Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

Disusun Oleh :

Kelompok : 10

1. Rahma Susirna (2005905020002)


2. Lisa Betria (2005905020025)
3. Fuadi Akmal (2005905020085)

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

PRODI AOAIOLOGI

ACEH BARAT

2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan
manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia
lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki
peran yang sangat viral bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian
yang seksama terhadap komunikasi.
Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).
Komunikasi verbal menepati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau
keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal.
Komunikasi non verbal (non verbal communication) mendempati porsi penting banyak
komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikator tidak menggunakan komunikasi
nin verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa
mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan
orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam lainnya.
Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator
untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat
menerima pesan. Bentuk komunikasi non verbal itu sendiri diantaranya bahasa isyarat,
ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian seragam, warna dan intonasi suara.

B. Rumusan Masalah
1. Apakan pengertian bahasa verbal?
2. Apakah pengertian bahasa non verbal?
3. Apa saja jenis-jenis bahasa verbal dan non verbal?
4. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan berbicara didepan umum?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Bahasa dalam komunikasi verbal


Bahasa adalah bagian terpenting dalam komunikasi verbal. Melalui simbol dan kode-kode
tertentu, seseorang bisa mengirimkan pesan kepada orang lain secara jelas. Saat seseorang
mengatakan, “bola” , dalam benak orang yang menerima pesan akan membayangkan “sebuah
benda yang bentuknya bulat”. Ini berarti bahwa apa yang dikatakan seseorang secara verbal
bisa dipahami oleh orang lain.
Bisa juga seseorang menulis kata-kata “ball”dalam secarik kertas dan menunjukkan pada
kelompok orang yang terbiasa memakai bahasa Inggris. Apapun bahasa yang digunakan,
kesepakatan antarkelompok menjadi penting agar pesan bisa saling dipahami.
Joseph A. Devito (2011) pernah memberikan catatan singkat karakteristik dari bahasa
yakni: (1) produktifitas, (2) pengalihan, (3) pelenyapan, (4) kebebasan makna, dan (5)
transmisi budaya.
a) Produktifitas
Devito mengatakan bahwa bahasa itu produktif, kreatif, dan terbuka. Pesan verbal
seseorang itu merupakan gagasan dan bersifat baru. Memang tidak bisa dipungkiri ada
bahasa lama dan selalu kita ucapkan misalnya, “selamat malam”, “apa kabar”, “hati-hati
di jalan”. Namun demikian, Devito tidak memerinci bahwa ucapan yang dianggap lama
itu bisa jadi menjadi baru karena situasi dan kondisi.
Saat anda berbicara secara spontan, Anda tidak akan sama persis dengan apa yang
sudah anda ucapkan sebelumnya. Pemahan anda atas pesan-pesan verbal menunjukkan
produktivitas. Artinya, bahwa anda dapat memahami pemikiran baru yang dikemukakan.
Produktivitas juga sangat dimungkinkan kemunculannya karena sistem pesan yang
terbangun pada diri manusia. Manusia itu dinamis dan pengetahuannya terus berkembang.
Konsekuensinya, teknologi yang berkembang juga mengalami perubahan sejalan dengan
pemikiran manusia.
b) pengalihan
Ada seorang guru sejarah SMA. Pada suatu ketika ia bercerita tentang perang dunia
kedua. Bercerita dengan sangat antusias, menjelaskan lengkap latar belakang mengapa
perang itu muncul, siapa yang terlibat, apa kepentingan msing-masing negara, bagaimana
posisi Indonesia waktu itu, hafal menyebut nama, istilah dan tahun. Cerita itu sangat

3
menarik karena didukung oleh guru mengajar yang ekspresif. Seolah guru itu benar-benar
terlibat langsung dalam perang tersebut, padahal itu hanya membaca buku.
Apa yang bisa kita petik dari cerita lisan seorang guru itu? Dalam komunikasi lisan
yang dilakukan guru itu bersifat displacement (pengalihan). Seseorang bisa berbicara
dengan mudah sesuatu yang jauh dari dirinya. Bahasa mampu menjangkau banyak hal
untuk kebutuhan manusia. Dengan bahasa manusia bisa menjadi seorang peramal masa
depan (futurolog) berdasarkan fakta-fakta yang sekarang terjadi. Prediksi, asumsi, dan
kecenderungan, antisipasi bisa dilakukan manusia dengan perantaraan bahasa. Manusia
dengan teknologinya bisa memprediksi apakah akan terjadi ledakan gunung berapi atau
tidak. Semua itu terjadi karena perantaraan bahasa yang bersifat pengalihan.
c) Pelenyapan Cepat
Mengapa saat kuliah mahasiswa harus punya kemampuan menyimak? Mengapa pula
di antara mereka ada yang perlu mencatat? Salah satu alasannya karena bahasa yang
diucapkan seorang dosen punya sifat cepat hilang. Menurut Hockett (1977) bahasa itu
bersifat pelenyapan cepat (rapid fading). Semua isyarat akan lenyap, tak terkecuali
simbol-simbol verbal secara tertulis. Namun demikian, isyarat verbal secara vocal
mempunyai kecepatan lenyap paling cepat dibanding isyarat yabf lain. Inilah yang
dinamakan pelenyapan cepat (rapid fading).
Karena bahasa lisan cepat hilang, maka banyak orang mendokumentasikannya dengan
menulis, meskipun tulisan juga lama kelamaan hilang juga. Sehebat apapun manusia, jika
tak punya kemampuan mendokumentasikan maka segala sesuatunya akan cepat hilang.
Antusias manusia untuk mendokumentasikan berarti sadar bahwa bahasa (lisan dan non
lisan) itu cepat hilang.

d) Kebebasan Makna
Mengapa orang Indonesia (bahasa indonesia) menyebut orang yang mengambil milik
orang lain tanpa izin dan tanpa sepengetahuannya sama dengan pencuri? Sementara itu
dalam bahasa Inggris disebut thief, bahasa jawa maling? Mengapa bukan perampok,
garong, penyamun, pembajak dan sebagainya? Itulah yang dinamakan bahwa bahasa
mempunyai sifat arbitrer (arbitrary) atau kebebasan makna. Arbitrer berarti sewenang-
wenang, maka suka atau suka-suka. Jadi tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa
(berwujud bunyi) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang itu.
Meskipun sewenang-wenang, namun sewenang-wenang ini konteksnya bukan individu
tetapi komunitas bahasa. Jadi, untuk menyebut kata “pencuri” di Indonesia seseorang

4
tidak bisa membuat istilah seenaknya sendiri. Maka, sewenang-wenang ini menunjukkan
pada komunitas.
e) Transmisi Budaya
Transmisi bisa diartikan sebagai penerusan atau pewarisan. Transmisi budaya berarti
pewarisan budaya. Jika yang dimaksud budaya ini salah satunya bentuk-bentuk budaya
seperti bahasa, maka berarti pewarisan bahasa.
Bisa dijelaskan lebih lanjut, bahasa yang diucapkan manusia itu sering berdasar
transmisi atau pewarisan orang tua, lingkungan pergaulan, atau hasil belajar. Orang tua
yang berbahasa ibu bahasa Indonesia akan memungkinkan anaknya berbahasa ibu bahasa
Indonesia. Namun demikian, anaknya ini bisa akan memakai bahasa ibu lain jika
lingkungan lebih memengaruhinya, misalnya setelah dia berumah tangga pindah ke suku
atau negara lain yang mempunyai bahasa ibu berbeda.
Maka, bentuk bahasa manusia dikemukakan secara budaya (cultural transmitted).
Karunia genetik bahasa bagi manusia berkaitan dengan bahasa manusia secara umum,
tidak dengan bahasa tertentu.

2. Bahasa Dalam Komunikasi Non Verbal


Komuniksi nonverbal adalah proses komunikasi yang menggunakan pesan tanpa kata-kata
untuk mendorong makna komunikasi. Menurut Lappako komunikasi bersifat kompleks dan
kita tidak bisa menguantifikasikan distribusi pesan nonverbal terhadap pesan verbal, tetapi
komunikasi nonverbal cenderung memberikan makna lebih besar dibanding apa yang di
sadari.
Menurut Joseph A. Devito (2011) bahwa sifat-sifat komunikasi nonverbal ada 6:
a) Komunikatif
Pesan-pesan dalam komunikasi nonverbal itu komunikatif (mengomunikasikan
sesuatu). Apa yang seseorang lakukan dan tidak lakukan, apakah tindakan kita disengaja
atau tidak di sengaja, perilaku nonverbal memberikan pesan atau komunikatif. Jadi,
sekecil apapun perilaku nonverbal menyiaratkan adanya pesan komunikasi.

5
b) Kontekstual
Kontekstual adalah makna yang berbeda dan sangat tergantung pada konteks (situasi
dan lingkungan). Jadi, perilaku nonverbal yang sama mengkomunikasikan makna yang
berbeda dalam konteks yang berbeda.
c) Sebuah paket lengkap
Maksudnya adalah mempunyai makna bahwa semua anggota tubuh akan bersama-
sama menyampaikan maksud tertentu, misalnya ketika akan berpidato tangan, wajah,
tatapan muka menyampaikan makna secara bersamaan.
d) Dapat dipercaya
Maksudnya pesan nonverbal itu dapat dipercaya. Bahasa nonverbal sering tidak bisa
bohong dalam mengungkapkan sebuah makna.
e) Dikendalikan oleh aturan
Bahwa bahasa nonverbal itu dikendalikan oleh berbagai aturan budaya dalam
masyarakat karena bahasa nonverbal sangat dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan
masyarakat.
f) Metakomunikasi
Meta berasal dari bahasa Yunani berarti “luar” atau “samping”. Jika digabungkan
dengan komunikasi berarti “disamping komunikasi”, juga bisa berarti komunikasi
tentang komunikasi. Meta bahasa juga berarti bahasa tentang bahasa, jika dikaitkan
dengan pesan (metapesan) berarti pesan tentang pesan.

3. Jenis-jenis Bahasa Verbal dan Nonverbal


a) Jenis-jenis bahasa verbal :

1. Bahasa lisan
Komunikasi lisan sangat penting untuk menjalin hubungan antar manusia,
mulai dari lingkungan keluarga, komunitas, organisasi bisnis hingga hubungan
internasional.
Kelebihan bahasa lisan adalah
a. Pembicara langsung mendapat umpan balik dari penerima.
b. Komunikator dapat menjelaskan ide-ide tertentu agar segera dipahami.
c. Lebih hemat waktu dibanding dengan bahasa tulis.
d. Dapat lebih diungkapkan secara persuasif dan dikontrol dengan mudah.
e. Lebih hemat dibandingkan bahasa tulis.

6
Kekurangan bahasa lisan adalah :
a. Pesan lisan tidak dapat dirujuk kembali di masa depan
b. Bahasa lisan bergantung pada kesiapan pembicara.
c. Bahasa lisan tidak dapat dibatasi dan seringkali terlalu panjang sehingga kita
terkadang sulit memahami.
d. Munculnya distorsi mempersulit memahami pesan.
e. Kesulitan dalam mempertahankan pesan.
2. Bahasa tulis
Pada umumnya gaya komunikasi adalah percakapan. Seiring dengan
perkembangan terknologi tradisi komunikasi lisan mulai memasuki tradisi bahasa
tulisan.
Salah satu alasan utama yang mendorong berkembangnya bahasa tulisan adalah
meningkatkan kapasitas (jumlah dan volume) pesan dan jumlah penerima, dengan
variasi sebaran geografis.
Kelebihan bahasa tulisan:

a. Pesan tertulis dapat disimpan dan disampaikan kembali ketika dibutuhkan.


b. Pesan tertulis dapat disampaikan dengan lebih cermat.
c. Pesan tertulis dalam membantu kita untuk membangun relasi dengan berbagai
pihak.
Kekurangan bahasa tulisan :
a. Hanya dapat melibatkan orang-orang yang melek huruf (tidak buta huruf).
b. Lebih mahal dan memakan waktu jika dibandingkan dengan bahasa lisan.
c. Komunikator harus menunggu umpan balik dari penerima.
b) Jenis jenis bahasa non verbal
1. Kinesik
Secara sederhana bisa diartikan posisi tubuh dan gerakan tubuh termasuk
wajah. Tubuh kita mengekspresikan komunikasi, diantaranya yaitu:
a. Isyarat tangan
Isyarat tangan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
untuk menunjukkan sesuatu yang baik ( contoh: jempol berarti baik, oke,
bagus, layak, lezat dan sesuatu lain yang bukan keburukan). Sedangkan
masyarakat Yogyakarta menggunakan acungan jempol untuk mempersilahkan

7
seseorangan. Misalnya untuk duduk, makan, minum, atau lewat terlebih
dahulu.
b. Postur tubuh
Kaitannya dengan postur tubuh ada sebuah pendapat yang pernah
dikatakan oleh William Sheldon. Ia pernah memhubungkan antara perilaku,
kecerdasan dengan hierarki sosial. Dia mengemukakan sebuah teori bernama
somatotypes. Inti dari teori somatotypes menyatakan bahwa manusia terdiri
dari tiga kategori bentuk fisik yaitu ectomorphic (kurus), mesomorphic
(atletis) dan endomorphic (gemuk).
Ectomorphic adalah sekelompok orang yang berbentuk badan kurus.
Ciri pribadinya antara lain bijak mengendalikan emosi, artistik, suka kegiatan
mental introvert(tertutup) dan kreatif. Mesomorphic adalah bentuk badan yang
atlentis dengan tubuh padat, kekar dan berotot. Ciri orang ini percaya dirinya
tinggi, tegas, senang melakukan kegiatan diluar. Sementara Endomorphic
disebut juga golongan gemuk. Ciri individu ini suka makan, mudah begaul,
tenang, periang, terkadang perlu banyak kasih sayang.

c. Ekspresi muka
Orang Indonesia kebanyakan akan menganggukan kepala saat
mengatakan ya, namun akan menggelengkan kepala saat mengatakan tidak.
Hal ini berbanding terbalik dengan orang-orang di Arab. Untuk
mengekspesikan tidak, orang Arab akan menganggukan kepala mereka,
sementara untuk mengekspresikan ya mereka akan menggelengkan kepala.
Wajah manusia sendiri mampu menunjukkan lebih dari 1000 ekspresi
yang berbeda. Mata bisa menyorotkan tantangan, kemarahan, sedih, terkejut
dan kasih sayang. Dengan wajah, kita juga bisa mengindikasikanketidak
setujuan (mengerutkan dahi), keraguan (mengangkat alis), cinta (pandangan
mata) dan tantangan (menatap).

4. Cara Meningkatkan Ketrampilan Berbicara di Depan Umum


Berbicara adalah suatu sarana komunikasi yang paling efektif dengan orang lain. Istilah ini
sering kita kenal dengan komunikasi verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dua arah
atau lebih yang menggunakan bahasa verbal (percakapan). Setiap orang pasti mampu
melakukan komunikasi ini (dalam keseharian) selama ia tidak mengalami gangguan dalam

8
berbicara, namun tidak semua orang mampu berbicara dalam situasi dan keadaan tertentu.
Misalnya, presentasi, pidato, seminar, atau pembicaraan-pembicaraan bersifat resmi.
Bagi sebagian orang berbicara di depan umum dalam forum resmi adalah suatu momok
yang menakutkan, sehingga hal ini mengakibatkan mereka menjadi cemas dan takut untuk
melakukan hal itu. Namun masalah-masalah tersebut bisa ditangani jika kita mempunyai
kemauan untuk melakukannya.
Berikut ada beberapa cara meningkatkan ketrampilan berbicara di depan umum,
diantaranya :
a. Kuasai materi yang akan dibicarakan
Dalam sebuah pembicaraan resmi (di depan umum), seseorang harus
menguasai materi yang akan disampaikan.
b. Positif thinking terhadap diri sendiri
Berfikir positif merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
komunikasi/pembicaraan yang bersifat resmi.
c. Lakukan latihan secara intensif
Untuk hasil yang maksimal dalam melakukan sesuatu tidak akan pernah lepas
dari kebiasaan dan latihan yang dilakukan. Karena pada dasarnya semua bakat
berkembang karena lingkungan dan latihan, termasuk juga dalam berbicara.
d. Berani untuk mencoba
Setelah semua hal diatas dilaksanakan dengan baik, maka hal terakhir yang
perlu dilakukan adalah berani mencoba.

9
BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa :

 Bahasa adalah suatu sistem yang mengatur manusia untuk berkomunikasi dengan
orang lain, dan simbol yang dipakai untuk mewakili suara manusia yang ketika
disatukan membentuk kata, frasa dan kalimat.
 Fungsi bahasa adalah bahasa deskriptif, bahsa ekspresi, bahsa langsung, bahasa
seremonial dan bahasa khusus.
 Cara meningkatkan ketrampilan berbicara didepan umum yaitu dengan menguasai
materi yang akan disampaikan, ber-positif thinking terhadap diri sendiri, latihan secara
intensif dan berani untuk mencoba.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nurudin.2016.Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer.Jakarta:Raja Grafindo Persada

Julia.2012.Komunikasi Teori dan Praktik.Jakarta: Salemba Humanika

Allo Liliweri.2011.Komunikasi Serba Ada Serba Makna.Jakarta: Kencana Prenada

11

Anda mungkin juga menyukai