“ NERACA PERDAGANGAN ”
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional
Dosen : Yulia Fithriany Rahmah, S.P., M.E.
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Buku daras yang berjudul “Neraca Perdagangan” ini kami susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Internasional, dan juga
menambah wawasan dan pengetahuan tentang “Neraca Perdagangan”
khususnya bagi kami, umumnya bagi seluruh pembaca.
Dan seluruh pihak lainnya yang turut membantu kami dalam menyus un
buku ini, sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini dengan maksima l
dan tepat waktu.
i
Kami menyadari bahwa buku daras ini masih memiliki banyak
kekurangan, mengingat akan kemampuan dan pengetahuan kami yang minim.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan tugas kami di kemudian hari.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
A. LATAR BELAKANG
Ekonomi dan perdagangan merupakan isu yang paling penting saat ini,
faktor penyebabnya menurut sudut pandang ekonomi tidak hanya melibatka n
prospek-prospek pertumbuhan ekonomi yang berarti pula kemakmura n
masyarakat, namun sekaligus melibatkan kepentingan negara dan aktor
lainnya. Kepentingan-kepentingan yang muncul ini kemudian saling bersaing
antara masyarakat dengan perusahaan dan antara negara-negara maju ataupun
negara berkembang. Kita dapat melihat bahwa battle of ground perdagangan
akan melibatkan tiga sisi kekuatan dan kepentingan yang dalam hal saling
bersaing, yakni antara masyarakat dengan perusahaan, negara maju dengan
negara berkembang, dan antara negara maju itu sendiri.
Melihat perkembangan ekonomi internasional sekarang ini, serta semakin
ketatnya persaingan didalam dunia ekonomi di era globalisasi ini, dimana
transaksi-transaksi yang muncul dalam ekonomi internasional menyebabkan
uang mengalir dari suatu negara kenegara lain (arus dana internasional) maka
dari itu suatu negara harus bersaing dengan penduduk negara lain untuk
menciptakan aliran dana masuk ke negaranya lebih tinggi jika dibandingka n
dengan aliran dana keluar dari negaranya.
Neraca perdagangan ialah sebuah istilah untuk menggambarkan perbedaan
selisih antara ekspor dan impor. Neraca perdagangan yang positif berarti
negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor yg
bisa disebut surplus perdagangan. Perdagangan internasional melibatka n
berbagai transaksi ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Transaksi
ekonomi tersebut kemudian dicatat dalam bentuk neraca. Neraca perdagangan
internasional merupakan salah satu komponen penting dalam neraca
pembayaran internasional.
1
B. PENGERTRIAN NERACA PERDAGANGAN
Neraca perdagangan atau neraca ekspor-impor adalah perbedaan antara nilai
ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang
yang berlaku. Neraca positif artinya terjadi surplus perdagangan jika nilai ekspor lebih
tinggi dari impor, dan sebaliknya untuk neraca negatif. Neraca pedagangan seringkali
dibagi berdasarkan sektor barang dan sektor jasa.
Jika nilai total ekspor suatu negara lebih besar dari nilai total impornya, maka
neraca perdagangan dikatakan mengalami surplus. Dalam hal ini artinya negara
tersebut mampu menjual produk-produk yang dihasilkan dengan nilai total lebih
banyak dari nilai total barang dan jasa yang dibelinya dari negara-negara lain.
Pendapatan yang diperoleh dari total ekspor lebih besar dari pengeluaran untuk impor,
sehingga mengalami surplus.
Secara umum, hal ini berarti perekonomian negara tersebut relatif lebih kuat
dibandingkan negara partner dagangnya. Sebagai dampak neraca perdagangan
surplus, nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat terhadap negara
partner dagang.
2
Dalam jangka panjang, nilai tukar akan makin menguat jika negara tersebut
mampu mempertahankan kondisi surplus neraca perdagangannya. Di sisi lain,
penguatan nilai tukar mata uang bisa mengakibatkan harga produk-produk yang
diekspor lebih mahal dari produk-produk yang diimpor, sehingga berimbas pada
penurunan daya saing produk ekspor negara tersebut. Oleh karena itu, guna menjaga
surplus perdagangan, pemerintah perlu mengendalikan kekuatan nilai tukar mata
uangnya agar tak menguat secara berlebihan.
3
D. DAMPAK NERACA PERDAGANGAN DEFISIT
Sebaliknya, jika total pengeluaran suatu negara untuk impor lebih besar dari total
yang diperolehnya dari ekspor, maka artinya negara tersebut membeli lebih banyak
produk-produk dari negara partner dagangnya dibandingkan negara tersebut menjual
produk-produknya ke negara lain. Dalam hal ini neraca perdagangan dikatakan
mengalami defisit.
Secara umum, hal ini berarti perekonomian negara partner dagang relatif lebih
kuat dibandingkan negara tersebut. Sebagai dampak neraca perdagangan defisit, mata
uang negara partner dagang cenderung menguat, sedangkan mata uang negara
tersebut cenderung melemah terhadap mata uang negara partner dagang.
Pelemahan nilai tukar mata uang dalam jangka panjang bisa mengakibatkan harga
produk-produk yang diimpor dari mancanegara menjadi lebih mahal dibanding
produk-produk yang diekspor. Jika kondisi ini dimanfaatkan dengan baik, negara
tersebut semestinya dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan
menggenjot ekspor, agar ke depan tak lagi mengalami defisit. Namun, jika impor tetap
tinggi, maka lama-kelamaan bisa menggerogoti kekayaan negara karena harus
membayar lebih banyak kepada pihak lain, sementara pendapatan minim.
Perlu untuk diketahui juga. Negara dengan neraca perdagangan defisit akan
cenderung untuk memperlemah (men-devaluasi) nilai tukar mata uangnya agar bisa
membuat harga produk-produk ekspornya lebih kompetitif. Produk-produk ekspor
yang lebih kompetitif diharapkan akan meningkatkan volume ekspor, dan pada
akhirnya mempersempit defisit neraca perdagangan. Jika nanti neraca perdagangan
kembali surplus, maka dalam jangka panjang, nilai tukar mata uang negara tersebut
dapat kembali menguat.
4
E. JENIS – JENIS NERACA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Secara umum, neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, antara lain :
2. Transaksi Modal
Transaksi modal terdiri atas :
a. Transaksi modal jangka pendek, yang meliputi :
1. Kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit)
atau kredit perdagangan yang diberikan kepada penduduk
negara lain (transaksi debet).
2. Deposito bank oleh penduduk domestik di luar negeri
(transaksi debet) atau deposito bank di dalam negeri milik
penduduk negara lain (transaksi kredit).
3. Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek
(transaksi debet) atau penjualan surat berharga dalam negeri
jangka pendek kepada penduduk negara lain (transaksi
kredit).
b. Transaksi modal jangka panjang, yang meliputi :
1. Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau
investasi asing di dalam negeri (transaksi kredit).
2. Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik
penduduk negara lain (transaksi debet) atau pembelian surat-
surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk
negara lain (transaksi kredit).
6
3. Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk
negara lain (transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang
yang diterima dari penduduk negara lain (transaksi kredit)
(Nophirin, 1991: 168).
7
5. Lalu Lintas Moneter
Transaksi lalu lintas moneter sering disebut “accomodating”
dikarenakan transaksi ini timbul sebagai akibat dari adanya transaksi
lain. Transaksi lain tersebut sering disebut “autonomous” sebab
transaksi lain tersebut timbul dengan sendirinya, tanpa dipengar uhi
oleh transaksi lain. Transaksi yang termasuk dalam transaksi
autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan, transaksi
kapital serta transaksi satu arah. Perbedaan antara transaksi
autonomous debet dengan kredit diseimbangkan dengan transaksi lalu
lintas moneter. Transaksi ini timbul diakibatkan oleh
ketidakseimbangan antara transaksi autonomous debet dan kredit
(Nophirin, 1991: 169).
Devisa sangat penting bagi suatu negara untuk kegiatan impor barang/jasa,
selanjutnya barang/jasa yang diimpor tersebut akan digunakan untuk membiayai
pembangunan. Karena itu, sektor ekspor harus selalul ditingkatkan. Persediaan devisa
negara akan terkuras untuk membiayai impor bila tanpa diimbangi dengan adanya
ekspor.
8
Devisa (foreign exchange) adalah alat pembayaran yang diakui secara
internasional. Devisa dapat berupa :
Suatu negara dapat memperoleh devisa dari kegiatan perdagangan internasional, yaitu
dengan cara mengekspor barang/jasa ke luar negeri, bea masuk barang-barang impor,
dan transfer penghasilan.
1. Cadangan devisa resmi, yaitu cadangan devisa yang dimiliki oleh negara
(pemerintah). Cadangan devisa ini dikelola, dikuasai, diurus, dan
ditatausahakan oleh Bank sentral.
2. Cadangan devisa nasional, yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh
perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang secara moneter
merupakan kekayaan nasional (termasuk bank umum nasional)
9
H. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Sejak era revolusi industri yang berlangsung pada abad ke -18 di Inggris serta
disusul kawasan lain di Eropa, pemikiran ekonomi mengalami perkembangan besar-
besaran. Muncul berbagai konsep ekonomi yang banyak dimotori oleh Adam Smith.
Salah satu aspek penting dalam konsep ekonomi yang digawangi Adam Smith adalah
perdagangan internasional.
Apa yang menjadi pemikiran Adam Smith inilah yang banyak mendorong
pergerakan perdagangan internasional di seluruh dunia. Pemikirannya menjadi
sejarah awal dari teori perdagangan internasional paling populer sepanjang masa. Itu
sebabnya, Adam Smith sering disebut sebagai Bapak Ekonomi.
Dalam artian, teori ini disebut murni karena hanya memusatkan perhatian
pada variabel riil saja, seperti nilai suatu barang yang diukur dengan banyaknya
tenaga kerja yang digunakan dalam menghasilkan suatu barang. Semakin banyak
tenaga kerja yang digunakan, artinya nilai barang tersebut akan semakin tinggi
(Labor Theory of value).
Jadi, dalam teori Absolute Advantage ini juga memanfaatkan teori nilai
tenaga kerja yang bersifat sangat sederhana. Dalam teori ini, anggapan utamanya
adalah tenaga kerja pada dasarnya memiliki sifat homogen serta merupakan satu-
satunya faktor produksi.
11
Padahal, dalam kenyataannya, tenaga kerja tidaklah bersifat homogen.
Selain itu, faktor produksi juga tidak hanya satu saja serta mobilitas tenaga kerja
pun tidak bebas. Sekalipun demikian, teori nilai tenaga kerja tetap digunakan
karena teori ini memungkinkan kita menjelaskan tentang prinsip spesialisasi dan
keuntungan dari pertukaran secara sederhana.
Teori Keunggulan Absolut ini pernah diterima secara luas di seluruh dunia.
Namun, bukan berarti teori ini tidak memiliki kelemahan. Masngudi (2006)
menjelaskan bahwa dalam teori keunggulan absolut Adam Smith, terdapat
beberapa kelemahan-kelemahan, meliputi :
Teori Heckscher-Ohlin atau yang biasa disebut sebagai Teori H-O dicetuskan
oleh Eli Heckscher dan muridnya Bertil Olin. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa
13
pola perdagangan negara-negara cenderung mengekspor barang-barang dengan
faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif.
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan produktivitas yang terjadi akibat
perbedaan proporsi faktor tenaga kerja, modal, dan tanah yang dimiliki oleh
suatu negara. Karenanya, teori ini juga disebut sebagai “The Proportional Factor
Theory”.
Teori ini berasumsi bahwa negara dengan faktor produksi yang relatif tinggi dan
murah dalam biaya produksi akan melakukan spesialisasi produksi untuk target
ekspor. Sebaliknya, bagi negara dengan faktor produksi yang relatif langka dan
mahal dalam biaya produksi, ia akan melakukan impor.
Neraca modal terdiri dari aliran modal resmi dan investasi langsung dari luar
negeri. Aliran modal resmi adalah transaksi ataupun pinjaman yang dilakukan oleh
badan pemerintah negara lain sedangkan investasi langsung adalah penanaman modal
langsung yang dilakukan oleh swasta dari luar negeri (foreign direct investmen).
Berikut adalah contoh neraca pembayaran Indonesia:
15
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TAHUN 2011-2012 (dalam juta US$)
KETERANGAN:
Transaksi berjalan
Pada transaksi berjalan terdapat dua data yaitu data ekspor-impor barang dan
ekspor-impor jasa. Pada ekspor-impor barang dibedakan atas dua jenis, yaitu ekspor-
impor migas dan non-migas. Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus pada
tahun 2011 yaitu sebesar US$ 34,7 milyar, namun turun pada tahun 2012
16
menjadi US$ 8,4 milyar. Ekspor-impor jasa Indonesia mengalami defisit, yaitu pada
tahun 2011 -US$ 10,6 milyar dan pada tahun 2012 sebesar -US$10,7 milyar. Neraca
berjalan Indonesia masih mengalami surplus pada tahun 2011, yaitu US$ 24,1 milyar,
namun mengalami defisit menjadi -US$ 2,3 milyar pada 2012.
Transaksi modal
Transaksi modal dibedakan menjadi dua yaitu aliran modal dari pemerintah
dan dari swasta. Modal pemerintah pada tahun 2011 sebesar US$ 33 milyar meningkat
menjadi US$37 milyar, sedangkan aliran modal bagi swasta juga mengalami sedikit
peningkatan pada 2012 yaitu US$ 21,1 milyar. Dengan demikian neraca modal
Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi US$ 58,1 milyar.
Selisih perhitungan
Selisih perhitungan menunjukkan aliran modal yang tidak tercatat. Pada tahun 2011
aliran modal tidak tercatat defisit sebesar -US$ 3,3 milyar dan begitu pula pada tahun
2012 sebesar -US$ 5,6 milyar.
Neraca Keseluruhan
17
Neraca perdagangan adalah suatu catatan sistematik tentang nilai ekspor dan
impor yang dilakukan oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu.[4] Neraca
perdagangan secara sederhana merupakan selisih nilai antara ekspor dan impor. Jika
impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan.
Jika ekspor lebih tinggi dari impor yang terjadi adalah surplus neraca perdagangan.
Jika nilai ekspor dan impor sama maka neraca perdagangan tersebut
balance/seimbang.
18
Analisis :
Pada tahun 1987, Indonesia mengalami Surplus neraca sebesar $7500. Pada
tahun yang sama, Malaysia dengan neraca perdagangannya mengalami defisit
sebesar $1500. 3 tahun selanjutnya, selisih perhitungan Indonesia bergerak ke
kisaran $123. Sedangkan Malaysia mengalami defisit sampai tahun selanjutnya.
19
20
Analisis :
21
Berikut adalah contoh neraca perdagangan Indonesia:
KETERANGAN:
a. Ekspor
Ekspor adalah aktivitas penjualan barang ke luar negeri yang dilakukan Indonesia.
Ekspor Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu sektor migas dan non migas. Nilai
ekspor Indonesia pada 2011 tercatat sebesar US$ 203,4 milyar dan pada 2012 turun
menjadi US$ 190 milyar. Penurunan nilai ekspor ini terjadi pada kedua sektor. Pada
sektor migas pada 2011 tercatat ekspor sebesar US$ 41,4 milyar dan menurun pada
2012 menjadi US$ 36,9 milyar. Pada sektor non-migas ekspor pada tahun 2011
22
tercatat sebesar US$ 162 milyar dan menurun pada tahun 2012 sebesar US$ 153
milyar.
b. Impor
Impor merupakan aktivitas pembelian barang yang dilakukan Indonesia dari luar
negeri. Impor Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu impor migas dan non-migas.
Impor Indonesia terlihat mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 impor Indonesia
adalah US$ 177,4 milyar dan naik menjadi US$ 191,7 milyar pada 2012. Kenaikan
ini disebabkan oleh meningkatnya impor dari sektor migas dan non migas. Pada
tahun 2011 impor migas tercatat sebesar US$ 40,7 milyar dan naik menjadi US$
42,6 milyar pada 2012. Sedangkan impor non migas pada 2011 tercatat sebesar US$
136,7 milyar dan naik menjadi US$ 149,1 milyar.
c. Jumlah
Pada bagian ini tercatat jumlah keseluruhan dari ekspor dan impor yang dilakukan
oleh Indonesia. Total ekspor-impor Indonesia pada tahun 2011 adalah sebesar US$
380,9 milyar sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi US$ 381,7. Total
ekspor-impor migas Indonesia sebenarnya mengalami penurunan, yaitu US$ 82,1
milyar pada tahun 2011 menjadi US$ 79,5 milyar pada 2012. Sedangkan total
ekspor-impor Indonesia pada sektor non migas justru mengalami peningkatan, yaitu
US$ 298,8 milyar dan meningkat menjadi US$ 302,1 milyar.
d. Neraca Perdagangan
23
penurunan. Pada tahun 2011 neraca perdagangan sektor non migas Indonesia adalah
US$ 22,2 milyar sedangkan pada 2012 turun drastis menjadi US$ 3,9 milyar.
Dari neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2011-2012 terlihat sangat jelas
bahwa Indonesia mengalami penurunan ekspor sementara nilai impor semakin
meningkat. Perbedaan angka pada neraca perdagangan antara tahun 2011 dengan
2012 menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Untuk itu pemerintah
Indonesia harus segera mengupayakan agar ekspor Indonesia dapat meningkat dan
mengurangi barang impor yang masuk ke Indonesia agar neraca perdagangan
tersebut tidak lagi defisit.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Februari
2015 mengantongi surplus sebesar 738,3 juta dollar Amerika Serikat (AS), di mana
kinerja ekspor sebesar 12,29 miliar dollar AS sementara impor sebesar 11,55 miliar
dollar AS.
“Neraca perdagangan Februari mengalami surplus sebesar 738,3 juta dollar AS,
yang dipicu oleh surplus neraca migas sebesar 170 juta dollar AS dan surplus
neraca non-migas sebesar 570 juta dollar AS,” kata Kepala BPS, Suryamin, dalam
jumpa pers di Jakarta, Senin (16/3).
Suryamin mengatakan kinerja ekspor pada Februari 2015 mencapai 12,29 miliar
dollar AS sementara kinerja impor sebesaar 11.55 miliar dollar AS, sehingga
neraca perdagangan mampu mengantongi surplus. “Secara kumulatif, pada periode
Januar-Februari 2015, neraca perdagangan mengantongi surplus sebesar 1,48
miliar dollar AS,” kata Suryamin.
24
pada Februari 2015 mengalami penurunan sebesar 7,99 persen jika dibandingkan
dengan ekspor Januari lalu yang tercatat sebesar 13,35 miliar dollar AS.
Kinerja Ekspor
Dalam Berita Resmi Statistik Senin (16/3), Badan Pusat Statistik (BPS)
menyebutkan, bahwa nilai ekspor Indonesia Februari 2015 mencapai 12,29 miliar
dollar AS atau mengalami penurunan sebesar 7,99 persen dibanding ekspor Januari
2015. Sedang bila dibanding Februari 2014 mengalami penurunan 16,02 persen.
25
penurunan sebesar 7,83 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang
tercatat sebesar 11,27 miliar dolar AS.
Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-
Februari 2015 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 4,16 miliar dollar AS atau 16,21
persen, diikuti Kalimantan Timur sebesar 3,50 miliar dollar AS atau 13,65 persen
dan Jawa Timur sebesar 3,23 miliar dollar AS atau 12,61 persen.
26
DAFTAR PUSTAKA
REFERENSI BUKU
REFERENSI WEBSITE
Andro, Dania. 2015. Neraca Perdagangan, Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing
dan Kegiatan Perekonomian Terbuka.
http://deniaandro.blogspot.com/2015/05/makalah-neraca-perdagangan-
neraca.html. Diakses tanggal 22 April 2019.
27
Martin. 2013. Dampak Neraca Perdagangan Pada Nilai Mata Uang.
https://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=146738&title=dampa
k_neraca_perdagangan_pada_nilai_mata_uang. Diakses tanggal 22 April 2019.
28
29
Nama : Muhammad Addar Quthni
NIM : 1178020150
NIM : 1178020168
NIM : 1178020135
30
Nama : Muhammad Amir Mahfuzh
NIM : 1178020152
NIM : 1178020146
NIM : 1178020173
31