KEPERAWATAN HOLISTIK
MASSAGE IBU POST PARTUM
PENYUSUN:
ANDARY SHELVA MAYTABILLA
G0A016074
KATA PENGANTAR
Puji syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya lah
penulis mampu menyusun modul praktikum Keperawatan holistik Massage Ibu Post Partum.
Modul ini disusun sebagai salah satu media pembelajaran mata ajar Pengantar Keperawatan
Holistik.
Penyusunan buku ajar ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan dukungan. Semoga segala bantuan dan kebaikan,
menjadi amal sholeh yang akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
Penulis juga menyadari buku ajar ini masih belum sempurna, dengan kerendahan hati penulis
sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
terutama dari Senior dan sejawat keperawatan demi perbaikan buku ajar ini. Penulis berharap
semoga modul ini dapat memberikan manfaat positif demi perkembangan keperawatan. Akhir
kata penulis memohon kepada Allah SWT agar selalu mendapatkan petunjuk dan ridloNya,
serta selalu berada di jalanNya.
Penulis
Halaman Judul.............................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................................. 2
Daftar Isi....................................................................................................................... 3
Tujuan Pembelajaran................................................................................................... 4
Pokok Bahasan.............................................................................................................. 4
Materi........................................................................................................................... 4
Daftar Pustaka
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu melakukan prosedur
keperawatan massage kepada ibu post partum yang membutuhkan.
B. POKOK BAHASAN
Prosedur keperawatan ini berfokus pada perawatan klien yang terdapat kecemasan, nyeri
dan stress pasca melahirkan.
C. MATERI
1. Definisi
Massage adalah teknik pijatan yang dilakukan untuk membantu mempercepat proses
pemulihan nyeri punggung dengan menggunakan sentuhan tangan pada punggung
klien secara perlahan dan lembut untuk menimbulkan efek relaksasi.
2. Tujuan
a. Melancarkan sirkulasi darah.
b. Menurunkan respon nyeri punggung.
c. Menurunkan ketegangan otot.
d. Memperlancar ASI
e. Meningkatkan relaksasi dan menurunkan stress
3. Indikasi / kontraindikasi
Indikasi : ibu nifas
Kontra indikasi :
e. Jangan melakukan masase pada daerah yang mangalami ekimosis atau lebam.
b. Tisu
d. Handuk kecil
e. Bantal dan guling kecil
7. Posisikan klien.
Memberi posisi yang nyaman sesuai
D. DAFTAR PUSTAKA
Berman, A. (2008). Kozier & Erb's fundamentals of nursing: Concepts, process, and
practice (8th ed.). Upper Saddle River, N.J.: Pearson Prentice Hall.
Potter, P., Perry, A., & Stockert, P. (2013). Fundamentals of nursing (8th ed.). St. Louis,
Mo.: Mosby Elsevier.
Abstrak : Massage (pijat) termasuk terapi komplementer yang bisa diaplikasikan dalam
perawatan ibu nifas karena dapat meningkatkan relaksasi, mengurangi stres, dan
mempercepat keseimbangan hormonal setelah persalinan. Praktek pijat badan tradisional
yang dilakukan dengan tepat memungkinkan mempercepat pemulihan masa nifas dan
meningkatkan produksi ASI selama pascasalin. Penelitian quasi eksperimen ini melibatkan
60 ibu nifas sehat dengan riwayat persalinan normal, memiliki bayi sehat dan menyusui (30
ibu kelompok intervensi dan 30 ibu kelompok kontrol), dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pijat tradisional nifas terhadap pemulihan fisik ibu. Intervensi pijat dilakukan
dengan memasase seluruh badan kecuali area genetalia dan abdomen bagian bawah, oleh
orang yang dikenal sebagai tenaga pijat melahirkan dan diseleksi oleh peneliti. Pemulihan
kesehatan ibu dilihat dari status fungsional dan kemampuan merawat diri dan bayinya. Hasil
uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov dimanfaatkan untuk mengetahui pengaruh pijat
tradisional nifas terhadap status fungsional ibu, di dapat nilai p > 0,05. Hal ini menunjukkan
tidak ada perbedaan bermakna perubahan status fungsional ibu yang dipijat tradisional nifas
dengan ibu yang tidak dipijat tradisional nifas. Begitu juga dengan kemampuan merawat diri
dan bayinya. Ketidakbermaknaan ini sangat dipengaruhi oleh faktor budaya dan penglaman
ibu, keberadaan dan pengaruh pendukung, serta pengetahuan ibu yang benar tentang
perawatan diri dan bayinya selama masa nifas.
Kata kunci: Pijat tradisional nifas, pemulihan fisik, perawatan diri dan bayi
2. Tingkat pendidikan:
SD 0 0 0 0 0 0
SMP 1 3,3 6 20,0 7 11,7
SMA 18 60,0 18 60,0 36 60,0
PT 11 26,7 6 20,0 17 28,3
3. Pekerjaan:
Bekerja 19 63,3 9 30,0 28 46,7
Tidak bekerja 11 36,7 21 70,0 32 53,3
4. Status obstetri :
Primipara 12 40,0 8 26,7 20 33,3
Multipara 18 60,0 22 73,3 40 66,7
5. Keberadaan pendukung
Tersedia 26 86,7 22 73,3 48 80,0
Tidak tersedia 4 13,3 8 26,7 12 20,0
6. Tipe feeding
Hanya ASI saja 14 46,7 12 40,0 26 43,3
12 Modul Praktikum DIII Keperawatan
ASI & susu formula 14 46,7 17 60,0 32 53,3
Susu formula 1 3,3 0 0 1 1,7
ASI&PASI 1 3,3 0 0 1 1,7
Tabel 1. Distribusi frekuensi data demografi ibu nifas yang melakukan pijat
tradisional nifas dan yang tidak melakukan pijat tradisional nifas selama masa nifas di
kota Medan (n=60) tahun 2016
Tabel 2. Gambaran status fungsional, kemampuan merawat diri dan bayi baru lahir
pada penilaian pertama (sebelum intervensi) pada ibu post partum di Medan (n=60)
Berdasarkan tabel 5 dan 6 dapat yang dipijat tradisional nifas dengan ibu
dilihat hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang tidak dipijat tradisional nifas dalam
untuk mengetahui pengaruh pijat merawat diri dan bayinya.
tradisional nifas terhadap kemampuan ibu
melakukan perawatan diri dan bayinya. DISKUSI
Kedua hasilnya menunjukkan nilai p > Praktek tradisional selama masa
0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan nifas dalam banyak masyarakat Asia
bermakna perubahan kemampuan ibu termasuk Indonesia dilakukan untuk
Tabel 3. Gambaran status fungsional ibu, kemampuan merawat diri dan bayi baru
lahir pada penilaian kedua (nifas hari ke 6-7 ) pada ibu nifas Medan (n=60)
Status fungsional
n % n % n % n %
Status fungsional
n % n % n %
Intervensi 0,95
2
Kelompok 2 6,7 19 63,3 9 30,0
kontrol
Status fungsional
% % n %
n n
Intervensi 0,998
ibu nifas di dapat nilai p > 0,05. Hal ini bayinya selama masa nifas. Perawatan ibu
menunjukkan tidak ada perbedaan nifas tergambar dalam aktifitas yang
bermakna perubahan status fungsional ibu dilakukan ibu selama nifas. Aktifitas yang
yang dipijat tradisional nifas dengan ibu secara budaya dipertahankan dalam
yang tidak dipijat tradisional nifas. Begitu masyarakat Indonesia secara umum
juga dengan kemampuan merawat diri dan termasuk masyarakat Medan dalam
bayinya. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov perawatan masa nifas adalah aktivitas
untuk mengetahui pengaruh pijat terbanyak berupa melakukan tidur
tradisional nifas terhadap kemampuan ibu setengah duduk dengan kaki lurus selama
melakukan perawatan diri dan bayinya,
kedua hasilnya menunjukkan nilai p > 40 hari (selama nifas). Beberapa ibu
0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada mengatakan sudah bisa melakukan
perbedaan bermakna perubahan beberapa aktivitas harian mereka dan mau
kemampuan ibu yang dipijat tradisional melakukan perawatan bayinya, namun
nifas dengan ibu yang tidak dipijat orang terdekat (suami, ibu dan atau
tradisional nifas dalam merawat diri dan mertua) melarangnya karena khawatir
bayinya. Ketidakbermaknaan ini sangat berakibat tidak baik terhadap kesehatan
dipengaruhi oleh faktor pengalaman, dan pemulihan ibu. Beberapa ibu yang lain
budaya ibu, keberadaan dan pengaruh mengatakan tidak berani merawat bayinya
pendukung, serta pengetahuan ibu yang karena tali pusatnya belum putus.
benar tentang perawatan diri dan bayinya Diantara tujuan utama perawatan
selama masa nifas. masa nifas adalah mendukung pemulihan
Dukungan sosial merupakan inti masa nifas kembali ke keadaan seperti
bagi kehidupan bermasyarakat. Adanya sebelum hamil. Tenaga kesehatan perlu
suatu fakta yang dapat dipertimbangkan mengevaluasi pemulihan kesehatan ibu
yang menyatakan bahwa dukungan sosial selama masa nifas. Pada sistem reproduksi,
mempengaruhi kesejahteraan fisik dan pemulihan dinilai dengan mengamati
psikologis seseorang. Perubahan sosial perkembangan involusi uteri dan keadaan
dan medis telah meningkatkan harapan penyembuhan luka perineum. Involusi
hidup manusia. Tenaga kesehatan berada uteri diketahui dengan menilai penurunan
pada posisi memberikan intervensi secara tinggi fundus dan perubahan lochea
sukses baik langsung maupun tidak 3,7,8,10,11
. Didalam penelitian ini terdapat 1
langsung pada area dukungan sosial orang ibu dalam kelompok intervensi yang
dengan memfasilitasi pertumbuhan dan vital signnya tidak normal (hari ke 3 nifas
9
pertahanan jaringan sosial . 140/80 mmHg, hari ke 4 nifas 140/85
Para orang tua/mertua sangat mmHg, namun pada hari ke 5 turun kembali
berperan dalam menentukan, menasehati menjadi 135/80 mmHg). Peneliti berencana
dan menyarankan anaknya/menantunya mengeluarkan responden ini sebagai sampel,
untuk melakukan perawatan diri dan tetapi ibu dan keluarganya sangat berharap
16 Modul Praktikum DIII Keperawatan
agar dilibatkan. Dibawah pengawasan 5. Metzger S. Postpartum Massage;
peneliti, tindakan massage dilakukan, dan Birth
ibu mengatakan terasa lebih and Beyond,
nyaman, payudara menjadi tidak www.americanpregnancy.org; 2013
bergranul, dan nyeri berkurang. Peneliti
melibatkan ibu tersebut sebagai responden 6. HealthTechnologyAssessment
karena tidak dijumpai tanda-tanda Section-MaHTAS.Traditional
komplikasi nifas yang lain. Ada Postnatal Care in Restoring Women’s
kemungkinan peningkatan tekanan darah Physical and Mental Health. Medical
berkaitan dengan pembengkakan dan nyeri Development Division, Ministry of
payudara. Health Malaysia, 004-2015
Penelitian tentang pain in
7. McGovern P, at al. Postpartum Health
childbirth and postpartum recovery, the
of Employed Mothers 5 Weeks After
role of catastrophizing, menggunakan
Childbirth. Annals of Family
penilaian pemulihan fisik dalam
Medicine.
kemampuan melakukan aktivitas sehari
www.annfammed.org.Vol.4. No. 2 ;
hari untuk mengukur pemulihan ibu
2006
selama masa nifas, dimana penilaian 8. Bobak, I.M.& Lowdwermilk, D.L.
dilakukan dengan memberikan skor th
terhadap berbagai aktivitas ADL ibu, Maternity Nursing (4 ed), St. Louis:
dibandingkan antara selama masa nifas Mosby Year Book Inc.. Co.; 2005
(setelah melahirkan) dengan keadaan 9. Handayani, S. Aspek Sosial Budaya
12 pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas
sebelum kehamilan . Dalam penelitian
di Indonesia. Jurnal Ilmiah
ini peneliti menilai pemulihan fisik ibu
Rekam Medis dan Informatika
dengan menilai status fungsional ibu serta
kemampuan ibu merawat diri dan Kesehatan.INFOKES, VOL. 1 NO. 2
Juli 2010. STIKES ’Aisyiyah
Surakarta ; 2010
DAFTAR PUSTAKA
10. Simpson, R.C. dan Creehan, P.A.
1. WHO. Postnatal Care for Mothers nd
and Newborns. Highlights from the Perinatal Nursing. 2 edition.
WHO AWHONN, Lippincott ; 2001
2013 Guidelines. 11. WHO. WHO Recommendation on
www.mcsprogram.org; 2015 Postnatal Care of the Mother and
2. Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion, Newborn; 2013
MC, & Alden KR. Maternity and 12. Flink IK, Mroczek MZ, Sullivan MJ,
Women Health Care, 11 th Edition, dan Linton SJ. 2009. Pain in
Elseiver; 2016 Childbirth and Postpartum Recovery -
3. Buorroughs, et al. Maternity Nursing, the Role of Catastrophizing. Europian
an Introduction. St. Louis: Mosby Journal of Pain, EJP. Elseiver. 13
Year Book Inc.. Co.; 2001 (2009) :312-316
4. Suryawati C. Faktor Soaial Budaya 13. Kosova F, Demirtas Z, Calim S, dan
dalam Praktik Perawatan Kehamilan, Sapmaz L. The Effect of Back
Persalinan, dan Pasca Persalinan Massage Performed in the Early
(Studi di Kecamatan Bangsri Postpartum Period. Journal of Basic
Kabupaten Jepara). Jurnal Promosi and Applied Research. ISSN 2413-
Kesehatan Indonesia Vol. 2/No.1 7014.2(2):113-118.
Januari 2007