Anda di halaman 1dari 56

RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL: WORKSHOP OPTIMALISASI METODE PENGAJARAN KLINIS


SEBAGAI STANDARISASI DOSEN PROGRAM STUDI SPESIALIS
ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Disusun oleh:
Nama : dr. I Gusti Ngurah Paramartha Wijaya Putra Sp.OT
NIP : 198912242022031010
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN V LEMBAGA


ADMINISTRASI NEGARA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL: WORKSHOP OPTIMALISASI METODE PENGAJARAN KLINIS


SEBAGAI STANDARISASI DOSEN PROGRAM STUDI SPESIALIS
ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Nama : dr. I Gusti Ngurah Paramartha Wijaya Putra Sp.OT


NIP : 198912242022031010
Unit Kerja : Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Denpasar, 20 September 2022


Coach Mentor,

Ira Khoiriyah, S.Pd.,M.Sc Dr. dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana Sp.OT (K)
NIP 197005041998022001 NIP 197105122001121007
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Golongan V Angkatan
XVI yang berjudul " WORKSHOP OPTIMALISASI METODE PENGAJARAN
KLINIS SEBAGAI STANDARISASI DOSEN PROGRAM STUDI SPESIALIS
ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA " sebagai salah satu syarat kelulusan di Kementerian
Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk menanamkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berpelayanan
Publik, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dengan
Employer Branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” untuk mendukung
terwujudnya SMART Governance dengan harapan agar mampu menjadi ASN yang
profesional dan berkarakter.
Proposal Aktualisasi ini terselesaikan berkat bantuan, bimbingan, dan arahan
dari beberapa pihak sehingga penting bagi Penulis untuk menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya yang selalu memberikan
kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam menyelesaikan
rancangan aktualisasi ini.
2. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum. selaku Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah memberikan kesempatan
untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS golongan III tahun 2022.
3. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.IPU. selaku Rektor
Universitas Udayana yang telah memberikan izin mengikuti pelatihan
dasar.
4. Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana yang telah memberi izin mengikuti
pelatihan dasar.

iii
5. Dr. dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana Sp.OT (K) , selaku Kepala Program
Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana yang telah memberikan izin mengikuti pelatihan
dasar, serta selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, saran,
inspirasi, masukan, dan motivasi kepada penulis.
6. Ibu Ira Khoiriyah, S.Pd.,M.Sc., selaku coach atas masukan dan
bimbingannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
7. Para Widyaiswara Pusdiklat Pegawai Kemdikbud atas segala ilmu yang
telah diberikan.
8. I Gusti Ayu Astri Pramitari selaku istri penulis dan kedua anak penulis I
Gusti Ngurah Oka Prama Wijaya dan I Gusti Ayu Raina Paramita Wijaya
yang memberikan semangat dan motivasi kepada penulis
9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan V, khususnya angkatan
XVI atas kerjasama dan kebersamaannya.
10. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang ikut
andil membantu dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar
rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga rancangan aktualisasi ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 20 September 2022


Penulis,

dr. I Gusti Ngurah Paramartha Wijaya


Putra Sp.OT

iv
DAFTAR ISI

RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................I

LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI.....................II

KATA PENGANTAR...............................................................................II

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1

A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA, VISI, MISI, TUJUAN, NILAI-NILAI....3
C. NILAI-NILAI DASAR PNS............................................................11

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI..................................................18

A. IDENTIFIKASI ISU DAN KEGIATAN.................................................18

A.1 ISU INTEGRITAS.........................................................................19

A.2 ISU KEDISIPLINAN......................................................................19

A.3 ISU PROFESIONALISME............................................................20

A.4 ISU PRODUKTIVITAS.................................................................22

BAB III ANALISIS ISU..........................................................................25

BAB IV FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ISU..............................29

BAB V PENUTUP..................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................48

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjaga kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Berbagai tantangan yang dihadapi
oleh ASN dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari faktor
internal maupun eksternal, dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal tersebut menuntut
ASN untuk meningkatkan profesionaltasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Saat ini, berdasarkan laporan kinerja
pemerintahan seperti The Global Competitiveness Report 2014-2015, Indonesia masih
menempati peringkat ke 37 dari 140 negara, dan laporan bank dunia melalui Worldwide
Governance Indicators menunjukkan bahwa efektivitas pemerintahan (Government
Effectiveness) Indonesia masih sangat rendah. Hal-hal tersebut tentunya menjadi kendala
karena pembangunan nasional dalam era persaingan global menuntut standar yang tinggi.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahkan
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahkan tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai ASN dapat dibagi
menjadi dua, yaitu PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PPPK
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa. Berdasarkan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas

1
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intevensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jabatan ASN terdiri atas jabatan administrasi, jabatan
fungsional, dan jabatan pimpinan tinggi. Untuk meningkatkan standar dan mewujudkan
birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-tandangan tersebut, maka
pemerintah melalui UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN telah bertekad untuk mengelola ASN
menjadi semakin profesional. Undang-undang tersebut telah menjadi dasar dalam manajemen
ASN yang bertujuan untuk membangun ASN yang memiliki integritas, profesional, dan
netral, serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Hal penting lainnya adalah manajemen PNS. Hal ini telah diatur dalam PP no. 17
Tahun 2020 tentang Manajemen PNS. Manajemen PNS adalah pengelolaan pegawai negeri
sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen PNS merupakan sebuah hal yang esensial, meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi,
mutasi, penilaian kerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PNS ini sangat penting
karena akan menentukan mendukung memberikan semangat kerja secara konsisten.
Sebagai pelaksana kebijakan publik, diharapkan ASN dapat menjalankan tugasnya
sesuai dengan SE Menpan RB No. 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Value dan
Employer Branding ASN, dan dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)
dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan
ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government). Kompetensi yang
dikembangkan dalam pelatihan dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter
PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi tersebut dapat diukur berdasarkan
kemampuan sikap dan perilaku dalam membela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
mendukung terwujudnya smart governance.
Untuk dapat melakukan tugas-tugasnya dengan baik, sangat penting untuk dilakukan
Latihan Dasar bagi para calon PNS, dalam rangka meningkatkan standar pelayanan publik
dan berkembangnya Negara Indonesia. Pelatihan dasar CPNS telah diatur dalam Perlan No.
10 Tahun 2021. Pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa

2
prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan. Pelatihan dasar CPNS ini bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara tertintegrasi. Dalam
mendukung terlaksananya pelatihan dasar CPNS dengan baik, maka pelatihan dasar CPNS
harus dilaksanakan berdasarkan pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 13/K.1/PDP.07/2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS. Dengan
mengikuti pedomen tersebut, diharapkan dapat terbangun sebuah fondasi baru bagi ASN
untuk menjadi SDM yang unggul, BerAkhlak, serta menjadi smart ASN. Implementasi dari
hasil kegiatan Pelatihan Dasar CPNS adalah mampu menganalisis isu-isu yang terjadi di
lingkungan kerja sebagai terobosan baru dalam menyelesaikannya dalam bentuk aktualisasi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukakan oleh penulis, terdapat
beberapa hal yang menjadi isu terkini di unit kerja penulis yaitu Program Studi Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif. Isu-isu tersebut diantaranya adalah: 1) Belum ada
pengabdian kepada masyarakat dalam lingkup internasional. 2) Belum optimalnya evaluasi
capaian pembelajaran. 3) Penelitian yang dihasilkan memiliki impact factor yang rendah. Isu-
isu tersebut dianalisa dan ditentukan yang menjadi skala prioritas untuk diselesaikan,
kemudian disusun tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan untuk menerapkan solusi
untuk isu tersebut. Kemudian kegiatan-kegiatan tersebut dikaitkan dengan materi Agenda II
yaitu nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan materi Agenda III (manajemen dan smart
ASN). Setelah proses habituasi dan implementasinya, nantinya aktualisasi ini dilaporkan
dalam bentuk Seminar Pelaksanaan Aktualisasi sebagai salah satu bagian dari evaluasi
Pelatihan Dasar CPNS untuk diterima menjadi PNS.

B. Gambaran Umum Unit Kerja, Visi, Misi, Tujuan, Nilai-nilai


Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi merupakan salah satu Program
Studi yang memiliki visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai yang mendukung visi dan misi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai tersebut adalah:
1. Gambaran Umum Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana merupakan salah satu Program Studi di Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana yang berdiri pada tahun 2008 sesuai dengan SK Ijin Penyelenggaraan
Program Studi baru Nomor: 851/D/T/2008. Fakultas Kedokteran Universitas merupakan
salah satu fakultas yang didirikan sejak awal berdirinya Universitas Udayana. Universitas

3
Udayana (UNUD) resmi berdiri tanggal 17 Agustus 1962. Oleh karena itu terlebih dahulu
diuraikan secara singkat berdirinya Universitas Udayana. Fakultas Kedokteran merupakan
salah satu fakultas yang menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Udayana. Universitas
Udayana berdiri diawali dengan membuka Fakultas Sastra sebagai cabang Universitas
Airlangga Surabaya sejak tanggal 29 September 1958. Salah satu syarat yang ditetapkan
pada untuk pendirian sebuah Universitas adalah harus memiliki empat fakultas, dua
fakultas eksakta dan dua fakultas non eksakta. Fakultas Kedokteran merupakan salah satu
fakultas yang didirikan sebagai persyaratan pendirian Universitas Udayana bersama-sama
dengan Fakultas Sastra, Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Udayana dinyatakan resmi berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962
melalui Surat Keputusan Menteri PTIP No. 104/1962, tanggal 9 Agustus 1962, yang juga
merupakan berdirinya Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Fakultas Kedokteran pada awalnya adalah merupakan fakultas yang melaksanakan
program pendidikan dokter, sehingga Fakultas Kedokteran yang didirikan adalah untuk
mendidik mahasiswa Calon Dokter. Sementara itu di luar Fakultas Kedokteran telah
berdiri Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi. Melihat kemampuan
sumber daya manusia maupun fasilitas yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, dan dari hasil studi kelayakan serta memperhatikan kebutuhan masyarakat,
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam perkembangan terbarunya kemudian
bergabung dengan beberapa Fakultas dibidang kesehatan dan membentuk Program Studi
baru yaitu Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Program Studi Sarjana
Keperawatan dan Profesi Ners, Program Studi Sarjana Fisioterapi Dan Profesi Fisioterapi,
Dan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi, Profesi Dokter Gigi, dll. Sampai di Bulan
Desember 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana membuka lebih luas akses
pendidikan tinggi dengan telah mempunyai 33 program studi yang terdiri dari 6 Program
Studi S1 (dengan 4 program profesi), 19 Program Spesialis 1, 4 Program Studi S2
(Magister) dan 1 Program Studi S3 (Doktor). Pada awal berdirinya Program Studi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP
Sanglah Denpasar, proses pendidikan masih bekerjasama dengan Universitas Airlangga
dan Universitas Indonesia, sehingga beberapa tenaga pengajar bergantian datang dari luar
kota untuk membimbing para residen, di samping beberapa konsulen alumni universitas
universitas tersebut yang sejak awal mengabdikan diri untuk kemajuan Universitas
Udayana/RSUP Sanglah Denpasar. Pada tanggal 25 Maret 2006, lahirlah SMF Orthopaedi
dan Traumatologi, dan pada bulan Januari 2018, SMF Orthopaedi dan Traumatologi

4
berubah menjadi Departemen Orthopaedi dan Traumatologi. Penerimaan peserta didik
telah dimulai sejak tahun 2008, dan akreditasi pertama oleh Lembaga Akreditasi Mandiri
Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAMPTKes) telah ditempuh oleh Program Studi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana di bulan
September 2017. Saat akreditasi dilaksanakan, Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana telah berhasil mencapai
akreditasi A (Sangat Baik). Sebagai program studi yang berada di lingkungan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana perlu untuk meningkatkan pengelolaan dan
sistem penjaminan mutunya.

2. Visi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas


Kedokteran Universitas Udayana
Sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana
Nomor:160/UN14.2.2/HK/2022 tentang: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, yaitu:
“Menjadikan Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi sebagai
pusat pendidikan, pelayanan, dan penelitian yang mandiri, berbudaya dan
menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang unggul dalam bidang trauma
muskuloskeletal yang dapat bersaing ditingkat regional, nasional, dan internasional
pada tahun 2025”

3. Misi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas


Kedokteran Universitas Udayana
Untuk mewujudkan visi di atas, Strategis Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana memiliki Misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi untuk meningkatkan kualitas lulusan dengan kemampuan unggul
dalam bidang tourism musculoskeletal trauma sehingga dapat bersaing ditingkat
regional, nasional dan internasional.
2. Menyelenggarakan Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan IPTEKS
melalui penelitian yang inovatif dan teruji, dapat menyelesaikan masalah dengan

5
pendekatan inter/multi disiplin dengan keunggulan di bidang tourism
musculoskeletal trauma.
3. Menyelenggarakan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat yang
berkelanjutan dengan melibatkan peserta didik dan staf pengajar berlandaskan
nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal.
4. Tujuan Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Berdasarkan visi dan misi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana maka dirumuskan tujuan umum sebagai
berikut:
“Menghasilkan lulusan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi yang
bermutu dan memiliki kompetensi tinggi dalam Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi di bidang Orthopaedi dan Traumatologi serta unggul dalam bidang trauma
muskuloskeletal yang dapat bersaing ditingkat regional, nasional, dan internasional.”

Tujuan khusus Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas


Kedokteran Universitas Udayana :
1. Menghasilkan lulusan yang menjunjung tinggi kode etik kedokteran Indonesia.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sebagai sarjana yang ahli dalam Orthopaedi dan Traumatologi serta
unggul dalam bidang trauma muskuloskeletal sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan kemajuan ilmu pengetahuan.
3. Menghasilkan lulusan yang mampu menerapkan ilmu Orthopaedi dan
Traumatologi secara profesional dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Menghasilkan lulusan yang mampu bekerjasama dengan profesi lain demi
kepentingan pasien dan ilmu pengetahuan

5. Nilai-Nilai Organisasi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan


Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Tata nilai pengembangan lembaga pendidikan tinggi di Universitas Udayana
tercermin pada Pola Ilmiah Pokok (PIP) Kebudayaan, di antaranya Tri Hita Karana, Cakra
Widya Prawartana, dan Taki Takining Sewaka Guna Widya. Ketiganya adalah nilai-nilai
luhur budaya lokal yang menjadi acuan pengembangan nilai-nilai dasar sivitas akademika,

6
dan jati diri Universitas Udayana di tengah-tengah perkembangan peradaban manusia
yang dinamis.
1. Tri Hita Karana adalah landasan filosofis yang bersumber dari agama Hindu
tentang keharmonisan hubungan antara Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan
sesama Manusia, dan Manusia dengan Lingkungannya.
2. Cakra Widya Prawartana yang artinya perputaran roda ilmu pengetahuan
berdasarkan Pancasila.
3. Taki-takining Sewaka Guna Widya yang artinya bersungguh-sungguh
mengabdikan diri pada kebajikan dan ilmu pengetahuan.
Filosofi pendidikan di Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi FK
Unud diimplementasikan dalam bentuk strategi pembelajaran yaitu Student centered
learning (mengutamakan pembelajaran berpusat pada peserta didik), Problem-based
learning (berbasis pada masalah), Experiential learning (mengutamakan pengalaman
peserta didik pada kasus yang relevan), Evidence-based learning (berbasis pada bukti),
dan Culture-based learning (berbasis budaya lokal Bali), yang disingkat dengan SPEEC.

6. Struktur Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Sesuai Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 30 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Udayana,
Fakultas Kedokteran sebagai UPPS merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. Struktur organisasi di fakultas terdiri dari
(1) Pimpinan fakultas, yaitu Dekan dan tiga orang Wakil Dekan yakni: Wakil Dekan
Bidang Akademik dan Perencanaan, Wakil Dekan Bidang Keuangan dan SDM, serta
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Sistem Informasi (2) Senat Fakultas, (3) Unit
Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (UP3M), (4) Pelaksana administrasi
dan tata usaha dengan tiga sub bagian, (5) Departemen bidang ilmu, (6) Prodi sebagai
unsur pelaksana akademik (33 Prodi), (7) Unit Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, (8) Unit Pengelola Informasi dan Kerjasama (UPIKS), (9) Unit
Interprofessional Education (IPE), (10) Unit Travel Medicine, (11) Unsur penunjang yaitu
Unit Laboratorium Biomedik Terpadu, Unit Computer Based Test (CBT) dan Unit Usaha
(Gambar 1.1). Beberapa satuan organisasi yang berperan dalam tata pamong Prodi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi FK Unud antara lain: (1) Koordinator Program

7
studi; (2) TPPM; (3) Lima divisi; (4) Penanggung jawab pendidikan (5) Penanggung
Jawab Tri Dharma; (6) Penanggung Jawab Kemahasiswaan (Gambar 1.2).

Gambar 1.1 Struktur Organisasi FK Unud

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan


Traumatologi FK Unud

7. Tugas dan Fungsi Unit Kerja


Secara umum pimpinan di Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi FK
Udayana dipegang oleh seorang Koordinator Program Studi (Koorprodi) dalam

8
mengorganisasikan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan dalam pelaksanaan
kegiatan administrasi koprodi dibantu oleh tenaga kependidikan. Koprodi bertanggung
jawab langsung kepada Dekan, dan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi juga
berkoordinasi dengan Ketua Departemen Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi FK Udayana dan Komkordik terutama yang terkait dengan kebijakan di
lingkungan program studi. Dalam melaksanakan pendidikan spesialis, pelaksanaan
pembelajarannya sebagian besar dilaksanakan di rumah sakit pendidikan utama, dimana
diperlukan koordinasi dengan Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) sebagai komite
yang bertugas mengorganisir pelaksanaan kegiatan pembelajaran di rumah sakit
pendidikan. penjamin mutu prodi dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Penjamin Mutu
(TPPM) yang bertanggung jawab langsung kepada Koordinator Program Studi dan
Berkoordinasi dengan Unit Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (UP3M)
FK Udayana.

8. Jabatan dan Uraian Tugas


Penulis adalah dosen CPNS di Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Adapun tugas pokok dan fungsi
sebagai seorang dosen mengacu pada Permen PAN dan RB nomor 17 tahun 2013 tentang
jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya, serta Permen PAN dan RB nomor 46 tahun
2013 tentang perubahan Permen PAN dan RB nomor 17 tahun 2013 tentang tugas dosen/
tenaga pendidik adalah sebagai berikut:

a. Tugas Pendidikan dan Pengajaran


1) Melaksanakan perencanaan perkuliahan
2) Melaksanakan pembelajaran
3) Melaksanakan evaluasi pembelajaran
4) Membimbing Kuliah Kerja Nyata, Praktek Kerja Nyata, Praktek Kerja
Lapangan
5) Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, tesis,
skripsi, dan laporan akhir studi yang sesuai bidang penugasannya.
6) Bertugas sebagai penguji pada ujian akhir.
7) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan,
termasuk dalam kegiatan ini adalah membimbing mahasiswa menghasilkan
produk saintifik.

9
8) Mengembangkan program kuliah yang mempunyai nilai kebaharuan metode
atau substansi.
9) Mengembangkan bahan pengajaran/ bahan kuliah.
10) Menyampaikan orasi ilmiah di tingkat perguruan tinggi.
11) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji, serta
menyelenggarakan pendidikan laboratorium, praktik keguruan, bengkel/
studio/ kebun percobaan/ teknologi dan praktik lapangan.
12) Membimbing seminar mahasiswa.
13) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik (dosen wali/ penasehat
akademik) dan kemahasiswaan.
14) Menyampaikan orasi ilmiah
15) Membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya (pembimbing
pencangkokan).
16) Melaksanakan kegiatan datasering dan pencangkokan dosen.
17) Melaksanakan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi.

b. Tugas Penelitian
1) Menghasilkan karya ilmiah sesuai bidang keilmuan.
2) Hasil penelitian atau hasil pemikiran dalam buku yang dipublikasikan dan
berisi berbagai tulisan dari berbagai penulis (book chapter).
3) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah.
4) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang didesiminasikan.
5) Hasil penelitian atau pemikiran atau kerjasana industri yang tidak
dipublikasikan (tersimpan dalam perpustakaan).
6) Menerjemahkan/ menyadur buku ilmiah yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional.
7) Mengedit/ menyunting karya ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan.
8) Membuat rancangan dan karya teknologi/ seni.

c. Tugas Pengabdian Kepada Masyarakat


1) Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintah/ pejabat negara yang
harus dibebaskan dari jabatan organiknya.
2) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang
dimanfaatkan oleh masyarakat.
3) Memberi pelatihan/ penyuluhan/ penataran/ ceramah pada masyarakat.

10
4) Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintahan atau pembangunan.
5) Membuat/ menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak
dipublikasikan.

d. Tugas Tambahan/ Penunjang


1) Menjadi anggota dalam suatu panitia/ badan pada perguruan tinggi.
2) Menjadi anggota panitia/ badan pada lembaga pemerintahan.
3) Menjadi anggota organisasi profesi dosen.
4) Mewakili perguruan tinggi/ lembaga pemerintah duduk dalam panitia antara
(tiap periode jabatan).
5) Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional.
6) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah.
7) Mendapat tanda jasa/ penghargaan Satya Lencana Karya Satya.
8) Mendapat tanda jasa/ penghargaan lainnya.
9) Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional.
10) Mempunyai prestasi di bidang olahraga/ humaniora.
11) Keanggotaan dalam tim penilaian.

C. Nilai-Nilai Dasar PNS


Nilai-nilai dasar PNS, yang disebut juga sebagai core values, merupakan nilai-nilai
dasar yang harus ditanamkan kepada PNS. Hal tersebut diwujudkan melalui Latsar. Nilai-
nilai ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan membentuk sebuah karakter PNS
secara konsisten dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Nilai-nilai dasar ini
dapat dirangkum sebagai “BerAkhlak”, yaitu berpelayanan publik, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, serta kolaboratif. Berikut adalah penjabaran dari nilai-nilai dasar
PNS :
1. Berorientasi Pelayanan
ASN adalah pelayan publik yang prima dan memenuhi harapan masyarakat.
Pelayanan publik adalah suatu bentuk kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
baik dalam bentuk barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif. Dalam
menyelenggarakan pelayanan publik, seorang PNS harus memiliki sifat kepekaan dan

11
hubungan interpersonal agar tercipta sebuah kepuasan dan keberhasilan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik adalah
penyelenggara pelayanan publik, penerima pelayanan publik, serta umpan balik yang
diberikan oleh penerima pelayanan publik. Siklus pelayanan dimulai sejak konsumen
mengadakan kontak pertama kali dengan service delivery system, dilanjutkan dengan
kontak-kontak berikutnya hingga jasa tersebut selesai diberikan. Sifat melayani sangat
penting dimiliki oleh seorang PNS, karena pelayanan jasa kepada publik adalah sebuah
pelayanan yang memiliki rivalitas dan ekskludabilitas. Selain itu, pelayanan publik
bersifat tanggung jawab negara, sehingga seorang PNS harus dapat menjaga nama baik
negara dengan baik. Dalam mewujudkan nilai ini, seorang PNS harus memiliki orientasi
pelayanan dalam bentuk sebagai berikut :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif
c. Dapat diandalkan dalam situasi apapun
d. Terus melakukan perbaikan secara konsisten
e. Memiliki sifat partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, serta
memberi kemudahan
f. Efektif, efisien, aksesibel, dan berkeadilan
2. Akuntabel
Seorang PNS harus memmiliki prinsip akuntabel, yaitu memiliki kewajiban untuk
bertanggungjawab atas segala perbuatan dan tingkah lakunya sebagai pelayan publik.
Seorang PNS memiliki tanggung jawab kepada atasan, lembaga pembina, dan yang paling
penting adalah kepada masyarakat. Dalam mengimplementasikan sifat dasar ini, seorang
PNS harus dapat memberikan rasa percaya terhadap wewenang dan jabatan yang dimiliki.
Dengan integritas yang tinggi, sebuah sistem kepemimpinan dan birokrasi harus dapat
terbebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam mewujudkan hal tersebut, sebuah
keterbukaan dan transparansi juga menjadi nilai dasar yang penting. Penyelenggaraan
pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang
dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar. Dengan demikian, semua
bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan (pejabat atau unit organisasi yang lebih tinggi secara vertikal) akan tetapi yang
lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik baik cetak maupun elektronik. Mekanisme pertanggungjawaban

12
yang demikian sering disebut sebagai social accountability. Dalam mewujudkan nilai
akuntabel, seorang PNS harus memiliki hal-hal dibawah ini :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
bertintegritas tinggi
b. Menggunaan kekayaan dan barang miliki negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Kompeten adalah kemampuan seorang individu dalam melaksanakan pekerjaan dan
tanggungjawab yang dimiliki, yang merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, serta sikap, sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan. Dampak globalisasi
serta perkembangan teknologi menjadikan seorang PNS harus dapat beradaptasi secara
cepat agara kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Kompetensi seorang PNS akan
menggambarkan motif, karakteristik pribadi, konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan, atau
keahlian yang dibawa dalam mewujudkan kinerja unggul. Seorang PNS harus dapat
mengaktualisasikan nilai kompeten dalam pelaksaan tugas jabatannya. Beberapa jenis
kompetensi yang penting dimiliki oleh seorang PNS adalah kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural. Dengan semangat belajar terus menerus
dengan kepekaan yang relevan dengan kemampuan observasi dinamika lingkungan
strategis dan disrupsi teknologi serta aspek-apsek lingkungan strategis lainnya, maka
kompetensi seorang PNS akan terus terjaga. Pengembangan kompetensi menjadi bagian
penting dalam merespon tantangan lingkungan strategis, kebijakan pembangunan nasional
yang termasuk di dalamnya pembangunan aparatur. Coaching dan mentoring juga menjadi
bagian dalam hal ini, yang dapat menghasilkan peningkatan kinerja individu dan
organisasi, pembangunan komitmen dan motivasi yang lebih tinggi, menumbuhkan
kesadaran dan refleksi diri dalam pengembangan potensi diri, perkembangan kemampuan
kememimpinan dan manajemen, perbaikan komunikasi dan hubungan antara atasan dan
bawahan, implementasi keterampilan yang lebih baik, serta menumbuhkan budaya kerja
yang lebih terbuka dan produktif. Dalam konteks PNS, terdapat dua jalur pengembangan
kompetensi seorang pegawai, yaitu jalur struktural dan jalur fungsional. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan
secara mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan, bersama dengan
instansi pemerintahan lain, dan bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang
independen.

13
Seorang PNS harus siap mengembangkan kompetensinya agar tetap unggul dan
berjaya, dengan pedoman sebagai berikut :
a. Meningkatkan kompetensi diri dengan sikap dan perilaku dalam menjawab
tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain tanpa diskriminasi untuk belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
d. Menyadari dunia selalu berubah dan berkembang agar memiliki semangat
belajar terus-menerus
4. Harmonis
Keharmonisan adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
sehingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur, yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk berkolaborasi dan bekerja sama, serta
meningkatkan produktifitas bekerja dan pelayanan. Keharmonisan merupakan sebuah hal
yang sangat penting untuk diaktualisasikan karena Republik Indonesia (RI) merupakan
negara dengan berbagai keanekaragaman penduduk (suku, ras, budaya, dan sebagainya)
sehingga menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk dapat mengaktualisasikan
keharmonisan. Berbagai tantangan yang dapat muncul seperti perbedaan pandangan,
pertentangan norma-norma masyarakat, penolakan, menguatnya etnosentrisme,
disharmonisme antarsuku, antaragama, antarras, serta antargolongan. Dengan banyaknya
tantangan yang dapat membawa kita ke arah yang buruk, maka untuk mengaktualisasikan
keharmonisan tersebut, Indonesia memiliki semboyan dasar “Bhinneka Tunggal Ika”,
yaitu berbeda-beda namun tetap satu, yang berarti keberagaman sosial-budaya yang
membentuk satu kesatuan/negara. Pentingnya mengaktualisasikan keharmonisan tersebut
dimulai dari sejarah perjuangan bangsa pada masa lalu. Dari sejarah tersebut, kita dapat
belajar bahwa ketika keharmonisan bangsa dipecah-belah, maka bangsa tersebut akan
jatuh. Hal tersebut dapat diaplikasikan pada tempat kita bekerja. Seorang PNS harus
mampu menunjukkan kemampuan menciptakan suasana harmonis dilingkungan bekerja,
memberikan layanan yang berkeadilan kepada masyarakat, serta dapat menunjukkan
perilaku yang beretika dan menjadi perekat bangsa dalam segala aspek kehidupan sebagai
warga negara. Beberapa poin penting yang harus dilakukan untuk mengaktualisasikan
keharmonisan adalah :
a. Berintegritas, bersikap netral dan adil, tidak memihak kepada salah satu
kelompok atau golongan, tidak berlaku diskriminatif, bersikap objektif, jujur,
dan transparan.

14
b. Menciptakan kondisi aman, damai dan tentram di lingkungan kerja dan
masyarakat.
c. Tidak mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan
harus diberikan demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik
d. Mengayomi kepentingan kelompok minoritas, dengan tidak membuat
kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut
e. Bersikap ringan tangan, yaitu siap menolong siapapun yang membutuhkan
pertolongan
f. Menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakat dengan cara menjadi
problem solver dan bukan trouble maker
g. Tidak melakukan tindakan, ucapan, perilaku yang bertentangan dengan norma-
norma sosial dan susila, bertentangan dengan agama dan nilai lokal yang
berkembang di masyarakat
5. Loyal
Loyal merupakan sebuah sikap setia, yang timbul tanpa adanya paksaan, tetapi
timbul dari kesadaran sendiri, yang dapat diimplementasikan dalam bentuk tindakan
memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau institusi, yang merupakan suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental
manusia untuk memiliki, mendukung, merasa aman, membangun keterikatan, dan
menciptakan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk mengikuti
pihak yang mempekerjakannya. Loyalitas, dalam bentuk komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme, dan pengabdian sangat penting untuk diaktualisasikan dalam kehidupan
sehari-hari, karena dengan loyalitas, seseorang akan taat pada peraturan, bekerja dengan
integritas, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pada organisasi tempat kita bekerja,
memiliki kemauan untuk bekerja sama, rasa memiliki yang tinggi, hubungan antarpersonal
yang baik, dan dapat menjadi teladan bagi orang lain. Dengan mengaktualisasikan
loyalitas, produktifitas akan meningkat, kesuksesan sebuah organisasi akan terjaga,
sehingga semua pekerja akan mendapatkan manfaatnya pula. Beberapa poin penting yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan nilai loyal adalah :
a. Membangun rasa kecintaaan dan memiliki
b. Menjaga nama baik sesama PNS, pimpinan instansi dan negara
c. Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang Sah
d. Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

15
e. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
f. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
g. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
h. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
i. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
n. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
o. Menjaga rahasia jabatan dan negara
p. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
q. Mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-
hari
r. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, Adaptif merupakan
sebuah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul, yang
diimplementasikan dalam bentuk kemampuan mengubah diri secara kreatif sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan
diri). Banyak tantangan yang terjadi dalam lingkungan hidup kita, seperti perubahan
lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Berangkat dari hal tersebut, seseorang harus
memiliki salah satu dari nilai-nilai kesuksesan, yaitu kemampuan beradaptasi yang tinggi.
Sebagai contoh nyata, seseorang yang tidak mampu mengoperasikan alat-alat canggih
akan tertinggal dan menjadi terbelakang, serta tidak mampu bersaing dengan seseorang
yang terus mengikuti perkembangan zaman, terus mempelajari hal-hal baru. Dengan
memiliki kemampuan adaptif, maka sebagai seorang warga negara, dapat turut serta

16
berpartisipasi memajukan bangsa dan negara. Sebagai seorang PNS, beberapa bentuk
realisasi perilaku adaptif yang dapat dilakukan adalah :
a. Memiliki disiplin yang tinggi
b. Hadapi Volatility dengan Vision, Hadapi uncertainty dengan understanding,
Hadapi Complexity dengan Clarity, Hadapi Ambiguity dengan Agility
c. Jadikan investasi, analisis dan interpretasi bisnis, dan Competitive Intelligence
(CI) sebagai prioritas
d. Rutin melakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga dapat
melatih diri untuk bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan. Simulasi
dan eksperimen sangat penting karena dapat memperkaya pengalaman dan
mengembangkan sikap ilmiah. Melalui simulasi dan eksperimen yang valid,
maka diharapkan dapat membantu kita dalam menghadapi ketidakpastian.
e. Membangun karakter yang terbiasa dengan perkembangan teknologi dan
kemajuan global
f. Memiliki jiwa belajar seumur hidup
7. Kolaboratif
Kolaborasi adalah suatu tindakan kerjasama dengan satu individu atau lebih dalam
melaksanakan sebuah tujuan dan mengembangkan ide menuju hasil akhir yang diinginkan.
Kolaborasi dalam tingkat pemerintahan (collaborative governance) adalah sebuah proses
yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan. Kolaborasi menjadi
hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini. Tantangan yang
dihadapi saat ini terdapat pada semua aspek kehidupan, terutama perkembangan teknologi
informasi, faktor keanekaragaman generasi tenaga kerja milenal, Gen Y, dan Z, tuntutan
mobilitas dan fleksibilitas yang tinggi, new behaviour, perkembangan teknologi, serta
globalisasi. Dibalik berbagai tantangan yang dihadapi di atas, kita masih dihadapkan pada
fragmentasi dan silo mentality. Sebagai seorang PNS, beberapa wujud realisasi kolaboratif
yang dapat dilakukan adalah :
a. Memberikan kesempatan kontribusi yang sama dari berbagai pihak secara netral.
b. Terbuka dalam bekerja sama demi mencapai tujuan yang sama serta mendapatkan
nilai tambah secara bersama-sama
c. Saling bekerjasama dalam memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mencapai
tujuanbersama.

17
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu dan Kegiatan


Isu-isu yang terjadi di lingkungan unit kerja Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana adalah sebagai berikut :

1. Isu integritas yaitu kurangnya kemampuan dosen untuk mengajar baik dalam hal
hardskill dan softskill.

2. Isu kedispilinan yaitu kurangnya kesadaran dosen untuk displin mengajar , dispilin
waktu, dan displin adminstrasi.
3. Isu profesionalisme yaitu belum optimalnya standarisasi pengajaran mahasiswa.

4. Isu produktivitas yaitu kurangnya publikasi nasional dan internasional sehingga


menyebabkan input bagi pembangunan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.

Pendidikan merupakan suatu pembelajaran dan ilmu pengetahuan yang selalu


berkembang mengikuti alur zaman. Di zaman yang sudah lebih maju ini tentunya
pendidikan juga memberikan banyak inovasi baru dalam sistem pembelajarannya.
Salah satu jenjang pendidikan yang harus memiliki inovasi baru dalam sistem
pembelajarannya adalah Perguruan Tinggi, karena perguruan tinggi bertanggung
jawab untuk menghasilkan sarjana-sarjana yang berkompeten dan dapat bersaing
secara global di dunia pekerjaan nanti. Oleh karena itu, untuk menunjang mutu
pendidikan di perguruan tinggi salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
menjalankan sistem pembelajaran yang baik dan optimal, sangat diperlukan oleh
pendidik (dosen) yang memiliki kinerja dan mutu yang baik pula dalam menjalankan

18
sistem pembelajaran dan pada saat menyampaikan materi kepada mahasiswa
sehingga diharapkan mahasiswa dapat merasa puas dengan pembelajaran yang
disampaikan.
A.1 Isu Integritas

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 1999 mengatur ketentuan


tentang pendidikan tinggi yang di dalamnya terdapat unsur-unsur dosen. Pada
Pasal 1 disebutkan bahwa dosen adalah tenaga pendidik atau kependidikan pada
perguruan tinggi yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Dalam
rangka memenuhi tugas utamanya dalam memberikan pengajaran pada para
peserta didik, seorang dosen harus memiliki integritas yang baik.

Integritas sendiri berasal dari bahasa Latin, integer, yang berarti utuh. Orang


yang berintegritas, serupa angka yang utuh, sebuah pribadi yang utuh,
seorang pribadi yang entah bagaimana tak terpecah-pecah. seorang dosen yang
berintegritas  adalah mereka yang dapat dipercaya melakukan hal benar, bermain
sesuai dengan aturan-aturan,  dan tentu memenuhi janji profesinya. Untuk dapat
menjadi seorang dosen yang berintegritas maka dosen harus selalu
mengembangkan kemampuannya baik secara hardskill maupun softskill yang
dimilikinya, sebab dengan adanya pengembangan kualitas dosen maka akan
meningkatkan kualitas lulusan sebuah perguruan tinggi.

Di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana masih terdapat beberapa dosen


yang belum menguasai penggunaan teknologi informasi (IT), sedangkan
penguasaan teknologi merupakan bagian yang amat penting dalam proses
Pendidikan. Penggunaan teknologi informasi dapat membantu lulusan untuk
memiliki keunggulan kompetitif sehingga nantinya dapat bersaing di tengah era
globalisasi. Sehingga seharusnya seorang dosen juga dapat selalu mengupdate
kemapuannya sesuai dengan perkembangan zaman sehingga dapat mentransfer
ilmu dengan lebih baik kepada peserta didiknya.

A.2Isu Kedisiplinan

Perguruan Tinggi yang memiliki tenaga dosen yang berkualitas


akan banyak diminati oleh masyarakat pada saat ini dan dimasa yang akan
datang. Perguruan Tinggi yang tidak mau mengikuti perkembangan

19
perubahan sekarang dan dimasa mendatang akan ditinggalkan oleh
masyarakat, cepat atau lambat akan mengalami kemunduran, yang akhirnya
akan mengalami penututupan Perguruan Tinggi tersebut. Dosen sebagai kunci
keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh semua sumber daya
pendidikan yang ada. Oleh sebab itu, untuk menciptakan tentang yang
berpengaruh terhadap kinerja dosen, di antaranya adalah faktor yang
berhubungan dengan kemampuan intelektual, faktor yang berhubungan
dengan inovasi pembelajaran yaitu kedisiplinan kerja.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan, hal ini mendorong timbulnya
semangat kerja dan tujuan yang akan dicapai. Disiplin kerja adalah suatu
keadaan dimana orang-orang tunduk pada peraturan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Disiplin kerja termasuk dalam sikap dan mental
seseorang terhadap tanggung jawab dalam pekerjaan, oleh karena itu
kedisiplinan harus ditegakkan, khususnya bagi kedisiplinan dosen dalam
bekerja karena akan berakibat pada reputasi diri untuk mencapai keberhasilan.
Disiplin kerja dosen adalah merupakan keharusan yang harus ditaati oleh
seorang dosen, karena disiplin ituadalah bagian dari bentuk kinerja. Disiplin
juga merupakan sikap dan perilaku yang sangat berpengaruh dengan
keberhasilan suatu pekerjaan. Dimana seorang dosen itu adalah teladan dan
panutan mahasiswa, jadi dalam menjalankan pekerjaannya harus benar- benar
disiplin.

A.3Isu Profesionalisme

Nilai keberhasilan pendidikan sangat tergantung dari mutu


mengajarnya. Sebagai pendidik, contoh terbaik dari dosen pada mahasiswanya
wajib, agar memiliki karakter dan menjunjung tinggi nilai moral serta kode
etik.
Selain penguasaan materi pembelajaran, memahami kebijakan-
kebijakan dalam pendidikan, paham pada karakteristik serta isi bahan
pembelajaran, peguasaan konsep, paham konteks ilmu tersebut dengan
masyarakat dan lingkungannya, paham pada dampak serta realisasi ilmu
dalam kehidupan masyarakat dikaitkan dengan ilmu lainnya. Dan penunjang
untuk mendorong mutu pendidikan pada perguruan tinggi salah satunya yakni

20
akreditasi program studi. Dosen harus memiliki syarat khusus dalam
profesinya.
Menurut Undang-undang RI nomor 14 tahun 2005 Guru dan dosen
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi mahasiswa
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah dan pendidikan berkelanjutan. Dinyatakan juga dalam
Undang-Undang kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, nilai- nilai
dasar direfleksikan dalam kegiatan berpikir dan bertindak. Oleh karenanya
kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian serta
profesional.
Salah satu cita-cita perguruan tinggi di Indonesia adalah menjadi
perguruan tinggi bertaraf internasional (World Class University). Cita-cita ini
membutuhkan kerja keras dari seluruh elemen perguruan tinggi untuk
memperbaiki dan mengembangkan kualitas pembelajarannya. Salah satu
program pengembangan yang seharusnya mendapat prioritas adalah
pengembangan profesionalisme dosen sebagai elemen pokok perguruan
tinggi. Pengembangan profesionalisme dosen ini sangat penting untuk
meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia.
Proses pendidikan tidak terjadi hanya pada perguruan tinggi atau
kampus saja, pada proses pendidikan dokter/residen di lakukan pendidikan
di kampus dan di lanjutkan pendidikan klinis di rumah sakit. Agar peserta
didik memperoleh pendidikan klinis yang baik, tentunya berkaitan dengan
jumlah kasus yang di pelajari dan di pahami. Bila proses pendidikan hanya di
lakukan di Rumah Sakit tipe A, kasus yang tersedia adalah kasus dengan
level sub spesialistik, atau kasus yang tidak sesuai dengan kompetensi peserta
didik, maka dari itu fakultas mengandeng rumah sakit wahana pendidikan
yang bertipe B dan C, tujuannya agar peserta didik dapat memenuhi
kompetensi.
Standarisasi dalam hal pengajaran perlu di optimalkan di wahana/rumah
sakit jejaring. Jika standarisasi belum di optimalkan, terdampak pada peserta
didik yang kebingungan mengikuti pola setiap rumah sakit jejaring. Bila ini
tidak di standarisasi akan menyebabkan tergangunya proses Tridharma
Perguruan Tinggi.

21
Peserta didik mendapatkan kasus yang sesuai kompetensinya lebih
banyak di rumah sakit jejaring, jika tidak distandarisasi sama dengan rumah
sakit utama, maka peserta didik kehilangan kesempatan belajar dan penguasan
kompetensi. Saat ini banyak di buka wahana/rumah sakit jejaring guna
mendukung kegiatan pembelajaran, tentunya harus dibarengi dengan
optimalisasi standar pengajaran pada setiap rumah sakit jejaring.

A.4 Isu Produktivitas

Dosen merupakan salah satu bagian unsure personalia dalam


organisasi lembaga perguruan tinggi. Jiak dikaitkan dengan devinisi di atas,
maka yang dimaksud dengan produktivitas dosen adalah keinginan atau upaya
untuk meningkatkan kualitas kerja dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan batasan dan wewenang serta tanggung jawabnya, yang didasarkan atas
kemampuan dan keahlian (professional) untuk mencapai tujuan organisasi (tri
darma perguruan tinggi).

Upaya meningkatkan produktivitas kerja peran serta dosen amat


penting dalam menunjang proses pencapaian tujuan suatu perguruan tinggi.
Hal ini merupakan kunci keberhasilan produktivitas tersebut. Para dosen
merupakan salah satu sumber daya pendidikan sebagai motor penggerak
utama dalam mencapai produktivitas kerja.

Berdasarkan hasil rilis Science And Technology Index (SINTA),


per Februari 2022 secara aggregate tercatat jumlah publikasi dosen di
google scholar dalam durasi 3 tahun terakhir menunjukkan penurunan. Tahun
2019 jumlah publikasi sebanyak 401.716 artikel, tahun 2020 sebanyak
400.792 dan di tahun 2021 “terjun ” ke 326.901 artikel. Hal yang
sama terjadi pada publikasi terindeks Scopus. Tahun 2019 di posisi
46.138 artikel dan di tahun 2021 turun menjadi 38.635 artikel. Begitu juga
hasil kerja dosen yang digunakan oleh masyarakat dan mendapat rekognisi
internatioanal di tahun 2020 rerata pencapainnya 6.41%. Jika dibandingkan
jumlah dosen 29.0573 (PDIKTI Kemendikbud, Feb 2022) artinya setiap
dosen memiliki publikasi 1,12 artikel pertahun dan publikasi di Scopus
sebanyak 0,13 artikel pertahun.

22
Sebagai institusi yang menyandang sebutan pendidikan tinggi (higher
education), publik menggayutkan banyak ekspektasi pada perguruan tinggi.
Masyarakat menunggu berbagai temuan riset, ide-ide baru dan inovasi yang
merupakan produktivitas kaum intelektual novelty melalui publikasi ilmiah
dosen. Jumlah publikasi selain menjadi indikator eksistensi dan reputasi
dosen juga ukuran dampak perguruan tinggi bagi kehidupan masyarakat luas.
inovasi sosial dapat berkontribusi di tengah masifnya degrasi moral dan
semakin tergerusnya nilai-nilai dalam masyarakat. Produksi inovasi sosial
melalui riset dan publkasi memuat novelty yang di- supply perguruan
tinggi menjadi input bagi pembangunan ekonomi, kehidupan sosial
masyarakat yang lebih efektif dan efesien serta memiliki sustainable bagi
pemecahan masalah sosial.

NO IDENTIFIKASI ISU SUMBER ISU


.

1. Isu integritias yaitu Manajemen ASN:


kurangnya kemampuan Untuk menjalankan tridharma perguruan
dosen untuk mengajar tinggi, salah satunya integritas, kemampuan
baik dalam hal mengajar di kembangkan softskill dan
hardskill dan hardskill
softskill. Smart ASN:
Untuk tercapainya kemampuan softskill dan
hardskill diperlukan upaya-upaya pencarian
akar masalah dan metode serta pendekatan
teknologi yang optimal agar isu dapat di
selesaikan
2. Isu kedisplinan yaitu Manajemen ASN:
kurangnya kesadaran
Disiplin kerja termasuk dalam sikap dan
dosen untuk displin
mental seseorang terhadap tanggung jawab
mengajar , dispilin
dalam pekerjaan, oleh karena itu
waktu, dan displin
kedisiplinan harus ditegakkan, khususnya bagi
adminstrasi.
kedisiplinan dosen dalam bekerja karena akan

23
berakibat pada reputasi diri untuk mencapai
keberhasilan
Smart ASN:
Pemanfaatan teknologi informasi dalam
kegiatan kedisiplinan pembelajaran akan
meningkatkan efisiensi. Karena jumlah siswa
yang terus meningkat, sehingga dengan
pemanfaatan teknologi informasi akan
mempermudah dalam evaluasi kedisiplinan
3. Isu profesionalisme Manajemen ASN:
yaitu belum optimalnya Nilai keberhasilan pendidikan sangat tergantung
standarisasi pengajaran dari mutu mengajarnya. Sebagai pendidik,
mahasiswa contoh terbaik dari dosen pada mahasiswanya
wajib, agar memiliki karakter dan menjunjung
tinggi nilai moral serta kode etik yang
terstandarisasi
Smart ASN:
Pemanfaatan sarana digital dalam peningkatan
profesionalisme akan sangat meningkatkan
kompetensi dosen dan standarisasi dosen
4. Isu produktivitas yaitu Manajemen ASN:
kurangnya publikasi Publikasi berbasis kebutuhan tentunya akan
nasional sangat membantu banyak orang nantinya. Ketika
-> dan internasional menilai suatu masalah yang ada di suatu tempat,
sehingga menyebabkan harus diperhatikan sebelum akar masalah dan
input bagi pembangunan solusinya akhirnya ditentukan dalam bentuk
ekonomi -> dan publikasi
kehidupan -> sosial Smart ASN:
masyarakat. Pemanfaatan sarana digital dalam peningkatan
publikasi nasional dan internasional sangat
penting untuk mendukung pembangunan
ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat

24
BAB III

ANALISIS ISU

A. ANALISIS ISU MENGGUNAKAN TABEL ANALISIS ISU APKL

Isu-isu tersebut akan dianalisis menggunakan metode Aktual, Problematik,


Kekhalayakan, dan Layak atau yang biasa disingkat menjadi APKL. Metode ini
digunakan untuk menentukan isu mana yang lebih aktual, problematik, layak, dan
menyangkut khayalak ramai. Berikut adalah tabel Analisis APKL dalam menetapkan
isu yang akan diambil.

Kriteria

A P K L
No Isu Aktual Total Keterangan

Isu integritias yaitu + + + + 4 Memenuhi


kurangnya kemampuan Syarat
1 dosen untuk mengajar baik
dalam hal hardskill dan
softskill

Isu kedispilinan yaitu + + - + 3 Tidak


kurangnya kesadaran dosen memenuhi
2 untuk displin mengajar , syarat
dispilin waktu, dan displin
adminstrasi.

3 Isu profesionalisme yaitu + + + + 4 Memenuhi


belum optimalnya Syarat
standarisasi pengajaran

25
mahasiswa.

4 Isu produktivitas yaitu + + + + 4 Memenuhi


kurangnya publikasi Syarat
nasional dan internasional
sehingga menyebabkan
input bagi pembangunan
ekonomi dan kehidupan
sosial masyarakat.

Keterangan:

A=Aktual P=Problematik + = ada

K=Kekhalayakan L=Layak − = tidak ada

Aktual merupakan isu tersebut benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
Kekhalayakan berarti isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik
artinya isu yang diangkat memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
solusi sesegara mungkin. Layak berarti isu tersebut realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif solusinya. Berdasarkan hasil analisis APKL di atas, dapat
ditetapkan Isu yang memenuhi kriteria adalah isu nomer 1 yaitu “kurangnya
kemampuan dosen untuk mengajar baik dalam hal hardskill dan softskill”, isu nomer
3 yaitu “Isu profesionalisme yaitu belum optimalnya standarisasi pengajaran
mahasiswa.,” dan isu nomer 4 yaitu “Isu produktivitas yaitu kurangnya publikasi
nasional dan internasional sehingga menyebabkan input bagi pembangunan ekonomi
dan kehidupan sosial masyarakat”.

Isu yang memenuhi kriteria tersebut dianalisis kembali menggunakan analisis


Urgency, Seriousness, Growth (USG). Pada penggunaan Metode USG, untuk
menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu

26
dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut adalah Urgency, Seriousness, Growth.
Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah tersebut. Seriousness berkaitan
dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi. Dampak ini
terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya terhadap
produktivitas, keselamatan jiwa manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin
tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah
tersebut. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu
masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan
tersebut. Berikut adalah tabel analisis USG.

B. ANALISIS ISU BERDASARKAN METODE USG

No. Isu Skor USG Tota Ranking


l
U S G
Skor
1 Kurangnya kemampuan 5 4 5 14 Priorita
dosen untuk mengajar s2
baik dalam hal hardskill
dan softskill

2 Belum optimalnya 5 5 5 15 Priorita


standarisasi pengajaran s1
mahasiswa.

3 Kurangnya publikasi 4 4 5 13 Priorita


nasional dan s3
internasional sehingga
menyebabkan input bagi
pembangunan

27
Ekonomi dan kehidupan
social masyarakat.

Keterangan:

U=Urgency G=Growth
serious/growth
4=urgent/serious/growth
3=cukup urgent/serious/growth
2=kurang urgent/serious/growth
1=tidak urgent/seriousgrowth

Proses pendidikan tidak terjadi hanya pada perguruan tinggi atau kampus saja,
pada proses pendidikan dokter/residen di lakukan pendidikan di kampus dan di
lanjutkan pendidikan klinis di rumah sakit. Agar peserta didik memperoleh
pendidikan klinis yang baik, tentunya berkaitan dengan jumlah kasus yang di
pelajari dan di pahami. Bila proses pendidikan hanya di lakukan di Rumah Sakit
tipe A, kasus yang tersedia adalah kasus dengan level sub spesialistik, atau kasus
yang tidak sesuai dengan kompetensi peserta didik, maka dari itu Unud mengandeng
rumah sakit wahana pendidikan yang bertipe B dan C, tujuannya agar peserta didik
dapat memenuhi kompetensi.

Standarisasi dalam hal pengajaran perlu di optimalkan di wahana/rumah sakit


jejaring. Jika standarisasi belum di optimalkan, terdampak pada peserta didik yang
kebingungan mengikuti pola setiap rumah sakit jejaring. Bila ini tidak di standarisasi
akan menyebabkan tergangunya proses Tridharma Perguruan Tinggi. Pada periode
setelah covid-19 banyak lulusan baru yang mengisi Rumah Sakit Wahana tersebut
yang nantinya akan menjadi dosen maka di perlukan standarisasi. Proses
pembelajaran klinis sangat terpengaruh dengan covid-19, dimana peserta didik tidak
mendapatkan kasus dan pembelajaran di lakukan dengan daring.

Peserta didik mendapatkan kasus yang sesuai kompetensinya lebih banyak di


rumah sakit jejaring, jika tidak distandarisasi sama dengan rumah sakit utama, maka

28
peserta didik kehilangan kesempatan belajar dan penguasan kompetensi. Saat ini
banyak di buka wahana/rumah sakit jejaring guna mendukung kegiatan
pembelajaran, tentunya harus dibarengi dengan optimalisasi standar pengajaran
pada setiap rumah sakit jejaring.

BAB IV

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ISU

Beberapa faktor penyebab terjadinya isu belum optimalnya standarisasi pengajaran


mahasiswa.
1. Man
a. Belum Pelatihan
b. Kemampuan mengajar
c. Dosen baru
2. Mahasiswa Pasif
3. Metode
a. Kurangnya bimbingan
b. Kurangnya seminar dan workshop
c. Kurangnya sumber referensi
4. Material
a. Fasilitas tidak mendukung
b. Tidak ada reward
c. Waktu yang singkat
5. Organisasi
a. Kurangnya peran fakultas dan Universitas
b. Terbatasnya jaringan dan organisasi ilmiah
6. Culture
a. Budaya melakukan rutinitas
b. Lingkungan tidak berkembang
c. Kurangnya Inovasi

29
A. Gagasan Kreatif Untuk Pemecahan Isu

1. Pelatihan AA dan Pekerti untuk dosen jejaring dan dosen baru

Pelatihan ini umumnya diberikan untuk dosen pemula agar memiliki


konsep-konsep dasar dalam pembelajaran dan memiliki kemampuan
mengajar yang memadai. Selain itu pelatihan ini juga diperlukan
untuk mengembangkan kualitas proses pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Umumnya hanya diberikan
bagi dosen PNS atau dosen tetap sebuah perguruan tinggi (tidak
diberikan kepada dosen jejaring)

2. Audit penjaminan mutu internal terkait pengajaran oleh Tim


Penjaminan Mutu Universitas/Fakultas

Audit penjaminan mutu internal adalah suatu kegiatan pengawasan yang


dilakukan oleh tim penjaminan mutu untuk memastikan bahwa standar-
standar yang ditetapkan telah direalisasikan dengan baik dalam kegiatan
yang dilaksanakan di perguruan tinggi, salah satunya yang mencakup
tentang pengajaran. Dari hasil audit nantinya akan ditemukan
kekurangan dari sebuah proses pengajaran dan standar mana saja yang

30
belum terpenuhi.

3. Workshop standarisasi pengajaran di program studi Orthopaedi dan


Traumatologi Fakultas kedokteran Universitas Udayana

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya


mengoptimalisasi kegiatan pengajaran baik dosen klinis baik di dalam kampus,
rumah sakit Pendidikan maupun rumah sakit jejaring. Dalam kegiatan ini
dilakukan pemaparan oleh narasumber terkait hal-hal yang harus dilakukan guna
menciptakan adanya standarisasi dalam proses pengajaran di program studi
orthopaedi dan trautamatologi.

31
B. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Program Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Isu Krusial : Belum optimalnya standarisasi pengajaran mahasiswa.
Gagasan Pemecahan Isu : Workshop Optimalisasi Metode Pengajaran Klinis Sebagai Standarisasi Dosen Program Studi Spesialis
Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
1 2 3 4 5 6
Melakukan 1. Membuat janji dengan Rencana Output: Melakukan proses Melakukan proses
koorprodi dan mentor Berorientasi
proses Mendapatkan Izin pelayanan: penyusunan sk penyusunan sk
penyusunan sk dari koorprodi dan memahami dan kepanitiaan sesuai kepanitiaan
kepanitiaan 2. Melakukan diskusi mentor, kegiatan memenuhi dengan Visi merupakan salah
mengenai workshop menjadi kebutuhan Prodi Spesialis satu
kebermanfaatan kegiatan bagian dari mahasiswa Orthpaedi dan penguatan nilai
Rencana workshop. kegiatan prodi, ST Traumatologi Tri Hita Karana
Kegiatan Kepanitiaan Akuntabel: sebagai pusat adalah landasan
21-23 3. Pembuatan ST Workshop Melaksanakan pendidikan, filosofis yang
September  Mengambil nomor surat Bukti Fisik: tugas dengan pelayanan, dan bersumber dari
2022 di bagian kependidikan Dokumentasi, screenshot jujur, penelitian yang agama Hindu
 Menyusun ST sesuai Whatsapp, Notulensi bertanggung mandiri, berbudaya tentang
dengan hasil diskusi yang rapat ST Kepanitiaan jawab, cermat, dan menghasilkan keharmonisan
telah dilakukan disiplin, dan lulusan dengan hubungan antara
 Meminta tanda tangan berintegritas kemampuan unggul Manusia dengan
pengesahan ST dan tinggi dalam bidang trauma Tuhan, Manusia
Kepanitiaan Kepada muskuloskleletal dengan sesama
Kompeten: yang dapat bersaing Manusia, dan
Ketua Program Studi Meningkatkan di tingkat regional, Manusia dengan

32
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
kompetensi nasional, dan Lingkungannya
diri untuk internasional pada dan Taki-
menjawab tahun 2025 takining Sewaka
tantangan dan Global di Guna Widya
yang selalu Tahun 2025. yang artinya
berubah Selaras dengan misi bersungguh-
meningkatkan mutu sungguh
pendidikan Prodi mengabdikan diri
Harmonis:
Spesialis orthopaedi pada kebajikan
Membangun
dan taumatologi dan ilmu
lingkungan kerja
yang menghasilkan pengetahuan
yang kondusif
Loyal: lulusan dengan
kemampuan unggul
Menjaga nama dalam bidang tauma
baik ASN, musculoskleletal
pimpinan dan sehingga dapat
Instansi bersaing di tingkat
regional, naisonal
Adaptif: dan internasional.
Bertindak 2.
proaktif Menyelenggarakan
dan mengmbangkan
Kolaboratif: Prodi Spesialis
Bersinergi/be Orthopaedi dan
kerjasama untuk Traumatologi dalam
hasil yang lebih bidang penelitian
baik dan menghasilkan

33
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
lulusan yang mampu
membuat oenelitian
dalam bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.

Mempersiapkan 1. Melakukan pertemuan Rencana Output: Berorientasi Mempersiapkan Mempersiapkan


undangan dengan bagian Undangan Workshop pelayanan: undangan kegiatan dan undangan kegiatan
kegiatan dan kependidikan terkait dan Surat Peminjaman Ramah, cekatan, sarana prasarana untuk dan sarana
sarana Pembuatan Undangan Sarana dan Prasarana solutif dan dapat kegiatan workshop prasarana untuk
prasarana untuk Kegiatan diandalkan sesuai dengan Visi kegiatan
kegiatan Bukti Fisik: Prodi Spesialis workshop
workshop 2. Mencetak undangan / Dokumentasi foto Akuntabel: Orthpaedi dan merupakan salah
menyebarkan undangan pelaksanaan Menggunakan Traumatologi sebagai satu penguatan
Rencana baik secara langsung kegiatan, Undangan kekayaan dan pusat pendidikan, nilai Tri Hita
Kegiatan: maupun menggunakan dan surat barang milik pelayanan, dan Karana adalah
Minggu V media digital baik email Peminjaman negara secara penelitian yang landasan filosofis
September maupun whatsapp Ruangan dan bertangung mandiri, berbudaya yang bersumber
2022 Sarana Prasarana. jawab, efektif dan menghasilkan dari agama Hindu
3. Membuat surat untuk dan efisien lulusan dengan tentang
peminjaman ruangan dan kemampuan unggul keharmonisan
sarana prasarana Kompeten: dalam bidang trauma hubungan antara
workshop Melaksanakan muskuloskleletal Manusia dengan
tugas dengan yang dapat bersaing Tuhan, Manusia
kualitas terbaik di tingkat regional, dengan sesama

34
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
nasional, dan Manusia, dan
internasional pada Manusia dengan
Harmonis: tahun 2025 dan Lingkungannya
Menghargai Global di Tahun dan Taki-
setiap orang 2025. takining Sewaka
apapun latar Selaras dengan misi Guna Widya
belakangnya meningkatkan mutu yang artinya
pendidikan Prodi bersungguh-
Loyal: Spesialis orthopaedi sungguh
Menjaga nama dan taumatologi yang mengabdikan diri
baik ASN, menghasilkan lulusan pada kebajikan
pimpinan dan dengan kemampuan dan ilmu
Instansi unggul dalam bidang pengetahuan dan
trauma Cakra Widya
Adaptif: musculoskleletal Prawartana yang
Terus berinovasi sehingga dapat artinya perputaran
dan bersaing di tingkat roda ilmu
mengambangkan regional, naisonal dan pengetahuan
diri internasional. berdasarkan
Menyelenggarakan Pancasila.
Kolaboratif: dan mengmbangkan
Memberi Prodi Spesialis
kesempatan Orthopaedi dan
kepada berbagai Traumatologi dalam
pihak untuk bidang penelitian dan
bekerjsama menghasilkan lulusan
yang mampu
membuat penelitian

35
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
dalam bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
Koordinasi 1. Kordinasi dengan Rencana Output: Berorientasi 1. Koordinasi dengan Memilih materi
dengan narasumber terkait materi Jadwal pertemuan pelayanan: narasumber terkait terbaik yang
narasumber workshop dengan Melakukan materi workshop sesuai kebutuhan
terkait materi 2. Penentuan jadwal narasumber, perubahan tiada sesuai dengan Visi pengajaran
workshop kegiatan dan rundown jadwal dan henti Prodi Spesialis (kualitas)
acara workshop rundown acara Orthopaedi dan menguatkan nilai
Rencana 3. Penyusunan materi workshop,materi Akuntabel: Traumatologi organisasi yaitu
Kegiatan: bersama dengan workshop Melaksanakan sebagai pusat penguatan
Minggu I narasumber tugas dengan pendidikan, organisasi dimana
Oktober 2022 4. Penggandaan materi Bukti Fisik: jujur, bertangung pelayanan, dan nilai organisasi
workshop Dokumentasi foto jawab, cermat, penelitian yang Cakra Widya
pelaksanaan disiplin, dan mandiri, berbudaya Prawartana yang
kegiatan, hasil berintegritas dan menghasilkan artinya perputaran
notulensi tinggi lulusan dengan roda ilmu
narasumber terkait kemampuan unggul pengetahuan
materi workshop, Kompeten: dalam bidang berdasarkan
materi workshop Melaksanakan trauma Pancasila.
tugas dengan muskuloskleletal Pendidikan
kualitas yang dapat bersaing mampu
terbaik di tingkat regional, mendorong
nasional, dan seluruh sivitas
internasional pada akademika untuk

36
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
Harmonis: tahun 2025 dan berkembang
Membangun Global di Tahun menjadi manusia
lingkungan kerja 2025. Selaras yang berkualitas
yang kondusif dengan misi yaitu manusia
meningkatkan mutu terdidik bertakwa
Loyal: pendidikan Prodi pada Tuhan Yang
Menjaga nama Spesialis orthopaedi Maha Esa
baik ASN, dan taumatologi berakhlak mulia,
pimpinan dan yang menghasilkan berilmu, cakap,
Instansi lulusan dengan kreatif, mandiri,
kemampuan unggul demokratis, dan
Adaptif: dalam bidang bertanggun g
Terus berinovasi tauma jawab. Tri Hita
dan musculoskleletal Karana adalah
mengambangkan sehingga dapat landasan filosofis
diri bersaing di tingkat yang bersumber
regional, naisonal dari agama Hindu
Kolaboratif: dan internasional. tentang
Memberi 2. Menyelenggarakan keharmonisan
kesempatan dan mengmbangkan hubungan antara
kepada berbagai Prodi Spesialis Manusia dengan
pihak untuk Orthopaedi dan Tuhan, Manusia
bekerjsama Traumatologi dengan sesama
dalam bidang Manusia, dan
penelitian dan Manusia dengan
menghasilkan lingkungannya.
lulusan yang
mampu membuat

37
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
penelitian dalam
bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
Pelaksanaan 1. Persiapan dan penataan Rencana Output: Berorientasi Saya Melaksanaan Saya
Kegiatan ruangan workshop Dokumentasi kegiatan, pelayanan: Kegiatan Workshop Melaksanaan
Workshop 2. Pelaksanaan Kegiatan pedoman proses belajar Ramah, cekatan, dengan staff pendidik Kegiatan
Workshop mengajar klinis, video solutif dan dapat agar tercapainya: Workshop
3. Evaluasi dan testimoni peserta diandalkan dengan staff
Rencana
penyampaian testimoni Visi: pendidik untuk
Kegiatan:
peserta workshop setelah Bukti Fisik: Foto Akuntabel: Menjadikan Prodi menjaga kualitas
Minggu III
kegiatan berlangsung kegiatan Video Melaksanakan Spesialis Orthpaedi pelaksanaan
Bulan Oktober
4. Mendengar dan selalu Kegiatan,Absen tugas dengan dan Traumatologi tugas dan dapat
2022
mencatat setiap ada Google Form, jujur, sebagai pusat memberikan
pendapat maupun usul Absen Manual bertangung pendidikan, yang terbaik
dan saran yang di jawab, cermat, pelayanan, dan (kualitas terbaik)
berikan oleh peserta disiplin, dan penelitian yang menguatkan nilai
berintegritas mandiri, berbudaya organisasi yaitu
tinggi dan menghasilkan penguatan
lulusan dengan organisasi
Kompeten: kemampuan unggul dimana nilai
Melaksanakan dalam bidang trauma organisasi
tugas dengan muskuloskleletal terkandung
kualitas terbaik yang dapat bersaing pendidikan
Harmonis: di tingkat regional, mampu

38
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
Membangun nasional, dan mendorong
lingkungan internasional pada seluruh sivitas
kerja yang tahun 2025 dan akademika untuk
kondusif Global di Tahun berkembang
2025. menjadi manusia
Loyal: Menjaga yang berkualitas
nama baik ASN, Misi yaitu manusia
pimpinan dan 1. Meningkatkan terdidik bertakwa
Instansi mutu pendidikan pada Tuhan
Prodi Spesialis Yang Maha Esa,
Adaptif: orthopaedi dan berakhlak mulia,
Bertindak taumatologi yang berilmu, cakap,
proaktif menghasilkan kreatif, mandiri,
lulusan dengan demokratis, dan
Kolaboratif : kemampuan bertanggung
Memberi unggul dalam jawab
kesempatan bidang tauma Tri Hita Karana
kepada berbagai musculoskleletal adalah landasan
pihak untuk sehingga dapat filosofis yang
bekerjsama bersaing di tingkat bersumber dari
regional, naisonal agama Hindu
dan internasional. tentang
2. Menyelenggarakan keharmonisan
dan hubungan antara
mengmbangkan Manusia dengan
Prodi Spesialis Tuhan, Manusia
Orthopaedi dan dengan sesama
Traumatologi Manusia, dan

39
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
dalam bidang Manusia dengan
penelitian dan Lingkungannya.
menghasilkan Cakra Widya
lulusan yang Prawartana
mampu membuat yang artinya
penelitian dalam perputaran roda
bidang trauma ilmu
muskuloskleletal pengetahuan
serta bersaing di berdasarkan
tingkat ragional, Pancasila.
nasional, dan Taki-takining
internasional. Sewaka Guna
3. Melaksanakan Widya yang
Pengabdian artinya
masyarakat di bersungguh-
bidang Orthopaedi sungguh
dan Traumatologi mengabdikan diri
pada kebajikan
dan ilmu
pengetahuan.
Melakukan 1. Membuat janji dengan Rencana Output: Berorientasi Saya Melaksanaan Saya melakukan
sosialisasi ke peserta didik Undangan kepada peserta pelayanan: Kegiatan Workshop workshop dengan
peserta didik 2. Memberikan sosialisasi didik, dokumentasi, Ramah, cekatan, dengan staff pendidik sebaik-baikn ya
kepada peserta didik notulensi, absensi dan kesan solutif dan dapat agar tercapainya: (kualitas terbaik)
3. Menerima umpan balik pesan menggunakan diandalkan dengan
Rencana dari peserta didik gooogle form Visi: menggunakan
Kegiatan: Akuntabel: Menjadikan Prodi workshop .
Minggu III Bukti Fisik: Melaksanakan Spesialis Orthpaedi Saya berusaha

40
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
Bulan Oktober Dokumentasi foto tugas dengan dan Traumatologi memberikan
2022 pelaksanaan kegiatan jujur, bertangung sebagai pusat pendidikan
Undangan kepada jawab, cermat, pendidikan, terbaik dan
peserta didik, absen disiplin, dan pelayanan, dan membantu staff
berintegritas penelitian yang pendidik dalam
tinggi mandiri, berbudaya pengajaran (ahli
dan menghasilkan di bidangnya
Kompeten: lulusan dengan menjaga nama
Membantu orang kemampuan unggul baik institusi
lain belajar dalam bidang trauma menguatkan nilai
muskuloskleletal organisasi yaitu
Harmonis: yang dapat bersaing penguatan
Menghargai setiap di tingkat regional, organisasi
orang apapun latar nasional, dan dimana nilai
belakangnya internasional pada organisasi
tahun 2025 dan terkandung
Loyal: Global di Tahun pendidikan
Menjaga nama 2025. mampu
baik ASN, mendorong
pimpinan dan Misi seluruh sivitas
Instansi 1. Meningkatkan akademika untuk
mutu pendidikan berkembang
Adaptif: Prodi Spesialis (Taki-takining
Terus berinovasi orthopaedi dan Sewaka Guna
dan taumatologi yang Widya) yang
mengambangkan menghasilkan artinya
diri lulusan dengan bersungguh-
kemampuan sungguh

41
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
Kolaboratif: unggul dalam mengabdikan diri
Memberi bidang tauma pada kebajikan
kesempatan musculoskleletal dan ilmu
kepada berbagai sehingga dapat pengetahuan
pihak untuk bersaing di tingkat menjadi manusia
bekerjsama regional, naisonal yang berkualitas
dan internasional. (Taki-takining
2. Menyelenggarakan Sewaka Guna
dan Widya yaitu
mengmbangkan manusia terdidik
Prodi Spesialis bertakwa pada
Orthopaedi dan Tuhan Yang
Traumatologi Maha Esa,
dalam bidang berakhlak mulia,
penelitian dan berilmu, cakap,
menghasilkan kreatif, mandiri,
lulusan yang demokratis, dan
mampu membuat bertanggung
oenelitian dalam jawab. (Tri Hita
bidang trauma Karana)
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
3. Melaksanakan
Pengabdian
masyarakat di

42
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
bidang Orthopaedi
dan Traumatologi
Penyusunan 1. Membuat janji dengan Rencana Output: Berorientasi Penyusunan Laporan Penyusunan
Laporan seluruh panitia Dokumentasi kegiatan, pelayanan: Kegiatan dengan Laporan
Kegiatan 2. Penyusunan Laporan laporan kegiatan, saran Ramah, cekatan, Panitia tercapainya: Kegiatan untuk
Rencana kegiatan perbaikan terkait dengan solutif dan dapat menjaga nama
Kegiatan: 3. Pembubaran panitia pelaksanaan kegiatan diandalkan Visi: baik institusi
Minggu IV kegiatan sekaligus Menjadikan Prodi menguatkan nilai
Bulan Oktober evaluasi pelaksanaan Bukti Fisik: Foto dan Akuntabel: Spesialis Orthpaedi organisasi yaitu
2022 kegiatan Laporan pertanggung Melaksanakan dan Traumatologi penguatan
jawaban tugas dengan sebagai pusat organisasi
jujur, bertangung pendidikan, dimana nilai
jawab, cermat, pelayanan, dan organisasi
disiplin, dan penelitian yang terkandung
berintegritas mandiri, berbudaya pendidikan
tinggi dan menghasilkan mampu
lulusan dengan mendorong
Kompeten: kemampuan unggul seluruh sivitas
Melaksanakan dalam bidang trauma akademika untuk
tugas dengan muskuloskleletal berkembang
kualitas terbaik yang dapat bersaing menjadi manusia
di tingkat regional, yang berkualitas
Harmonis: nasional, dan (Taki-takining
Membangun internasional pada Sewaka Guna
lingkungan kerja tahun 2025 dan Widya yaitu
yang kondusif Global di Tahun manusia terdidik
2025. bertakwa pada
Loyal: Tuhan Yang

43
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
Menjaga nama Misi Maha Esa,
baik ASN, 1. Meningkatkan berakhlak mulia,
pimpinan dan mutu pendidikan berilmu, cakap,
Instansi Prodi Spesialis kreatif, mandiri,
orthopaedi dan demokratis, dan
Adaptif: taumatologi yang bertanggun g
Terus berinovasi menghasilkan jawab (Tri Hita
dan lulusan dengan Karana).
mengambangkan kemampuan
diri unggul dalam
bidang tauma
Kolaboratif : musculoskleletal
Memberi sehingga dapat
kesempatan bersaing di tingkat
kepada berbagai regional, naisonal
pihak untuk dan internasional.
bekerjsama 2. Menyelenggarakan
dan
mengembangkan
Prodi Spesialis
Orthopaedi dan
Traumatologi
dalam bidang
penelitian dan
menghasilkan
lulusan yang
mampu membuat
oenelitian dalam

44
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Rencana Output dan Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Proses Bukti Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Rencana Kegiatan pelatihan agenda
Pelaksanaan II
bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
3. Melaksanakan
Pengabdian
masyarakat di
bidang Orthopaedi
dan Traumatologi

45
Pelaksanaan kegiatan pada rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada
tahap habituasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XIX Tahun 2022 di Program Studi
Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Waktu
pelaksaan tahap habituasi adalah pada tanggal 21 September 2022 sampai dengan 29
Oktober 2022. Berikut perincian lebih lanjut mengenai jadwal pelaksanaan
rancangan aktualisasi:

Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Rancangan


Aktualisasi
Bulan/Minggu
No
Kegiatan September Oktober
.
IV I II III IV

Melakukan proses penyusunan sk


1.
kepanitiaan

Mempersiapkan undangan
kegiatan dan sarana prasarana
2.
untuk kegiatan workshop

Koordinasi dengan narasumber


3.
terkait materi workshop

4. Pelaksanaan Kegiatan Workshop

Melakukan sosialisasi ke peserta


5.
didik

6. Penyusunan Laporan Kegiatan

46
BAB V

PENUTUP

Selama masa habituasi kegiatan DIKLATSAR CPNS penulis melakukan


identifikasi isu permasalahan yang terjadi di unit kerja. Setelah mendapat isu, maka
tahap selanjutnya adalah analisa APKL dan USG untuk mendapatkan prioritas utama
dari isu yang telah diidentifikasi. Setelah itu, gagasan pemecahan isu melalui
diagram fishbone, serta kegiatan untuk melaksanakan pemecahan isu (aktualisasi).
Aktualisasi akan dilakukan tanggal 21 September 2022 sampai dengan 4 November
2022. Rancangan aktulisasi ini merupakan rancangan kegiatan yang akan dilakukan
penulis pada unit kerja dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK, Manajemen ASN, dan Smart ASN. Nilai-nilai dasar tersebut
merupakan pondasi untuk menghadapi berbagai permasalahan maupun isu yang
berkembang di lingkungan kerja. Adapun kegiatan yang diajukan untuk memecahkan
isu tersebut adalah sebagai berikut: 1) Melakukan proses penyusunan sk kepanitiaan.
2) Mempersiapkan undangan kegiatan dan sarana prasarana untuk kegiatan workshop.
3) Koordinasi dengan narasumber terkait materi workshop. 4) Pelaksanaan Kegiatan
Workshop 5) Melakukan sosialisasi ke peserta didik. 6) Penyusunan Laporan
Kegiatan.
Semoga dari hasil rancangan aktualisasi ini dapat memberikan dampak
meningkatkan profesionalitas ASN sebagai pelayan publik. Setelah mengikuti
kegiatan ini, penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
yaitu BerAKHLAK dan mampu mengimplementasikan konsep Manajemen ASN dan
SMART ASN dalam menjalankan setiap tugas dan fungsi sebagai PNS yang
profesional dan berkarakter.

47
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Rizki. 2021. Modul SMART ASN Pelatihan Dasar Calon PegawaiNegeri
Sipil. Lembaga Administrasi Negara RI. Jakarta
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara RI.
LAN RI. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara RI. Jakarta
Menpan RB. 2020. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesian Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi Dan Makanan. Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesian. Jakarta
Menpan RB. 2021. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values
dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara. Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI. Jakarta
Setneg RI. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Kementerian Sekertariat Negara RI. Jakarta
Setneg RI. 2017. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil. Kementerian Sekertariat Negara RI. Jakarta
Setneg RI. 2020. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil. Kementerian Sekertariat Negara RI. Jakarta

48
FORMULIR PERSETUJUAN COACH

1. Nama Peserta :
2. Unit Kerja :
3. Judul/Core Issue/Kegiatan
:
Aktualisasi
Catatan terhadap Judul/Core Issue/Kegiatan Aktualisasi yang disiapkan peserta

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..................................................
............................................................. dst

Rekomendasi

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..........
.............................................................................. dst

Jakarta, …………………….

COACH,

(……………………..………)

49
FORMULIR DUKUNGAN MENTOR

1. Nama Peserta :

2. Unit Kerja :
3. Judul/Core Issue/Kegiatan
:
Aktualisasi

Catatan terhadap Judul/Core Issue/Kegiatan Aktualisasi yang disiapkan peserta

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..................................................
............................................................. dst

Rekomendasi

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………........
........................................................... dst

50
Jakarta, …………………….

MENTOR,

(……………………..………)

51

Anda mungkin juga menyukai