Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Data Subjektif
Berdasarkan data subjektif dari kasus Nn. L usia 16 tahun dengan fluor
albus diatas, keluhan yang dirasakan oleh klien yaitu sering mengalami
keputihan, keluar lendir dan cairan berlebih, kadang berbentuk seperti
remahan susu, terasa gatal. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa gejala keputihan antara lain keluarnya cairan berwarna putih
kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau
kental, dan terkadang berbusa. Gejala ini merupakan proses normal sebelum
dan sesudah menstruasi pada wanita tertentu. Pada penderita tertentu, terdapat
rasa gatal yang menyertainya. Biasanya keputihan normal tidak disertai
dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu
lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut
berasal dari leher rahim, walaupun beberapa berasal dari vagina yang
terinfeksi, atau dari alat kelamin luar. Pada remaja terkadang mengalami
keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang
dengan sendirinya (Wijayanti, 2019).
Usia klien adalah 16 tahun termasuk usia remaja, hal ini sesuai dengan
teori bahwa meningkatnya kasus keputihan patologis terutama di kalangan
remaja, presentase wanita di dunia yang pernah mengalami keputihan
patologis mencapai 75%. Berdasarkan penelitian di SMA Negeri Semarang
dengan metode wawancara didapatkan 48 (96%) siswi mengalami keputihan
fisiologis dari jumlah total 71 siswi. Sebanyak 23 (47,9%) siswi mengalami
keputihan patologis (Riana Puspita, dkk, 2016).
Pola makan sehari-hari tidak teratur dan klien mengalami stress karena
sedang mengalami masalah dalam keluarga dan teman. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Muhammad Darma, dkk, tahun 2017 dengan judul
“Hubungan pengetahuan, vulva hygiene, stres dan pola makan dengan
kejadian infeksi fluor albus (keputihan) pada remaja siswi SMA Negeri 6
Kendari 2017” yang menyatakan bahwa pengetahuan, stress dan pola makan
berhubungan dengan kejadian infeksi fluor albus.
B. Data Objektif
Berdasarkan data objektif di dapatkan hasil pemeriksaan inspeksi terdapat
keputihan berwarna bening agak banyak. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa keputihan adalah keluarnya sekret atau cairan dari
vagina. Sekret tersebut sangat bervariasi, mulai dari kadar kekentalan,
warna, hingga aromanya. Keputihan dapat merupakan suatu keadaan
yang normal atau tanda adanya suatu penyakit. Keputihan normal
biasanya tidak berwarna, bening, tidak berbau, tidak berlebihan dan tidak
menimbulkan keluhan.
Fluor albus adalah keluarnya cairan yang berlebihan dari saluran
reproduksi perempuan (vagina). Fluor albus ini bersifat fisiologis (normal)
dan patologis (abnormal) tergantung dari variasi warna, bau dan konsistensi.
Fluor albus dikatakan patologis (abnormal) bila diikuti dengan perubahan bau
dan warna yang menunjukkan tanda-tanda tidak normal. Pada umumnya
keluhan lainnya disertai rasa gatal, disuria dan edema genital dan lain-lain
(Irianto, 2015).
C. Analisa
Pada kasus Nn. L ini, diagnosa ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan
yaitu pada pemeriksaan inspeksi anogenital. Pada pemeriksaan inspeksi
anogenital terdapat keputihan berwarna bening agak banyak. Keluhan
keputihan dirasakan klien sejak SMP dan kadang disertai gatal.
Keputihan adalah keluarnya sekret atau cairan dari vagina. Sekret
tersebut sangat bervariasi, mulai dari kadar kekentalan, warna, hingga
aromanya. Keputihan dapat merupakan suatu keadaan yang normal atau
tanda adanya suatu penyakit. Keputihan normal biasanya tidak berwarna,
bening, tidak berbau, tidak berlebihan dan tidak menimbulkan keluhan.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori dan kebutuhan
Nn. L, yaitu penjelasan keadaan pasien saat ini akan membantu pasien untuk
mengetahui/mengenali kondisinya serta dapat mengurangi keluhan keputihan
dan kecemasan/stress yang dialami klien. Memberikan pengetahuan kepada
klien mengenai faktor penyebab terjadinya fluor albus/keputihan yaitu
pengaruh sisa estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin
sehingga bayi baru lahir sampai umur 10 hari mengeluarkan keputihan,
pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche, adanya peningkatan
produksi kelenjar pada mulut rahim saat masa ovulasi, pola hidup yang
kurang sehat, seperti seperti kurang olahraga, pola makan yang tidak terartur,
atau kurang tidur, kondisi kejiwaan yang mengalami stress berat.
Memberikan KIE tentang konsumsi makan makanan dengan gizi
seimbang, hindari makanan berlemak, makanan yang mengandung bahan
pengawet dan bahan pewarna, personal hygiene, konsumsi air kelapa muda
untuk mengurangi keluhan dismenorhea. Suri Gusmiyanti Fitriyah, dkk,
tahun 2020 dalam penelitiannya “Air Kelapa Muda terhadap Nyeri Haid”
menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap rasa
nyeri saat menstruasi (dysmenorrhea).
Memberikan KIE tentang konsumsi air rebusan daun sirih merah untuk
mengurangi keluhan keputihan. Hasil penelitian Sri Wulan tahun 2019 yang
berjudul “Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah Terhadap
Keputihan Patologis pada Remaja Putri” yang menyatakan bahwa pemberian
daun sirih merah berpengaruh dalam mengatasi keputihan patologis pada
remaja putri. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Rosita Passe, dkk,
tahun 2020 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih
Merah (Piper Crocatum) Terhadap Keputihan Pada Wanita Usia Subur
(WUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Perumnas Makassar” yang
menyatakan bahwa ada pengaruh air rebusan daun sirih merah (pipper
crocatum) terhadap keputihan pada wanita usia subur (WUS) di Puskesmas
Antang Perumnas tahun 2020.
Hypnotherapy dilakukan untuk mengurangi stress yang dirasakan oleh
klien. Hal ini sesuai dengan penelitian Siska Wahyuningtyas Retno
Wulandari (2021) dalam penelitiannya yang berjudul “Mengatasi Stress di
Masa Pandemi Covid-19 Melalui Hipnoterapi”. Dengan hipnoterapi stress
yang dialami siswa dapat diatasi dengan baik, siswa lebih bisa mengatasi saat
stress muncul secara tiba-tiba. Muhammad Taufik Daniel Hasibuan dalam
penelitiannya “Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Stress Belajar dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kota Medan” tahun 2019 menyatakan bahwa hipnosis efektif
menurunkan stress belajar dan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai