Anda di halaman 1dari 23

SOSIALISASI

PERATURAN AKADEMIK
SMK NEGERI 1 CIBINONG
2017-2018

DISAMPAIKAN PADA MPLS


JULI 2017

1
PERATURAN AKADEMIK SMK NEGERI 1 CIBINONG
2017-2018

1. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN


2. KEHADIRAN SISWA
3. KETIDAKHADIRAN SISWA
4. PROSES PENILAIAN
5. SANKSI
6. KETENTUAN PENILAIAN
7. ULANGAN DAN UJIAN
8. PELAKSANAAN ULANGAN DAN UJIAN
9. NILAI/LAPORAN PENILAIAN
10. REMEDIAL
11. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
12. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS
BELAJAR
13. LAYANAN KONSULTASI SISWA
14. MUTASI SISWA
PELAKSANAAN PROSES
PEMBELAJARAN
Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran.
Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester.
Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran
dalam satu tahun pelajaran sebanyak minimal 36 dan maksimal
38 minggu.
Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran
setiap semesternya sebanyak 18 atau 19 minggu, kecuali kelas
XII semester genap sebanyak 16 minggu.
Hari efektif pembelajaran dalam satu minggu adalah 5 hari,
senin sampai dengan Jumat
Lanjutan ...

Jam belajar : Senin Kamis pukul 07.15 16.20 WIB, Jumat


pukul 07.15 13.00 WIB
Pada setiap jam pertama akan dimulai, dilaksanaka kegiatan
literasi selama minimal 15 menit
Proses pembelajaran meliputi Tatap Muka, Praktik Sekolah dan
Industri dengan perbandingan 1 jam : 2 jam : 4 jam.
Praktik kerja industri dilaksanakan pada tingkat XI.
Pembelajaran mata pelajaran umum selama praktik kerja
industri boleh dilakukan melalui model penugasan.
Program sekolah yang mendukung pelaksanaan proses
pembelajaran wajib diikuti oleh siswa; upacara bendera tiap
senin pagi, kerja bakt/pengajian/olah raga tiap jumat pag
secara bergantiani, serta kegiatan pengembangan diri lainnya
seperti ekstrakurikuler.
KEHADIRAN SISWA
Siswa hadir 15 menit sebelum pembelajaran dimulai
Siswa hadir berkumpul di paket keahlian masing-masing untuk
melaksanakan apel pagi, shalat dhuha.
Siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu
tahun pelajaran untuk setiap kelas.
Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan di lapangan (di luar kelas) sesuai karakteristik mata
pelajaran dan tuntutan Standar Isi setiap Mata Pelajaran.
Persyaratan untuk dapat mengikuti ulangan siswa wajib
mengikuti pelajaran minimal 80 % dari jumlah tatap muka.
Butir ke 5 tidak berlaku bagi siswa yang sedang PKL, sakit dalam
waktu yang lama atau siswa yang melaksanakan tugas untuk
kepentingan sekolah / pemerintah, Negara ( yang dibuktikan
dengan surat ijin / tugas ).
KETIDAKHADIRAN SISWA

Ketidakhadiran siswa dalam kegiatan proses pembelajaran dapat


disebabkan karena :
Praket Kerja Lapangan (PKL)
Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter/ pemberitahuan
langsung orang tua/wali)
Izin yang didahului dengan permohonan secara tertulis dari orang
tua/wali
Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler atau
ekstrakurikuler.
Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran (bolos) dan atau tanpa
keterangan yang sah.
Siswa yang sering terlambat masuk sekolah akan diberikan tugas
tambahan yang bentuknya ditentukan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan yang ditandatangani oleh piket dan wali kelas.
Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran
agar dapat diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 80% dari
kehadiran wajib; jika Ketidakhadirannya akibat ditugaskan sekolah
maka ketentuan tersebut tidak berlaku.
PROSES PENILAIAN

Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan


berkesinambungan melalui berbagai kegiatan evaluasi dan Tugas
Mandiri/Kelompok.
Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik
melalui: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian nasional, uji kompetensi
keahlian
Tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat berupa :
Tugas Mandiri Terstruktur
Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
Siswa wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru.
Siswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan
sekolah yang ketentuannya diatur dalam peraturan kesiswaan.
Penilaian untu siswa yang sedang PKL atau melaksanakan tugas dari sekolah
dapat diberikan melalui model penugasan secara daring.
SANKSI

Siswa yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak


memenuhi kehadiran minimal, dikembalikan kepada orang tua
setelah ada pemberitahuan/peringatan kepada orang tua
terlebih dahulu.
Siswa yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap
tidak diperkenankan mengikuti UAS/UN.
Siswa yang sering terlambat hingga 30 % dari kumulatif
kehadiran total tidak diperkenankan mengikuti Ujian
(UTS/UAS).
Siswa yang kehadirannya kurang dari 80 % dari kehadiran total
tidak diperkenankan mengikuti Ujian (UTS/UAS).
Ketentuan lebih rinci mengenai sanksi ketidakhadiran dan
keterlambatan siswa diatur dalam tata tertib siswa.
KETENTUAN PENILAIAN

Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu


pada standar kompetensi lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau
kelompok mata pelajaran, yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata
pelajaran.
Penilaian pengamatan siswa meliputi Akhlak Mulia, Budi Pekerti,
estetika, serta jasmani olahraga dan kesehatan.
Penilaian akhlak mulia merupakan aspek afektif dari kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia.
Lanjutan ...

Penilaian kepribadian merupakan perwujudan kesadaran dan


tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga negara yang
baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari
penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika/kesenian
dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan
sikap menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotor peserta
didik.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran Jasmani,Olahraga
dan Kesehatan,melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku
dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotor dan afeksi
peserta didik.
Penilaian pengamatan dilaporkan kepada wali kelas setiap
menjelang ujian akhir semester atau ujian nasional/ ujian sekolah.
ULANGAN DAN UJIAN
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan
dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan,
melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan
keberhasilan belajar peserta didik.
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik
sebelum diadakan ulangan harian berikutnya.
Ujian tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 10 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ujian meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Lanjutan ...

Ujian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh


pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
di akhir semester. Cakupan ujian meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar
dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan.
Ujian Nasional adalah pengukuran pencapaian kompetensi
siswa pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam rangka
menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
Uji Kompetensi adalah pengukuran pencapaian kompetensi
secara periodik yang dilaksanakan oleh penguji eksternal dan
internal.
PELAKSANAAN ULANGAN DAN UJIAN

Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan harian


dan Tugas Mandiri/Kelompok dilakukan sepenuhnya oleh pendidik.
Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ujian tengah
semester dan ujian akhir semester dilaksanakan oleh pendidik
dibawah koordinasi satuan pendidikan.
Uji Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
atau asosiasi profesi di bawah koordinasi satuan pendidikan.
Ujian Sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan
Ujian Nasional dilaksanakan oleh Pemerintah
Uji Praktik Kejuruan dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) atau asosiasi profesi di bawah koordinasi satuan pendidikan.
NILAI/LAPORAN PENILAIAN

Nilai Pengamatan yang meliputi akhlak mulia, kepribadian, estetika, serta


jasmani olahraga dan kesehatan dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran
dan dihimpun oleh wali kelas.
Nilai Pengembangan Diri dihimpun oleh guru BP/BK dan kesiswaan dari
Pelatih/ Instruktur/ Pembimbing kegiatan pengembangan diri.
Nilai harian diperoleh dari gabungan Hasil ulangan harian dengan nilai
tugas dengan perbandingan 3 : 1.
Nilai kompetensi dasar diperoleh dari nilai harian, dan nilai tugas yang
sesuai dengan kompetensi yang dinilai
Nilai akhir (raport) setiap mata pelajaran kelompok A dan B dan muatan
lokal diperoleh dari Nilai Harian, Nilai Ulangan Tengah Semester, Ulangan
Semester.
Nilai akhir (raport) setiap mata pelajaran kelompok C diperoleh dari
gabungan nilai teori dan nilai praktik
Nilai Ujian Sekolah/ Ujian Nasional dihitung sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yang ditetapkan oleh peraturan Menteri Pendidikan Nasional.
REMEDIAL
Peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
pada ulangan harian, harus mengikuti remedial.
Remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan
siswa bersangkutan tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Jenis remedial terdiri dari:
Remedial test, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai < 50 %;
Remedial teaching, dilaksanakan jika ketidaklulusan mencapai 50 %.
Remedial test dapat diselenggarakan dengan tes tulis, lisan, atau praktik.
Remedial teaching dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara
lain:
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda
melalui kegiatan tatap muka di luar jam efektif.
Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
Pemanfaatan tutor sebaya.
Lanjutan ...
Remedial teaching ditindaklanjuti dengan remedial test.
Nilai hasil remedial test siswa tidak melebihi hasil ulangan siswa yang
tidak remidi
Nilai siswa yang tidak remidi di tambah dengan 2 (dua), siswa yang
remidi sekali tuntas nilainya ditambah 1 ( satu ) , siswa yang remidi
tuntas lebih 2 kali sampai 3 kali, nilai maximal sama dengan KKM.
Remedial test hanya berlaku untuk ulangan harian, ulangan tengah
semester dan ulangan akhir semester.
Khusus ulangan kenaikan kelas tidak ada remedial test.
Hasil nilai remidi siswa yang telah tuntas ditulis pada blangko tanda
mengikuti remidi yang disiapkan sekolah, diisi dan di tandatangani guru
mata pelajaran, baru kemudian diserahkan pada wali kelas.
Format remedial dari sekolah diberikan apabila nilai raport siswa tidak
mencapai nilai KKM pada saat pembagian raport semester ganjil.
Jadwal remedial terdiri dari remedial yang melekat pada guru mata
pelajaran dan remedial yang ditentukan oleh sekolah.
KENAIKAN KELAS DAN
KELULUSAN

Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan


pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses
penilaian adalah 90 % dari kehadiran wajib.
Kenaikan Kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
atau setiap akhir semester genap.
Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada
semerter genap, dengan pertimbangan seluruh KD yang belum
tuntas pada semester ganjil harus dituntaskan sampai
mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester
genap.
Lajutan ...

Kriteria Kenaikan Kelas:


Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program
pembelajaran di kelas yang bersangkutan ;
Nilai yang diperhitungkan adalah nilai semester genap dengan
memperhatikan nilai semester ganjil;
Peserta didik memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan
KKM untuk setiap mata pelajaran;
Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila yang
bersangkutan masih mempunyai nilai di bawah KKM;
Kehadiran peserta didik di kelas tidak kurang dari 80%;
Memiliki nilai sikap yang terpuji atau minimal baik.
Lanjutan ...

Siswa dinyatakan tidak naik kelas apabila tidak


memenuhi kriteria kenaikan kelas.
Siswa dinyatakan tidak naik kelas melalui rapat
pleno dewan guru.
Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh rapat
Dewan Pendidik dengan kriteria sesuai dengan
ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh
peraturan Menteri Pendidikan Nasional
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
MENGGUNAKAN FASILITAS BELAJAR
Setiap siswa berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka mencapai
kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa :
Alat dan Bahan Praktikum untuk mata pelajaran Kelompok Wajib A, B dan
C ( C1, C2, C3 )
Media Pembelajaran
Alat / perabot praktik untuk mata pelajaran Kesenian, Penjasorkes dan
Keterampilan
Komputer, WIFI dan Internet
Siswa berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah dalam bentuk
meminjam buku pelajaran, buku referensi dan pengetahuan umum di
perpustakaan sesuai prosedur.
Setiap siswa dianjurkan untuk memiliki minimal satu buah buku pelajaran
dan buku referensi setiap mata pelajaran yang sesuai dengan Standar Isi
Kurikulum.
Setiap siswa berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas belajar yang
terdapat di Ruang Teori, Lab/Bengkel Praktek, Perpustakaan, Lab.
Fisika/Kimia dan lingkungan sekolah
LAYANAN KONSULTASI SISWA
Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik diberi pelayanan
akademis oleh guru mata pelajaran,wali kelas maupun konselor (Guru BK)
Setiap guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK wajib menyediakan jadwal
layanan akademik kepada setiap siswa asuhannya.
Layanan khusus diberikan kepada setiap peserta didik yang memiliki masalah
khusus dalam mengikuti proses pembelajaran, seperti masalah :
Kehadiran
Kepribadian
Ahlak
Keamanan
Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata pelajaran, wali
kelas dan guru BK
Segala bentuk pelayanan (akademik dan khusus) dikoordinasikan dengan guru BK.
Setiap siswa berhak mendapatkan layanan konsultasi untuk pengembangan diri.
MUTASI SISWA
Mutasi siswa dapat berupa :
Mutasi Masuk

Mutasi Keluar

Setiap siswa kelas X berhak menentukan program/ kompetensi keahlian sesuai prestasi akademik
dan minat pada saat pendaftaran melalui konsultasi dengan orang tua.

Siswa kelas X yang naik ke kelas XI atau siswa kelas XI yang naik ke kelas XII tidak boleh mengganti
kompetensi keahlian yang telah dipilih.

Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan :


Berasal dari sekolah yang terdaftar resmi

Sebaiknya berasal dari sekolah sejenis yang sederajat.

Sebaiknya berasal dari Program Keahlian dan Kompetensi Keahlian yang sama. (Nilai raport untuk
mata pelajaran kelompok C harus dilihat kompetensinya)

Bukan siswa kelas XII

Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah.

Setiap siswa berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali murid.

Setiap siswa berpeluang pindah keluar atas pertimbangan sekolah.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai