Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

3 TAHAPAN DALAM POST PATRUM

Dosen pengampu:Ika muzdalia S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun oleh:
Helmalia putri ismail (B0221001)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
dampaknya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar dapat dilakukan perbaikan pada makalah.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
dampaknya bagi masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Mamuju,24 agustus 2022

Helmalia putri ismail


BAB 1

PENDAHULU

A. Latar Belakang

Postpartum (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta


keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pulih seperti semula.
Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak
perubahan fisik yang bersifat fisiologis dan banyak memberikan
ketidaknyamanan pada awal postpartum, yang tidak menutup kemungkinan
untuk menjadi patologis bila tidak diikuti dengan perawatan yang baik.

Masa nifas adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah


kelahiran. Lamanya periode ini tidak pasti, sebagian besar menganggapnya
antara 4 sampai 6 minggu. Walaupun merupakan masa yang relatif tidak
kompleks dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai dengan banyak
perubahan fisiologis. Beberapa dari perubahan tersebut mungkin hanya
sedikit mengganggu ibu baru, walaupun komplikasi serius mungkin dapat
terjadi.

Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu
setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan dan
berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum
hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi
karena proses persalinan.

B. Rumusan Masalah

•Apa saja tahapan dalam post patrum?

C. Tujuannya

•Mengetahui pengertian post patrum

•Mengetahui tahapan yang dilalui ibu hamil dalam masa nifas (puerperium)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian post patrum

Postpartum adalah masa nifas yang dimulai sejak bayi lahir dan
plastena bayi dilahirkan hingga keadaan kandungan kembali seperti saat
sebelum hamil. masa ini pada umumnya terjadi sekitar 6 minggu.

B. Tahapan -tahapan dalam post patrum

Postpartum memiliki empat tahap, pertama adalah Immediatiate


postpartum yang biasanya sering terjadi perdarahan karena berada pada fase
kritis dan harus dilakukan pemantauan lebih lanjut. Kedua, Early postpartum
yaitu keadaan involusi uteri sudah dalam tahap normal. Ketiga, Late
postpartum merupakan tahap di mana ibu sudah bisa mencoba untuk
melakukan program KB (keluarga berencana).Keempat Remote postpartum
yaitu jangka waktu yang dibutuhkan ibu setelah melahirkan yang memiliki
permasalahan atau komplikasi .

Tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah sebagai berikut:

1. Periode immediate postpartum


Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
sering terdapat banyak masalah, misalnya pendarahan karena atonia uteri,
oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi
uterus, pengeluaran lokhea, tekanan darah, dan suhu.

2. Periode early postpartum (24 jam-1 minggu)


Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak
ada perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
Selain itu, pada fase ini ibu sudah memiliki keinginan untuk merawat dirinya
dan diperbolehkan berdiri dan berjalan untuk melakukan perawatan diri karena
hal tersebut akan bermanfaat pada semua sistem tubuh.

3.Periode late postpartum (1 minggu- 5 minggu)


Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan
sehari-hari serta konseling KB.
Periode immediate postpartum dan early postpartum merupakan periode
yang sering terjadi komplikasi pada ibu. Periode masa nifas yang beresiko
terhadap kematian ibu terutama terjadi pada periode immediate postpartum
(50%), pada masa early postpartum (20%) dan masa late postpartum (5%). 7, 8
Resiko sering terjadi ketika satu minggu pertama post partum (Early
postpartum) karena hampir seluruh sitem tubuh mengalami perubahan secara
drastis.

C. Perawatan pada ibu postpatrum

Perawatan yang paling penting dan mandiri bagi ibu nifas adalah
perawatan payudara. Perawatan payudara dirancang untuk mempercepat dan
mempercepat keluarnya air susu ibu (ASI), serta merawat payudara agar tetap
sehat dan menghindari kemungkinan komplikasi. Perawatan payudara yang
dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan payudara, menggunakan bra
katun yang longgar, mengoleskan pijatan dan pijatan pada payudara setiap
pagi atau sore hari dengan kompres hangat, dan selalu mengosongkan
payudara. Menyusui bayi Anda sehingga menyusui tidak berhenti. Karena
menyebabkan mastitis, ia tetap berada di payudara.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa nifas atau post partum atau disebut juga masa puerperium merupakan waktu yang
diperlukan untuk memulihkan kembali organ reproduksinya seperti saat sebelum hamil atau disebut
involusi terhitung dari selesai persalinan hingga dalam jangka waktu kurang lebih 6 Minggu atau 42
hari.

B. Saran
1. Untuk penulis masa depan, memberikan perawatan berkelanjutan membutuhkan waktu,
kesabaran, dan keahlian.
2. Ibu hamil harus melakukan pekerjaan gizi prenatal dengan baik untuk menghindari anemia. Ibu
hamil harus mengunjungi layanan kesehatan secara teratur untuk pemeriksaan kehamilan untuk
meminimalkan faktor risiko dan memastikan kesehatan ibu dan anak.
3. Bidan harus melibatkan anggota keluarga dalam memberikan asuhan kebidanan secara
berkelanjutan..

Anda mungkin juga menyukai