Di susun oleh :
Maulana Hamdan 1178020133
Mr. Hanif Hade 1178020142
Muhamad Fauzi Hawari 1178020148
Muhammad Amir Mahfuzh 1178020152
Muhammad Rizal Utomo 1178020161
Muhammad Zahid Zahran 1178020163
Mutiara Rahmi Fadillah 1178020166
Nabilah Anindya Sagita 1178020167
Najib Sulaeman 1178020171
PRODI MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam segala bentuk baik itu dalam bentuk materi ataupun moril. Terutama kami
sangat berterima kasih sekali kepada dosen pengampu mata kuliah Ekonomi
Pembangunan yakni bapak Dr. Adang Djatnika, M.T, yang telah memberikan tugas
ini sehingga kami dapat lebih berfikir kritis, logis, dan sistematis terhadap keilmuan
mengenai ekonomi pembangunan lebih khusus lagi mengenai orientasi negara
dalam memberantas korupsi, teknologi yang digunakan untuk memberantas korupsi,
serta budaya korupsi dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi.
Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan-kesalahan, kami sadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna , oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan
supaya kami dapat memperbaikinya dikemudian hari.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindak pidana korupsi merupakan salah satu masalah yang selalu menjadi
sorotan dan sekaligus keprihatinan masyarakat,karena korupsi merupakan benalu
social yang merusak sendi-sendi struktur pemerintahan dan menjadi hambatan
paling utama dalam pembangunan.
Dijaman globalisasi dan serba menggunakan teknologi ini juga menuntut agar
pemerintah dapat memanfaatkan teknologi untuk memberantas koruspsi. Oleh
karenanya, makalah ini diantaranya akan membahas lebih lanjut mengenai program
pemerintah mengenai fokusnya terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia,
serta teknologi untuk membantu proses pemberantasan korupsi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana unsur pemberantasan korupsi ?
2. Seperti apa rintangan-rintangan dalam memberantas korupsi ?
3. Apa orientasi negara dalam memberantas korupsi ?
4. Bagaimana tekanan masyarakat terhadap pemerintah perihal korupsi ?
5. Seperti apa kebudayaan yang berdampak pada perilaku korupsi ?
6. Seperti apa alat bukti korupsi ?
7. Apa saja teknologi yang dipakai dalam pemberantasa korupsi ?
8. Bagaimana pengaruh korupsi terhadap pembangunan ekonomi ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami mengenai unsur pemberantasan korupsi
2. Untuk mengetahui dan memahami mengenai rintangan-rintangan dalam
memberantas korupsi
3. Untuk mengetahui dan memahami mengenai orientasi negara dalam
memberantas korupsi
4. Untuk mengetahui dan memahami mengenai tekanan masyarakat terhadap
pemerintah perihal korupsi
5. Untuk mengetahui dan memahami mengenai kebudayaan yang berdampak
pada perilaku korupsi
6. Untuk mengetahui dan memahami mengenai apa alat bukti korupsi
7. Untuk mengetahui dan memahami mengenai teknologi yang dipakai dalam
pemberantasa korupsi
8. Untuk mengetahui dan memahami mengenai pengaruh korupsi terhadap
pembangunan ekonomi
2
BAB II
ISI
1. Elemen Pemerintah
a) Instrumen Hukum
Upaya pemerintah dilaksanakan melalui berbagai kebijakan, dimulai
dari yang paling mendasar yaitu Undang-Undang Dasar 1945 sampai
kepada peraturan yang paling spesifik seperti Undang-Undang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
b) Lembaga yang Berwenang
Selain dari aspek hokum yang telah disinggung diatas, pemerintah juga
membentuk komisi-komisi yang berhubungan langsung dengan
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi seperti Komisi
Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) dan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
2. Elemen Masyarakat
Pemerintahan yang baik dan bersih mempunyai delapan unsur, yang
salah satunya adalah adanya peran serta masyarakat dalam laju
pemerintahan. Dalam Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 yang
menyebutkan bahwa masyarakat dapat berperan serta membantu upaya
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Adapun peran serta masyarakat dalam UU Pidana Korupsi dapat
diwujudkan dalam bentuk:
a) Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan
telah terjadi tindak pidana korupsi.
3
b) Hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh dan
memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana
korupsi kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak
pidana korupsi.
c) Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggungjawab
kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana
korupsi.
d) Hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya
yang diberikan kepada penegak hukum dalam waktu paing lama 30
hari.
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi telah
dikembangkan melaluii Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2000 Tentang
Tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dan pemberian penghargaan
dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Peran serta
masyarakat diartikan sebagai peran aktif organisasi masyarakat, perorangan,
atau lembaga swadaya masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana korupsi.1
Selain unsur tersebut, agar pemberantasan korupsi berjalan lebih
maksimal lagi maka harus dilakukannya pendekatan. Pendekatan yang
paling ampuh dalam melawan korupsi di indonesia dapat dilakukan dengan
cara berikut.
Pertama, meningkatkan strandar tata pemerintahan melalui
konstruksi integritas nasional. Tata pemerintahan modern mengedepankan
sistem tanggung gugat. Dalam tatanan seperti ini harus muncul pers yang
bebas dengan batas-batas undang-undang yang juga harus mendukung
terciptanya tata pemerintah dan masyarakat yang bebas dari korupsi.
Demikian pula, dengan pengadilan yang merupakan bagian dari tata
1
Nopiyanti, Nopi.2017”Peran Sinergitas Pemerintah, Masyarakat dan Mahasiswa Dalam
Pemberantasan Korupsi”, Makalah dikutip dari
https://www.academia.edu/35508807/PERAN_SINERGITAS_PEMERINTAH_MASYARAKAT
_DAN_MAHASISWA_DALAM_PEMBERANTASAN_KORUPSI, diakses pada 30 Oktober
pukul 17.11
4
pemerintahan. Pengadilan tidak lagi menjadi hamba penguasa, tetapi memili
ruang kebebasan dalam menegakkan kedaulatan hukum dan peraturan.
Kedua, hal yang paling sulit dan fundamental dari semua
perlawanan terhadap korupsi adalah upaya membangun kemauan politik
(political will) . kemauan polirik ini bukan sekedar kemauan para politis dan
orang-orang yang berkecimpung dalam ranah politik, tetapi yang lebih
penting adalah kemauan politik yang termanifestasikan dalam bentuk
keberanian yang didukung oleh kecerdasan sosial masyarakat sipil atau
warga negara dari berbagai elemen atau sastra sosial. Dengan demikian,
jabatan politik tidak lagi digunakan secara mudah untuk memperkaya diri,
tetapi untuk mengelola dan merumuskan gerakan mencapai kehidupan
berbangsa dan bernegara yang baik.
Selanjutknya, KPK yang memiliki tugas dan wewenang khusus
dalam pemberantasan korupsi harus dapat mengembalikan kekuatan yang
sempat terbangun oleh KPK dan menunjukan kinerja yang real dlam
pemberantasan dan penyelesaian berbagai kasus korupsi di negri ini.
Dukungan dari berbagai kalangan, seperti POLRI, elemen gerakan anti
korupsi, seperti ICW dan lain-lain dan masyarakat harus bersinergi dan
menjadi partner dalam pemberantasan korupsi. Keseriusan pemerintah, baik
legislatif maupun eksekutif juga harus berbanding lurus dengan keinginan
dari berbagai pihak dlam pemberantasan korupsi.2
Pada akhirnya sinergi yang tercipta dari hal-hal yang telah
disinggung di atas tentunya dapat bermuara pada pemberantasan korupsi
yang berjalan secara efektif.
2
Anwar, Ali dkk. 2019. Sosiologi Korupsi. Bandung : pustaka setia, Hlm.107-108
5
tersebut, yang berakibat upaya pengembalian keuangan negara relatif sangat
kecil, beberapa kasus besar yang penanganannya kurang hati-hati telah memberi
dampak negatif terhadap proses penuntutan perkaranya.3
3
Kartini Kartono. 1988. “Patologi Sosial”. Jakarta:Bina Aksara. Hlm. 13.
4
https://nasional.tempo.co/read/468346/enam-kendala-pemberantasan-korupsi-versi-
ppatk/full&view=ok ,diakses pada 30 Oktober pukul 17.09.
6
b) Perbaikan tata kelola data dan kepatuhan sektor ekstraktif, kehutanan,
serta perkebunan.
c) Utilisasi Nomor Induk Kependudukan untuk perbaikan tata kelola
pemberian bantuan sosial dan subsidi. Dengan cara ini diharapkan
pemberian bantuan bisa tepat sasaran.
d) Integrasi dan sinkronisasi data impor strategis. Target rencana aksi ini
adalah terwujudnya Indonesia National Single Window, yakni sistem
satu pintu untuk menyampaikan data, informasi, dan pengambilan
keputusan untuk kepabeanan serta pengeluaran barang.
e) Penerapan manajemen anti suap di pemerintahan dan sektor swasta.
2. Keuangan Negara
Dalam fokus keuangan negara, ketua KPK membeberkan ada tiga rencana
aksi, yaitu sebagai berikut :
a) Integrasi sistem dan perencanaan berbasis elektronik.
b) Peningkatan profesionalitas dan modernisasi pengadaan barang dan jasa.
Target dari rencana aksi ini adalah sistem perencanaan dan penganggaran,
serta pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik.
c) Optimalisasi penerimaan negara dari penerimaan pajak dan non-pajak.
Untuk peningkatannya, KPK bersama-sama dengan kementerian dan
Lembaga terkait akan berusaha bagaimana meningkatkan pendapatan
negara.
3. Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi.
Dalam fokus penegakan hukum dan reformasi birokrasi,upaya yang
dilakukan adalah :
a) Melakukan penguatan pelaksanaan reformasi dengan cara sistem merit
dan zona integritas.
b) Upaya perbaikan tata kelola sistem peradilan pidana terpadu.
7
c) Implementasi grand design strategi pengawasan keuangan desa. KPK
bersama dengan Kementerian Desa, Kemendagri, dan instansi lain yang
terkait akan mengawal dana desa agar dimanfaatkan dengan seharusnya.5
Pada 23 september 2019 aksi tak cuma terjadi di Jakarta. Tetapi, beberapa
titik sekaligus di Indonesia seperti pergerakan dari para mahasiswa Yogyakarta,
mahasiswa di Jawa Tengah, Samarinda, dan lainnya. Mereka membawa 7
tuntutan di antaranya adalah pencabutan revisi UU KPK dan penundaan RKUHP.
5
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190128221651-12-364578/kpk-fokus-cegah-korupsi-
di-perizinan-hingga-tata-negara , diakses pada 30 Oktober pukul 11.45
8
Serta pada 24 September 2019 Inilah aksi mahasiswa terbesar di Indonesia,
diperkirakan mencapai 15 ribu orang di Jakarta. Jumlah ini lebih besar dibanding
peserta aksi Reformasi 1998.6 Dari peristiwa tersebut bisa disimpulkan bahwa
betapa besarnya tekanan masyarakat yang peduli akan keadaan negeri ini.
Eksistensi ICW dalam pemberantasan korupsi sejak tahun 1998 telah diakui
publik. Secara berturut-turut, tahun ini ICW mendapat penghargaan UII Award
dari Universitas Islam Indonesia, Soegeng Sarjadi Syndicate Award, dan
penghargaan dari Dewan Pers.
Selain award dari sejumlah institusi, ICW juga mendapat penghargaan yang
jauh lebih bernilai, yakni dukungan dari masyarakat luas. Sejak membuka Divisi
Kampanye Publik dan Penggalangan Dana pada 2010 lalu, ICW telah berhasil
mengumpulkan dukungan nyata berupa barisan supporter ICW yang kini
berjumlah 560 orang. Para supporter ini secara rutin memberikan donasi untuk
mendukung kerja-kerja pemberantasan korupsi.7
6
https://www.vivanews.com/indepth/fokus/9035-reformasi-dalam-bahaya-mahasiswa-bergerak-
serentak, diakses pada 30 Oktober pukul 17.15
7
https://www.researchgate.net/publication/324247872_LEMBAGA-
LEMBAGA_ANTI_KORUPSI, diakses pada 30 Oktober pukul 17.00
9
E. Kebudayaan Yang Berdampak Pada Perilaku Korupsi
Kebudayaan atau dalam hal ini ialah budaya berasal dari kata budh dalam
bahasa Sanksekerta yang berarti akal. Kemudian menjadi kata budhi(tunggal)
dan budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil
pemikiran atau akal budi manusia (Supartono Widyosiswoyo,34: 2001).
8
https://www.kompasiana.com/syasdawitazukhrufi/5901798762afbd232d7ab090/budaya-korupsi-
di-indonesia?page=all ,diakses pada 30 Oktober pukul 18.10
10
trah atau sesama etnisnya. Sehingga, seorang saudara yang mendatangi seorang
pejabat untuk meminta perlakuan khusus, sulit ditolak.
9
https://antikorupsi.org/id/news/korupsi-dan-budaya-0 , diakses pada 30 Oktober pukul 17.29
11
ini seringkali dijadikan bukti utama oleh penuntut umum dalam proses
pembuktian di persidangan dalam kasus tindak pidana korupsi.10
10
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl6915/alat-bukti-rekaman/
diakses pada 30 Oktober pukul 17.12
11
http://ksp.go.id/pemberantasan-korupsi-kian-efektif-berkat-teknologi-informasi/ diakses pada 30
Oktober pukul
12
secara online (e-procurement), hingga modernisasi teknologi informasi untuk
mendorong PNBP.12
12
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-teknologi/667-upaya-pemberantasan-korupsi-
seiring-kemajuan-teknologi-informasi.html
13
Gambar 2 : Tingkat Korupsi Tinggi
14
2. Hutang negara semakin menumpuk. Menunpuknya hutang negara merupakan
akibat dari kecenderungan pemerintah yang korup untuk menggunakan dana
pinjaman luar negeri dalam membiayai proyek-proyek yang padat modal.
3. Rendahnya kualitas barang dan jasa. beras murah , tapi tidak layak untuk
dikonsumsi , jembatan yang ambruk , jalan yang jebol , ini merupakan contoh
dari kualitas barang dan jasa. Hal itu akibat dari pondasi yang kurang kokoh
karena adanya korupsi dibalik pengerjaan proyek tersebut adanya suap dan
pengurangan bahan untuk pondasi yang digunakan untuk memenuhi ego
mereka sendiri.
4. Terjadinya missalokasi daerah. Para pejabat yang korup tidak memperhatikan
daerah-daerah terpencil di Indonesia yang sangat membutuhkan prioritas
pembangunan. Mereka lebih mementingkan daerah lain yang dapat
menghasilkan lebih banyak keuntungan dan keuntungan tersebut mereka
gunakan untuk pribadi mereka.
5. Harga barang kian mahal. Mahalnya harga barang ini terjadi karena biaya
produksi yang sangat tinggi akibat fasilitas pendukung dunia usaha seperti
jalan , jempatan , terminal dan lain-lain tidak terbangun dengan baik. Jika
harga mahal , maka ada 2 konsekueni yang mengancam pengusaha.
Konsekuensi pertama yaitu daya serap atas barang produksi menjadi rendah
karena harga yang mahal. Konsekuensi kedua yaitu menghindari barang tidak
laku , pengusaha menurunkan keuntungan yang mengakibatkan laju sebuah
usaha menjadi tidak berjalan dengan baik.
6. Menurunnya pendapatan negara dari sektor pajak. Sebagian besar negara di
dunia mempunyai sistem pajak yang menjadi perangkat penting untuk
membiayai pengeluaran pemerintahannya dalam menyediakan barang dan
jasa publik, sehingga boleh dikatakan bahwa pajak adalah sesuatu yang
penting bagi negara. Pajak berfungsi sebagai stabilisasi harga sehingga dapat
digunakan untuk mengendalikan inflasi. Pajak juga sebagai retribusi
pendapatan negara.
7. Korupsi mengurangi pengeluaran pada bidang pendidikan dan kesehatan.
akibat korupsi , pendapatan pemerintah akan terpangkas bahkan lebih dari
15
50%. Agar pengeluaran pemerintah tidak defisit, maka dilakukan
pengurangan pengeluaran pemerintah.
8. Kemiskinan dan pengangguran semakin merajalela. Dengan adanya korupsi ,
kaum miskin akan menghadapi kesulian dalam menjual hasil petanian karena
terhambat dengan tingginya biaya , baik yang legal maupun yang non legal.
Selain berdampak pada kemiskinan , korupsi juga berdampak pada
pengangguran , pengangguran terjadi karena terbatasnya lapangan pekerjaan.
Pengangguran timbuk karena adanya ketimpangan atau ketidakseimbangan
antara jumlah pekerja dengan jumlah lapangan pekerjaan
13
https://www.indonesiana.id/read/127845/dampak-korupsi-bagi-perekonomian-indonesia ,
Diakses pada 30 Oktober pukul 21.07
16
Sumber : https://aclc.kpk.go.id
14
https://aclc.kpk.go.id/materi/bahaya-dan-dampak-korupsi/infografis/dampak-korupsi-terhadap-
ekonomi, diakses pada 30 september 2019 pukul 22.17
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pemberantasan korupsi perlu adanya sinergi dari beberapa elemen
seperti elemen pemerintah dan masyarakat. Sinergi kedua elemen tersebut
diharapkan mampu menciptakan upaya pemberantasan korupsi yang efektif.
Karena dalam hal pemberantasan korupsi banyak sekali hal-hal yang harus
diperhatikan, sehingga perlu adanya fokus atau orietnasi dari pemerintah akan
pemberantasan korupsi, aspek mana yang benar-benar menjadi fokus negara
dalam melakukan pemberantasan. Bila menemukan apspek yang tepat dan
kemudian dimaksimakan, tidak menutup kemungkinan bahwa pemberantasan
korupsi juga dapat diatasi dengan baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Website :
https://aclc.kpk.go.id/materi/bahaya-dan-dampak-korupsi/infografis/dampak-
korupsi-terhadap-ekonomi
diakses pada 30 september 2019 pukul 22.17
https://antikorupsi.org/id/news/korupsi-dan-budaya-0
diakses pada 30 Oktober pukul 17.29
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-teknologi/667-upaya-pemberantasan-
korupsi-seiring-kemajuan-teknologi-informasi.html
diakses pada 30 Oktober pukul 21.58
http://ksp.go.id/pemberantasan-korupsi-kian-efektif-berkat-teknologi-informasi/
diakses pada 30 Oktober pukul 22.00
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl6915/alat-bukti-rekaman/
diakses pada 30 Oktober pukul 17.12
https://nasional.tempo.co/read/468346/enam-kendala-pemberantasan-korupsi-
versi-ppatk/full&view=ok
diakses pada 30 Oktober pukul 17.09
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190128221651-12-364578/kpk-fokus-
cegah-korupsi-di-perizinan-hingga-tata-negara
diakses pada 30 Oktober pukul 11.45
https://www.indonesiana.id/read/127845/dampak-korupsi-bagi-perekonomian-
indonesia
diakses pada 30 Oktober pukul 21.07
19
https://www.kompasiana.com/syasdawitazukhrufi/5901798762afbd232d7ab090/b
udaya-korupsi-di-indonesia?page=all
diakses pada 30 Oktober pukul 18.10
https://www.researchgate.net/publication/324247872_LEMBAGA-
LEMBAGA_ANTI_KORUPSI,
diakses pada 30 Oktober pukul 17.00
https://www.vivanews.com/indepth/fokus/9035-reformasi-dalam-bahaya-mahasiswa-
bergerak-serentak
diakses pada 30 Oktober pukul 17.15
20