Anda di halaman 1dari 9

“Gambaran Pembelajaran Kelas

Rangkap yang Ideal dan Praktek


yang Terjadi Di Lapangan”
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Susilawaty, M.Pd
19. Salsabila Anisya Rizqi R 1810125220044

23. Mia Resty Aulia 1810125220051

28. Khoiriyah 1810125220056

Kelompok 30. Tasya Kamina

31. Fitriani
1810125220058

1810125220060

2 37. Adi Saputra

39. Akhmad ridhani


1810125310015

1810125310019

44. Siti Noorhafidzah Amali 1810125320008

Kelas 7C-PGSD
Praktik Mengajar Kelas Rangkap Di Lapangan Saat Ini

Pembelajaran kelas rangkap (PKR) merupakan suatu bentuk pembelajaran yang


memungkinkan pendidik untuk melaksanakan kegitan belajar mengajar dengan
peserta didik yang didalamnya memuat dua atau lebih tigkatan kelas yang berbeda
selama melaksanakan pembelajaran dan dalam waktu yang bersamaan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pendidikan
yang lebih luas.
Beberapa Alasan Yang Menyebabkan Perlunya
Pembelajaran Kelas Rangkap
Alasan Kekurangan
Kehadiran Guru
Geografis Guru

Alasan Keterbatasan
Demografis Ruang kelas
Unsur-unsur Penting Dalam Pembelajaran Kelas
Rangkap Yang Ideal
 Suasana kelas hidup, murid  Belajar dengan pendekatan PKR
tampak ceria. yang benar.

 Proses belajar betul-betul  Adanya perhatian khusus bagi


berlangsung serempak anak yang lambat dan cepat

 Guru memanfaatkan ruang kelas  Guru PKR percaya bahwa sumber


yang ada dengan menciptakan belajar tidak hanya diperoleh dari
sudut sumber belajar sumber resmi

 Murid aktif, konsep CBSA yang  Pengajaran terpadu.


sebenarnya nampak.
 Memanfaatkan lingkungan sebagai
 Menonjolkan asas koperatif sumber pembelajaran.
Contoh ilustrasi / gambaran pembelajaran kelas
rangkap :
Sekolah dasar di Papua masih mengalami kekurangan guru. Hampir diseluruh Papua masih kekurangan guru.
Meskipun ada guru, tetapi tidak perna melaksanakan tugas. Kesenjangan kualitas pendidikan di pedalaman dengan
di perkotaan nampak masih mencolok. Salah satu faktor utama kesenjangan ini adalah kurangnya tenaga pengajar
profesional di daerah pedalaman.

Disatu sekolah itu ada enam kelas tetapi hanya ada satu guru saja yang mengajar. Sebagian besar teman-
teman saya yang berprofesi sebagai guru tinggalnya di kota, bahkan tinggal di provinsi tidak ditempat tugas mereka.
Sehingga siswa datang ke sekolah tidak ada guru. Berbagai kendala mengajar di sekolah pedalaman membuat
sebagian besar guru lebih memilih mengajar di kota. Sarana penunjang proses belajar mengajar di pedalaman masih
sangat minim. Seperti gedung sekolah yang tidak layak dan kurangnya buku untuk bahan mengajar. Belum lagi
kondisi geografis sekolah yang sulit dijangkau. Untuk SD yang berada di pedalaman (beberapa SD sebenarnya tidak
terlalu pedalaman), tetapi kenyataannya SD ini kekurangan guru. Beberapa sekolah hanya mempunyai 2 orang guru,
yang salah satunya kepala sekolah. Jika kepala sekolah tersebut ikut mengajar, maka satu guru mempunyai beban
mengajar 3 kelas. Kelas 1-3 satu orang guru dan kelas 4-6 satu orang guru. Jika bapak kepala sekolah pergi ke kota
untuk mengambil gaji dan dana tunjangan, atau dana BOS, maka dapat dipastikan satu guru tersebut akan mengajar
dari kelas 1- 6, guru tersebut mengajar satu jam di satu kelas, tetap tidak maksimal dan muridpun hanya belajar
“efektif” satu jam per hari.
Peranan dari seorang guru pembelajaran kelas
rangkap adalah :
Sebagai Sebagai
Sumber Informasi Seorang
yang kreatif profesional

Sebagai Sebagai Sebagai


Perancang Administrator Agen Pembawa
Kurikulum perubahan
Penyimpangan Yang Terjadi Dalam Penerapan
Kelas Rangkap

Pemanfaatan
Dilaksanakan secara Sumber Belajar
bergilir Belum Maksimal
(pembelajaran Dan Supervisi Guru
duplikasi) Terhadap Belajar
murid masih kurang
Thank You
For Your Attention
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai