
- Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari karena
banyak manfaat nya pada saat proses persalinan seperti
memperkuat otot menjelang persalinan, membuat bumil lebih
bugar,mengurangi stress fisik dan mental, serta membantu
penurunan kepala janin.
- Ibu mengerti dan akan melakukannya.
5. Beritahu ibu tantang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester
3
- Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan
trimester 3 yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala yang
hebat,penglihatan kabur, bengkak diwajah dan di jari tangan,
keluarcairan pervaginam,gerakan janin tidak terasa, nyeri perut
yang hebat.
- Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda bahaya trimester
3.
6. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ibu
ada keluhan dan indikasi
- Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau
jika ada keluhan dan indikasi
- Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika
ada keluhan dan indikasi.
7. Tanyakan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang belum di
mengerti
- Menanyakan kepada ibu tentang apa yang belum di mengerti
dengan penjelasan bidan
- Ibu sudah mengerti dan tidak ada yang ingin di tanyakan

27
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada langkah ini penulis dapat mengkaji data pada ibu hamil normal
G2P1Ao hamil 34 minggu 3 hari. Hal ini sesuai dengan teori yang ada didasari
dengan;

a. data subjektif
yaitu ibu mengaku ini kehamilan yang kedua, pernah satu kali
melahirkan, belum pernah keguguran, ibu mengatakan hari pertama haid
terakhir tanggal 20 Oktober 2013, ibu datang ke bidan mengatakan ingin

28
melakukan kunjungan ulang dan tidak ada keluhan. HPHT ibu pada
tanggal 20 Oktober 2013 dan taksiran persalinan pada tanggal 27 juli
2014.
Hal ini berdasarka rumus Naegele yaitu Bulan di kurang 3, Tahun di
tambah 1, Tanggal di tambah 7.
(1 bulan =30 hari)

b. data objektif
Pada data objektif didapatkan dari perut membesar sesuai dengan usia
kehamilan. Pada saat dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen Leopold I :
TFU 31cm, teraba lunak, tidak melenting, susah di goyangkan (bokong)
Leopold II : - bagian kanan perut ibu : teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas)-bagian kiri perut ibu : teraba bagian keras,panjang, datar
(punggung).
Leopold III : teraba bagian keras,bulat, dan melenting (kepala). Leopold
IV : persentasi kepala, kepala masih bisa di goyangkan (konvergen)
atau belum masuk PAP.

Rumus menghitung berat janin dalam uterus atau rumus Lohnson


adalah:
Berat janin=(tinggi fundus uteri-12) x 155 gram (jika kepala belum
masuk PAP)
Berat janin=(tinggi fundus uteri-11) x 155 gram (jika kepala sudah
masuk PAP)
Sesuai rumus Lohnson di dapatkan hasil penghitungan sebagai berikut:
TBJ: ( TFU-12)X155 gram
(31-12)X155 = 2945 gram
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Auskultasi : DJJ: 140x/ menit. Frekuensi: Teratur

29
Lokasi : Kuadran kiri bawah perut (punktum maksium)
Menurut Prawiroharjo (2005) DJJ adalah frekuensi denyut rata-rata
wanita tidak sedang bersalin,atau di ukur diantara dua kontaksi. Rentang
normal adalah 120 sampai 160 denyut/menit.
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmetis, TD : 110/80
mmHg,menurut Prawirohardjo (2005) perlu diukur untuk mengetahui
perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang
perlu untuk memperetahankan fungsi plasenta. Tetapi tekanan darah
sistolik 140mmHg atau diastolic 90mmHg pada awal kehamilan dapat
mengindikasi hipertensi Nadi : 80 x/mnt, RR : 22 x/mnt, Suhu : 37 oC BB
sebelum hamil :52 kg, BB sekarang : 63 kg TB : 155 cm serta
pemeriksaan HB ibu 11 gr/dl.
Menurut Prawirohardjo (2005) pertumbuhan berat badan yang ada pada
ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI : body massa index )
dimana metode ini untuk menentukan pertumbuhan berat badan yang
optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
untuk mengetahui BMI wanita hamil. Total pertumbuhan berat badan
pada kehamialan yang normal adalah 6,5-16,5 kg, adapun tinggi badan
menetukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik
untuk ibu hamil antara lain yaitu < 145 cm, pemberian imunisasi TT
lengkap, pemberian imunisasi TT pada kehamilan, diberikan tiga kali
yaitu satu pada kunjungan ANC pertama dan diberikan TT1 kemudian
TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1. Menurut Depkes RI, (2011).
Pada pemeriksaan laboraturium didapatkan Hb11gram %, Ibu hamil
dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya
anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan
dirinya, tetapi juga pada janin yang dikandungnya (Wibisono,
Hermawan, dkk, 2009 : 101). Pada awal kehamilan dapat mengindikasi

30
anemi. Berdasarkan teori diatas dan apa yang terjadi dilapangan tidak
terdapat kesenjangan dan ibu hamil Ny.L tidak mengalami anemia
c. Analisa data
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas dapat ditegakkan
bahwa Ny L G2P1Ao hamil 34 minggu 3 hari.
d. Penatalaksanan
Penatalaksanaan yang diberikan penulis adalah Memberitahu ibu
mengenai semua hasil pemeriksaan yaitu keadan ibu baik-baik saja.
Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan, diantaranya :
nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian depan,
kenceng-kenceng atau perut mulas secara teratur,sering dan lama,
keluarnya lendir bercampur darahdari jalan lahir,keluarnya air ketuban
dari jalan lahir. Menjelaskan dan memberitahukan perlengkapan apa saja
yang harus di persiapkan, seperti : tempat bersalin, alat transportasi,
biaya yang di butuhkan, menyiapkan donor darah, perlengkapan bayi,
memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu pada saat
proses persalinan, obat obatan, serta surat-surat jika terjadi
rujukan.Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari karena
banyak manfaat nya pada saat proses persalinan seperti memperkuat otot
menjelang persalinan, membuat bumil lebih bugar,mengurangi stress
fisik dan mental, serta membantu penurunan kepala janin. Memberitahu
ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 3 yaitu
perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat,penglihatan kabur,
bengkak diwajah dan di jari tangan, keluarcairan pervaginam,gerakan
janin tidak terasa, nyeri perut yang hebat. Menanyakan kepada ibu
tentang apa yang belum di mengerti dengan penjelasan
bidan.Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika
ada keluhan dan indikasi.

31
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data mengenai asuhan
kebidanan pada ibu hamil yaitu:
1. Berdasarkan data subjektif NY” L” datang ke puskesmas pangkalbalam
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan usia kehamilan delapan
bulan setengah dan tidak ada keluhan.

32
2. Berdasarkan data objektif serta semua hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan keadaan umum NY” L” dalam batas normal.
3. Berdasarkan data subjektif dan data objektif dapat dirumuskan diagnosa
NY” L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 Hari.
4. Dari analisa data tersebut dapat melaksanakan perencanan asuhan
kebidanan yang sesuai dengan manajemen pelayanan kebidanan mengenai
pada NY” L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 Hari

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti mengenai penatalaksanan pada Ibu
Hamil dan mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil dan
mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.
2. Bagi Lahan Praktek

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lahan peraktek dalam


rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanan
Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil sesuai standar pelayanan.

3. Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan dapat bermanfaat dan bisa dijadiakn sebagaii sumber referensi,
sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan
dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil.

33
DAFTAR PUSTAKA

Kusyati,Tati,2012,Menjawab Pertanyaan Dalam Praktik Klinik Kebidanan (PKK)


dan persiapan ujian akhir program (UAP) serta uji kopetensi bidan.Jakarta
CV.transinfomedia

Maritalia,Dewi,dkk,2012,Biologi Reproduksi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar


Celeban Timur UH III/548

Prawirohardjo, Sarwono, 2010, Ilmu Kebidanan Sarwono Wirohardjo. Jakarta:PT


Bina Pustaka SarwonoWirihardjo

34
Romauli,Suryati,2011,Buku Ajar Askeb I: Konsep Dasar Kehamilan.
Yogyakarta:Nuha Medika

35

Anda mungkin juga menyukai