Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ILMU AKHLAK

“PRINSIP DAN NILAI AKHLAK ISLAMI TENTANG HAK DAN


KEWAJIBAN MUKMIN KEPADA ALLAH DAN RASULNYA”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Akhlak

Dosen Pengampu : Drs. H. Ade Hidayat, M.Ag

Disusun Oleh :

1. Mirna Andriani (1178020138)


2. MR. Ilmi Chewae (1178020143)
3. M. Albyan (1178020146)
4. M. Ihsan Nurzaman (1178020149)
5. M. Addar Quthni (1178020150)
6. Mukti Mauludi (1178020164)
7. Nadila Sholehah (1178020169)
8. Najib Sulaeman (1178020171)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVESITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR
Puji serta Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang mana atas
segala rahmat, berkat serta karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa sholawat
serta salam kami panjatkan kepada Nabi kita, Nabi besar, Nabi penutup segala Nabi yakni
Muhammad Shallahu’alaihi Wassallam.

Makalah ini yang berjudul “Prinsip Dan Nilai Akhlak Islami Tentang Hak Dan
Kewajiban Mukmin Kepada Allah Dan Rasulnya” bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Pengantar Ilmu Akhlak, selain dari itu juga makalah ini bertujuan untuk menanbah
wawasan dan nuansa berfikir para pembaca terkait ilmu Akhlak khususnya dalam hal Hak
dan Kewajibab kita kepada Allah dan Rasulnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam segala
bentuk baik itu dalam bentuk materi ataupun moril. Terutama kami sangat berterima kasih
sekali kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Akhlak, yaitu Drs. H. Ade Hidayat, M.Ag
yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat lebih berfikir kritis, logis, dan
sistematis.

Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan-
kesalahan, kami sadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan supaya kami dapat
memperbaikinya dikemudian hari.

Bandung, 4 April 2018

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3

BAB I ........................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

C. Tujuan penulisan ......................................................................................................... 4

BAB II .......................................................................................................................................... 5

ISI................................................................................................................................................ 5

A. Rukun Islam dan Prinsip Akhlak .................................................................................. 5

B. Nilai - Nilai Akhlak Islami ............................................................................................. 7

C. Hak dan Kwajiban Mukmin Kepada Allah ................................................................... 7

D. Hak dan Kwajiban Mukmin Kepada Rasul ................................................................... 7

BAB III ......................................................................................................................................... 7

PENUTUP .................................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 7

B. Saran ........................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 8

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ajaran Islam yang bersifat universal harus bisa diaktualisasikan dalam kehidupan
individu, masyarakat, berbangsa dan bernegara secara maksimal. Aktualisasi tersebut tentu
terkait dengan pelaksanaan hak dan krwajibannya seseorang kepada Tuhan, rasulNya,
manusia dan lingkungannya. Khusus aktualisasi akhlak ( hak dan kewajiban ) seorang hamba
kepada Tuhannya terlihat dari pengetahuan, sikap, prilaku dan gaya hidup yang dipenuhi
dengan kesadaran tauhid kepada Allah SWT, Hal itu bisa dibuktikan dengan berbagai
perbuatan amal shaleh, ketaqwaan, ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT secara ikhlas.
Untuk itulah dalam menata kehidupan, diperlukan norma dan nilai, diperlukan standard an
ukuran untuk menentukan secara obyektif apakah perbuatan dan tindakan yang dipilih itu
baik atau tidak, benar atau salah, sehingga yang dilihat bukan hanya kepentingan diri sendiri,
melainkan juga kepentingan orang lain, kepentingan bersama, kepentingan umat anusia secara
keseluruhan. Dan untuk itulah setiap individu dituntut memiliki komitmen moral, yaitu
spiritual pada norma kebajikan dan kebaikan.
Perihal panutan Akhlak, Sebenarnya, setiap orang dapat menemukan pada diri Nabi
Muhammad saw. suatu keteladanan luhur yang akan mengantar mereka memperoleh rahmat
Ilahi serta kebahagiaan ukhrawi. Siapa pun dia, baik seorang ayah, suami, anak, negarawan,
pemimpin masyarakat maupun militer, semuanya dapat menimba kereladanan dari sumber
yang tidak pernah kering ini.
Dalam Al-Quran dijelaskan betapa mulia pribadi Rasulullah. Bahkan perihidup
Rasulullah adalah praktek hidup dari nilai-nilai Al-Quran. Keseluruhan perkataan dan
perbuatannya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sebagaimana A-Quran akan lestari
sepanjang zaman. Tutur kata Rasul serta perbuatannya member ilham bagi perubahan sikap
hidup berjuta manusia di dunia.

)٢١( ‫َيْرا‬ ِ ‫َّللاَ ََو ْال ََي ْو ََم‬


‫اآلِخ َْر ََوَذَك ََْر ه‬
ً ِ‫َّللاَ َكث‬ َ ‫َّللاِ أُس َْوة ٌ َح‬
‫سنَةٌ ِل َم ْْن َكانَ َيَ ْْر ُُجو ه‬ ُ ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َر‬
‫سو ِل ه‬
“Sungguh pada diri Rasulullah saw. itu terdapat suri tauladan yang baik bagi kamu,
(yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan (kebahagiaan) hari kiamat dan ia
banyak menyebut Allah.” (Al – Ahzab : 21)

Maka jika ingin meniru orang yang sukses, contohlah diri Rasulullah. Jangan sampai
kita keliru dalam menetapkan standar kesuksesan, Karena hanya Rasul lah sejatinya suri
Tauladan yang terbaik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, penulis dapat mengambil rumusan
masalah, yaitu :
1. Apa definisi serta korelasi Rukun Islam dan Prinsip Akhlak?
2. Seperti apa itu Nilai Akhlak Islami ?
3. Seperti apa Hak dan Kawajiban Mukmin terhadap Allah?
4. Seperti apa Hak dan Kawajiban Mukmin terhadap Rasul?

C. Tujuan penulisan
1. Dapat Mengetahui Apa definisi serta korelasi Rukun Islam dan Prinsip Akhlak
2. Dapat Mengetahui Seperti apa itu Nilai Akhlak Islami
3. Dapat Mengetahui Seperti apa Hak dan Kawajiban Mukmin terhadap Allah
4. Dapat Mengetahui Seperti apa Hak dan Kawajiban Mukmin terhadap Rasul

4
BAB II

ISI

A. Rukun Islam dan Prinsip Akhlak

1. Definisi
a. Akhlak
Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa Arab alakhlaq yang merupakan
bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabiat (Hamzah Ya’qub, 1988: 11).
Sedangkan secara terminologis, akhlak berarti keadaan gerak jiwa yang mendorong
ke arah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran. Inilah pendapat yang
dikemukakan oleh Ibnu Maskawaih.
Adapun ilmu akhlak oleh Dr. Ahmad Amin didefinisikan suatu ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
sebagian manusia kepada sebagian lainnya.
Dari pengertian di atas jelaslah bahwa kajian akhlak adalah tingkah laku manusia,
atau tepatnya nilai dari tingkah lakunya, yang bisa bernilai baik (mulia) atau sebaliknya
bernilai buruk (tercela). Yang dinilai di sini adalah tingkah laku manusia dalam
berhubungan dengan Allah, atau dengan sesama makhluk hidup seperti mansusia, hewan
maupun tumbuhan, serta dalam berhubungan dengan lingkungan atau benda-benda mati
yang juga merupakan makhluk Allah.

b. Rukun Islam
Rukun islam menurut bahasa arab yaitu arkan al-din atau arkan al-islam yang
memeiliki arti pilar agama. Sedangkan menurut istilah rukun islam adalah suatu tindakan
atau amalan yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang merupakan dasar atau
pondasi dari hidupnya. Bisa kita ibaratkan seperti bangunan , pondasi merupakan bagian
yang harus ada dan merupakan awal dari terbentuknya bangunan. Jika suatu bangunan
tidak memiliki pondasi maka banguna tersebut tidak akan dapat berdiri. Begitupun
seseorang yang mengaku islam atau yang akan masuk islam harus mengetahui dan
melakukan semua rukun islam.
Seperti yang tercantum dalam suatu hadist dari Abu abdurahman,Abdullah bin Al
khotob r.a.yang isinya bahwa Rosululloh SAW bersabda : islam dibangun diatas lima
perkara yaitu bersaksi bahwa tiada dzat yang disembah kecuali ALLAH SWT dan bahwa
nabi Muhammad adalah utusan-NYA,Menegakkan sholat ,menunaikan puasa,zakat,dan
haji .(HR.At-turmuzi dan Muslimu)

2. Korelasi
Rukun Islam sangat erat kaitannya dengan akhlak. Dua kalimat syahadat, shalat,
zakat, shaum dan haji tidak dapat dipisah-pisahkan dari prinsip nilai akhlak. Setiap rukun
itu harus berdampak positif pada perubahan perilaku dan gaya hidup seorang muslim.
a. Syahadat Dengan Prinsip Akhlak
Mengucapkan syahadat bukan sekedar formalitas untuk menjadi muslim, akan
tetapi lebih jauh dan dalam adalah sebagai bukti keyakinan yang kuat dan kejujuran
yang sempurna serta keikhlasan yang dalam untuk menerima islam sebagai system
hidup.
Rasulullah SAW bersabda : “ Tidak ada seorang hamba yang mengucapkan laa
ilaaha illallah kemudian mati dengan komitmen padanya melainkan ia masuk syurga”
( HR.Bukhari).
Bila seorang muslim jujur dalam menerima syahadat ini, tidak akan terjadi
penolakan terhadap hukum-hukum yang Allah sudah tetapkan.
5
“Barangsiapa yang menghadap Allah dengan dua kalimat syahadat tanpa meragukan
sedikitpun maka ia masuk syurga”(HR.Ahmad).
Inilah bukti bahwa kemurnian Syahadat bagi seorang muslim akan terealisasi dari
Akhlaknya dan baginya pahala surga yg telah dijanjikan.
b. Sholat Dengan Prinsip Akhlak
Menegakkan shalat, berdampak pada mencegah kejahatan dan kemungkaran.

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah diri dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S. Al-Ankabuut,29 :45)
Mengapa masih banyak orang sholat namun tidak mampu mencegah dirinya
berbuat maksiat pada Allah??? itu artinya, masih banyak kaum muslim yg tidak
memahami hakikat shalat. Kerapihan dan penghayatan makna shalat akan membawa
seseorang berakhlak mulia dan akan terjadi pula sebaliknya. Bila shalatnya tidak
dipahami dengan baik, maka tidak akan berpengaruh apapun pada kemuliaan
akhlaknya. Menjauhkan diri dari sifat buruk dan mensucikan diri dari semua
perkataan serta amal buruk adalah hakikat shalat.
c. Puasa Dengan Prinsip Akhlak
Puasa/Shaum di bulan ramadhan dapat mengendalikan diri dari nafsu
syahwat yang memiliki kecenderungan negatif. Ibadah shaum ini tidak dipandang
hanya sebatas larangan makan dan minum dalam rentang waktu tertentu, tapi
merupakan tahapan larangan bagi jiwa manusia mengendalikan syahwatnya yang
cenderung negative.
“Bukanlah puasa itu hanya sekedar tidak makan dan minum. Puasa itu adalah
meninggalkan ucapan yang sia-sia dan kata-kata yang jorok. Jika seseorang
mencacimu atau berbuat jahil kepadamu katakana saja,”Aku sedang puasa’”. (HR.
Ibnu Khuzaimah)
d. Zakat Dengan Prinsip Akhlak
Mengeluarkan zakat dapat menghilangkan penyakit pelit dan
mengembangkan semangat solidaritas. Zakat juga merupakan bentuk penanaman
perasaan kasih dan sayang. Fungsi zakat adalah penguat hubungan antar orang-orang
yang saling mengenal, serta penyatuan lintas strata masyarakat. Tujuan zakat
tercantum dalam Al-Qur’an Al Kariim :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu mereka membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar dalgi Maha
Mengetahui. (Q.S. An-Nissa: 77)
e. Ibadah Haji Dengan Prinsip Akhlak
Menunaikan haji ke tanah suci sebagai pembentuk sikap totalitas kepada
Allah, karena dalam ibadah Haji, kita dituntut untuk berjihad harta, jihad fisik, jihad
waktu dan kepasrahan diri dalam melaksanakan ritual haji yang telah ditetapkan.
Rukun Islam ke-5 ini adalah klimaks dari pelaksanaan rukun islam lainnya. Karena
hakikat beribadah Haji adalah bagaimana totalitas kita berserah diri untuk ibadah
kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman :

“Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang


menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats,
berbuat fasik dan berbantah-bantahan didalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang
kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah dan
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaKu hai orang-
orang yang berakal,” (Q.S. Al-Baqarah:197)
6
B. Nilai - Nilai Akhlak Islami
C. Hak dan Kwajiban Mukmin Kepada Allah

1. Hak Mukmin kepada Allah


2. Kewajiban Mukmin kepada Allah

D. Hak dan Kwajiban Mukmin Kepada Rasul

1. Hak Mukmin kepada Rasul


2. Kewajiban Mukmin kepada Rasul

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

7
DAFTAR PUSTAKA
 Marzuki. PRINSIP DASAR AKHLAK MULIA. Yogyakarta: Penerbit Debut Wahana Press,
2009.
 Pengertian Rukun Islam
http://warohmah.com/pengertian-rukun-islam/
diakses pada tanggal 4 April 2018
 Rukun Islam dan Prinsip-Prinsip Akhlak
http://kajianmuslimah.wordpress.com/2008/02/4/kamus-4-februari-2008/
diakses pada tanggal 4 April 2018

Anda mungkin juga menyukai