Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

“POST PARTUM”
MATA KULIAH: PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS
Pembimbing Akademik : Ns. Muladefi Choiriyah, S Kep., M.Kep
Pembimbing Lahan: Khotik, Str. Keb

Oleh :
Ziza Imas Veyah
210070300111043
Kelompok 3A

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah
Laporan Pendahuluan dan Aasuhan Keperawatan yang berjudul “Post Partum”.
Adapun laporan ini dibuat oleh penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi
dalam Departemen Keperawatan Maternitas.
Dengan selesainya laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini,
penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Ns. Muladefi Choiriyah, S Kep., M.Kep selaku pembimbing akademik
Profesi Keperawatan Maternitas.
2. Khotik, Str. Keb selaku pembimbing klinik di Puskesmas Pakisaji.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun.
Akhirnya, semoga makalah laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini dapat
menambah wawasan dan bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Malang, 25 Desember 2021

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode setelah melahirkan juga disebut dengan periode postpartum,
merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ
reproduksi kembali seperti semula (Bobak, 2005). Pada priode ini
merupakan masa transisi bagi ibu karena banyak terjadi perubahan, baik
secara fisik, psikologis, emosional dan sosial (Baston & Hall, 2013).
Menurut World Health Organitation (WHO) menyatakan setiap menit
seorang ibu melahirkan meninggal karena beberapa komplikasi saat
melahirkan. Dengan kata lain 1.400 perempuan yang meninggal lebih dari
satu tahun karena kehamilan berkisar 50.000 perempuan yang meninggal
pada saat persalinan dan nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia
masih sangat tinggi salah satunya di jawa tengah untuk tahun 2009,
berdasarkan data yang diperoleh dari kabupaten dan kota terdapat angka
kasus kematian ibu sebesar 117,02. Kematian maternal paling banyak
adalah setelah masa melahirkan sebesar 49,125, selanjutnya pada waktu
melahirkan sebesar 23,89%.
Di dalam persalinan, tindakan episiotomi sering dilakukan untuk
mengendalikan robekan pada jalan lahir sehingga memudahkan
penyembuhan luka karena lebih mudah dijahit dan menyatu
kembali(Manuaba, 20011), penyembuhan luka episiotomi dapat
membutuhkan waktu bermingguminggu, bulanan atau tahunan tergantung
pada kondisi kesehatan dan perawatan perineum itu sendiri. Pada penelitian
Romi (2009) menyebutkan bahwa Luka post episiotomi jika tidak di rawat
akan menimbulkan komplikasi secara fisik maupun psikologis. Bukti
menyatakan bahwa ibu postpartum mengalami perubahan kualitas hidup
secara psikologis maupun fisik seperti keterbatasan fisik, kelelahan dan
nyeri. Penurunan kesehatan fisik dan psikologis dapat terjadi setelah ibu
post partum, sehingga ibu post partum perlu mendapatkan dukungan
terhadap penyesuaian ibu dalam menghadapi aktifitas dan peran barunya
sebagai seorang ibu. Berbagai perawatan pospartum meliputi perawatan diri
fisik, perawatan diri psikososial, dan perawatan bayi baru lahir. Perawatan
diri fisik merupakan suatu kebutuhan dasar manusia seperti: kebersihan diri
(mandi), perawatan perineum, perawatan payudara, istirahat dan tidur,
latihan (ambulasi dan kegel) (Reeder, 2011).
B. Tujuan
1. Untuk memahami konsep post partum
2. Melakukan tindakan profesional mandiri dan kolaborasi asuhan
keperawatan pada post partum secara profesional mandiri dan
kolaborasi.

BAB 2
ISI
A. Definisi
Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta
keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan
pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang
mengalami perubahan seperti perlukaan, keluarnya cairan berupa lochea
dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan. Periode post partum adalah
waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak
hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru
(Mitayani, 2011). Periode postpartum merupakan situasi krisis bagi ibu,
pasangan, dan keluarga akibat berbagai perubahan yang terjadi baik secara
fisik, psikologis, maupun struktur keluarga yang memerlukan proses
adaptasi atau penyesuaian. kurun waktu 6 sampai 8 minggu (Murray &
McKinney, 2007).
B. Etiologi
a. Puerperium Dini (Immediate Postpartum) : 0 – 24 jam postpartum.
Yaitu masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.
Perdarahan merupakan masalah terbanyak pada masa ini. Kepulihan
dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta menjalankan
aktivitas layaknya wanita normal lainnya
b. Puerperium Intermediate (Early Postpartum) : 1 – 7 hari postpartum
Yaitu masa dimana involusi uterus harus dipastikan dalam keadaan
normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak demam,
ibu cukup mendapat nutrisi dan cairan, ibu dapat menyusui dengan
baik. Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya sekitar 6-
8 minggu
c. Puerperium Remote (Late Postpartum) : 1 - 6 minggu postpartum.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi. Masa
dimana perawatan dan pemeriksaan kondisi sehari-hari, serta konseling
KB. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan,
tahunan.
C. Adaptasi Fisiologis
1. Infolusi uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan,
proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-
otot polos uterus. Pada akhir tahap ketiga persalinan, uterus berada di
garis tengah, kira-kira 2 cm di bawah umbilikus dengan bagian fundus
bersandar pada promontorium sakralis. Dalam waktu 12 jam, tinggi
fundus mencapai kurang lebih 1 cm di atas umbilikus. Fundus turun
kira-kira 1 smpai 2 cm setiap 24 jam. Pada hari pasca partum keenam
fundus normal akan berada di pertengahan antara umbilikus dan
simpisis pubis.
2. Kontraksi
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah
bayi lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume
intrauterin yang sangat besar. homeostasis pasca partum dicapai
terutama akibat kompresi pembuluh darah intramiometrium, bukan oleh
agregasi trombosit dan pembentukan bekuan. Hormon oksigen yang
dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur kontraksi
uterus, mengopresi pembuluh darah dan membantu hemostasis. Salama
1-2 jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang
dan menjadi tidak teratur. Untuk mempertahankan kontraksi uterus,
suntikan oksitosin secara intravena atau intramuskuler diberikan segera
setelah plasenta lahir. Ibu yang merencanakan menyusui bayinya,
dianjurkan membiarkan bayinya di payudara segera setelah lahir karena
isapan bayi pada payudara merangsang pelepasan oksitosin.
3. Lochea
Lochea Rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir, mula-mula
berwarna merah, kemudian menjadi merah tua atau merah coklat.
Lochea rubra terutama mengandung darah dan debris desidua dan debris
trofoblastik. Aliran menyembur menjadi merah setelah 2-4 hari. Lochea
serosa terdiri dari darah lama, serum, leukosit dan denrus jaringan.
Sekitar 10 hari setelah bayi lahir, cairan berwarna kuning atau putih.
Lochea alba mengandung leukosit, desidua, sel epitel, mukus, serum dan
bakteri. Lochea alba bisa bertahan 2-6 minggu setelah bayi lahir
4. Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. 18 jam pasca
partum, serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan
kembali ke bentuk semula. Serviks setinggi segmen bawah uterus tetap
edematosa, tipis, dan rapuh selama beberapa hari setelah ibu melahirkan
D. Adaptasi Psikologis
Menurut Hamilton, 1995 adaptasi psikologis ibu post partum dibagi menjadi
3 fase yaitu :
1. Fase taking in / ketergantungan Fase ini dimuai hari pertama dan hari
kedua setelah melahirkan dimana ibu membutuhkan perlindungandan
pelayanan.
2. Fase taking hold / ketergantungan tidak ketergantungan Fase ini dimulai
pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu keempat
sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap untuk menerima peran
barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru. Selama fase ini sistem
pendukung menjadi sangat bernilai bagi ibu muda yang membutuhkan
sumber informasi dan penyembuhan fisik sehingga ia dapat istirahat
dengan baik
3. Fase letting go / saling ketergantungan Dimulai sekitar minggu kelima
sampai keenam setelah kelahiran. Sistem keluarga telah menyesuaiakan
diri dengan anggotanya yang baru. Tubuh pasian telah sembuh, perasan
rutinnya telah kembali dan kegiatan hubungan seksualnya telah
dilakukan kembali.

E. Perawatan Pasca Postpartum


1. Mobilisasi
Disebabkan lelah setelah bersalin, pasien harus istirahat, tidur terlentang
selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian disarankan miring ke kanan dan
kiri untuk mencegah terjadinya thrombosis dan troemboli. Pada hari kedua
diperbolehkan duduk, hari ketiga jalan-jalan, dan hari keempat atau kelima
sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi di atas mempunyai variasi,
tergantung pada komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka luka.
2. Diet
Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori.Sebaiknya makan
makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayursayuran, dan buah
- buahan.
3. Defekasi
Pasien diharapkan dapat BAB 3 - 4 hari pasca persalinan. Apabila
mengalami kesulitan BAB/konstipasi, lakukan diet teratur, cukup cairan,
konsumsi makanan tinggi serat, olahraga, berikan obat rangsangan per oral/
per rectal atau lakukan klisma bilamana diperlukan.
4. Perawatan payudara
Tujuan perawatan payudara adalah untuk mencegah infeksi, menyangga
payudara secara adekuat, dan kenyamanan pasien. Perawatan mamae sudah
di mulai sejak hamil supaya putting susu lemas tidak keras, dan kering
sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Dianjurkan pasien untuk
menyusukan bayinya dengan baik dan benar karena air susu ibu (ASI)
sangat baik untuk bayinya.
5. Laktasi
Untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dari kehamilan telah
terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mamae, yaitu proliferasi
jaringan pada kelenjar - kelenjar, alveoli, dan jaringan lemak bertambah.
Keluarnya cairan susu, hipervaskularisasi, dan setelah persalinan pengaruh
supresi estrogen dan progesterone hilang. Maka, timbul pengaruh oksitosin
menyebabkan keluarnya air susu ibu. Disamping itu, pengaruh oksitosin
menyebabkan miopitel kelenjar susu berkontraksi sehingga ASI keluar.
6. Pemeriksaan pasca persalinan
Bagi pasien dengan persalinan normal sebaliknya dilakukan pemeriksaan
kembali setelah 6 minggu persalinan. Namun, pasien dengan persalinan
yang bermasalah harus kontrol 1 minggu setelah bersalin. Pemeriksaan post
natal meliputi pemeriksaan umum pada tekanan darah, nadi, keluhan,dan
sebagainya. Selain itu, keadaan umum suhu badan, selera makan, payudara
(ASI dan putting susu), dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum,
secret yang keluar, dan keadaan alat alat kandungan
F. Pathway
BAB 3
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN POSTPARTUM

Nama : Ziza Imas Veyah


NIM : 210070300111043
Ruangan/RS : Nifas/PKM Pakisaji

DATA UMUM KLIEN


1. Initial klien : Ny. I Inisial suami : Tn. B
2. Usia : 22 tahun Usia : 24 tahun
3. Status perkawinan : Menikah Status perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
5. Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan terakhir : SMA
6. Agama : Islam Agama : Islam
7. Alamat : Pakisaji 16/4 Alamat : Pakisaji 16/4
8. Status Obstetrik : P2A0

KELUHAN UTAMA :
Klien mengeluh masih sedikit lemas, lelah, dan nyeri sedikit pasca persalinan.

RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI (NIFAS)


Klien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan perut kenceng-kenceng mulai
siang hari dan ingin meneran setelah dilakukan vt ternyata masih pembukaan 5 cm,
eff 50% ket (+). Saat dilakukan pemeriksaa TTV menunjukkan hasil TD : 128/84
mmHg, N: 74 x/menit, RR: 18 x/menit, S: 36,5ºC. Pada saat jam 21.30 ibu
mengatakan ingin meneran dan saat dilakukan pemeriksaan dalam vt sudah
pembukaan lengkap. Ny I telah melahirkan bayi dengan jenis kelamin perempuan
pada tanggal 16 Desember 2021 Pukul 21.50. Bayi lahir spontan, menangis
kuat,gerak aktif. Setelah persalinan Ny I akan diobservasi post partum selama 7
jam. Plasenta lahir lengkap, terdapat laserasi derajat 1 di perineum dan dilakukan
penjahitan dengan anastesi

RIWAYAT KESEHATAN UMUM:


1. Riwayat Operasi : tidak ada
2. Riwayat Penyakit, Trauma, dan infeksi (TORCH) : tidak ada
3. Riwayat alergi : tidak ada
4. Riwayat penggunaan obat-obatan : tidak ada
5. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
a. Riwayat penyakit keturunan (DM, HT, Asma, dll) : tidak ada
b. Riwayat gangguan psikiatri : tidak ada

RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI

Riwayat Obstetric
1. Usia saat Menarche : 15 tahun.
2. Lama Menstruasi : 7 Hari
3. Siklus Menstruasi : 1 kali perbulan, teratur
4. Keluhan saat menstruasi : tidak ada
5. Kebiasaan ganti pembalut dalam sehari 2-3 kali.
Riwayat ginekologi
1. Riwayat keputihan sebelumnya : tidak ada
a. Warna (jernih, putih susu, kekuningan, kehijauan) : tidak ada
b. Bau (ya/tidak) : tidak ada
2. Gatal : tidak ada
3. Perdarahan diluar siklus haid : tidak ada
4. Penyakit ginekologi : tidak ada
5. Riwayat Kuretase : tidak ada
6. Riwayat KB (Jenis, lama pemakaian, efek samping) : tidak ada

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU


Keadaan Masalah
Jenis Jenis BB
No. Tahun Penolong bayi waktu Kehamilan
Persalinan Kelamin Lahir
lahir
1 Tidak
terkaji

2 2021 Normal Bidan P 3000 Sehat Tidak ada

Pengalaman menyusui : Ada


Berapa lama : 1 Tahun
Masalah dalaam menyusui : Tidak ada
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN SAAT INI :
Riwayat Kehamilan Saat ini
Klien dengan status obstetric G2P1A0 selalu melakukan pemeriksaan kehamilan
secara rutin. HPHT: Lupa, dengan HPL: - UK 39-40 minggu.
1. Berapa kali periksa hamil : 10
2. Masalah kehamilan : Tidak ada

Riwayat Persalinan Saat ini


1. Mulai persalinan (kontraksi) tgl/ jam : 16 Desember 2021 jam 14.00 WIB
2. Jenis persalinan : Spontan (preskep)
Tgl/Jam : 16-12-2021/21.50 WIB
3. Jenis kelamin bayi : Perempuan, BB 3000 gram dengn
Panjang 48 cm
4. Perdarahan : ±150 cc
5. Masalah dalam persalinan : tidak ada

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status Obstretik : P2A0
Bayi Rawat Gabung : ya
Jika tidak alasan : -
Keadaan Umum : Sedikit Lemas
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
• Tekanan Darah :130/80 mmHg
• Nadi : 80 x/menit
• Suhu : 36,6 oC
• Pernafasan : 20x/menit
• SpO2 : 98%
PEMERIKSAAN FISIK
HEAD TO TOE
Kepala Leher
• Kepala : Persebaran rambut merata, tidak ada nyeri, kepala simetris
• Wajah : Simetris, tidak ada gangguan
• Mata : Normal (simetris, tidak minus), ketajaman visual normal
• Hidung : Simetris, tidak ada deformitas, tidak ada perdarahan
• Mulut : Mukosa bibir lembap, merah tidak ada simotatis, caries (-)
• Telinga : Bentuk normal dan bersih, tidak menggunakan alat bantu dengar
• Leher : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri telan, tidak ada
pembengkakakan, tidak ada distensi vena jugularis
Masalah khusus dalam pemeriksaan kepala dan leher : tidak ada

Dada (Thoraks)
• Jantung : Suara jantung normal
• Paru : Suara napas normal (bersih), tidak ada suara napas tambahan
• Payudara : Teraba keras, puting susu kanan dan kiri menonjol, terdapat
pengeluaran kolostrum berwarna kuning keemasan dan teksturnya lebih kental,
pengeluaran ASI lancar
Masalah khusus dalam pemeriksaan thoraks ASI : tidak ada

Abdomen
• Pigmentasi : Terdapat linea nigra dan tidak terdapat striae gravidarum
• Involusi uterus, kontraksi keras, posisi tengah
• Fundus uterus : 2 jari dibawah pusat / 14 cm
• Distantia Recti Abdominis (DRA) : Tidak ada
• Kandung kemih : kosong, tidak keras
• Fungsi pencernaan : normal (BU 14x/menit), tidak mual, tidak muntah
• Eliminasi
BAK
Di rumah Di Pkm
Frekuensi 7-8x/hari 1x/hari
Jumlah urin Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Urin kuning jernih kuning jernih
BAB
Di rumah Di Pkm
Frekuensi 1x/hari Belum BAB
Konsistensi Lunak -
Konstipasi Tidak Tidak

• Nutrisi dan Cairan Perhari


ASUPAN NUTRISI
Di rumah Di Pkm
Nafsu Makan Baik Baik
Pola Makan 2x/hari 2x/hari
Jenis makanan Diet bebas (nasi, lauk, Diet bebas tinggi protein
sayur)

ASUPAN CAIRAN
Di rumah Di RS
Jumlah minum (cc) 1500 cc 1000 cc
Jenis minuman Air putih, teh Air putih
Masalah khusus dalam pemeriksaan abdomen tidak ada

Perineum dan Genital


• Vagina : bersih
• Lokhea
Jumlah : 1 pembalut penuh (100 cc)
Jenis/warna : rubra/merah kecokelatan
Konsistensi : cairan darah + gumpalan kecil darah
Bau : amis darah
• Integritas kulit : baik, tidak ada edema, tidak ada memar, tidak ada hematoma
• Perineum : Terdapat jahitan akibat rupture grade grade 2
Tanda REEDA
R : terdapat kemerahan
E : tidak ada edema
E : echimosis tidak ada
D : discharge darah
A : approximate baik
• Hemorrhoid : tidak ada
Masalah khusus : nyeri sedikit bekas jahitan

Ekstremitas
• Ekstremitas Atas : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak edema
• Ekstremitas Bawah : Bentuk simetris, tidak ada edema
• Varises : tidak ada
• Refleks Patella : +1
• Tanda Homan :-
Masalah khusus dalam pemeriksaan ekstremitas : tidak ada

Emotion
• Perasaan ibu dengan kelahiran bayi saat ini : senang dengan kelahiran bayi
• Penerimaan keluarga terhadap kelahiran bayi saat ini : keluarga senang
• Harapan ibu dengan kelahiran bayi saat ini : menjadi anak yang sehat
• Rencana perawatan bayi : dirawat langsung oleh ibu
• Rencana menyusui : ASI eksklusif 6 bulan
• Bonding-attachment : baik

Istirahat dan kenyamanan


• Kebiasaan tidur : lama 8 jam, frekuensi 2 kali, pola tidur saat ini: baik
• Keluhan ketidaknyamanan : ada, karena terdapat sedikit nyeri pada bekas
jahitan di jalan lahir
• Waktu muncul keluhan : setelah melahirkan
Masalah khusus dalam istirahat dan kenyamanan: Tidak nyaman karena nyeri
Mobilisasi dan Latihan
• Tingkat mobilisasi : dibantu sebagian
• Latihan/senam nifas : Belum dilakukan
Masalah khusus dalam mobilisasi dan Latihan klien masih merasa lemas

Kemampuan menyusui
Klien mampu memposisikan bayi dengan benar. Hari pertama postpartum terdapat
pengeluaran Kolostrum berwarna kuning keemasan bertekstur kental dan produksi
ASI sedikit. Bayi mampu melekat pada payudara ibu dengan benar dan teknik
menyusui ibu sudah benar.

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG:


Tidak ada pemeriksaan penunjang

KEADAAN BAYI SAAT LAHIR


1. Tanggal Lahir : 16 November 2021 Jam: 21.50
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Kelahiran : Tunggal
4. Bayi premature : Tidak
5. Pengkajian awal bayi baru lahir (jika ada salah satu jawaban “tidak” pada
pertanyaan dibawah ini, maka dilanjutkan dengan langkah awal resusitasi)
- Apakah bayi menangis : ya
- Apakah ketuban berwarna jernih : ya
- Apakah bayi bergerak aktif : ya
- Tindakan resusitasi : tidak
6. Plasenta : Lengkap
7. Talipusat : Panjang ± 40 cm
8. Kelainan : Tidak ada
9. Pemeriksaan penunjang : tidak ada
10. Obat-obatan : (-)
RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN POSTPARTUM
Ny I telah melahirkan bayi dengan jenis kelamin perempuan pada tanggal 16
Desember 2021 Pukul 21.50. Bayi lahir spontan, menangis kuat, gerak aktif.
Setelah persalinan Ny I akan diobservasi post partum selama 7 jam. Plasenta lahir
lengkap, terdapat laserasi derajat 1 di perineum dan dilakukan penjahitan dengan
anastesi. Klien mengeluh masih sedikit lemas, lelah, dan nyeri sedikit pasca
persalinan.

Perencanaan Pulang
Klien bisa pulang dari puskesmas apabila kondisi ibu sudah stabil dan tidak lemas.
ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1. DS: Rangkaian proses Ketidaknyamanan
- Ibu mengatakan pengeluaran bayi, Pasca Partum
masih sedikit lemas plasenta dan selaput
- Ibu juga masih ketuban
merasakan ↓
kontraksi (involusi Pembukaan serviks
uterus) dan ketuban pecah
- Ibu merasa nyeri di ↓
area jahitan Trauma perineum
perineum dan selama persalinan
merasa sedikit tidak dan kelahiran
nyaman saat BAK ↓
- Hasil pengkajian Terdapat luka
nyeri perineum : jahitan di perineum
P : Nyeri di ↓
perineum Ibu merasa sedikit
Q : Nyeri nyeri
sengkring- ↓
sengkring Klien merasa tidak
R : Luka laserasi nyaman
perineum grade 1 ↓
S : Skala nyeri 2 MK:
T : Hilang timbul Ketidaknyamanan
DO: Pasca Partum
- Terlihat jahitan
akibat ruptur
perineum grade 1
- TFU 2 jari dibawah
umbilikus ada
kontraksi
- TTV:
TD :130/80 mmHg,
N : 80x/menit,
S : 36,6 oC
2 Ds : Pasca persalinan Kesiapan
- Ibu mengatakan ↓ peningkatan
bahwa ASInya Anak ke 2 (P2A0) pengetahuan
dapat keluar ↓
- Ibu mengatakan Ibu ingin memakai
ingin memakai KB KB
Do : ↓
- Status Obsetri : MK : Kesiapan
P2A0 peningkatan
- TTV: pengetahuan
TD :130/80 mmHg,
N : 80x/menit,
- S : 36,6 oC
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS)
No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanda
Dx Muncul Teratasi tangan
1 17/12/21 Keidaknayaman pasca partum bd
involusi uterus, trauma perineum dd
ibu mengatakan masih merasakan
kontraksi dan nyeri bekas jahitan
2 17/12/21 Kesiapan peningkatan pengetahuan
dd ibu ingin mengetahui tentang KB
dan memakai KB serta edukasi
tentang ASI
RENCANA INTERVENSI
No Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi
1 Ketidaknyaman pasca partum Tujuan: Setelah dilakukan tindakan SIKI: Perawatan Pasca Persalinan
keperawatan selama 1x7 jam Observasi
diharapan status kenyamanan pasca - Monitor tanda-tanda vital
partum meningkat dengan kriteria - Monitor lokea (warna jumlah bau)
hasil: - Periksa perineum dan robekan (REEDA)
SLKI : Status Kenyamanan Pasca - Monitor Nyeri
Partum Terapeutik
1. Keluhan tidak nyaman - Fasilitasi ibu berkemih secara normal
menurun - Massase fundus sampai kontraksi kuat
2. Kontraksi uterus menurun - Diskusikan kebutuhan aktivitas dan
3. Tekanan darah tetap stabil istirahat selama masa postpartum
4. Frekuensi nadi tetap stabil Edukasi
- Jelaskan tanda bahaya nifas pada ibu dan
keluarga
- Ajarkan cara perawatan parineum yang
tepat
- Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara
nonfarmakologis
SIKI: Edukasi Perawatan Perineum
Observasi
- Identifikasi pengetahuan ibu tentang
perawatan perineal pascapersalinan
Terapeutik
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Edukasi
- Jelaskan prosedur perineal hygiene dengan
benar
- Jelaskan tanda-tanda infeksi pada perineum
- Anjurkan selalu menjaga area genital agar
tidak lembab
- Anjurkan menghindari menggunakan
bahan apapun ketika membersihkan area
genitalia (kecuali air bersih)
- Anjurkan sesering mungkin mengganti
celana dalam (setiap 4 jam)
- Ajarkan menilai perdarahan post partum
abnormal

2 Kesiapan peningkatan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan SIKI : Edukasi Keluarga Berenca
pengetahuan keperawatan selama 1x10 menit Observasi
tindakan diharapkan tingkat 1. Identifikasi kesiapan dankemampuan
pengetahuan membaik, dengan kriteria menerima informasi
hasil: 2. Identifikasi pengetahuan tentang alat
kontrasepsi
SLKI : Tingkat Pengetahuan
Terapeutik
(L.12111)
1. Berikan kesempatan untuk bertanya
- Perilaku sesuai anjuran meningkat
2. Fasilitasi ibu dan pasangan dalam
- Verbalisasi minat dalam belajar
mengambil keputusan menggunakan alat
meningkat
kontrasepsi
- Kemampuan menjelaskan
3. Diskusikan pertimbangan agama,budaya,
pengetahuan tentang suatu topik
perkembangan,social ekonomi terhadap
meningkat
pemilihan alat kontrasepsi
- Pertanyaan tentang masalah yang di
Edukasi
hadapi menurun
1. Jelaskan tentang system reproduksi
2. Jelaskan metode-metode alat kontrasepsi
3. Jelaskan aktivitas seksualitas setelah
mengikuti program KB

SIKI : Edukasi Menyusui


Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
2. Identifikasi tujuan atau keinginann
menyusui
Terapeutik
4. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
5. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
6. Berikan kesempatan untuk bertanya
7. Dukung ibu untuk meningkatkan
kepercayaan diri dalam menyusui
8. Libatkan sistem pendukung : suami,
keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat
Edukasi
9. Berikan konseling menyusui
10. Jelaskan manfaat menyuusi bagi ibu dan
bayi
11. Ajarkan 4 posisi menyusui dan perlekatan
dengan benar
12. Ajarkan perawatan payudara antepartum
dengna mnegkompres dengan kapas yang
telah diberikan minyak kelapa
13. Ajarkan perawatan payudara postpartum
(memerah ASI, pijat payudara, pijat
oksitosin)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No
Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
1 17/12/21 - Observasi keluhan dan TTV S:
- Px mengatakan nyeri sisa persalinan dan lemas berkurang setelah
- Memfasilitasi istirahat selama masa
istirahat
postpartum - Px mengatakan sudah tidak ada keluhan
- Menjelaskan tanda bahaya nifas pada ibu O:
dan keluarga - TD :128/89 mmHg
- N : 82x/menit
- Mengajarkan ibu mengatasi nyeri secara
- RR : 20x/menit
nonfarmakologis - SPO2 : 98%
- Menganjurkan selalu menjaga area genital - TFU : 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi kuat
agar tidak lembab
- ASI +/+
- Menganjurkan menghindari menggunakan
bahan apapun ketika membersihkan area Indikator Awal Target Akhir
Keluhan tidak Cukup Menurun Menurun
genitalia (kecuali air bersih)
nyaman meningkat
- Anjurkan sesering mungkin mengganti Kontraksi uterus Cukup Menurun Sedang
celana dalam (setiap 4 jam) meningkat
Tekanan darah Sedang Menurun Menurun
- Mengajarkan menilai perdarahan post
Nadi Sedang Menurun Menurun
partum abnormal A:
Masalah keperawatan ketidaknyamanan pasca partum teratasi
sebagian
P:
- Menganjurkan px untuk melakukan kontrol atau ketika ada keluhan
- Menganjurkan px tentang ASI eksklusif dan nutrisi

2 17/12/21 - Memfasilitasi ibu dan pasangan dalam S:


- Px mengatakan memahami tentang KB dan akan mendiskusikan
mengambil keputusan menggunakan alat
dengan suami untuk pemilihan KB
kontrasepsi - Suami px juga memahami bagaimana cara melakukan pijat
- Mendiskusikan pertimbangan oksitosin
agama,budaya, perkembangan,social O:
Indikator Awal Target Akhir
ekonomi terhadap pemilihan alat
Perilaku sesuai Sedang Meningkat Meningkat
kontrasepsi anjuran
- Menjelaskan tentang sistem reproduksi Verbalisasi minat Cukup Meningkat Meningkat
dalam belajar menurun
- Menjelaskan metode-metode alat Kemampuan Cukup Meningkat Meningkat
kontrasepsi menjelaskan menurun
pengetahuan
- Menjelaskan aktivitas seksualitas setelah
tentang suatu topik
mengikuti program KB Pertanyaan tentang Cukup Menurun Menurun
- Memberikan kesempatan untuk bertanya masalah yang di meningkat
hadapi
- Mengajarkan keluarga terutama suami
untuk melakukan pijat oksitosin dan A:
Masalah keperawatan kesiapan peningkatan pengetahuan dapat
memerah ASI
teratasi
P:
- Menganjurkan px untuk melakukan kontrol atau ketika ada keluhan

BAB IV
RESUME
Nama Pasien : Ny. A Tanggal : 29 Desember 2021
DX Medis : Post SC (PNC) Ruang : Poli KIA
DX. Keperawatan : Nyeri Akut
S O A P I E
Px 1. K/U : Cukup Nyeri akut bd Setelah dilakukan - Rawat luka S:
mengeluh 2. Kes : agen tindakan keperawatan Px mengatakan masih nyeri tapi sudah
- Ganti perban
nyeri bekas Compos pencedera selama 1 x 15 menit bekrurang
Mentis fisiologis dd nyeri dapat berkurang - KIE makan TKTP P:
OP
3. GCS : 456 mengeluh sesuai dengan keriteria Indikator Awal Target Akhir
4. TD : 120/80 nyeri hasil pada SLKI Keluhan Sedang Menurun Cukup
mmHg nyeri menurun
Meringis Sedang Menurun Cukup
5. N : Pathway: SLKI: Tingkat Nyeri menurun
80x/menit Luka post SC 1. Keluhan nyeri Sikap Sedang Menurun Cukup
6. RR: ↓ menurun protektif menurun
20x/menit Reaksi 2. Meringis Gelisah Cukup Menurun Menurun
7. S : 36.6oC inflamasi meningkat
menurun
8. BB : 49 kg ↓ A:
3. Sikap protektif Masalah keperawatan nyeri akut teratasi
9. TB : 163 cm Pelepasan menurun sebagaian
mediator
4. Gelisah P:
kimia
menurun Kontrol minggudepan atau jika ada keluhan

Mengiritasi
ujung saraf SIKI : Manajemen
bebas Nyeri
↓ Observasi
Nyeri 1. Identifikasi lokasi,
↓ karakteristik,
Nyeri Akut durasi, frekuensi,
kualitas dan
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala
nyeri
3. Identifikasi respons
nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
5. Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
6. Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
Teraupetik
1. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
2. Fasilitas istirahat
dan tidur
3. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab ,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgesik secara
tepat
5. Ajarkan teknik non-
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas
dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali
organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti
perlukaan, keluarnya cairan berupa lochea dan lain sebagainya berkaitan saat
melahirkan. Pada kasus ini Ny I telah melahirkan bayi dengan jenis kelamin
perempuan pada tanggal 16 Desember 2021 Pukul 21.50. Bayi lahir spontan,
menangis kuat,gerak aktif. Setelah persalinan Ny I akan diobservasi post partum
selama 7 jam. Plasenta lahir lengkap, terdapat laserasi derajat 1 di perineum dan
dilakukan penjahitan dengan anastesi. Klien mengeluh masih sedikit lemas, lelah,
dan nyeri sedikit pasca persalinan.

Saran
Ibu post partum harus diberhatikan serta dipantau hingga pulih. Edukasi dapat
diberikan pada ibu post partum untuk mengatasi masalah-masalah yang dirasakan
pasca melahirkan. Peran keluarga dan tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk
memantau kedaan ibu yang sedang menjalani masa nifas.
Daftar Pustaka

Choiriyah, Muladefi. (2018). Post-partum normal: PPT Keperawatan Maternitas I.

Ilmu Keperawatan FKUB

Desfanita, Misrawati, Arneliwati (2015). FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI POSTPARTUM BLUES. JOM, 2(37), pp. 1–31. doi:

10.12816/0013114.

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi

dan Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan

Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan

Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai