KAMPANYE IMUNISASI
JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
KATA PENGANTAR
iii
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
iv
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
TIM PENYUSUN
Pelindung
Direktur Jenderal P2P
dr. H. Mohamad Subuh, MPPM
Penasehat
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan
dr. Jane Soepardi
Penanggung Jawab
dr. Prima Yosephine, MKM
v
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
KONTRIBUTOR
Prof.Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K)
Dr.dr. Irawan Magunatmadja, Sp.A(K)
Dr.dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.Trop.Paed
Dr.dr. Julitasari Sundoro, MScPH
dr. Gertrudis Tandy, MKM
dr. I Made Yosi Purbadi, MKM
Andi Sari Bunga, SKM, MScPH
Rohani Simanjuntak, SKM, MKM
dr. I Gusti Ayu Raka Susanti, M.Kes
Anak Agung Putu Semara Putra, ST
dr. Devi Anisiska
dr. Cornelia Kelombar
dr. Sherli Karolina
Syafriyal, SKM, M.Kes
Hakimi, SKM, M.Sc
Reza Isfan, SKM, MKM
Junghan Sitorus, SKM, M.Epid
Lulu Aryantheny Dewi, SKM, MIPH
Yusneri, SKM, MM
Hariyanto, SKM, M.Epid
Diany Litasari, SKM
Sekar Astrika Fardani, SKM
Eka Desi Purwanti, SKM
vi
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Dukungan administrasi :
vii
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR ISI
ix
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
3.5. Mikroplaning..................................................... 24
3.6. Pelatihan.......................................................... 32
3.7. Pembentukan Panitia/Kelompok Kerja
Pelaksanaan Kampanye Imunisasi JE
Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.............. 33
3.8. Pembiayaan..................................................... 35
3.9. Promosi Kesehatan.......................................... 36
BAB IV PELAKSANAAN KAMPANYE IMUNISASI JE......... 43
4.1 Mekanisme Kerja............................................. 43
4.2. Penyiapan Vaksin Dan Logistik........................ 45
4.3. Cara Pemberian Vaksin JE.............................. 51
4.4. Peran Petugas Kesehatan, Guru dan Kader.... 54
4.5. Penyuntikan yang Aman.................................. 56
4.6. Manajemen Limbah.......................................... 58
4.7. Pencatatan dan Pelaporan............................... 60
BAB V PEMANTAUAN DAN PENANGGULAN
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI................ 63
5.1. Pengertian........................................................ 63
5.2. Kejadian ikutan pasca imunisasi vaksin JE
yang mungkin terjadi dan antisipasinya........... 63
5.3. Mekanisme Pemantauan dan
Penanggulangan KIPI ..................................... 65
5.4. Kurun Waktu Pelaporan KIPI........................... 68
5.5. Pelacakan KIPI ................................................ 69
5.6. Pengenalan dan Penanganan Anafilaktik........ 70
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI.............................. 77
6.1. Monitoring........................................................ 77
6.2. Evaluasi............................................................ 80
x
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR TABEL
xi
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR GAMBAR
xii
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR SINGKATAN
xiv
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB I
PENDAHULUAN
1
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
2
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
1.2. TUJUAN
Petunjuk teknis ini dibuat sebagai pedoman dalam
melaksanakan Kampanye Imunisasi Japanese encephalitis
(JE).
1.3. SASARAN
Petugas kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota
dan puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
3
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan evaluasi
4
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
6
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
7
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
8
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
9
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
10
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
11
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
12
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan atas:
1. Gejala klinis
2. Pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan darah
dan pemeriksaan cairan cerebrospinal)
3. Pemeriksaan lain untuk mendukung diagnosis
seperti pencitraan CT scan, elektroensefalografi
(EEG) dan elektromiografi (EMG)
Komplikasi
Sekitar 16-30% kasus JE dapat menyebabkan
kematian. Kematian dapat terjadi beberapa hari
setelah gejala prodromal yang diikuti oleh fase
fulminan, ataupun setelah terjadinya koma. Kasus
JE pada anak, khususnya bila usia kurang dari 10
tahun, memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi.
Bila bertahan hidup pun, anak sering kali mengalami
gejala sisa berupa gangguan neurologis.
Beberapa jenis obat suportif dapat mengurangi
tingkat kematian JE, tetapi belum ada obat khusus
untuk JE. Adapun beberapa tindakan intervensi
penting yang telah diketahui dalam penanggulangan
JE, meliputi pengendalian vektor, eliminasi populasi
13
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
14
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
2. Manajemen lingkungan
Upaya pencegahan dan pengendalian JE melalui
manajemen lingkungan dilakukan dengan cara menjaga
kebersihan lingkungan permukiman dan peternakan.
Lingkungan permukiman harus bebas dari habitat
perkembangbiakan dan tempat peristirahatan nyamuk
penular JE. Lingkungan peternakan harus dibersihkan
setiap hari. Seperti halnya di lingkungan permukiman,
di lingkungan peternakan harus bebas dari habitat
perkembangbiakan nyamuk.
3. Surveilans
Surveilans JE penting dilakukan untuk mendapatkan
gambaran epidemiologi, besaran masalah penyakit dan
mengidentifikasi daerah risiko tinggi sehingga dapat
menjadi dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan pencegahan dan pengendalian JE.
Tujuan surveilans JE:
a. Menghasilkan informasi gambaran epidemiologi dan
15
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
4. Imunisasi
Strategi yang efektif untuk menurunkan angka insiden
JE adalah pemberian imunisasi. Imunisasi merupakan
intervensi kesehatan masyarakat yang dapat diandalkan.
16
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
17
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
18
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
19
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB III
PERSIAPAN KAMPANYE
IMUNISASI JE
21
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Tujuan khusus:
1. Menurunkan angka kasus Acute Encephalitis Syndrome
(AES).
2. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit JE.
2. Waktu Pelaksanaan
Kampanye imunisasi JE dilaksanakan selama dua bulan
penuh, termasuk sweeping. Kegiatan sweeping dilakukan
untuk menjangkau sasaran yang belum diberikan
imunisasi karena sakit, sedang bepergian, orang tua
22
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
23
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
3.5. MIKROPLANING
Dalam penyusunan mikroplaning dibutuhkan data-data
sebagai berikut:
1. Jumlah sasaran, yaitu anak usia 9 bulan sampai <15
tahun yang ada di wilayah kerja masing-masing.
24
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
25
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
26
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
27
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Contoh penghitungan:
Wilayah A
X = jumlah anak kelompok 0-14 tahun
Y = jumlah surviving infant
b. Pendataan Sasaran
Delapan minggu sebelum pelaksanaan kampanye
imunisasi JE dimulai, pengelola imunisasi
kabupaten/kota meminta data anak sekolah
melalui Dinas Pendidikan dan Kanwil Kementerian
Agama sebagai data sasaran. Data ini kemudian
dikonfirmasi oleh petugas Puskesmas dengan
mendatangi sekolah untuk mendapat daftar murid
dan tanggal lahir dari Kepala Sekolah/guru.
Petugas puskesmas dibantu oleh kader melakukan
kunjungan rumah ke rumah untuk mendata seluruh
sasaran (usia 9 bulan s.d <15 tahun) khususnya
anak-anak balita yang belum masuk usia sekolah
dan/atau anak-anak usia sekolah namun tidak
bersekolah.
Selagi mendata, minta orang tua agar membawa
anaknya untuk diberikan imunisasi JE di pos-pos
pelayanan imunisasi yang telah ditentukan. Bagi
orang tua dari anak usia sekolah, diingatkan agar
anaknya datang ke sekolah pada hari dimana
akan dilaksanakan pemberian imunisasi JE.
Kepada orang tua dari anak usia sekolah namun
28
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
29
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
30
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Jumlah
Jumlah Jumlah hari Jumlah tenaga
Desa sasaran/
Sasaran pelaksanaan yg dibutuhkan
perhari
31
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
3.6. PELATIHAN
Sasaran kegiatan pelatihan di tingkat :
1. Provinsi yaitu TP-UKS, petugas pengelola program
imunisasi, petugas pengelola program kesehatan
keluarga dan petugas pengelola vaksin tingkat
kabupaten/kota
2. Kabupaten/kota yaitu TP-UKS, petugas pengelola
program imunisasi, petugas pengelola program
kesehatan keluarga dan petugas pengelola vaksin
tingkat puskesmas
3. Puskesmas yaitu para petugas kesehatan seperti dokter,
bidan dan perawat yang ditunjuk sebagai pelaksana
Imunisasi, kader, kepala sekolah, guru dan petugas
pendukung lainnya.
32
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
33
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
2. Bidang Logistik
a. Menyusun perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik
b. Melakukan koordinasi dan pemantauan dalam rangka
distribusi (pengambilan atau pengiriman) vaksin JE
34
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
3. Bidang Pelaksanaan
a. Melaksanakan kegiatan advokasi dan sosialisasi
pelaksanaan kampanye imunisasi JE
b. Melaksanakan kegiatan pelatihan pelaksanaan
kampanye imunisasi JE
c. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lintas
program dan lintas sektor
4. Bidang Komunikasi
a. Menyusun dan mengkaji materi Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) kampanye imunisasi JE
b. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan media
dalam rangka publikasi kegiatan kampanye imunisasi
JE
c. Melakukan dokumentasi kegiatan
3.8. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan kampanye imunisasi JE ini
bersumber dari APBN (Pusat, Dekonsentrasi dan DAK non
fisik), APBD dan sumber lain yang sah.
35
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
36
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
37
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
38
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
39
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
40
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
41
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
42
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB IV
PELAKSANAAN KAMPANYE
IMUNISASI JE
Pelaksanaan atau implementasi kampanye imunisasi JE
merujuk pada mekanisme kerja atau alur pelayanan, persiapan
vaksin dan logistik, peran petugas kesehatan, guru dan kader,
penyuntikan yang aman, pengelolaan limbah dan pencatatan
serta pelaporan.
43
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Waktu pelaksanaan
44
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
45
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
46
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
47
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
INGAT
LARUTKAN VAKSIN DENGAN PELARUT YANG BERASAL
DARI PRODUSEN YANG SAMA
48
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
INGAT
JANGAN MENYIMPAN BENDA SELAIN VAKSIN DI DALAM
VACCINE CARRIER
49
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
50
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
51
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
52
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
53
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
54
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
55
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
56
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
57
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
58
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
59
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
60
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
61
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB V
PEMANTAUAN DAN PENANGGULAN
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI
5.1. PENGERTIAN
Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi
nasional termasuk vaksin JE sangat aman dan efektif, namun
demikian seiring dengan meningkatnya jumlah vaksin yang
diberikan, menurut Chen dkk (1994) akan muncul Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
KIPI merupakan kejadian medik yang diduga
berhubungan dengan imunisasi. KIPI diklasifikasikan serius
dan non serius menurut Uppsala Monitoring Centre (UMC)
apabila kejadian medis akibat setiap dosis imunisasi yang
diberikan menimbulkan kematian, kebutuhan untuk rawat
inap dan gejala sisa yang menetap serta mengancam jiwa.
Klasifikasi serius KIPI tidak berhubungan dengan tingkat
keparahan (berat atau ringan) dari reaksi KIPI yang terjadi.
63
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
64
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
65
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
66
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
67
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
68
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
69
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Langkah Tindakan
Tentang kondisi anak lainnya yang mendapat vaksin yang
sama:
• Adakah anak lain yang mendapat imunisasi dari vaksin
dengan nomor batch yang sama dan menimbulkan gejala
yang sama
• Evaluasi pelayanan imunisasi
70
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
71
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
72
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
73
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
74
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
1
NILAI Airway, Breathing, Circulation
Secara Simultan
CARI BANTUAN! 2
EPINEFRIN ELEVASI!
• Hubungi 118 • Segera injeksikan Epinefrin 1:1000 Intra • Baringkan pasien terlentang,
(ambulans) atau RS Muskular pada mid-anterolateral paha. posisi hiperekstensi
terdekat • Dosis: 0,01 mg/kg BB (sediaan ampul • Naikkan kaki pasien ke atas
1mg/ml) JANGAN BIARKAN PASIEN
• Maksimal dosis 0,3 ml per kali DUDUK/BERDIRI!
pemberian
Observasi!
OKSIGEN! 3
INTRAVENA! RJP!
• Teruskan pemberian • Pasang infus. • Disetiap saat, apabila perlu,
Oksigen 2-5 liter/ • Bila syok, berikan NaC1 0,9% atau RL lakukan Resusitasi Jantung
menit melalui kanul sebanyak 20 ml/kg BB pada 5 – 10 menit Paru (RJP) dengan kompresi
hidung pertama jantung yang kontinyu (Anak:
• Dapat diulang sampai total maksimal 3 100 x/menit, kedalaman 4-5
kali pemberian cm)
Monitor!
• Nilai dan catat KESADARAN dan TANDA VITAL
• OKSIGENISASI setiap 5-15 menit sesuai kondisi pasien
• Observasi 1-3 x 24 jam atau rujuk ke RS terdekat
75
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Keterangan:
1
Keadaan yang mengancam jiwa:
Airway/jalan nafas: bengkak, suara serak, stridor
Breathing/pernafasan: napas cepat, mengi, sianosis,
Circulation/sirkulasi: pucat, telapak tangan dan kaki dingin serta
berkeringat, tekanan darah rendah, pingsan, koma
2
Epinefrin (diberikan secara IM): 3
Cairan infus IV:
Dosis Epinefrin 1: 5 Anak: NaC1 0,9% atau RL
1000 adalah 0,01 mg/kg BB secara 20 ml/kgBB
IM (diulang setiap 5 – 15 menit
apabila tidak ada perbaikan
Maksimal dosis 0,3 ml per kali
pemberian
76
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
6.1. MONITORING
Dalam kegiatan kampanye imunisasi Japanese
Encephalitis (JE), monitoring ditujukan untuk memantau
proses pada setiap tahapan mulai dari pra pelaksanaan,
saat pelaksanaan dan pasca pelaksanaan kampanye
imunisasi JE. Semakin cepat monitoring dilakukan, maka
semakin cepat tindak lanjut perbaikan dapat dilakukan.
77
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
6.1.2. PELAKSANAAN
Monitoring pelaksanaan kampanye imunisasi JE
dilakukan selama pelaksanaan kampanye imunisasi
JE. Kegiatan ini meliputi pemantauan terhadap:
a. Pengorganisasian
b. Pelaksanaan pemberian dan cakupan imunisasi
c. Pengelolaan Limbah medis
d. Pemantauan surveilans KIPI
e. Pengelolaan rantai dingin vaksin
f. Mobilisasi masyarakat
Dalam melakukan monitoring pelaksanaan
kampanye imunisasi JE, harus memperhatikan
pengelompokkan sasaran. Hal ini perlu dilakukan
mengingat rentang usia sasaran yang sangat besar
78
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
79
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
6.2. EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan kampanye imunisasi JE
dilakukan pasca kegiatan selesai dilaksanakan. Evaluasi
dapat berupa pertemuan, survei cakupan atau analisa
dampak dari kampanye.
80
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
81
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
LAMPIRAN
82
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 1
RANGKAIAN DAN WAKTU PELAKSANAAN KAMPANYE IMUNISASI JE
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan
Provinsi dan Kab/
1 Review kesiapan cold chain 5 bulan sebelum kampanye
Kota
Workshop /Sosialisasi Kampanye dan
2 4 bulan sebelum Kampanye Pusat dan Provinsi
Introduksi Imunisasi JE termasuk KIPI
Pertemuan koordinasi dengan LS/
3 LP, tokoh masyarakat, tokoh agama, 3 bulan sebelum Kampanye Provinsi/Kab/Kota
rumah sakit, dll)
Sosialisasi pelaksanaan kampanye dan
4 3 bulan sebelum Kampanye Kab/Kota
introduksi imunisasi JE di tk. Kab/Kota
Provinsi dan Kab/
5 Penyusunan dan review mikroplanning 3 bulan sebelum Kampanye
Kota
Peningkatan kapasitas petugas kesehatan, Provinsi dan Kab/
6 3 bulan sebelum Kampanye
guru, kader, dll Kota/ Puskesmas
Orientasi pihak sekolah, kepala
Kab/Kota dan
7 sekolah, guru, tokoh masyarakat, tokoh 2 bulan sebelum kampanye
Puskesmas
agama dan LS terkait
Diseminasi rencana pelaksanaan kampanye
Puskesmas dan
8 imunisasi JE oleh pihak sekolah ke orang 2 bulan sebelum kampanye
pihak sekolah
tua peserta didik di sekolah
Pendataan target anak usia 9 - < 15
9 tahun, anak sekolah dan anak putus 2 bulan sebelum kampanye Puskesmas
sekolah oleh guru dan kader
Pelaporan hasil pendataan target
sasaran dari Puskesmas ke Kab/Kota Puskesmas dan
10 2 bulan sebelum kampanye
dan rekapitulasi pendataan dari Kab/ Kab/Kota
Kota ke Provinsi
Pengadaan vaksin JE , logistik imunisasi
11 2-3 bulan sebelum kampanye Pusat
dan Distribusi ke Provinsi
Distribusi vaksin JE dan logistik
4 minggu sebelum kampanye
imunisasi Provinsi
12 1-2 minggu sebelum
a. Provinsi ke Kab/Kota Kab/Kota
kampanye
b. Kab/Kota ke Puskesmas
Provinsi, Kab/Kota
13 Distribusi media KIE 4 minggu sebelum kampanye
dan Puskesmas
Supervisi persiapan pelaksanaan 2 - 3 minggu sebelum Pusat, Provinsi,
14
kampanye kampanye Kab/Kota
Pertemuan koordinasi evaluasi 1 minggu - 1 hari sebelum Kab/Kota dan
15
persiapan kampanye kampanye Puskesmas
Monitoring pelaksanaan kampanye Pusat, Provinsi,
16 Hari pelaksanaan kampanye
imunisasi JE Kab/Kota
Pusat, Provinsi,
Pelaporan hasil cakupan kampanye Selama pelaksanaan
17 Kab/Kota dan
imunisasi JE kampanye
Puskesmas
Pusat, Provinsi,
4 - 8 minggu setelah hari H
18 Rapid Convinience Assesment (RCA) Kab/Kota dan
kampanye
Puskesmas
Pusat, Provinsi,
Evaluasi dan review hasil pelaksanaan
19 3 bulan setelah kampanye Kab/Kota dan
kampanye imunisasi JE
Puskesmas
Survei cakupan/Post Introduction Pusat dan tim
20 6 bulan setelah kampanye
Evaluation independen
Introduksi imunisasi JE kedalam
21 program imunisasi rutin pada anak
usia 10 bulan
83
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 2
Lengkap?
Tuliskan “Y”
ot “T” untuk
setiap waktu
Kegiatan Utama/Kritis
Sumber Informasi dalam tulisan italics) Berikan alasan Tindakan
8 mgg 1 mgg Deadline Penanggungjawab
(Timeframe yang diinginkan untuk menyelesaikan kegiatan jika belum selesai yang diperlukan
dihighlight kuning yellow)
- Freezer Y Y
- Coldboks Y Y
- Vaccine carriers Y Y
2. Apakah setiap Kab/Kota memiliki rencana
pembuangan limbah yang meliputi proses, tempat dan
pelaksanaan?
Lihat: Rencana pembuangan limbah N Y
3. Apakah buku Juknis beserta formulir, check list,
pelatihan dan materi komunikasi sudah diterima?
Sumber: Dokumen yang direview sudah diterima, buat
daftar materi yang hilang Y Y
4. Apakah tersedia kendaraan dan bahan bakarnya
untuk mendistribusikan vaksin, logistik dan staff sebelum
dan selama periode SIA?
Lihat: Rencana transportasi Y Y
5. Apakah jumlah vaksin dan logistik dihitung
berdasarkan jumlah sasaran dan IP?
Lihat: Rencana vaksin dan logistik
- Vaksin Y Y
- ADS 0,5 ml Y Y
- ADS 5 ml Y Y
- Safety Boxes Y Y
1. Apakah telah dilakukan kegiatan sosial mobilisasi
MOBILISASI SOSIAL DAN
84
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 3
Contoh Surat Pemberitahuan Kampanye Imunisasi JE kepada Sekolah
Nomor :
Lampiran :
Perihal : Kampanye Imunisasi Japanese Encephalitis (JE)
Terlampir adalah :
Jadwal pelaksanaan imunisasi.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Kepala Puskesmas,
(..................................)
Tembusan:
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota............................
Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota.........................................
Ketua TP UKS Kecamatan .......................
85
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 4
Contoh Surat Pemberitahuan Kampanye Imunisasi JE kepada Orangtua
Nomor :
Lampiran :
Perihal : Kampanye Imunisasi Japanese Encephalitis (JE)
Terlampir adalah :
Jadwal pelaksanaan imunisasi.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Kepala Puskesmas,
(..................................)
Tembusan:
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota............................
kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota.........................................
Ketua TP UKS Kecamatan .......................
86
Lampiran 5
DATA DASAR KAMPANYE IMUNISASI JE TINGKAT KABUPATEN
87
TOTAL
.........................................., 20 .....
KEPALA DINAS KESEHATAN
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Nama Lengkap
NIP. :
Lampiran 6
DATA KEBUTUHAN LOGISTIK KAMPANYE IMUNISASI JAPANESSE ENCEPHALITIS (JE)
KABUPATEN/KOTA :
PROVINSI :
TAHUN :
Jumlah sasaran Kebu-
Kampanye Imu- Kebutuhan Kebutuhan tuhan
Kebutuhan Kebutuhan
NO Nama Puskesmas nisasi JE Alat Suntik Alat Suntik Safety Keterangan
vaksin JE pelarut JE
9 bulan - <15 0,5 ml 5 ml Box
tahun 2,5 L
1 2 3 7 8 9 10 11 12
88
TOTAL
.........................................., 20 .....
KEPALA DINAS KESEHATAN
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Nama Lengkap
NIP. :
Lampiran 7
FORM DATA KETENAGAAN UNTUK KAMPANYE IMUNISASI JE
KABUPATEN/KOTA :
PROVINSI :
TAHUN :
Jml. Pos Jumlah
Tenaga Vaksinator Tenaga Vaksinator UPS,
(termasuk Sasaran
Nama Puskesmas RSU dan Pendidikan
NO pos Proyeksi Total Kebutuhan Tanggal
Puskesmas
imunisasi 9 bulan -
Dokter Bidan Perawat Dokter Bidan Perawat
di sekolah) <15 tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
89
TOTAL
.........................................., 20 .....
KEPALA DINAS KESEHATAN
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Nama Lengkap
NIP. :
Lampiran 8 FORM 1. Pos Pelayanan (Posyandu/Sekolah)
TANGGAL
NO NAMA ANAK UMUR NAMA ORANG TUA ALAMAT KETERANGAN
IMUNISASI
1 2 3 4 5 6 7
90
Jumlah pemakaian
Vaksin :
Pelarut :
ADS 0,5 ml :
ADS 5 ml :
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 9
PUSKESMAS :
KABUPATEN/KOTA :
BULAN/TAHUN :
SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN PEMAKAIAN VAKSIN & LOGISTIK
91
.........................................., 20 .....
KEPALA PUSKESMAS
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Nama Lengkap
NIP. :
Lampiran 10
KABUPATEN/KOTA :
BULAN/TAHUN :
SASARAN CAKUPAN PEMAKAIAN VAKSIN & LOGISTIK
No PUSKESMAS VAKSIN JE PELARUT JE ALAT SUNTIK 0,5 ml ALAT VAKSIN JE SUNTIK 5 ml SAFETY BOX
9 bulan - <15 tahun Jmlh %
Terima Pakai Sisa Terima Pakai Sisa Terima Pakai Sisa Terima Pakai Sisa Terima Pakai Sisa
92
.........................................., 20 .....
KEPALA DINAS KESEHATAN
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Nama Lengkap
NIP. :
Lampiran 11
KABUPATEN/KOTA :
BULAN/TAHUN :
SASARAN CAKUPAN PEMAKAIAN VAKSIN & LOGISTIK
No PUSKESMAS VAKSIN JE PELARUT JE ALAT SUNTIK 0,5 ml ALAT VAKSIN JE SUNTIK 5 ml SAFETY BOX
9 bulan - <15 tahun Jmlh %
Terima Pakai Sisa Terima Pakai Sisa Terima Pakai Sisa Terima Pakai Sisa Terima Pakai Sisa
93
.........................................., 20 .....
KEPALA DINAS KESEHATAN
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Nama Lengkap
NIP. :
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 12
Format Supervisi Monitoring Pelaksanaan
Berilah tanda “YA” (=Y), TIDAK” (=T), “TIDAK TAHU”(TT) pada kolom tipe pos pelayanan
A PENGORGANISASIAN Y T
1 Terpasang tanda Pos Pelayanan
2 Ada vaksinator terlatih
3 Ada kader memadai
4 Antrian yang teratur
B PEMBERIAN IMUNISASI
1 Hanya 1 vial vaksin yang dilarutkan pada saat itu
2 Jumlah vial vaksin sama dengan pelarut.
3 Vaksin dicampur dengan mengocok vial secara hati-hati
4 Vaksinator memberikan imunisasi dengan cara subkutan
Vaksinator tidak menyentuh jarum dan tutup botol saat
5
mencampur dan imunisasi
6 Menandai anak yang telah diimunisasi
94
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
D PENGELOLAAN KIPI
1 Format Pelaporan KIPI tersedia
Vaksinator mengetahui apa yang dilakukan bila terjadi KIPI
2
(rujukan, pelaporan)
E SUPERVISI
1 Apakah supervisor mengunjungi pos hari ini
F COLD CHAIN
Vaksin disimpan dalam vaccine carrier dilengkapi dengan 4
1
kotak dingin
2 Pelarut disimpan pada vaccine carrier
Vaksin yang sudah dilarutkan diberi label tanggal dan jam
3
dilarutkan
Vaksin yang sudah dilarutkan disimpan diantara busa
4 didalam vaccine carier
G LOGISTIK
1 Vaksin memadai (targetX1,2)/10
2 ADS 0,5 ml memadai (targetX1,1)
3 Syringe pelarut memadai (sejumlah vaksin yang disediakan)
4 Safety box memadai (ADS+syringe pelarut)/100
5 Vaksin, pelarut tidak kedaluwarsa
Vaksinator mengetahui tempat penyimpanan cadangan
6
vaksin dan logistik
H SOSIAL MOBILISASI
Tidak Tahu
Berapa jumlah jawaban “YA” dari 5 responden yang Ya (Y) Tdk (T)
(TT)
diwawancarai
1 Ada informasi kampanye dari pengeras suara
2 Ada informasi kampanye dari radio/TV
3 Ada informasi kampanye dari petugas kesehatan/kader
4 Mengetahui umur sasaran kampanye
95
Lampiran 13
Observasi ke 20 rumah sasaran kampanye (anak 9 Bulan s.d <15 tahun) dalam 1 lokasi. Dilakukan pada lokasi yang telah melaksanakan kampanye 2-30 hari.
96
1 Lanjutkan ke pertanyaan ini bila anak tidak terimunisasi.
Sumber Informasi/Rumah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Televisi
2 Radio
3 Koran
4 Poster
5 Speaker (miking)
6 Masjid (miking)
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
9 Dari keluarga
10 Dari tetangga
12 Lain-lain
97
6
di pos pelayanan
7 Takut suntikan
12 Lain-lain
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 14 Form. KIPI
TEMPAT PELAKSAKAAN*) :
KABUPATEN/KOTA :
PROVINSI :
BULAN/TAHUN :
IDENTITAS KASUS DIDUGA KIPI No. Waktu GEJALA YANG DIALAMI BAYI/ANAK (TANGGAL/JAM)
Jenis Jenis Batch/ Pemberi Imunisai Bengkak Dilokasi Kondisi
No Demam Merah Dilokasi Suntikan Muntah
Nama Anak/ Kelamin Nama Vaksin Exp Imunisasi (Tanggal/ Suntikan Lain-Lain Akhir***)
Umur Alamat Date Jam)
Bayi P L Ortu Mulai Gejala Sembuh Mulai Gejala Sembuh Mulai Gejala Sembuh Mulai Gejala Sembuh (Sebutkan)
98
*) Tempat Pelaksakaan : RS, Puskesmas, Posyandu, UPS
**) Jika ditemukan gejala :
1. Tidak mau menetek/minum
2. Kejang
3. Pucat/Biru .........................................., 20 .....
4. Sesak nafas
5. Muntah berlebihan KEPALA DINAS KESEHATAN
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Nama Lengkap
NIP. :
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 15
Informasi kesehatan lainnya (alergi, kelainan kongenital, dalam terapi obat-obatan tertentu)
Berita KIPI diperoleh dari : (kader, keluarga, masyarakat, .....................) ..........................................., tanggal ...../...../.........
Nama : Tanda tangan pelapor Tanda tangan pemberi imunisasi
Hubungan dengan pasien :
Tanggal : ........../......../...............
(......................................) (...............................................)
99
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 16
FORMULIR INVESTIGASI
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI
(Otopsi Verbal)
100
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
IMUNISASI
Imunisasi terdahulu (lebih dari 30 hari, dari imunisasi terakhir)
Cara Pem-
berian Jumlah Lokasi
Tgl.
Imunisasi No. (Intra ku- vaksin pe-
Tgl Jam Kadalu- VVM KIPI*
(Vaksin) Batch tan, Sub- (ml / nyun-
arsa
kutan, IM, tetes) tikan
tetes)
101
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
102
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Kondisi kesehatan
- Alergi terhadap : - telur Ada Tidak ada
- antibiotik (neomisin) Ada Tidak ada
- Alergi lainnya: Ada Sebutkan _____ Tidak Ada
103
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
104
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Identitas pelapor
Gejala awal KIPI diketahui pertama kali oleh :
Nama : ____________________
Hubungan dengan penderita : __________________________
Pada tanggal …………………….. jam …………
Hasil pengobatan:
membaik
tidak ada kemajuan
memburuk
sembuh pada tanggal ………./…………../…………
Merujuk
105
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Rujukan kepada :
Nama institusi : _________________________
Alamat : _________________________
106
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Hasil pengobatan:
membaik
tidak ada kemajuan
memburuk
sembuh pada tanggal ………./…………../………
107
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
108
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
HASIL AKHIR
SEMBUH SEMPURNA
SEMBUH DENGAN GEJALA SISA BERUPA :
MENINGGAL, tanggal …………….…………… jam ………………….
109
KAMPANYE IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Volume sampel
No. Antigen Total sample
(ml atau dosis)
1 Measles 5 22 + diluent
2 DTP 5 32
4 DT 5 29
5 Td 5 29
6 TT 5 28
8 DTP-HB 2.5 32
10 Polio 10 dosis 40
11 Polio 20 dosis 20
12 Hepatitis B Uniject 0.5 56
13 BCG 1 50
( ___________________ ) ( __________________ )
Jabatan: Jabatan:
110
PETUNJUK TEKNIS
INTRODUKSI IMUNISASI
JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
KATA PENGANTAR
iii
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
iv
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR ISI
v
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 1. .......................................................................... 67
Lampiran 2. .......................................................................... 69
Lampiran 3. .......................................................................... 71
Lampiran 4. .......................................................................... 73
Lampiran 5. .......................................................................... 75
vi
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR SINGKATAN
vii
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR TABEL
viii
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR GAMBAR
ix
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
DAFTAR LAMPIRAN
x
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB I
PENDAHULUAN
1
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
1.2. TUJUAN
Petunjuk teknis ini dibuat sebagai pedoman dalam
melaksanakan Introduksi Imunisasi JE.
1.3. SASARAN
Petugas kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan
Puskesmas serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
4
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Introduced to date
Not applicable
Data source: WHO/IVB Database, as of 27 June 2016
5
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
6
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
7
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Sumatera Utara 2 - - - - -
NTB - - - - 5 -
Jawa Barat - - 15 - - -
8
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
9
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan atas:
1. Gejala klinis
2. Pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan darah dan
pemeriksaan cairan cerebrospinal)
3. Pemeriksaan lain untuk mendukung diagnosis seperti
pencitraan CT scan, elektroensefalografi (EEG) dan
elektromiografi (EMG)
Komplikasi
Sekitar 16-30% kasus JE dapat menyebabkan kematian.
Kematian dapat terjadi beberapa hari setelah gejala
prodromal yang diikuti oleh fase fulminan, ataupun setelah
10
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
11
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
12
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
13
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
14
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
15
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
kanamycin, gentamisin)
-- Anak dengan TB aktif yang tidak diobati
-- Otitis media
-- Riwayat kejang selama 12 bulan terakhir, epilepsi
-- Anak dengan gangguan hati, ginjal, dan jantung
-- Anak imunodefisiensi, imunokompromais atau anak
yang sedang menerima terapi imunosupresif (agar
dikonsulkan kepada dokter yang merawat).
Pemberian imunisasi ditunda pada keadaan sebagai
berikut:
- Demam tinggi
- Batuk pilek berat
- Diare berat
16
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB III
PERSIAPAN INTRODUKSI
IMUNISASI JE
17
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
2. Sasaran Pelaksanaan
Sasaran pelaksanaan kegiatan Introduksi imunisasi JE adalah
seluruh anak usia 10 bulan di daerah endemis JE.
3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
a. Tempat Pelaksanaan
Introduksi imunisasi JE dilaksanakan di daerah endemis
penyakit JE. Pelayanan imunisasi dilakukan di pos-
pos pelayanan imunisasi yang telah ditentukan yaitu:
Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
Khusus kelompok anak dengan imunokompromais,
pemberian Imunisasi JE berkonsultasi dengan dokter
spesialis anak yang merawat. Imunisasi dapat dilakukan
dengan menggunakan jenis vaksin JE inactivated di rumah
sakit.
b. Waktu Pelaksanaan
Introduksi imunisasi JE dilaksanakan segera setelah
kampanye imunisasi JE.
4. Strategi Pelaksanaan
Introduksi imunisasi JE dilakukan segera setelah pelaksanaan
kampanye imunisasi JE. Diperlukan strategi yang efektif untuk
mencapai cakupan imunisasi yang tinggi dan merata.
Seperti halnya imunisasi rutin lainnya, kegiatan ini harus
dilaksanakan berdasarkan pada mikroplaning yang telah
disusun sebelumnya. Daftar anak-anak yang menjadi sasaran
18
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
3.1 MIKROPLANING
Dalam penyusunan mikroplaning dibutuhkan data-data
sebagai berikut:
1. Jumlah sasaran, yaitu bayi usia 0-11 bulan (Surviving
Infant) yang ada di wilayah kerja masing-masing.
2. Peta wilayah kerja, memuat informasi mengenai batas-
batas wilayah, jumlah sasaran per wilayah, kondisi
geografis (wilayah yang mudah dijangkau dan sulit
dijangkau), dan lokasi pos atau fasilitas pelayanan
imunisasi yang sudah ada seperti Posyandu, Rumah
Sakit, Klinik Dokter Praktik Swasta, Klinik Bidan Praktik
Swasta, serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
3. Inventarisasi peralatan rantai dingin, jumlah dan kondisi
cold chain (untuk penyimpanan dan distribusi vaksin)
yang ada saat ini, serta kekurangannya di tingkat
Provinsi, Kabupaten/Kota maupun Puskesmas, serta
upaya mengatasi jika terjadi kekurangan.
4. Jumlah pos pelayanan imunisasi, yaitu Posyandu,
Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Rumah Sakit, sekolah-sekolah, serta pos
pelayanan imunisasi tambahan termasuk fasilitas
pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh LSM dan
fasilitas pelayanan kesehatan swasta lainnya.
5. Jumlah tenaga kesehatan pelaksana imunisasi yang
tersedia, yang terdiri dari dokter, bidan, dan perawat.
19
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
20
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Surviving Infant (SI) = Jumlah lahir hidup – (AKB x Jumlah lahir hidup)
21
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
3.1.4. Pelatihan
Pelatihan dalam rangka introduksi imunisasi JE dapat
dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan kampanye
imunisasi JE dikarenakan materi yang disampaikan
tidak jauh berbeda.
3.2 PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan Introduksi imunisasi JE ini
bersumber dari APBN (Pusat, Dekonsentrasi dan DAK non
fisik), APBD dan sumber lain yang sah.
22
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
23
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
24
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
25
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
26
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
27
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
28
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
29
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB IV
PELAKSANAAN INTRODUKSI
IMUNISASI JE
31
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
32
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
33
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
INGAT
• JANGAN MENYIMPAN VAKSIN JE DI DALAM FREEZER.
• HANYA GUNAKAN PELARUT YANG BERASAL DARI
PRODUSEN YANG SAMA
• PADA SAAT AKAN DIGUNAKAN PELARUT MEMILIKI
SUHU YANG SAMA
34
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Jawaban
No Pertanyaan
(Ya/Tidak)
1 Apakah anak demam dalam 24
jam terakhir?
2 Apakah anak menderita malnutrisi
berat? (lihat pada grafik tumbuh
kembang anak)
3 Apakah sedang menderita
penyakit infeksi akut (infeksi
bakteri atau virus, infeksi saluran
pernafasan akut, dll)?
4 Apakah sedang menderita infeksi
telinga (sakit atau keluar cairan
dari telinga)?
5 Apakah anak menderita TB tetapi
tidak diobati, sedang batuk terus
menerus dengan atau tanpa
demam?
6 Apakah anak punya riwayat alergi
(alergi obat tertentu)?
7 Apakah anak punya riwayat
kejang?
8 Apakah anak mempunyai gejala
penyakit kuning, hati, jantung,
ginjal?
9 Apakah anak sedang atau
baru saja menerima terapi
imunosupresif (steroid)?
10 Apakah anak dicurigai atau pernah
mengalami hipersensitif terhadap
obat-obatan (gentamycin,
kanamycin)?
35
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
36
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
37
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
38
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
39
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
1. Masukan Cool Pack 2. Masukan vaksin & pelarut 3. Tutup rapat vaccine carrier
40
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
41
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
42
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
INGAT
JANGAN MENYIMPAN BENDA SELAIN VAKSIN DAN PELARUTNYA DI
DALAM VACCINE CARRIER
43
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
44
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
45
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
PENTING
Catat jumlah dosis dan via vaksin yang digunakan
46
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB V
SURVEILANS KEJADIAN
IKUTAN PASCA IMUNISASI
5.1 PENGERTIAN
Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi
nasional termasuk vaksin JE sangat aman dan efektif,
namun demikian seiring dengan meningkatnya jumlah
vaksin yang diberikan, menurut Chen dkk (1994) akan
muncul Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
KIPI merupakan kejadian medik yang diduga
berhubungan dengan imunisasi. Kejadian ikutan pasca
imunisasi diklasifikasikan serius menurut Uppsala
Monitoring Centre (UMC) apabila kejadian medis akibat
setiap dosis imunisasi yang diberikan, menimbulkan
kematian, kebutuhan untuk rawat inap dan gejala sisa
yang menetap serta mengancam jiwa. Klasifikasi serius
KIPI tidak berhubungan dengan tingkat keparahan (berat
atau ringan) dari reaksi KIPI yang terjadi.
47
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
48
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
49
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
50
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
51
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Gambar 1. Alur pelaporan dan pelacakan KIPI Serius
Menteri Kesehatan
Puskesmas
Memberikan laporan
Mengirimkan laporan
Pelacakan
Masyarakat
Koordinasi
52
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Kurun waktu
Jenjang Administrasi
diterimanya laporan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/ 24 jam dari saat penemuan kasus
Pokja KIPI
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda 24 - 72 jam dari saat penemuan
PP-KIPI kasus
Sub Direktorat Imunisasi/Komnas 24 jam – 7 hari dari saat penemuan
PP-KIPI kasus
53
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
LANGKAH TINDAKAN
Pastikan informasi • Dapatkan catatan medik anak (atau catatan klinis
pada laporan lain)
• Periksa informasi tentang anak dari catatan medik
dan dokumen lain
• Isi setiap kelengkapan yang kurang dari formulir
laporan KIPI
• Tentukan informasi dari kasus lain yang dibutuhkan
untuk melengkapi pelacakan
Tentang kejadian
• Kronologis, deskripsi klinis dan setiap hasil
laboratorium yang relevan dengan KIPI dan
penegakan diagnosis dari kejadian ikutan
• Tindakan yang didapatkan, apakah dirawat inap/
jalan dan bagaimana hasilnya
54
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
55
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
56
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
57
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
d. Drug:
• Berikan epinefrin 1:1000 (0,2 ml untuk anak usia
<6 tahun) secara intramuskular pada paha yang
berlawanan dengan lokasi penyuntikan. Epinefrin
dapat diulangi 5-15 menit. Dosis ulangan umumnya
diperlukan karena lama kerja epinefrin cukup
singkat.
• Beri setengah dosis tambahan di sekitar lokasi
suntikan (untuk memperlambat absorsi antigen)
e. Jika anak sadar sesudah pemberian epinefrin, letakkan
kepalanya lebih rendah dari pada kaki dan jaga anak
dengan suhu tetap hangat.
f. Kemudian pasang infus dengan menggunakan cairan
NaCl 0,9% berikan dosis pemeliharaan (maintenance)
sebanyak 80 - 100 ml/kg BB/24 jam, maksimal cairan
yang diberikan 1.500 ml/24 jam. Pemberian cairan
infus sebaiknya dipertahankan sampai tekanan darah
kembali optimal dan stabil.
g. Jangan meninggalkan anak sendirian. Setelah suntikan
pertama epinefrin atau sesegera mungkin panggil
tenaga kesehatan lain yang ada kemudian panggil
ambulan atau alat angkutan untuk transportasi ke RS
rujukan terdekat.
h. Lihat respon bayi atau anak. Jika ada perbaikan maka
bayi atau anak akan kembali sadar, aktif, menangis dan
denyut nadi teraba kuat. Jika kondisi anak tidak ada
perbaikan dalam 5-15 menit setelah suntikan pertama,
ulangi pemberian dosis epinefrin, sampai maksimum
58
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
59
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Reaksi Anafilaktik?
1
NILAI Airway, Breathing, Circulation
Secara Simultan
CARI BANTUAN! 2
EPINEFRIN ELEVASI!
• Hubungi 118 • Segera injeksikan Epinefrin 1:1000 Intra Muskular • Baringkan pasien terlentang,
(ambulans) atau RS pada mid-anterolateral paha. posisi hiperekstensi
terdekat • Dosis: 0,01 mg/kg BB (sediaan ampul 1mg/ml) • Naikkan kaki pasien ke atas
• Maksimal dosis 0,3 ml per kali pemberian JANGAN BIARKAN PASIEN
DUDUK/BERDIRI!
Observasi!
Ulangi epinefrin 5-15 menit kemudian apabila belum
ada perbaikan (maksimal 3 kali pemberian)
OKSIGEN!
3
INTRAVENA! RJP!
• Bila tersedia, • Pasang infus. • Disetiap saat, apabila perlu,
berikan Oksigen 2- • Berikan NaCl 0,9% atau RL sebanyak 20 ml/kgBB lakukan Resusitasi Jantung Paru
5 liter/menit pada 5 – 10 menit pertama (RJP) dengan kompresi jantung
melalui nasal kanul • Dapat diulang sampai total maksimal 3 kali yang kontinyu (Anak: 100
pemberian x/menit, kedalaman 4 – 5 cm)
Monitor!
• Nilai dan catat KESADARAN dan TANDA VITAL
• OKSIGENISASI setiap 5-15 menit sesuai kondisi pasien
• Observasi 1-3 x 24 jam atau rujuk ke RS terdekat
60
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Keterangan:
BAB VI
61
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
6.1 MONITORING
Monitoring adalah suatu kegiatan pemantauan
untuk mengetahui pencapaian kemajuan program
imunisasi apakah program yang sudah dilaksanakan
seperti yang direncanakan, termasuk kendala dan
hambatan yang dialami. Pelaksanaan monitoring dalam
introduksi imunisasi JE dapat dilakukan secara rutin
(harian, mingguan dan bulanan) maupun periodik (waktu
tertentu sesuai kebutuhan dengan tujuan tertentu) yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan operasional
seperti pencapaian cakupan imunisasi, penggunaan dana,
penggunaan waktu, dan sumber daya lain. Pelaksanaan
monitoring harus dilakukan secara berjenjang pada semua
tingkatan administrasi meliputi tingkat pusat, provinsi,
kabupaten dan puskesmas.
63
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
6.2 EVALUASI
64
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
65
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
LAMPIRAN
66
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 1
Lampiran 1
HASIL
NO KEGIATAN OBSERVASI KETERANGAN
YA TIDAK
PERENCANAAN
1. Mikroplaning
- Perhitungan dan pendataan
sasaran
- Perhitungan kebutuhan vaksin dan
logistik
- Perhitungan tenaga pelaksana
- Pemetaan dan penyusunan jadwal
kegiatan
2. Pelatihan Petugas
Pelatihan/sosialisasi kepada kader
3.
dan petugas pendukung lainnya
4. Pembentukan panitia/pokja
5. Ketersediaan dana
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
1. Rapat koordinasi dengan LS/LP
2. Ketersediaan media KIE
Ketersediaan buku petunjuk teknis
3.
pelaksanaan introduksi imunisasi JE
Rencana sosmob (medsos, sms,
4.
whatsapp,dll)
Pemantauan terhadap hasil sosmob:
Masyarakat mengetahui target/umur
sasaran, waktu dan tempat
pelaksanaan introduksi imunisasi JE
5. *tanya ke 3-5 orang
67
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
68
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 2
Lampiran 2
HASIL
NO KEGIATAN OBSERVASI RTL
YA TIDAK
PERENCANAAN
1. Mikroplaning
- Perhitungan sasaran
- Perhitungan kebutuhan vaksin dan
logistik
- Perhitungan tenaga pelaksana
- Pemetaan dan penyusunan jadwal
kegiatan
2. Pelatihan Petugas
3. Pembentukan panitia/pokja
4. Ketersediaan dana
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
1. Rapat koordinasi dengan LS/LP
2. Ketersediaan media KIE
Ketersediaan buku petunjuk teknis
3.
pelaksanaan introduksi imunisasi JE
KOMITMEN KEPALA DAERAH (WALIKOTA/ BUPATI/ CAMAT/ LURAH/ KEPALA
DESA)
Keterlibatan Walikota/Bupati/Camat/
1. Lurah/Kepala Desa dalam
menggerakkan masyarakat
- Surat edaran
- Penyediaan anggaran
Rencana Pencanangan introduksi
2.
imunisasi JE
69
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
70
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 3
Lampiran 3
HASIL
NO KEGIATAN OBSERVASI RTL
YA TIDAK
PERENCANAAN
1. Mikroplaning
- Perhitungan sasaran
Keterlibatan Walikota/Bupati/Camat/
1. Lurah/Kepala Desa dalam
menggerakkan masyarakat
- Surat edaran
- Penyediaan anggaran
Rencana Pencanangan Introduksi
2.
Imunisasi JE
71
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
72
Lampiran 4.
REGISTRASI IMUNISASI DAN BADUTA
Kode P- 1 2 3 4 4 5 6 6 7 7 Bulan
Lampiran 4.
Puskesmas Tahun
Desa
73
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Cara Pengisian
74
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
Lampiran 5.
LAPORAN BULANAN IMUNISASI (TINGKAT PUSKESMAS)
Jml Poskesdes/ bidan
Kode P- 1 2 3 4 4 5 6 6 7 7 Bulan Jml. PP
desa
Lampiran 5.
Jml
Puskesmas Tahun Jml melapor
melapor
L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml
75
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
2
Sambungan
6
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)
....
LAPORAN BULANAN IMUNISASI (lanjutan)
Hasil Imunisasi Lanjutan
Hasil Imunisasi Bayi (0-11 bulan) Hasil Imunisasi WUS
Sasaran BADUTA
Sasaran
Imunisasi BADUTA Campak 2/
Polio 4 IPV Campak/MR JE DPT-HB-Hib 4 WUS TT
Dasar Lengkap MR TT2 TT3 TT4 TT5
1
L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Sambungan
76
INTRODUKSI IMUNISASI JAPANESE ENCEPHALITIS (JE)