Anda di halaman 1dari 13

Tugas terstruktur Dosen Pngampu

Pendidikan ABK Melvi Lesmana Alim, M.Pd

KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL SERTA IMPLEMENTASI DALAM


PEMBELAJARAN

KELOMPOK 2
Anna Norma Setyaningrum 12110920431
Elsa Delfita Sari 12110920849
Husna Rizki Fadhilah 12110920644
Miranda 12110920609
Regina Cahyani Alvianti 12110920511
Riri Anjeli 12110920777
Yuniza Sari 12110920419

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU, NOVEMBER
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan makalah ini. Shalawat salam selalu tercurah
kepada baginda Rasulullah Muhammmad SAW, yang mana Beliau adalah uswatun hasanah dan yang kita
nantikan syafaatnya kelak di hari kiamat.
Makalah “Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus’’ini kami buat untuk melengkapi
pembelajaran. Dan kami juga menyadari pentingnya akan pentingnya sumber referensi yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena keterbatasan yang kami
miliki,kami menerima masukan dan kritik.semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu
baik yang membaca maupun yang mendengarkan,kritik dan saran sangat bermanfaat bagi kami untuk
perbaikan.

Pekanbaru, 23 November 2022

Penulis
BAB I

A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain
sehingga dalam kehidupan sosial masyarakat seseorang perlu memiliki kemampuan berbicara yang
baik. Public speaking merupakan kemampuan seseorang mengelola bahasa dengan baik sehingga
mampu berbicara untuk menyampaikan maksud dan tujuan di depan umum. 1Dalam berbagai
kesempatan, kegiatan public speaking sangat dibutuhkan karena hampir semua kegiatan masyarakat
membutuhkan seorang pembawa acara dan seorang pembicara. Selain itu, dalam berbagai kesempatan
manusia juga dihadapkan dengan berbagai aktifitas sosial seperti berorganisasi, bergaul, dan bekerja
sehingga public speaking menjadi hal penting yang perlu dikuasi.

Kemampuan berbicara menjadi sebuah alat penting bagi seseorang dalam membina hubungan
dengan manusia lain. Kadang-kadang kemampuan verbal bahkan menjadi salah satu tolok ukur
melihat performa dan kemampuan seseorang.

Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan secara lisan dan tulisan.
Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang dilakukan selain menggunakan lisan, atau
dapat dilakukan dengan menggunakan isyarat, dengan memanfaatkan gerak tubuh, mimik, intonasi
serta gaya bahasa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi verbal?
2. Apa pengertian komunikasi non verbal?
3. Bagaimana implementasinya dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian komunikasi verbal
2. Mengetahui pengertian komunikasi non verbal
3. Mengetahui implementasi dalam pembelajaran.

1
Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking era Konseptual, (Jakarta: BBC Publisher, 2013), 61
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik secara lisan
maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia.
Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau
maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling
bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal
itu bahasa memegang peranan penting2.
Sejalan dengan pendapat Thomas dalam Roudhonah komunikasi verbal adalah
penyampaian dan penerimaan pesan dengan menggunakan bahasa lisan dan tulisan 3.
Sementara, lambang verbal merupakan semua lambang yang digunakan untuk menjelaskan
pesan-pesan dengan memanfaatkan kata-kata (bahasa). Komunikasi verbal yaitu penerimaan
sistem syaraf seseorang kepada sistem syaraf orang lain dengan maksud untuk menghasilkan
sebuah makna serupa dengan yang ada dalam pikiran si pengirim dengan menggunakan kata-
kata yang merupakan unsur-unsur dasar bahasa. 4
Dari pendapat diatas pada dasarnya sama bahwa komunikasi verbal adalah penyampaian
pesan dengan kata-kata baik berupa lisan atau tulisan dimana unsur terpenting dari
komunikasi verbal ini adalah bahasa. Untuk kepentingan komunikasi verbal, bahwa bahasa
dianggap sebagai suatu konsep tertentu. Bahasa memiliki kekayaan simbolisasi verbal dan
dipandang sebagai upaya manusia untuk memberdayakan informasi yang bersumber dari
persepsi manusia san sebagai medium untuk berkkomunikasi secara santun dengan diri
sendiri maupun dengan orang lain.
o Teori komunikasi verbal

Teori pertama adalah operant conditioning teori ini menekan unsur stimulus dan respon
yang menyatakan bahwa jika suatu organism dirangsang oleh stimulus dari luar, orang
akan cenderung memberi reaksi. Teori kedua dinamakan dengan teori kognitif, teori ini
menekankan kompetensi bahasa pada manusia lebih dari apa yang ditampilkan. Teori
ketiga disebut teori penengah, teori ini menekan bahwa manusia dalam mengembangkan
kemampuannya berbahasa tidak saja bereaksi terhadap stimulasi yang diterima dari luar
tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya (Hafied Cangara,
2003: 103). Teori ketiga ini menunjukan ciri dan alasan masing-masing namun dapat
memberikan tekanan yang sama, bahwa manusia akan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi secara verbal yang tentunya harus melalui proses belajar. Tanpa
komunikasi verbal manusia tidak bisa berfikir, komunikasi yang mempengaruhi persepsi
dan pola pikir seseorang.

2
(Agus M. Hardjana, 2003: 22).
3
Roudhonah, 2007: 93.
4
(L, Tubbes Stewwart, Moss, Sylvia, 2001: 112).
o Prinsip-prinsip Komunikasi Verbal
Menurut Nurudin, terdapat tiga prinsip komunikasi verbal, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Interpretasi menciptakan makna
b. Komunikasi adalah aturan yang dipandu
c. Penekanan mempengaruhi makna.5
Sedangkan Joseph A. Devito menjelaskan bahwa terdapat enam prinsip komunikasi verbal
diantaranya:
1) Keterbatasan bahasa
2) Kerumitan makna
3) Nama sebagai symbol
4) Bahasa gaul
5) Bahasa wanita & pria
6) Komunikasi konteks tinggi dan rendah.6
Dari beberapa uraian mengenai prinsip komunikasi verbal di atas, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi verbal memiliki peran besar karena dengan melalui bahasa (baik secara lisan maupun tulisan)
suatu ide, gagasan, pemikiran bahkan keputusan lebih mudah disampaikan dan diterima oleh komunikan.
o Ciri-ciri Komunikasi Verbal

Menurut Iis Ernawati dalam Herlina menjelaskan bahwa hampir semua aktifitas komunikasi
verbal dilakukan dengan sadar dan disengaja. Untuk itu, komunikasi verbal ditandai dengan ciriciri
sebagai berikut:
1) Disampaikan secara lisan atau tulisan
2) Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah
3) Kualitas proses komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi nonverbal
Sedangkan Zulkifley Hamid menjelaskan tiga ciri dari komunikasi verbal, diantaranya: a. Bahasa
verbal adalah komunikasi yang kita pelajari setelah kita menggunakan komunikasi nonverbal. Jadi,
komunikasi verbal digunakan setelah pengetahuan dan kedewasaan kita sebagai manusia tumbuh. b.
komunikasi verbal dinilai kurang universal dibanding komunikasi nonverbal. Ketiga, komunikasi verbal
merupakan aktivitas yang lebih intelektual dibanding bahasa nonverbal. Melalui komunikasi verbal kita
mengkomunikasikan gagasan dan konsep-konsep yang abstrak.
o Hambatan-hambatan dalam Interaksi Bahasa dan Verbal

Dalam proses komunikasi yang dilakukan antara komunikan dan komunikator sering kali
menjumpai beberapa hambatan, diantaranya:
a. Polarisasi (polarization) kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan kata dan
menguraikannya dalam bentuk ekstrim yang tidak realistis.
b. Orientasi intensional (intentional orientation) terjadi bila kita menanggapi apa yang sebagai
suatu kenyataan, atau melebihkan.
c. Kekacauan karena menyimpulkan fakta (Fact-inference confusion) terjadi bila kita
memperlakukan kesimpulan sebagai fakta
5
Nurudin, Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), 127
6
Joseph A. Devito, The Interpersonal Communication Book, (New York: Pearson Global Edition, 2016), 104
d. Potong kompas (bypassing) terjadi bila antara pembicara dan pendengar saling salah paham
akan maka yang mereka maksudkan.
e. Kesemua (allness) mengacu pada kecenderungan untuk menganggap bahwa orang yang
mengetahui hal tertentu pasti menguasai segalanya, atau bahwa apa yang telah dikatakan pada sudah
seluruhnya.
f. Evaluasi statis ( static evaluation) terjadi bila kita mengabaikan perubahan dan menganggap
bahwa realitas merupakan hal yang statis.
g. Indiskriminasi (indiscrimination) terjadi bila kita mengelompokkan hal-hal yang tidak sama ke
dalam satu kelompok dan menganggap karena mereka berada dalam kelompok yang sama, mereka
semuanya sama.7

B. Komunikasi Non Verbal


Komunikasi nonverbal adalah percakapan yang dilakukan dengan gerakan tubuh atau bahasa
tubuh, sering kali disebut dengan bahasa isyarat. Menurut Larry A. Samavar dan Richard E. Porter
“komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting
komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai
nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. 8
Kesimpulan dari pernyataan diatas menyatakan bahwa komunikasi nonverbal memiliki makna
bahwa suatu interaksi dari rangsangan terhadap diri sendiri secara spontan dan tidak disadari melakukan
sebuah gerakan tubuh meskipun itu diiringi dengan adanya komunikasi secara lisan (komunikasi verbal),
tujuannya agar penyampaian komunikasi verbal atau komunikasi dengan berkata-kata dapat semakin
dimengerti dan dipahami ketika adanya bahasa tubuh yang mengiringinya.
Ciri komunikasi nonverbal diantaranya sebagai berikut :
o Disampaikan dengan menggunakan isyarat (gesture), gerak-gerik (movement), postur/lipologi,
pembahasa, kinesic/sentuhan, penampilan fisik, ruang, jarak, waktu, consumer product dan
artefak
o Proses komunikasi implisit dan dapat terjadi dua arah maupun satu arah
o Kualitas proses komunikasi tergantung pada pemahaman terhadap persepsi orang lain

 Jenis-jenis pesan nonverbal


Terdapat jenis-jenis penyampaian pesan komunikasi dengan gesture tubuh atau bahasa tubuh
(nonverbal) yaitu
a. Pesan kinesik
Pesan gerakan tubuh yang dilakukan disebut juga dengan Pesan kinesik. Terdapat tiga komponen
utama dalam pesan kinesik, diantaranya ialah :
1) Pesan Fasial

7
Nia Kania Kurniawati, Komunikasi Antarpribadi Konsep dan Teori Dasar, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 29-30
8
6 Lary A. Samovar dan Richard E. Porter, Communication Between Culture, (Belmont, Calfornia: Wadworth,
1991), hal. 179
Pesan ini menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompo makna :
kebahagian, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat,
ketakjuban, dan tekad.
b. Pesan Gestural
Menunjukkan penyampaian pesan terhadap lawan komunikasi dengan cara melakukan gerakan
anggota tubuh seperti tangan ataupun kepala. Pesan ini memiliki fungsi untuk mengungkapkan :
1) Adanya batasan dan dorongan
2) Adanya penyesuaian dan pertentangan
3) Adanya Responsive atau tidak responsive
4) Perasaan postif atau negative
5) Adanya pengabaian dan perhatian
6) Adanya hambatan atau kelancaran
7) Adanya penolakan atau penerimaan
c. Pesan Postural
Penyampaian pesan berupa gerakan seluruh anggota badan. Terdapat 3 pemaknaan dalam pesan
postur ini adalah sebagai berikut :
1) Immedicy
Merupakan ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong
kearah lawan bicara menunjukkan kesukaan atau penilaian positif.
2) Power
Pernyataan yang memiliki makna bahwa postur tubuh yang tinggi hingga akhirnya lawan bicara
mencontohkan dengan berdiri.
3) Responsiveness
Setiap orang memiliki aksi secara emosional tergantung pada lawan komunikasi melakukan
respon yang seperti apa, tergambarkan dari komunikasi positif atau negatif.
d. Pesan Artifaktual
Penampilan dari setiap seseorang memiliki sebuah pesan atau komunikasi tersirat, baik dari segi
penampilan pakaian maupun penampilan make up. Pesan ini disebut juga dengan pesan artifaktual.
Bahkan pakaian seseorang ketika lagi berduka biasanya menggunakan warna hitam polos sedangkan
pakaian putih polos digunakan untuk melakukan ibadah kepada tuhan.
e. Pesan Sentuhan dan Bau-bauan
Makna dari pesan sentuhan dan bau bauan memiliki pengertian yang hampir sama, makna pesan
sentuhan memiliki pesan yang sangat mendalam, ungkapan kasih sayang, marah, ataupun takut, semua
berkaitan dengan sentuhan perasaan. Sedangkan perbedaan dengan pesan bau bau menyampaikan bahwa
bau yang sedap memiliki sebuah pesan bahwa menciptakan suasana kebersihan, sedangkan bau yang
tidak sedap merupakan bentuk ekspresi diri bahwa kejorokan hadir dalam hidupnya.
C. Implementasi Komunikasi Verbal Dan Non Verbal

a. Komunikasi verbal
Berikut adalah contoh penerapan komunikasi verbal di sekolah :
1. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan melalui tulisan.
Komunikasi tertulis biasanya dilakukan karena keterbatasan jarak antara komunikator dan komunikan.
Selain itu, komunikasi tertulis juga dilakukan jika dibutuhkan catatan atau dokumentasi untuk dijadikan
bukti.
Dalam melakukan komunikasi tertulis, baik komunikator dan komunikan harus mempunyai
kemampuan yang baik dalam menulis dan membaca. Hal ini karena komunikasi tertulis merupakan
proses mengubah komunikasi lisan menjadi simbol alfabet, kata, maupun kalimat. Kedua kemampuan
tersebut dibutuhkan agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Contoh Komunikasi Tertulis
 Surat
Surat adalah salah satu media komunikasi verbal tertulis yang paling tua. Surat memuat informasi
berupa tulisan yang dibubuhkan di atas selembar kertas. Sekarang ini surat jarang ditulis manual, tapi
diketik via software di perangkat komputer.

 Kartu pos
Kartu pos merupakan versi mini atau lebih singkat dari surat. Komunikasi verbal yang satu ini juga
memuat tulisan di atas sebuah kertas bernama kartu pos yang biasanya dijual atau disediakan oleh kantor
pos.
 Email
Email merupakan salah satu alat komunikasi verbal era modern. Email adalah versi canggih atau
terbaru dari surat manual. Email memiliki konsep yang sama seperti surat, berisi susunan kalimat yang
memuat suatu informasi, tapi dikirimkan melalui jaringan internet. Pada awal kemunculannya, email
hanya dapat dikirimkan antara dua orang saja. Kini, sebuah email dapat ditujukan kepada banyak
penerima sekaligus.
Selain itu, email adalah komunikasi verbal yang murah karena hanya membutuhkan jaringan internet
dan perangkat komputer. Email bisa menjangkau jarak yang jauh dalam waktu singkat.
Email juga tidak hanya memuat informasi berupa tulisan. Pengguna bisa menyisipkan berbagai
macam bentuk soft file seperti gambar, video, dokumen, ataupun audio. Namun, ada batasan
besaran file yang bisa dimuat dalam satu kali kiriman email.
 Pesan singkat
Pesan singkat juga merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal tertulis. Pesan singkat memiliki
fitur yang sama seperti email, yakni bisa menyisipkan soft file seperti audio, gambar, dokumen, dan
video. Kita juga bisa melakukan pengiriman pesan singkat atau pembicaraan dengan beberapa orang
sekaligus dalam sekali waktu.
Perbedaan pesan singkat dan email terletak pada penyedia jasa layanan. Pesan singkat lebih populer
dilakukan via aplikasi percakapan atau media sosial, sedangkan email harus dilakukan melalui akun yang
dibuat di penyedia layanan email. Pesan singkat bersifat lebih informal dan personal, sedangkan email
dimanfaatkan untuk urusan yang lebih profesional.
2. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan atau juga sering disebut komunikasi oral adalah bentuk komunikasi verbal
melalui interaksi langsung atau tatap muka antara komunikator dan komunikan. Percakapan pada
komunikasi lisan bisa melibatkan lebih dari dua individu.
Komunikasi lisan kerap disebut sebagai komunikasi yang kaya akan konten. Hal ini dikarenakan
komunikasi lisan melibatkan interaksi yang intens antara komunikator dan komunikan sehingga
menghasilkan produk komunikasi yang berkualitas.
Contoh Komunikasi Lisan
 Pidato publik
Pidato publik merupakan salah satu komunikasi verbal lisan yang kerap dilakukan oleh komunikator
yang mempunyai kedudukan penting. Pidato publik biasanya bersifat satu arah. Contohnya adalah pidato
kenegaraan yang dikemukakan oleh seorang presiden di hadapan khalayak publik.
Dalam sebuah pidato publik, pesan yang disampaikan bersifat tematik terkadang disesuaikan dengan
audiens dan konteks acara yang sedang berlangsung, tapi juga bisa mengusung topik spesifik. Isi dari
pidato publik bisa disusun sendiri oleh komunikator, tak jarang turut melibatkan tim perumus khusus.
 Pembicaraan tatap muka atau elektronik
Komunikasi verbal yang satu ini merupakan komunikasi sederhana, seringkali hanya melibatkan dua
individu. Pembicaraan bisa dilakukan secara terencana maupun spontan. Topik yang dibahas pun
beragam bisa bersifat personal maupun profesional atau sudah dijadwalkan.
Sejak pandemi melanda, pembicaraan tatap muka sangat dikurangi intensitasnya. Kini banyak orang
yang melakukan pembicaraan melalui media elektronik seperti panggilan suara atau video berbasis
aplikasi. Apakah Grameds juga mengalami hal serupa?
 Rapat
Rapat adalah komunikasi verbal lisan yang dilakukan oleh orang-orang yang terikat dalam suatu
institusi atau organisasi. Rapat biasanya dilakukan dengan terencana atau pemberitahuan terlebih dahulu
di antara partisipan rapat. Bahkan beberapa lembaga menerapkan jadwal rutin rapat.
Dalam sebuah penyelenggaraan rapat, topik yang dibahas berkaitan dengan institusi yang menaungi
mereka. Untuk menyesuaikan dengan era normal baru, rapat lebih sering dilaksanakan secara daring.
Rapat daring juga menjadi solusi bagi hambatan jarak.
 Konferensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk
berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. Salah satu komunikasi
verbal lisan ini juga disebut sebagai upaya musyawarah untuk mencari solusi.
 Konseling
KBBI mengartikan konseling sebagai pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan
menggunakan metode psikologis dan sebagainya. Seorang ahli yang memberikan bantuan disebut dengan
konselor sementara orang yang menerima penyuluhan dinamakan konseli.
Konseling biasanya bersifat personal dan terjadi di antara dua orang yaitu seorang konselor dan
seorang konseli. Namun, konseling pernikahan bisa dilakukan secara bersamaan antara pasangan dengan
konselor.
Ada biaya yang harus dibayarkan konseli kepada konselor pada setiap sesi konseling yang dilakukan.
Biaya ini tidak berlaku pada konseling yang bersifat sosial atau kemanusiaan seperti konseling untuk
korban bencana alam.
b. Komunikasi Non Verbal
Berikut adalah contoh-contoh komunikasi non verbal yang sering kita lihat di dalam lingkungan kelas.

 Posisi berdiri dengan lengan disilangkan di dada adalah posisi berdiri yang kurang baik dan
kurang enak dipandang karena dapat membuat siswa berada pada posisi defensif. Posisi berdiri
seperti itu dapat mengisyaratkan hubungan yang kurang bersahabat.
 Seperti halnya pengajar, siswa juga menggunakan isyarat atau sinyal-sinyal non verbal. Hal
tersebut penting untuk diperhatikan karena sinyal atau isyarat tersebut mengkomunikasikan
tentang sesuatu.
 Kontak mata yang baik juga merupakan salah satu hal yang dapat membuat kesan positif. Kontak
mata menunjukkan kepercayaan dan ketertarikan terhadap orang lain. Pengajar yang melakukan
kontak mata dengan siswanya akan membuka jalan komunikasi yang baik karena secara tidak
langsung, kontak mata berarti memberi kehangatan dan dan perhatian pada lawan bicara. Untuk
itu perlu bagi pengajar untuk meminta seluruh siswa untuk memperhatikan anda untuk
mendapatkan suasana awal yang kondusif.
 Senyum dapat membuat suasana menjadi hangat dan bersahabat. Jika pengajar banyak tersenyum
pada siswa, maka hal tersebut dapat maenumbuhkan keakraban dan persahabatan.
 Untuk menenangkan kelas yang tidak kondusif, pengajar hanya perlu berdiri diam di depan kelas
(tanpa menyilangkan tangan di dada) serta menatap para siswa atau jam, maka sejenak kemudian,
suasana akan menjadi hening. Tindakan tersebut mengisyaratkan bahwa pengajar ingin segera
melanjutkan materi pelajaran.
 Ketika mengajar, sering kali kita mendapati beberapa orang siswa berbicara tanpa menghiraukan
pelajaran. Apabila hal ini terjadi, maka kita hanya perlu menatap mereka sebanyak 5 detik. Cara
ini lebih baik dari pada memarahi mereka. Selain itu, meletakkan jari telunjuk di depan mulut
juga efektif membuat suasana menjadi kondusif kembali.
 Untuk menunjukkan kata tidak kita dapat melakukannya dengan menggelengkan kepala. Atau
untuk menghentikan siswa dari melakukan sesuatu yang salah, kita bisa tersenyum, dan
mengangguk untuk "ya" setelah mereka berhenti.
 Mengangkat bahu dan gerakan tangan dapat mengisyaratkan pertanyaan "Apa yang kamu
lakukan?"
 Berkeliling ke sekeliling ruangan ketika mengajar (jika memungkinkan) dapat menumbuhkan
kedekatan antara pengajar dan siswa. Pengajar tidak harus berdiri terus di depan kelas.
 Jika ada siswa yang tidak focus di dalam kelas, sentuhan tangan lembut di bahu merupakan cara
menegur yang efektif pada siswa yang lebih muda.
 Mengerutkan kening ketika tidak setuju juga cara yang baik untuk dilakukan.
 Ketika seorang siswa mengangkat tangannya ingin bertanya sementara pengajar masih sedang
menerangkan, maka lambaian tangan bawah merupakan komunikas non verbal agar siswa tahu
bahwa pengajar ingin mereka menurunkan tangan dan mengajukan pertanyaan nanti setelah
selesai menerangkan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang bersifat metakomunikatif yang sangat penting dalam
komunikasi manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan pernah lepas dari komunikasi
nonverbal dan secara tidak sadar komunikasi nonverbal itu mempertegas dari komunikasi verbal manusia.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa dan kata-kata sebagai produk
utamanya. Manusia akan sangat sulit menyampaikan prasaan dan keinginannya jika tidak menggunakan
bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain.

Jadi baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal sangat erat kaitannya dengan kehidupan
manusia dan fungsi keduanya sangat erat hubungannya. Jadi tidak mungkin jika manusia hanya
mengandalkan komunikasi verbal tanpa bantuan komunikasi nonverbal.

Dan kedua bentuk komunikasi ini wajib diketahui oleh guru yang nantinya akan berinteraksi dengan para
siswanya. Agar komunikasi ini terlaksana dengan sempurna diharapkan seluruh guru terutama guru anak
usia dini dan guru anak berkebutuhan khusus memahami dan dapat menerapkan komunikassi tersebut
dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Nurudin, Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), 127
Joseph A. Devito, The Interpersonal Communication Book, (New York: Pearson Global Edition, 2016),
104
Nia Kania Kurniawati, Komunikasi Antarpribadi Konsep dan Teori Dasar, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2014), 29-30
Lary A. Samovar dan Richard E. Porter, Communication Between Culture, (Belmont, Calfornia:
Wadworth, 1991), hal. 179
Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking era Konseptual, (Jakarta: BBC Publisher, 2013), 61
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=Awr93dKbuX1jhPwThnBXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzIEdnRpZAMEc2VjA3Ny/
RV=2/RE=1669212699/RO=10/RU=https%3a%2f%2fwww.researchgate.net%2fpublication
%2f352511885_Komunikasi_Verbal_dan_Non_Verbal_dalam_Pembentukan_Konsep_Diri_Anak_Panti_
Asuhan_Bunda_Serayu/RK=2/RS=UneyekyMkt7hXGoVibU2zxbuKRI-
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=Awr93dKbuX1jhPwTkXBXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzUEdnRpZAMEc2VjA3Ny/
RV=2/RE=1669212699/RO=10/RU=http%3a%2f%2fjurnal.uinsu.ac.id%2findex.php%2fal-irsyad
%2farticle%2fdownloadSuppFile%2f6618%2f999/RK=2/RS=MXLghO6hj7Gyrb8jTK7_pq0BLrg-
https://r.search.yahoo.com/
_ylt=Awrjd57TuX1jowYUV7lXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/
RV=2/RE=1669212755/RO=10/RU=https%3a%2f%2fwww.coursehero.com%2ffile
%2f112971077%2fKomunikasi-Verbal-dan-Nonverbalpdf%2f/RK=2/
RS=W7DK7rjvTuZ0aXtbtE0ydvc5rS8-

Anda mungkin juga menyukai