Anda di halaman 1dari 9

KONSEP UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

DENGAN MENGGUNAKAN SPSS

A. PENDAHULUAN

SPSS merupakan suatu singkatan dari Statistical Product and Service Solution. SPSS
merupakan bagian integral dari rentang proses analisa, menyediakan akses data. SPSS dapat
membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data
Editor. Pengujian Validitas dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS. Uji Validitas
merupakan uji yang digunakan untuk mengukur tingkat keefktifan suatu alat ukur atau media
ukur untuk memperoleh data. Biasanya digunakan untuk mengukur seberapa efektif suatu
kuesioner untuk memperoleh data, lebih tepat untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di
kuesioner. Dalam statistik, selain menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak, kita juga
harus menguji apakah data dapat diandalkan dan tetap konsisten apabila pengukurannya
dilakukan berulang kali. Berkaitan dengan menguji data yang dapat diandalkan dan konsisten,
dapat dilakukan uji reliabilitas data. Selain uji normalitas data, uji reliabilitas data juga dapat
dilakukan dengan menggunakan SPSS. Sehingga, memungkin untuk menguji data dalam
jumlah yang banyak. Dan dalam artikel kali ini kita akan membahas tetang uji validitas dan
reliabilitas dengan menggunakan SPSS.
B. PEMBAHASAN
1. Uji Validitas Isi
Suatu instrumen valid menurut validitas isi apabilai isi instrumen tersebut telah merupakan
sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur (Budiyono, 2003: 58).
sehingga uji validitas pada instrumen tes prestasi belajar matematika siswa dimaksudkan untuk
menguji apakah tes tersebut mampu mempresentasikan seluruh isi hal yang akan diukur.
Kegiatan validasi isi adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung setelah bentuk awal
instrumen telah selesai ditulis (Budiyono, 2003: 59). Instrumen tes dikatakan valid menurut
validitas isi jika telah memenuhi seluruh kriteria penelaahan tersebut yang disetujui oleh dua
dari tiga validator sehingga instrumen tersebut siap diujicobakan.
Keriteria Validator
a. Memiliki keahlian keilmuan di bidangnya.
b. Dosen/Guru harus memiliki sertifikat pendidik professional.
c. Memiliki keahlian dalam menganalisis instrument

Uji Kappa
Menurut Fleiss (1975) kategori nilai kappa adalah sebagai berikut :
k < 0.40 poor agreement
0.40 < k < 0.75 good, and
k > 0.75 excellent agreement.

Contoh.
Seorang mahasiswa ingin melakukan uji validitas isi terhadap 3 orang dosen, diperoleh data
sebagai berikut
Item Dosen A Dosen B Dosen C
1 1.00 1.00 2.00
2 2.00 2.00 2.00
3 3.00 2.00 2.00
4 4.00 3.00 3.00
5 5.00 3.00 4.00
6 2.00 3.00 3.00

Langkah-langkah
1. Buka SPSS
2. Pada vriable view input seperti pada gambar

3. Masukkan data seperti pada gambar dibawah


4. Klik “Analize”, “Scale” lalu pilih “Reliability” seperti gambar dibawah ini

5. Pindahkan doen1,2,3 seperti gambar dibawah ini


6. Klik statistics, pilih F test, pilih Two-way-mixed, lalu pilih Consistency, lalu klik
Continue. Seperti gambar dibawah ini.

7. Klik OKE
Diperoleh output sebagai berikut
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.857 3

Tabel menunjukkan reliabilitas Alpha yang memuaskan, yakni 0,857.


Berdasarkan keriteria uji validitas maka masuk dalam kategori excellent agreement.

2. Uji Validitas Menggunakan SPSS


 Pengertian Uji Validitas
Sebagai awalan, sebelum melakukan uji validitas menggunakan SPSS. Mari kita
mengenal uji validitas secara teorinya. Hal ini harus kita pahami bersama agar kita tahu apa
maksudnya dilakukan uji validitas. Uji validitas merupakan uji yang berfungsi untuk melihat
apakah suatu alat ukur tersebut valid (sahih) atau tidak valid. Alat ukur yang dimaksud disini
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan tersebut pada kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
kuesioner. Dalam uji pengukuran validitas terdapat dua macam yaitu Pertama,
mengkorelasikan antar skor butir pertanyaan (item) dengan total item. Kedua, mengkorelasikan
antar masing-masing skor indikator item dengan total skor konstruk.
 Kriteria Pengujian Validitas
Dalam artikel ini, akan menjelaskan pengujian validitas yang mengkorelasikan antar
masing-masing skor item indikator dengan total skor konstruk. Tingkat signifikansi yang
digunakan yaitu 0,05 dan indeks validitas lebih dari atau sama dengan 0,3 (𝐷 ≥ 0,3).

Langkah Melakukan Uji Validitas


Nah, sekarang kita sudah masuk ke pembahasan ketiga yaitu pengujian menggunakan
SPSS. Untuk praktek latihan menggunakan SPSS. Dikarenakan pengujian Validitas merupakan
pengujian yang menguji masing-masing item pertanyaan variabel maka hanya akan
mencontohkan satu variabel saja. Tenang saja, pengujian ini caranya sama untuk menguji
variabel independent ataupun variabel dependent. Setelah itu, silahkan persiapkan data
penelitiannya. Data yang ingin kita uji. Apabila kita belum ada data yang hendak diuji, untuk
sementara kita bisa menggunakan contoh data dibawah yaa.
Adapun Langkah-langkah pengujiannya, yaitu sebagai berikut :
 Buka aplikasi SPSS. Silahkan atur format yang ada di Variable View. Sesuaikan dengan
kriteria data kita. Contohnya seperti ini.

Lalu, Input Data di Data View.


 Selanjutnya, klik Analyze> Correlate> Bivariate. Maka akan muncul kotak dialog.

 Lalu, pindahkan semua item variabel ke kotak Variables. Pada Correlation Coefficients
beri centang pada Pearson. Dibawahnya centang Two-Tailed dan juga centang Flag
Significant Correlation. Lalu, klik OK
 Maka akan muncul hasilnya. Perhatikan pada kolom 'Correlations'. Nilai yang akan kita
uji adalah nilai pada kolom paling bawah bagian total yaitu 'Pearson Correlation'.
Correlations

Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 total
item1 Pearson Correlation 1 -.341 .208 .253 .160 -.062 .019 .448
Sig. (2-tailed) .254 .496 .404 .601 .840 .952 .125
N 13 13 13 13 13 13 13 13
item2 Pearson Correlation -.341 1 .143 -.441 .237 .139 -.129 .260
Sig. (2-tailed) .254 .641 .131 .436 .650 .675 .391
N 13 13 13 13 13 13 13 13
item3 Pearson Correlation .208 .143 1 .182 .149 .498 -.784** .592*
Sig. (2-tailed) .496 .641 .553 .628 .083 .002 .033
N 13 13 13 13 13 13 13 13
item4 Pearson Correlation .253 -.441 .182 1 -.029 .174 -.092 .446
Sig. (2-tailed) .404 .131 .553 .924 .569 .764 .127
N 13 13 13 13 13 13 13 13
item5 Pearson Correlation .160 .237 .149 -.029 1 .052 -.333 .396
Sig. (2-tailed) .601 .436 .628 .924 .866 .266 .180
N 13 13 13 13 13 13 13 13
item6 Pearson Correlation -.062 .139 .498 .174 .052 1 -.407 .614*
Sig. (2-tailed) .840 .650 .083 .569 .866 .167 .026
N 13 13 13 13 13 13 13 13
item7 Pearson Correlation .019 -.129 -.784** -.092 -.333 -.407 1 -.289
Sig. (2-tailed) .952 .675 .002 .764 .266 .167 .338
N 13 13 13 13 13 13 13 13
total Pearson Correlation .448 .260 .592* .446 .396 .614* -.289 1
Sig. (2-tailed) .125 .391 .033 .127 .180 .026 .338
N 13 13 13 13 13 13 13 13
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan Tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05 dan indeks validitas lebih dari
atau sama dengan 0,3 (𝐷 ≥ 0,3). Hasil yang valid yaitu nilai Pearson Correlation lebih
besar dari 0,30.
Berdasarkan hasil tersebut yang masuk kriteria valid yaitu item nomor 1,3,4,5,6.
Sedangkan item 2 dan 7 tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Data dengan Menggunakan SPSS
 Pengertian Uji Reliabilitas Data
Menurut Notoatmodjo (2005) dalam Widi R (2011), reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Sehingga uji
reliabilitas dapat digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Alat ukur dikatakan reliabel jika menghasilkan
hasil yang sama meskipun dilakukan pengukuran berkali-kali.
Biasanya sebelum dilakukan uji reliabilitas data, dilakukan uji validitas data. Hal ini
dikarenakan data yang akan diukur harus valid, dan baru dilanjutkan dengan uji reliabilitas
data. Namun, apabila data yang diukur tidak valid, maka tidak perlu dilakukan uji reliabilitas
data. Menurut Budiyono (2003: 72), hasil pengukuran yang mempunyai indeks reliabilitas
0,70 atau lebih, cukup baik nilai kemanfaatannya, dalam arti instrumennya dapat dipakai
untuk melakukan pengukuran.
 Uji Reliabilitas Menggunakan Cronbach’s Alpha
 Cara Uji Reliabilitas Metode Cronbach’s Alpha

 Masih pada data yang sama


 Kemudian, klik Analyze > Scale > Reliability Analysis…

 Lalu, akan muncul tampilan Reliability Analysis. Pindahkan seluruh data variabel berupa
skala ke kolom Items (ke sebelah kanan) dan pilih model Alpha

 Kemudian, klik OK dan lihat hasil perhitungan data pada Output.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.704 6

Hasil Cronbach's Alpha yaitu 0,704.


Berdasarkan indeks reliabilitas memiliki nilai lebih dari 0,70, sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut Reliabel.

Anda mungkin juga menyukai