Anda di halaman 1dari 18

MODUL PRAKTIKUM

KEPERAWATAN HOLISTIK
MASSAGE IBU POST PARTUM

PENYUSUN:
ANDARY SHELVA MAYTABILLA
G0A016074

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019

KATA PENGANTAR

1 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya lah
penulis mampu menyusun modul praktikum Keperawatan holistik Massage Ibu Post Partum.
Modul ini disusun sebagai salah satu media pembelajaran mata ajar Pengantar Keperawatan
Holistik.

Penyusunan buku ajar ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan dukungan. Semoga segala bantuan dan kebaikan,
menjadi amal sholeh yang akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari buku ajar ini masih belum sempurna, dengan kerendahan hati penulis
sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
terutama dari Senior dan sejawat keperawatan demi perbaikan buku ajar ini. Penulis berharap
semoga modul ini dapat memberikan manfaat positif demi perkembangan keperawatan. Akhir
kata penulis memohon kepada Allah SWT agar selalu mendapatkan petunjuk dan ridloNya,
serta selalu berada di jalanNya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Semarang, 17 Januari 2019

Penulis

Andary Shelva Maytabilla

2 Modul Praktikum DIII Keperawatan


DAFTAR ISI
HAL

Halaman Judul.............................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................................. 2
Daftar Isi....................................................................................................................... 3
Tujuan Pembelajaran................................................................................................... 4
Pokok Bahasan.............................................................................................................. 4
Materi........................................................................................................................... 4

Daftar Pustaka

3 Modul Praktikum DIII Keperawatan


as
Massage Ibu Post Partum

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu melakukan prosedur
keperawatan massage kepada ibu post partum yang membutuhkan.

B. POKOK BAHASAN
Prosedur keperawatan ini berfokus pada perawatan klien yang terdapat kecemasan, nyeri
dan stress pasca melahirkan.

C. MATERI
1. Definisi
Massage adalah teknik pijatan yang dilakukan untuk membantu mempercepat proses
pemulihan nyeri punggung dengan menggunakan sentuhan tangan pada punggung
klien secara perlahan dan lembut untuk menimbulkan efek relaksasi.

2. Tujuan
a. Melancarkan sirkulasi darah.
b. Menurunkan respon nyeri punggung.
c. Menurunkan ketegangan otot.
d. Memperlancar ASI
e. Meningkatkan relaksasi dan menurunkan stress

3. Indikasi / kontraindikasi
Indikasi : ibu nifas
Kontra indikasi :

a. Nyeri pada daerah yang akan dimasase.

b. Luka pada daerah yang akan di masase.

c. Gangguan atau penyakit kulit.


4 Modul Praktikum DIII Keperawatan
d. Jangan melakukan pemijatan langsung pada daerah tumor.

e. Jangan melakukan masase pada daerah yang mangalami ekimosis atau lebam.

f. Hindari melakukan masase pada daerah yang mengalami inflamasi.

g. Hindari melakukan masase pada daerah yang mengalami tromboplebitis.

h. Hati-hati saat melakukan masase pada daerah yang mengalami gangguan


sensasi seperti penurunan sensasi maupun hiperanastesia

4. Peralatan yang dibutuhkan


a. Minyak zaitun

b. Tisu

c. Handuk mandi yang besar

d. Handuk kecil
e. Bantal dan guling kecil

5 Modul Praktikum DIII Keperawatan


1. Prosedur pelaksanaan
Prosedur Rasional
1. Mengucapkan salam, Memeriksa identitas menjamin
memperkenalkan diri dan keselamatan klien melalui konsep
memverifikasi identitas klien. tindakan yang benar untuk klien yang
benar.
2. Jelaskan tujuan dan prosedur
Memastikan hak klien dan mendorong
tindakan kepada klien.
keterlibatan klien dalam prosedur
3. Siapkan peralatan yang diperlukan.
Mengurangi perpindahan
4. Mencuci tangan.
5. Menjaga privasi klien. mikroorganisme dan melindungi perawat

6. Periksa vital sign klien sebelum


Mengetahui keadaan umun pasien
memulai effleurage massage pada
punggung

7. Posisikan klien.
Memberi posisi yang nyaman sesuai

6 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Prosedur Rasional
dengan keinginan klien agar klien tidak
merasa tertekan dan tetap rileks.
8. Instruksikan klien untuk menarik
nafas dalam melalui hidung dan
Nafas dalam dapat membantu untuk
mengeluarkan lewat mulut secara
mempertahankan kenyamanan klien agar
perlahan sampai klien merasa rileks
tetap rileks dan dapat mengurangi rasa
9. Tuangkan minyak pada telapak tangan
nyeri.
kemudian gosokan kedua tangan
hingga hangat.
Minyak merupakan lubrikan yang baik
10. Letakkan kedua tangan pada untuk massage.
punggung klien, mulai dengan
gerakan mengusap dan bergerak dari Gerakan mengusap membantu
bagian bahu menuju sacrum. merangsang pelepasan endorfin untuk
mengurangirasa nyeri dan memberi
11. Buat gerakan melngkar kecil dengan
kenyamanan pada klien (relaksasi).
menggunakan ibu jari menuruni area
tulang belakang, gerakkan secara
Gerakan sirkuler secara perlahan pada
perlahan berikan penekanan arahkan
satu titik mampu memblok impuls nyeri
penekanan ke bawah sehingga tidak
agar nyeri berkurang dan gerakan
mendorong klien ke depan.
perlahan agar tidak terjadi tekanan yang
12. Usap bagian punggung dari arah
berlebih pada punggung ibu yang dapat
kepala ke tulang ekor, untuk
menambah rasa nyeri.
mencegah terjadinya lordosis lumbal.

Usapan pada daerah punggung


13. Bersihkan sisa minyak pada punggung
memberikan relaksasi pada klien dan
klien dengan handuk.
mencegah terjadinya lordosis pada
14. Rapikan klien ke posisi semula. daerah lumbal.

15. Beritahu bahwa tindakan telah selesai.


Memelihara kebersihan dan kenyamanan
klien.
16. Bereskan alat-alat yang telah
digunakan
7 Modul Praktikum DIII Keperawatan
Prosedur Rasional
Mempertahankan kenyamanan klien.
17. Cuci tangan

Menginformasikan kepada klien bahwa


18. Evaluasi tindakan. Tanyakan yang
tindakan telah usai.
klien rasakan. Sampaikan rencana
tindak lanjut.
Memelihara kebersihan lingkungan yang
19. Berpamitan. Mengucapkan salam. terapeutik.

20. Dokumentasikan tindakan Membunuh mikroorganisme

2. Hal yang harus diperhatikan / Evaluasi


- Hati-hati terhadap kekuatan saat memijat (massage). Tindakan yang
terlalu kuat/keras dapat menyebabkan klien kesakitan.
- Jika pasien mengalami kelelahan selama prosedur, maka beri
jeda/istirahat.

D. DAFTAR PUSTAKA
Berman, A. (2008). Kozier & Erb's fundamentals of nursing: Concepts, process, and
practice (8th ed.). Upper Saddle River, N.J.: Pearson Prentice Hall.
Potter, P., Perry, A., & Stockert, P. (2013). Fundamentals of nursing (8th ed.). St. Louis,
Mo.: Mosby Elsevier.

8 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Massage Postpartum dan Status Fungsional Ibu Pascasalin di Medan
1 1
Ellyta Aizar dan Nur Asiah
1
Departemen Keperawatan Maternitas Anak
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Email: ellytaaizaribrahim@gmail.com

Abstrak : Massage (pijat) termasuk terapi komplementer yang bisa diaplikasikan dalam
perawatan ibu nifas karena dapat meningkatkan relaksasi, mengurangi stres, dan
mempercepat keseimbangan hormonal setelah persalinan. Praktek pijat badan tradisional
yang dilakukan dengan tepat memungkinkan mempercepat pemulihan masa nifas dan
meningkatkan produksi ASI selama pascasalin. Penelitian quasi eksperimen ini melibatkan
60 ibu nifas sehat dengan riwayat persalinan normal, memiliki bayi sehat dan menyusui (30
ibu kelompok intervensi dan 30 ibu kelompok kontrol), dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pijat tradisional nifas terhadap pemulihan fisik ibu. Intervensi pijat dilakukan
dengan memasase seluruh badan kecuali area genetalia dan abdomen bagian bawah, oleh
orang yang dikenal sebagai tenaga pijat melahirkan dan diseleksi oleh peneliti. Pemulihan
kesehatan ibu dilihat dari status fungsional dan kemampuan merawat diri dan bayinya. Hasil
uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov dimanfaatkan untuk mengetahui pengaruh pijat
tradisional nifas terhadap status fungsional ibu, di dapat nilai p > 0,05. Hal ini menunjukkan
tidak ada perbedaan bermakna perubahan status fungsional ibu yang dipijat tradisional nifas
dengan ibu yang tidak dipijat tradisional nifas. Begitu juga dengan kemampuan merawat diri
dan bayinya. Ketidakbermaknaan ini sangat dipengaruhi oleh faktor budaya dan penglaman
ibu, keberadaan dan pengaruh pendukung, serta pengetahuan ibu yang benar tentang
perawatan diri dan bayinya selama masa nifas.
Kata kunci: Pijat tradisional nifas, pemulihan fisik, perawatan diri dan bayi

Massage Postpartum and Fungtional Status in Post Partum


Mother in Medan
Abstract: Massage is one of the complementary therapies that can be applied in postpartum
care because it can increase relaxation, reduce stress and accelerate hormonal balance after
delivery. Traditional body massage with appropriate practice will speed up postpartum
recovery and increase breast milk during postpartum. This quasi-experimental study
involved sixty healthy postpartum women with a history of normal labor, having healthy and
breastfeeding infants (30 mothers as intervention group and 30 mothers as control group,
conducted to determine the effect of postnatal traditional massage to physical recovery of
mother. Massage interventions will be performed by massaging the entire body except the

9 Modul Praktikum DIII Keperawatan


genital and lower abdominal areas, by a person known as a maternity massage and selected
by the researcher. Maternal health recovery is seen from the functional status and ability to
care for themselves and their babies. The results of statistical tests with kolmogorov-smirnov
utilized to determine the effect of postnatal traditional massage on the functional status of
the mother, in the value p> 0.05. This shows no significant difference in functional status of
women who were massaged in traditional puerperal massage with mothers who had not
massaged traditional puerperium. So also with the ability to care for themselves and their
babies. This lack of significance is strongly influenced by cultural and maternal factors, the
existence and influence of supporters, as well as the correct mother's knowledge of self-care
and her baby during the puerperium.
Keywords: Postnatal Traditional massage, physical recovery, self care and infant

PENDAHULUAN mempercepat pemulihan dan


Masa nifas masih merupakan masa meningkatkan keseimbangan hormonal.
yang rentan untuk kesehatan ibu yang Level prolaktin dan oksitosin bertambah
1 5
baru melahirkan . Berbagai variasi banyak untuk memfasilitasi menyusui .
praktek budaya mempengaruhi perawatan Massase atau pijatan telah
ibu nifas dan bayi baru lahir. Diantara
diketahui mempunyai banyak manfaat
praktek budaya di masyarakat kita ada
untuk kesehatan. Massase yang dilakukan
yang menguntungkan kesehatan dan
dengan teknik yang tepat selama masa
2,3
banyak juga yang sebaliknya . nifas memungkinkan dapat meningkatkan
Dalam perawatan ibu nifas di pemulihan kesehatan ibu untuk selanjutnya
Indonesia (termasuk di Medan, Sumatera meningkatkan produksi ASI. Pijatan pada
Utara) terdapat praktek budaya yang area punggung ibu setelah melahirkan
banyak dilakukan adalah pijat tradisional dapat meningkatkan level oksitosin dan
(pijat badan) setelah persalinan. Dari hasil prolaktin, sehingga ASI akan lebih cepat
penelitian selain minum jamu, pijat badan 6
diproduksi dan dieksresikan .
untuk mengembalikan kebugaran tubuh
Dalam masyarakat Sumatera Utara,
setelah melahirkan dilakukan oleh 83,3%
praktek pijat atau massase (massage)
4
responden di Jepara .
sudah lazim diparktekkan, namun belum
Massage dapat menjadi penting ada riset yang mempublikasikan
dan menguntungkan karena diketahui bagaimana pemulihan kesehatan ibu yang
dapat meningkatkan relaksasi,
mempraktekkan pijat nifas. Oleh karena
mengurangi nyeri dan stres, dan sangat
itu, penelitian ini dilakukan untuk
banyak manfaat kesehatan yang lain.
mengetahui pengaruh pijat tradisional
Massage post partum efektif

10 Modul Praktikum DIII Keperawatan


nifas terhadap pemulihan kesehatan ibu gambaran data demografi responden dari
dan kemampuan merawat diri dan bayinya kedua kelompok.
Sebagian besar ibu yang dilibatkan
METODE dalam penelitian ini adalah ibu multipara
Penelitian quasi eksperimen ini, (66,7%) yang berada pada kelompok usia
melibatkan 60 ibu nifas persalinan normal reproduksi sehat, ibu rumah tangga tidak
pervaginam di Kota Medan, nifas hari ke bekerja diluar rumah sebelum hamil dan
1-10, ibu menyusui, bayi sehat dan jarak melahirkan (53,3%) dengan latar belakang
kelahiran sebelumnya ≥ 3 tahun. Terdiri pendidikan formal terbanyak SMA (60%).
dari 30 ibu kelompok intervensi dan 30 Semua ibu menyusui bayinya segera
ibu kelompok kontrol. setelah melahirkan, namun sebagian besar
Untuk mendapatkan data ibu nifas normal
mereka (63,3%) menyelinginya dengan
peneliti meminta izin pada beberapa pusat layanan
pemberian susu formula dan 1 orang ibu
kesehatan dan klinik bersalin yang ada di kota
Medan, diantaranya RSUD Pirngadi Medan, RSU (1,7%) memberikan PASI (pisang) pada
GL Tobing Tanjung Morawa, RS Sundari, Klinik bayinya karena menurutnya bayinya
Bersalin Gratis Rumah Zakat Medan, Klinik menangis karena lapar, ASI kurang dan
Bersalin Sunggal di Jl. Sunggal, Klinik Bersalin
susu tidak sanggup di beli. Berbagai
Sumi Ariani di Medan Johor, Klinik Bersalin
alasan pemberian susu formula pada bayi
Salbiana di Marelan, dan Klinik Rukni di Padang
Bulan. Setelah mendapatkan informasi persalinan baru lahir oleh responden, diantaranya ibu
normal, peneliti menjumpai ibu yang baru merasa mubazir jika susu yang sudah ada
melahirkan untuk dilibatkan sebagai responden dibuang, khawatir bayi kekurangan
Pengumpulan data diawali dengan
makanan jika hanya diberikan ASI saja,
penilaian variabel dependen sebelum intervensi.
ASI tidak ada, sebagian yang lain merasa
Intervensi diberikan 1 kali pada hari ke 3 atau ke
4 nifas. Penilaian pemulihan kesehatan ibu dan
ASI kurang/tidak cukup. Tabel 2 memberi
kemampuan merawat diri dan bayinya dinilai gambaran produksi, status fungsional ibu
sebelum intervensi I (hari ke 3-4 nifas) dan 1 serta kemampuan merawat diri dan
hari setelah intervensi tersebut(hari ke 6-7
bayinya.
nifas).
Setelah penilaian awal, pada kelompok
HASIL
intervensi dilakukan tindakan pijat pada
Pengumpulan data penelitian
seluruh badan (kecuali area abdomen
dilakukan sejak pertengahan Agustus-
bawah dan genetalia). Pada hari ke 7 atau
Desember 2016. Tabel 1 memberi

11 Modul Praktikum DIII Keperawatan


hari 8 nifas dilakukan penilaian kembali ibu serta kemampuan perawatan diri dan
pada kedua kelompok. Tabel 3 berisikan bayinya dilakukan uji Kolmogorov-
hasil penilaian kedua yang Smirnov.
menggambarkan status fungsional ibu Pada tabel 4 dapat dilihat hasil uji
Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui
serta kemampuan merawat diri dan pengaruh pijat tradisional nifas terhadap
bayinya pada kedua kelompok. status fungsional ibu nifas di dapat nilai p
> 0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada
Untuk mengetahui pengaruh pijat perbedaan bermakna perubahan status fungsional
ibu yang dipijat tradisional nifas dengan ibu yang
tradisional nifas terhadap status fungsional tida pijat tradisional nifas.
No Karakteristik demografi Kelompok Kelompok Jumlah
Intervensi Kontrol
f % F % f %
1. Suku
Aceh 6 20 4 13,3 10 16,7
Banjar 0 0 1 3,3 8 13,3
Batak 5 16,7 3 10,0 1 1,7
Jawa 10 33,3 9 30,0 19 31,7
Karo 2 6,7 3 10,0 5 8,3
Mandailing 1 3,3 2 6,7 3 5,0
Melayu 2 6,7 4 13,3 6 10,0
Padang 2 6,7 3 10,0 5 8,3
Sunda 1 3,3 1 3,3 2 3,3
Tionghoa 1 3,3 0 0 1 1,7
60 100

2. Tingkat pendidikan:

SD 0 0 0 0 0 0
SMP 1 3,3 6 20,0 7 11,7
SMA 18 60,0 18 60,0 36 60,0
PT 11 26,7 6 20,0 17 28,3
3. Pekerjaan:
Bekerja 19 63,3 9 30,0 28 46,7
Tidak bekerja 11 36,7 21 70,0 32 53,3

4. Status obstetri :
Primipara 12 40,0 8 26,7 20 33,3
Multipara 18 60,0 22 73,3 40 66,7
5. Keberadaan pendukung
Tersedia 26 86,7 22 73,3 48 80,0
Tidak tersedia 4 13,3 8 26,7 12 20,0
6. Tipe feeding
Hanya ASI saja 14 46,7 12 40,0 26 43,3
12 Modul Praktikum DIII Keperawatan
ASI & susu formula 14 46,7 17 60,0 32 53,3
Susu formula 1 3,3 0 0 1 1,7
ASI&PASI 1 3,3 0 0 1 1,7

Tabel 1. Distribusi frekuensi data demografi ibu nifas yang melakukan pijat
tradisional nifas dan yang tidak melakukan pijat tradisional nifas selama masa nifas di
kota Medan (n=60) tahun 2016

No. Kelompok Kelompok Jumlah


Kondisi yang dinilai Intervensi kontrol (n=60)
(n=30) (n=30)
f % F % f %
1. Status fungsional
Belum dilakukan seperti 6 20,0 7 23,3 13 21,6
sebelum hamil
Mulai dilakukan seperti 14 46,7 15 50,0 29 48,3
sebelum hamil
Sebagian sudah dilakukan 10 33,3 8 26,7 18 30,1
seperti sebelum hamil
Semuanya sudah dilakukan 0 0 0 0 0 0
seperti sebelum hamil
2. Kemampuan merawat diri
Dibantu sepenuhnya 3 10,0 2 6,7 5 8,3
Dibantu sebagian 23 76,7 19 63,3 42 70
Mandiri tanpa bantuan 4 13,3 9 30,0 13 21,7
3. Kemampuan merawat bayi
Dibantu sepenuhnya 9 30,0 9 30,0 18 30,0
Dibantu sebagian 17 56,7 15 50,0 32 53,3
Mandiri tanpa bantuan 4 13,3 6 20,0 10 16,7

Tabel 2. Gambaran status fungsional, kemampuan merawat diri dan bayi baru lahir
pada penilaian pertama (sebelum intervensi) pada ibu post partum di Medan (n=60)

Berdasarkan tabel 5 dan 6 dapat yang dipijat tradisional nifas dengan ibu
dilihat hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang tidak dipijat tradisional nifas dalam
untuk mengetahui pengaruh pijat merawat diri dan bayinya.
tradisional nifas terhadap kemampuan ibu
melakukan perawatan diri dan bayinya. DISKUSI
Kedua hasilnya menunjukkan nilai p > Praktek tradisional selama masa
0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan nifas dalam banyak masyarakat Asia
bermakna perubahan kemampuan ibu termasuk Indonesia dilakukan untuk

13 Modul Praktikum DIII Keperawatan


mengembalikan keseimbangan berbagai organ reproduksi, meningkatkan
elemen tubuh. Praktek tradisional ini pemulihan dan tenaga ibu, mendukung
bertujuan mengembalikan fungsi normal penyembuhan luka, dan untuk alasan
menurunkan berat badan dan kecantikan6.
No. Kelompok Kelompok Jumlah
Kondisi yang dinilai Intervensi kontrol (n=60)
(n=30) (n=30)
f % F % f %
1. Status fungsional
Belum dilakukan seperti 0 0 0 0 0 0
sebelum hamil
Mulai dilakukan seperti 6 20,0 9 30,0 15 25,0
sebelum hamil
Sebagian sudah dilakukan 19 63,3 18 60,0 37 61,7
seperti sebelum hamil
Semuanya sudah dilakukan 5 16,7 3 10,0 8 13,3
seperti sebelum hamil
2. Kemampuan merawat diri
Dibantu sepenuhnya 0 0 0 0 0 0
Dibantuan sebagian 8 26,7 12 40,0 20 33,3
Mandiri tanpa bantuan 22 73,3 18 60,0 40 66,7
Kemampuan merawat bayi
3. Dibantu sepenuhnya 0 0 3 10,0 3 5
Dibantuan sebagian 21 70 17 56,7 38 63,3
Mandiri tanpa bantuan 9 30 10 33,3 19 31,7

Tabel 3. Gambaran status fungsional ibu, kemampuan merawat diri dan bayi baru
lahir pada penilaian kedua (nifas hari ke 6-7 ) pada ibu nifas Medan (n=60)

Status fungsional

Belum Mulai Sebagian Semua


dilakukan
seperti sebelum dilakukan sudah dilakukan sudah
hamil seperti seperti sebelum
sebelum hamil hamil dilakukan p
seperti sebelum
hamil

n % n % n % n %

Kelompok 0 0 6 20,0 19 63,3 5 16,7 0,799


Intervensi

14 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Kelompok 0 0 9 30,0 18 60,0 3 10,0
kontrol

Tabel 4. Hasi uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui pengaruh pijat tradisional


nifas terhadap status fungsional ibu nifas (hari ke 6-7 nifas) di Medan (n=60)

Status fungsional

Dibantu Dibantu Mandiri tanpa


sepenuhnya
sebagian bantuan p

n % n % n %

Kelompok 3 10 23 76,2 4 13,3

Intervensi 0,95
2
Kelompok 2 6,7 19 63,3 9 30,0
kontrol

Tabel 5. Hasi uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui pengaruh pijat tradisional


nifas terhadap kemampuan merawat diri selama masa nifas sebelum intervensi pijat
nifas di Medan (n=60)

Status fungsional

Dibantu Dibantu Mandiri tanpa


sepenuhnya
Sebagian bantuan p

% % n %
n n

Kelompok 9 30,0 17 56,7 4 13,3

Intervensi 0,998

Kelompok 9 30,0 15 50,0 6 20,0


kontrol

Tabel 6. Hasi uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui pengaruh pijat tradisional


nifas terhadap kemampuan merawat diri selama masa nifas (setelah intervensi pijat)
di Medan (n=60)

15 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Massase (pijatan) dapat dan mengurangi masalah psikologis
6
meningkatkan serotonin dan dopamin, dan selama postpartum .
menurunkan kortisol dan norepinefrin. Pemulihan kesehatan ibu dilihat
Efek peningkatan level serotonin dapat dari status fungsional dan kemampuan
7,8
menurunkan nyeri punggung dan tungkai. merawat diri dan bayinya . Hasil uji
Peningkatan dopamin, penurunan kortisol statistik dengan Kolmogorov-Smirnov
dan norepnefrin dapat mendukung tidur untuk mengetahui pengaruh pijat
tradisional nifas terhadap status fungsional

ibu nifas di dapat nilai p > 0,05. Hal ini bayinya selama masa nifas. Perawatan ibu
menunjukkan tidak ada perbedaan nifas tergambar dalam aktifitas yang
bermakna perubahan status fungsional ibu dilakukan ibu selama nifas. Aktifitas yang
yang dipijat tradisional nifas dengan ibu secara budaya dipertahankan dalam
yang tidak dipijat tradisional nifas. Begitu masyarakat Indonesia secara umum
juga dengan kemampuan merawat diri dan termasuk masyarakat Medan dalam
bayinya. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov perawatan masa nifas adalah aktivitas
untuk mengetahui pengaruh pijat terbanyak berupa melakukan tidur
tradisional nifas terhadap kemampuan ibu setengah duduk dengan kaki lurus selama
melakukan perawatan diri dan bayinya,
kedua hasilnya menunjukkan nilai p > 40 hari (selama nifas). Beberapa ibu
0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada mengatakan sudah bisa melakukan
perbedaan bermakna perubahan beberapa aktivitas harian mereka dan mau
kemampuan ibu yang dipijat tradisional melakukan perawatan bayinya, namun
nifas dengan ibu yang tidak dipijat orang terdekat (suami, ibu dan atau
tradisional nifas dalam merawat diri dan mertua) melarangnya karena khawatir
bayinya. Ketidakbermaknaan ini sangat berakibat tidak baik terhadap kesehatan
dipengaruhi oleh faktor pengalaman, dan pemulihan ibu. Beberapa ibu yang lain
budaya ibu, keberadaan dan pengaruh mengatakan tidak berani merawat bayinya
pendukung, serta pengetahuan ibu yang karena tali pusatnya belum putus.
benar tentang perawatan diri dan bayinya Diantara tujuan utama perawatan
selama masa nifas. masa nifas adalah mendukung pemulihan
Dukungan sosial merupakan inti masa nifas kembali ke keadaan seperti
bagi kehidupan bermasyarakat. Adanya sebelum hamil. Tenaga kesehatan perlu
suatu fakta yang dapat dipertimbangkan mengevaluasi pemulihan kesehatan ibu
yang menyatakan bahwa dukungan sosial selama masa nifas. Pada sistem reproduksi,
mempengaruhi kesejahteraan fisik dan pemulihan dinilai dengan mengamati
psikologis seseorang. Perubahan sosial perkembangan involusi uteri dan keadaan
dan medis telah meningkatkan harapan penyembuhan luka perineum. Involusi
hidup manusia. Tenaga kesehatan berada uteri diketahui dengan menilai penurunan
pada posisi memberikan intervensi secara tinggi fundus dan perubahan lochea
sukses baik langsung maupun tidak 3,7,8,10,11
. Didalam penelitian ini terdapat 1
langsung pada area dukungan sosial orang ibu dalam kelompok intervensi yang
dengan memfasilitasi pertumbuhan dan vital signnya tidak normal (hari ke 3 nifas
9
pertahanan jaringan sosial . 140/80 mmHg, hari ke 4 nifas 140/85
Para orang tua/mertua sangat mmHg, namun pada hari ke 5 turun kembali
berperan dalam menentukan, menasehati menjadi 135/80 mmHg). Peneliti berencana
dan menyarankan anaknya/menantunya mengeluarkan responden ini sebagai sampel,
untuk melakukan perawatan diri dan tetapi ibu dan keluarganya sangat berharap
16 Modul Praktikum DIII Keperawatan
agar dilibatkan. Dibawah pengawasan 5. Metzger S. Postpartum Massage;
peneliti, tindakan massage dilakukan, dan Birth
ibu mengatakan terasa lebih and Beyond,
nyaman, payudara menjadi tidak www.americanpregnancy.org; 2013
bergranul, dan nyeri berkurang. Peneliti
melibatkan ibu tersebut sebagai responden 6. HealthTechnologyAssessment
karena tidak dijumpai tanda-tanda Section-MaHTAS.Traditional
komplikasi nifas yang lain. Ada Postnatal Care in Restoring Women’s
kemungkinan peningkatan tekanan darah Physical and Mental Health. Medical
berkaitan dengan pembengkakan dan nyeri Development Division, Ministry of
payudara. Health Malaysia, 004-2015
Penelitian tentang pain in
7. McGovern P, at al. Postpartum Health
childbirth and postpartum recovery, the
of Employed Mothers 5 Weeks After
role of catastrophizing, menggunakan
Childbirth. Annals of Family
penilaian pemulihan fisik dalam
Medicine.
kemampuan melakukan aktivitas sehari
www.annfammed.org.Vol.4. No. 2 ;
hari untuk mengukur pemulihan ibu
2006
selama masa nifas, dimana penilaian 8. Bobak, I.M.& Lowdwermilk, D.L.
dilakukan dengan memberikan skor th
terhadap berbagai aktivitas ADL ibu, Maternity Nursing (4 ed), St. Louis:
dibandingkan antara selama masa nifas Mosby Year Book Inc.. Co.; 2005
(setelah melahirkan) dengan keadaan 9. Handayani, S. Aspek Sosial Budaya
12 pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas
sebelum kehamilan . Dalam penelitian
di Indonesia. Jurnal Ilmiah
ini peneliti menilai pemulihan fisik ibu
Rekam Medis dan Informatika
dengan menilai status fungsional ibu serta
kemampuan ibu merawat diri dan Kesehatan.INFOKES, VOL. 1 NO. 2
Juli 2010. STIKES ’Aisyiyah
Surakarta ; 2010
DAFTAR PUSTAKA
10. Simpson, R.C. dan Creehan, P.A.
1. WHO. Postnatal Care for Mothers nd
and Newborns. Highlights from the Perinatal Nursing. 2 edition.
WHO AWHONN, Lippincott ; 2001
2013 Guidelines. 11. WHO. WHO Recommendation on
www.mcsprogram.org; 2015 Postnatal Care of the Mother and
2. Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion, Newborn; 2013
MC, & Alden KR. Maternity and 12. Flink IK, Mroczek MZ, Sullivan MJ,
Women Health Care, 11 th Edition, dan Linton SJ. 2009. Pain in
Elseiver; 2016 Childbirth and Postpartum Recovery -
3. Buorroughs, et al. Maternity Nursing, the Role of Catastrophizing. Europian
an Introduction. St. Louis: Mosby Journal of Pain, EJP. Elseiver. 13
Year Book Inc.. Co.; 2001 (2009) :312-316
4. Suryawati C. Faktor Soaial Budaya 13. Kosova F, Demirtas Z, Calim S, dan
dalam Praktik Perawatan Kehamilan, Sapmaz L. The Effect of Back
Persalinan, dan Pasca Persalinan Massage Performed in the Early
(Studi di Kecamatan Bangsri Postpartum Period. Journal of Basic
Kabupaten Jepara). Jurnal Promosi and Applied Research. ISSN 2413-
Kesehatan Indonesia Vol. 2/No.1 7014.2(2):113-118.
Januari 2007

17 Modul Praktikum DIII Keperawatan


18 Modul Praktikum DIII Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai