Disusun oleh:
Nama : dr. I Gusti Ngurah Paramartha Wijaya Putra Sp.OT
NIP : 198912242022031010
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Angkatan : XVI
Nomor Presensi : 33
Mentor : Dr. dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana Sp.OT (K)
Coach : Ira Khoiriyah, S.Pd.,M.Si
Denpasar, 15 September 20
Coach Mentor,
Ira Khoiriyah, S.Pd.,M.Sc Dr. dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana Sp.OT (K)
NIP 197005041998022001 NIP 197105122001121007
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Golongan V Angkatan
XVI yang berjudul " WORKSHOP OPTIMALISASI METODE PENGAJARAN
KLINIS BAGI DOSEN PROGRAM STUDI SPESIALIS ORTHOPAEDI DAN
TRAUMATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
" sebagai salah satu syarat kelulusan di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset
dan Teknologi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk menanamkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK (Berpelayanan
Publik, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dengan
Employer Branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” untuk mendukung
terwujudnya SMART Governance dengan harapan agar mampu menjadi
ASN yang profesional dan berkarakter.
Proposal Aktualisasi ini terselesaikan berkat bantuan, bimbingan, dan
arahan dari beberapa pihak sehingga penting bagi Penulis untuk
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya yang selalu memberikan
kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam menyelesaikan
rancangan aktualisasi ini.
2. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum. selaku Kepala
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah
memberikan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS
golongan III tahun 2022.
3. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.IPU. selaku Rektor
Universitas Udayana yang telah memberikan izin mengikuti
pelatihan dasar.
4. Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah memberi
izin mengikuti pelatihan dasar.
iii
5. Dr. dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana Sp.OT (K) , selaku Kepala
Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah memberikan
izin mengikuti pelatihan dasar, serta selaku mentor yang telah
memberikan bimbingan, saran, inspirasi, masukan, dan motivasi
kepada penulis.
6. Ibu Ira Khoiriyah, S.Pd.,M.Sc., selaku coach atas masukan dan
bimbingannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
7. Para Widyaiswara Pusdiklat Pegawai Kemdikbud atas segala ilmu
yang telah diberikan.
8. I Gusti Ayu Astri Pramitari selaku istri penulis dan kedua anak
penulis I Gusti Ngurah Oka Prama Wijaya dan I Gusti Ayu Raina
Paramita Wijaya yang memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis
9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan V, khususnya
angkatan XVI atas kerjasama dan kebersamaannya.
10. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang ikut andil membantu dalam penyelesaian rancangan
aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan agar rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga
rancangan aktualisasi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Denpasar, 15 September 2022
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjaga kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Berbagai tantangan yang dihadapi
oleh ASN dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari faktor
internal maupun eksternal, dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal tersebut menuntut
ASN untuk meningkatkan profesionaltasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Saat ini, berdasarkan laporan kinerja
pemerintahan seperti The Global Competitiveness Report 2014-2015, Indonesia masih
menempati peringkat ke 37 dari 140 negara, dan laporan bank dunia melalui Worldwide
Governance Indicators menunjukkan bahwa efektivitas pemerintahan (Government
Effectiveness) Indonesia masih sangat rendah. Hal-hal tersebut tentunya menjadi kendala
karena pembangunan nasional dalam era persaingan global menuntut standar yang tinggi.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahkan
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahkan tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai ASN dapat dibagi
menjadi dua, yaitu PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PPPK
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa. Berdasarkan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
6
berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intevensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jabatan ASN terdiri atas jabatan administrasi, jabatan
fungsional, dan jabatan pimpinan tinggi. Untuk meningkatkan standar dan mewujudkan
birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-tandangan tersebut, maka
pemerintah melalui UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN telah bertekad untuk mengelola ASN
menjadi semakin profesional. Undang-undang tersebut telah menjadi dasar dalam manajemen
ASN yang bertujuan untuk membangun ASN yang memiliki integritas, profesional, dan
netral, serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Hal penting lainnya adalah manajemen PNS. Hal ini telah diatur dalam PP no. 17
Tahun 2020 tentang Manajemen PNS. Manajemen PNS adalah pengelolaan pegawai negeri
sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen PNS merupakan sebuah hal yang esensial, meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi,
mutasi, penilaian kerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PNS ini sangat penting
karena akan menentukan mendukung memberikan semangat kerja secara konsisten.
Sebagai pelaksana kebijakan publik, diharapkan ASN dapat menjalankan tugasnya
sesuai dengan SE Menpan RB No. 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Value dan
Employer Branding ASN, dan dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)
dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan
ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government). Kompetensi yang
dikembangkan dalam pelatihan dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter
PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi tersebut dapat diukur berdasarkan
kemampuan sikap dan perilaku dalam membela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
mendukung terwujudnya smart governance.
Untuk dapat melakukan tugas-tugasnya dengan baik, sangat penting untuk dilakukan
Latihan Dasar bagi para calon PNS, dalam rangka meningkatkan standar pelayanan publik
7
dan berkembangnya Negara Indonesia. Pelatihan dasar CPNS telah diatur dalam Perlan No.
10 Tahun 2021. Pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa
prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan. Pelatihan dasar CPNS ini bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara tertintegrasi. Dalam
mendukung terlaksananya pelatihan dasar CPNS dengan baik, maka pelatihan dasar CPNS
harus dilaksanakan berdasarkan pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 13/K.1/PDP.07/2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS. Dengan
mengikuti pedomen tersebut, diharapkan dapat terbangun sebuah fondasi baru bagi ASN
untuk menjadi SDM yang unggul, BerAkhlak, serta menjadi smart ASN. Implementasi dari
hasil kegiatan Pelatihan Dasar CPNS adalah mampu menganalisis isu-isu yang terjadi di
lingkungan kerja sebagai terobosan baru dalam menyelesaikannya dalam bentuk aktualisasi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukakan oleh penulis, terdapat
beberapa hal yang menjadi isu terkini di unit kerja penulis yaitu Program Studi Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif. Isu-isu tersebut diantaranya adalah: 1) Belum ada
pengabdian kepada masyarakat dalam lingkup internasional. 2) Belum optimalnya evaluasi
capaian pembelajaran. 3) Penelitian yang dihasilkan memiliki impact factor yang rendah. Isu-
isu tersebut dianalisa dan ditentukan yang menjadi skala prioritas untuk diselesaikan,
kemudian disusun tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan untuk menerapkan solusi
untuk isu tersebut. Kemudian kegiatan-kegiatan tersebut dikaitkan dengan materi Agenda II
yaitu nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan materi Agenda III (manajemen dan smart
ASN). Setelah proses habituasi dan implementasinya, nantinya aktualisasi ini dilaporkan
dalam bentuk Seminar Pelaksanaan Aktualisasi sebagai salah satu bagian dari evaluasi
Pelatihan Dasar CPNS untuk diterima menjadi PNS.
B. Gambaran Umum Unit Kerja, Visi, Misi, Tujuan, Nilai-nilai
Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi merupakan salah satu Program
Studi yang memiliki visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai yang mendukung visi dan misi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai tersebut adalah:
1. Gambaran Umum Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana merupakan salah satu Program Studi di Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana yang berdiri pada tahun 2008 sesuai dengan SK Ijin Penyelenggaraan
Program Studi baru Nomor: 851/D/T/2008. Fakultas Kedokteran Universitas merupakan
8
salah satu fakultas yang didirikan sejak awal berdirinya Universitas Udayana. Universitas
Udayana (UNUD) resmi berdiri tanggal 17 Agustus 1962. Oleh karena itu terlebih dahulu
diuraikan secara singkat berdirinya Universitas Udayana. Fakultas Kedokteran merupakan
salah satu fakultas yang menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Udayana. Universitas
Udayana berdiri diawali dengan membuka Fakultas Sastra sebagai cabang Universitas
Airlangga Surabaya sejak tanggal 29 September 1958. Salah satu syarat yang ditetapkan
pada untuk pendirian sebuah Universitas adalah harus memiliki empat fakultas, dua
fakultas eksakta dan dua fakultas non eksakta. Fakultas Kedokteran merupakan salah satu
fakultas yang didirikan sebagai persyaratan pendirian Universitas Udayana bersama-sama
dengan Fakultas Sastra, Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Udayana dinyatakan resmi berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962
melalui Surat Keputusan Menteri PTIP No. 104/1962, tanggal 9 Agustus 1962, yang juga
merupakan berdirinya Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Fakultas Kedokteran pada awalnya adalah merupakan fakultas yang melaksanakan
program pendidikan dokter, sehingga Fakultas Kedokteran yang didirikan adalah untuk
mendidik mahasiswa Calon Dokter. Sementara itu di luar Fakultas Kedokteran telah
berdiri Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi. Melihat kemampuan
sumber daya manusia maupun fasilitas yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, dan dari hasil studi kelayakan serta memperhatikan kebutuhan masyarakat,
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam perkembangan terbarunya kemudian
bergabung dengan beberapa Fakultas dibidang kesehatan dan membentuk Program Studi
baru yaitu Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Program Studi Sarjana
Keperawatan dan Profesi Ners, Program Studi Sarjana Fisioterapi Dan Profesi Fisioterapi,
Dan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi, Profesi Dokter Gigi, dll. Sampai di Bulan
Desember 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana membuka lebih luas akses
pendidikan tinggi dengan telah mempunyai 33 program studi yang terdiri dari 6 Program
Studi S1 (dengan 4 program profesi), 19 Program Spesialis 1, 4 Program Studi S2
(Magister) dan 1 Program Studi S3 (Doktor). Pada awal berdirinya Program Studi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP
Sanglah Denpasar, proses pendidikan masih bekerjasama dengan Universitas Airlangga
dan Universitas Indonesia, sehingga beberapa tenaga pengajar bergantian datang dari luar
kota untuk membimbing para residen, di samping beberapa konsulen alumni universitas
universitas tersebut yang sejak awal mengabdikan diri untuk kemajuan Universitas
Udayana/RSUP Sanglah Denpasar. Pada tanggal 25 Maret 2006, lahirlah SMF Orthopaedi
9
dan Traumatologi, dan pada bulan Januari 2018, SMF Orthopaedi dan Traumatologi
berubah menjadi Departemen Orthopaedi dan Traumatologi. Penerimaan peserta didik
telah dimulai sejak tahun 2008, dan akreditasi pertama oleh Lembaga Akreditasi Mandiri
Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAMPTKes) telah ditempuh oleh Program Studi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana di bulan
September 2017. Saat akreditasi dilaksanakan, Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana telah berhasil mencapai
akreditasi A (Sangat Baik). Sebagai program studi yang berada di lingkungan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana perlu untuk meningkatkan pengelolaan dan
sistem penjaminan mutunya.
10
pendekatan inter/multi disiplin dengan keunggulan di bidang tourism
musculoskeletal trauma.
3. Menyelenggarakan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat yang
berkelanjutan dengan melibatkan peserta didik dan staf pengajar berlandaskan
nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal.
4. Tujuan Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Berdasarkan visi dan misi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana maka dirumuskan tujuan umum sebagai
berikut:
“Menghasilkan lulusan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi yang
bermutu dan memiliki kompetensi tinggi dalam Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi di bidang Orthopaedi dan Traumatologi serta unggul dalam bidang trauma
muskuloskeletal yang dapat bersaing ditingkat regional, nasional, dan internasional.”
11
dan jati diri Universitas Udayana di tengah-tengah perkembangan peradaban manusia
yang dinamis.
1. Tri Hita Karana adalah landasan filosofis yang bersumber dari agama Hindu
tentang keharmonisan hubungan antara Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan
sesama Manusia, dan Manusia dengan Lingkungannya.
2. Cakra Widya Prawartana yang artinya perputaran roda ilmu pengetahuan
berdasarkan Pancasila.
3. Taki-takining Sewaka Guna Widya yang artinya bersungguh-sungguh
mengabdikan diri pada kebajikan dan ilmu pengetahuan.
Filosofi pendidikan di Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi FK
Unud diimplementasikan dalam bentuk strategi pembelajaran yaitu Student centered
learning (mengutamakan pembelajaran berpusat pada peserta didik), Problem-based
learning (berbasis pada masalah), Experiential learning (mengutamakan pengalaman
peserta didik pada kasus yang relevan), Evidence-based learning (berbasis pada bukti),
dan Culture-based learning (berbasis budaya lokal Bali), yang disingkat dengan SPEEC.
12
studi; (2) TPPM; (3) Lima divisi; (4) Penanggung jawab pendidikan (5) Penanggung
Jawab Tri Dharma; (6) Penanggung Jawab Kemahasiswaan (Gambar 1.2).
13
mengorganisasikan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan dalam pelaksanaan
kegiatan administrasi koprodi dibantu oleh tenaga kependidikan. Koprodi bertanggung
jawab langsung kepada Dekan, dan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi juga
berkoordinasi dengan Ketua Departemen Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi FK Udayana dan Komkordik terutama yang terkait dengan kebijakan di
lingkungan program studi. Dalam melaksanakan pendidikan spesialis, pelaksanaan
pembelajarannya sebagian besar dilaksanakan di rumah sakit pendidikan utama, dimana
diperlukan koordinasi dengan Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) sebagai komite
yang bertugas mengorganisir pelaksanaan kegiatan pembelajaran di rumah sakit
pendidikan. penjamin mutu prodi dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Penjamin Mutu
(TPPM) yang bertanggung jawab langsung kepada Koordinator Program Studi dan
Berkoordinasi dengan Unit Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (UP3M)
FK Udayana.
14
8) Mengembangkan program kuliah yang mempunyai nilai kebaharuan metode
atau substansi.
9) Mengembangkan bahan pengajaran/ bahan kuliah.
10) Menyampaikan orasi ilmiah di tingkat perguruan tinggi.
11) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji, serta
menyelenggarakan pendidikan laboratorium, praktik keguruan, bengkel/
studio/ kebun percobaan/ teknologi dan praktik lapangan.
12) Membimbing seminar mahasiswa.
13) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik (dosen wali/ penasehat
akademik) dan kemahasiswaan.
14) Menyampaikan orasi ilmiah
15) Membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya (pembimbing
pencangkokan).
16) Melaksanakan kegiatan datasering dan pencangkokan dosen.
17) Melaksanakan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi.
b. Tugas Penelitian
1) Menghasilkan karya ilmiah sesuai bidang keilmuan.
2) Hasil penelitian atau hasil pemikiran dalam buku yang dipublikasikan dan
berisi berbagai tulisan dari berbagai penulis (book chapter).
3) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah.
4) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang didesiminasikan.
5) Hasil penelitian atau pemikiran atau kerjasana industri yang tidak
dipublikasikan (tersimpan dalam perpustakaan).
6) Menerjemahkan/ menyadur buku ilmiah yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional.
7) Mengedit/ menyunting karya ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan.
8) Membuat rancangan dan karya teknologi/ seni.
15
4) Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintahan atau pembangunan.
5) Membuat/ menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak
dipublikasikan.
16
hubungan interpersonal agar tercipta sebuah kepuasan dan keberhasilan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik adalah
penyelenggara pelayanan publik, penerima pelayanan publik, serta umpan balik yang
diberikan oleh penerima pelayanan publik. Siklus pelayanan dimulai sejak konsumen
mengadakan kontak pertama kali dengan service delivery system, dilanjutkan dengan
kontak-kontak berikutnya hingga jasa tersebut selesai diberikan. Sifat melayani sangat
penting dimiliki oleh seorang PNS, karena pelayanan jasa kepada publik adalah sebuah
pelayanan yang memiliki rivalitas dan ekskludabilitas. Selain itu, pelayanan publik
bersifat tanggung jawab negara, sehingga seorang PNS harus dapat menjaga nama baik
negara dengan baik. Dalam mewujudkan nilai ini, seorang PNS harus memiliki orientasi
pelayanan dalam bentuk sebagai berikut :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif
c. Dapat diandalkan dalam situasi apapun
d. Terus melakukan perbaikan secara konsisten
e. Memiliki sifat partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, serta
memberi kemudahan
f. Efektif, efisien, aksesibel, dan berkeadilan
2. Akuntabel
Seorang PNS harus memmiliki prinsip akuntabel, yaitu memiliki kewajiban untuk
bertanggungjawab atas segala perbuatan dan tingkah lakunya sebagai pelayan publik.
Seorang PNS memiliki tanggung jawab kepada atasan, lembaga pembina, dan yang paling
penting adalah kepada masyarakat. Dalam mengimplementasikan sifat dasar ini, seorang
PNS harus dapat memberikan rasa percaya terhadap wewenang dan jabatan yang dimiliki.
Dengan integritas yang tinggi, sebuah sistem kepemimpinan dan birokrasi harus dapat
terbebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam mewujudkan hal tersebut, sebuah
keterbukaan dan transparansi juga menjadi nilai dasar yang penting. Penyelenggaraan
pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang
dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar. Dengan demikian, semua
bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan (pejabat atau unit organisasi yang lebih tinggi secara vertikal) akan tetapi yang
lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik baik cetak maupun elektronik. Mekanisme pertanggungjawaban
17
yang demikian sering disebut sebagai social accountability. Dalam mewujudkan nilai
akuntabel, seorang PNS harus memiliki hal-hal dibawah ini :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
bertintegritas tinggi
b. Menggunaan kekayaan dan barang miliki negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Kompeten adalah kemampuan seorang individu dalam melaksanakan pekerjaan dan
tanggungjawab yang dimiliki, yang merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, serta sikap, sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan. Dampak globalisasi
serta perkembangan teknologi menjadikan seorang PNS harus dapat beradaptasi secara
cepat agara kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Kompetensi seorang PNS akan
menggambarkan motif, karakteristik pribadi, konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan, atau
keahlian yang dibawa dalam mewujudkan kinerja unggul. Seorang PNS harus dapat
mengaktualisasikan nilai kompeten dalam pelaksaan tugas jabatannya. Beberapa jenis
kompetensi yang penting dimiliki oleh seorang PNS adalah kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural. Dengan semangat belajar terus menerus
dengan kepekaan yang relevan dengan kemampuan observasi dinamika lingkungan
strategis dan disrupsi teknologi serta aspek-apsek lingkungan strategis lainnya, maka
kompetensi seorang PNS akan terus terjaga. Pengembangan kompetensi menjadi bagian
penting dalam merespon tantangan lingkungan strategis, kebijakan pembangunan nasional
yang termasuk di dalamnya pembangunan aparatur. Coaching dan mentoring juga menjadi
bagian dalam hal ini, yang dapat menghasilkan peningkatan kinerja individu dan
organisasi, pembangunan komitmen dan motivasi yang lebih tinggi, menumbuhkan
kesadaran dan refleksi diri dalam pengembangan potensi diri, perkembangan kemampuan
kememimpinan dan manajemen, perbaikan komunikasi dan hubungan antara atasan dan
bawahan, implementasi keterampilan yang lebih baik, serta menumbuhkan budaya kerja
yang lebih terbuka dan produktif. Dalam konteks PNS, terdapat dua jalur pengembangan
kompetensi seorang pegawai, yaitu jalur struktural dan jalur fungsional. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan
secara mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan, bersama dengan
instansi pemerintahan lain, dan bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang
independen.
18
Seorang PNS harus siap mengembangkan kompetensinya agar tetap unggul dan
berjaya, dengan pedoman sebagai berikut :
a. Meningkatkan kompetensi diri dengan sikap dan perilaku dalam menjawab
tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain tanpa diskriminasi untuk belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
d. Menyadari dunia selalu berubah dan berkembang agar memiliki semangat
belajar terus-menerus
4. Harmonis
Keharmonisan adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
sehingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur, yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk berkolaborasi dan bekerja sama, serta
meningkatkan produktifitas bekerja dan pelayanan. Keharmonisan merupakan sebuah hal
yang sangat penting untuk diaktualisasikan karena Republik Indonesia (RI) merupakan
negara dengan berbagai keanekaragaman penduduk (suku, ras, budaya, dan sebagainya)
sehingga menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk dapat mengaktualisasikan
keharmonisan. Berbagai tantangan yang dapat muncul seperti perbedaan pandangan,
pertentangan norma-norma masyarakat, penolakan, menguatnya etnosentrisme,
disharmonisme antarsuku, antaragama, antarras, serta antargolongan. Dengan banyaknya
tantangan yang dapat membawa kita ke arah yang buruk, maka untuk mengaktualisasikan
keharmonisan tersebut, Indonesia memiliki semboyan dasar “Bhinneka Tunggal Ika”,
yaitu berbeda-beda namun tetap satu, yang berarti keberagaman sosial-budaya yang
membentuk satu kesatuan/negara. Pentingnya mengaktualisasikan keharmonisan tersebut
dimulai dari sejarah perjuangan bangsa pada masa lalu. Dari sejarah tersebut, kita dapat
belajar bahwa ketika keharmonisan bangsa dipecah-belah, maka bangsa tersebut akan
jatuh. Hal tersebut dapat diaplikasikan pada tempat kita bekerja. Seorang PNS harus
mampu menunjukkan kemampuan menciptakan suasana harmonis dilingkungan bekerja,
memberikan layanan yang berkeadilan kepada masyarakat, serta dapat menunjukkan
perilaku yang beretika dan menjadi perekat bangsa dalam segala aspek kehidupan sebagai
warga negara. Beberapa poin penting yang harus dilakukan untuk mengaktualisasikan
keharmonisan adalah :
a. Berintegritas, bersikap netral dan adil, tidak memihak kepada salah satu
kelompok atau golongan, tidak berlaku diskriminatif, bersikap objektif, jujur,
dan transparan.
19
b. Menciptakan kondisi aman, damai dan tentram di lingkungan kerja dan
masyarakat.
c. Tidak mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan
harus diberikan demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik
d. Mengayomi kepentingan kelompok minoritas, dengan tidak membuat
kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut
e. Bersikap ringan tangan, yaitu siap menolong siapapun yang membutuhkan
pertolongan
f. Menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakat dengan cara menjadi
problem solver dan bukan trouble maker
g. Tidak melakukan tindakan, ucapan, perilaku yang bertentangan dengan norma-
norma sosial dan susila, bertentangan dengan agama dan nilai lokal yang
berkembang di masyarakat
5. Loyal
Loyal merupakan sebuah sikap setia, yang timbul tanpa adanya paksaan, tetapi
timbul dari kesadaran sendiri, yang dapat diimplementasikan dalam bentuk tindakan
memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau institusi, yang merupakan suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental
manusia untuk memiliki, mendukung, merasa aman, membangun keterikatan, dan
menciptakan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk mengikuti
pihak yang mempekerjakannya. Loyalitas, dalam bentuk komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme, dan pengabdian sangat penting untuk diaktualisasikan dalam kehidupan
sehari-hari, karena dengan loyalitas, seseorang akan taat pada peraturan, bekerja dengan
integritas, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pada organisasi tempat kita bekerja,
memiliki kemauan untuk bekerja sama, rasa memiliki yang tinggi, hubungan antarpersonal
yang baik, dan dapat menjadi teladan bagi orang lain. Dengan mengaktualisasikan
loyalitas, produktifitas akan meningkat, kesuksesan sebuah organisasi akan terjaga,
sehingga semua pekerja akan mendapatkan manfaatnya pula. Beberapa poin penting yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan nilai loyal adalah :
a. Membangun rasa kecintaaan dan memiliki
b. Menjaga nama baik sesama PNS, pimpinan instansi dan negara
c. Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang Sah
d. Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
20
e. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
f. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
g. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
h. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
i. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
n. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
o. Menjaga rahasia jabatan dan negara
p. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
q. Mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-
hari
r. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, Adaptif merupakan
sebuah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul, yang
diimplementasikan dalam bentuk kemampuan mengubah diri secara kreatif sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan
diri). Banyak tantangan yang terjadi dalam lingkungan hidup kita, seperti perubahan
lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Berangkat dari hal tersebut, seseorang harus
memiliki salah satu dari nilai-nilai kesuksesan, yaitu kemampuan beradaptasi yang tinggi.
Sebagai contoh nyata, seseorang yang tidak mampu mengoperasikan alat-alat canggih
akan tertinggal dan menjadi terbelakang, serta tidak mampu bersaing dengan seseorang
yang terus mengikuti perkembangan zaman, terus mempelajari hal-hal baru. Dengan
memiliki kemampuan adaptif, maka sebagai seorang warga negara, dapat turut serta
21
berpartisipasi memajukan bangsa dan negara. Sebagai seorang PNS, beberapa bentuk
realisasi perilaku adaptif yang dapat dilakukan adalah :
a. Memiliki disiplin yang tinggi
b. Hadapi Volatility dengan Vision, Hadapi uncertainty dengan understanding,
Hadapi Complexity dengan Clarity, Hadapi Ambiguity dengan Agility
c. Jadikan investasi, analisis dan interpretasi bisnis, dan Competitive Intelligence
(CI) sebagai prioritas
d. Rutin melakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga dapat
melatih diri untuk bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan. Simulasi
dan eksperimen sangat penting karena dapat memperkaya pengalaman dan
mengembangkan sikap ilmiah. Melalui simulasi dan eksperimen yang valid,
maka diharapkan dapat membantu kita dalam menghadapi ketidakpastian.
e. Membangun karakter yang terbiasa dengan perkembangan teknologi dan
kemajuan global
f. Memiliki jiwa belajar seumur hidup
7. Kolaboratif
Kolaborasi adalah suatu tindakan kerjasama dengan satu individu atau lebih dalam
melaksanakan sebuah tujuan dan mengembangkan ide menuju hasil akhir yang diinginkan.
Kolaborasi dalam tingkat pemerintahan (collaborative governance) adalah sebuah proses
yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan. Kolaborasi menjadi
hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini. Tantangan yang
dihadapi saat ini terdapat pada semua aspek kehidupan, terutama perkembangan teknologi
informasi, faktor keanekaragaman generasi tenaga kerja milenal, Gen Y, dan Z, tuntutan
mobilitas dan fleksibilitas yang tinggi, new behaviour, perkembangan teknologi, serta
globalisasi. Dibalik berbagai tantangan yang dihadapi di atas, kita masih dihadapkan pada
fragmentasi dan silo mentality. Sebagai seorang PNS, beberapa wujud realisasi kolaboratif
yang dapat dilakukan adalah :
a. Memberikan kesempatan kontribusi yang sama dari berbagai pihak secara netral.
b. Terbuka dalam bekerja sama demi mencapai tujuan yang sama serta mendapatkan
nilai tambah secara bersama-sama
c. Saling bekerjasama dalam memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mencapai
tujuan bersama.
22
RANCANGAN AKTUALISASI
D. Identifikasi Isu dan Kegiatan
Isu-isu yang terjadi di lingkungan unit kerja Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana adalah sebagai berikut :
1. Isu integritias yaitu kurangnya kemampuan dosen untuk mengajar baik dalam hal
hardskill dan softskill.
2. Isu kedispilinan yaitu kurangnya kesadaran dosen untuk displin mengajar , dispilin
waktu, dan displin adminstrasi.
3. Isu profesionalisme yaitu belum optimalnya standarisasi pengajaran mahasiswa.
23
disampaikan.
A.1 Isu Integritas
A.2Isu Kedisiplinan
24
berpengaruh terhadap kinerja dosen, di antaranya adalah faktor yang
berhubungan dengan kemampuan intelektual, faktor yang berhubungan
dengan inovasi pembelajaran yaitu kedisiplinan kerja.
A.3Isu Profesionalisme
25
Undang-Undang kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, nilai- nilai
dasar direfleksikan dalam kegiatan berpikir dan bertindak. Oleh karenanya
kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian serta
profesional.
26
optimalisasi standar pengajaran pada setiap rumah sakit jejaring.
27
dosen juga ukuran dampak perguruan tinggi bagi kehidupan masyarakat luas.
inovasi sosial dapat berkontribusi di tengah masifnya degrasi moral dan
semakin tergerusnya nilai-nilai dalam masyarakat. Produksi inovasi sosial
melalui riset dan publkasi memuat novelty yang di- supply perguruan
tinggi menjadi input bagi pembangunan ekonomi, kehidupan sosial
masyarakat yang lebih efektif dan efesien serta memiliki sustainable bagi
pemecahan masalah sosial.
28
Smart ASN:
Smart ASN:
Pemanfaatan sarana digital dalam peningkatan
profesionalisme akan sangat meningkatkan
kompetensi dosen dan standarisasi dosen
4. Isu produktivitas yaitu Manajemen ASN:
kurangnya publikasi Publikasi berbasis kebutuhan tentunya akan
nasional sangat membantu banyak orang nantinya. Ketika
-> dan internasional menilai suatu masalah yang ada di suatu tempat,
sehingga menyebabkan harus diperhatikan sebelum akar masalah dan
input bagi pembangunan solusinya akhirnya ditentukan dalam bentuk
ekonomi -> dan publikasi
kehidupan -> sosial Smart ASN:
masyarakat. Pemanfaatan sarana digital dalam peningkatan
publikasi nasional dan internasional sangat
penting untuk mendukung pembangunan
ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat
29
BAB III
Kriteria
A P K L
No Isu Aktual Total Keterangan
standarisasi pengajaran
mahasiswa.
30
4 Isu produktivitas yaitu + + + + 4 Memenuhi
kurangnya publikasi Syarat
nasional dan internasional
sehingga menyebabkan
input bagi pembangunan
ekonomi dan kehidupan
sosial masyarakat.
Keterangan:
Aktual merupakan isu tersebut benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
Kekhalayakan berarti isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik
artinya isu yang diangkat memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
solusi sesegara mungkin. Layak berarti isu tersebut realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif solusinya. Berdasarkan hasil analisis APKL di atas, dapat
ditetapkan Isu yang memenuhi kriteria adalah isu nomer 1 yaitu “kurangnya
kemampuan dosen untuk mengajar baik dalam hal hardskill dan softskill”, isu nomer
3 yaitu “Isu profesionalisme yaitu belum optimalnya standarisasi pengajaran
mahasiswa.,” dan isu nomer 4 yaitu “Isu produktivitas yaitu kurangnya publikasi
nasional dan internasional sehingga menyebabkan input bagi pembangunan ekonomi
dan kehidupan sosial masyarakat”.
31
dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi. Dampak ini
terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya terhadap
produktivitas, keselamatan jiwa manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin
tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah
tersebut. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu
masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan
tersebut. Berikut adalah tabel analisis USG.
1 Kurangnya 5 4 5 14 Prioritas
kemampuan dosen 2
untuk mengajar baik
dalam hal hardskill
dan softskill
32
Keterangan:
U=Urgency G=Growth
serious/growth
4=urgent/serious/growth
3=cukup urgent/serious/growth
2=kurang urgent/serious/growth
1=tidak urgent/seriousgrowth
Proses pendidikan tidak terjadi hanya pada perguruan tinggi atau kampus saja,
pada proses pendidikan dokter/residen di lakukan pendidikan di kampus dan di
lanjutkan pendidikan klinis di rumah sakit. Agar peserta didik memperoleh
pendidikan klinis yang baik, tentunya berkaitan dengan jumlah kasus yang di
pelajari dan di pahami. Bila proses pendidikan hanya di lakukan di Rumah Sakit
tipe A, kasus yang tersedia adalah kasus dengan level sub spesialistik, atau kasus
yang tidak sesuai dengan kompetensi peserta didik, maka dari itu Unud mengandeng
rumah sakit wahana pendidikan yang bertipe B dan C, tujuannya agar peserta didik
dapat memenuhi kompetensi.
33
BAB IV
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ISU
1. Man
a. Belum Pelatihan
b. Kemampuan mengajar
c. Dosen baru
2. Mahasiswa Pasif
3. Metode
a. Kurangnya bimbingan
b. Kurangnya seminar dan workshop
c. Kurangnya sumber referensi
4. Material
5. Organisasi
6. Culture
34
A. Gagasan Kreatif Untuk Pemecahan Isu
35
belum terpenuhi.
36
E. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Program Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Isu Krusial : Belum optimalnya standarisasi pengajaran mahasiswa.
Gagasan Pemecahan Isu : Workshop Optimalisasi Metode Pengajaran Klinis Bagi Dosen Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Melakukan proses 1. Membuat janji dengan Rencana Output: Melakukan proses Melakukan proses
koorprodi dan mentor Berorientasi
penyusunan sk Mendapatkan Izin pelayanan: penyusunan sk penyusunan sk
kepanitiaan dari koorprodi dan memahami dan kepanitiaan sesuai kepanitiaan
Proses : mentor, kegiatan dengan Visi merupakan salah satu
Pembuatan Janji dan memenuhi
workshop menjadi kebutuhan Prodi Spesialis penguatan nilai Tri
Rencana Koordinasi bagian dari kegiatan Orthpaedi dan Hita Karana adalah
Saya akan menghubungi mahasiswa
Kegiatan prodi, SK Kepanitiaan Traumatologi landasan filosofis
21-23 koorprodi dan mentor sebagai pusat yang bersumber dari
untuk jadwal yang cocok Akuntabel:
September Bukti Fisik: Melaksanakan pendidikan, agama Hindu tentang
2022 agar bisa berkoordinasi. Dokumentasi, pelayanan, dan keharmonisan
Setelah menemukan tugas dengan jujur,
screenshot Whatsapp, bertanggung penelitian yang hubungan antara
jadwal yang cocok, saya Notulensi rapat SK mandiri, Manusia dengan
akan menghubungi jawab, cermat,
Kepanitiaan disiplin, dan berbudaya dan Tuhan, Manusia
mentor dan koprodi, menghasilkan dengan sesama
menanyakan kesediaan berintegritas tinggi
lulusan dengan Manusia, dan
untuk bertemu dan Kompeten: kemampuan Manusia dengan
berdiskusi perihal Meningkatkan unggul dalam Lingkungannya dan
rancangan aktualisasi kompetensi diri bidang trauma Taki-takining
yang akan saya kerjakan untuk muskuloskleletal Sewaka Guna
37
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
dan mengirimkannya menjawab yang dapat Widya yang artinya
melalui email terlebih tantangan yang bersaing di tingkat bersungguh-sungguh
dahulu selalu berubah regional, nasional, mengabdikan diri
Datang tepat waktu dan internasional pada kebajikan dan
(disiplin), mengucapkan pada tahun 2025 ilmu pengetahuan
Harmonis:
salam dengan hormat dan dan
Membangun
sopan (Etika) serta Global di Tahun
lingkungan kerja
bahasa Indonesia yang 2025.
yang kondusif
baik dan benar (setia Selaras dengan
Loyal:
pada NKRI) saat misi meningkatkan
menghadap terkait Menjaga nama mutu pendidikan
rancangan aktualisasi baik ASN, Prodi Spesialis
pimpinan dan orthopaedi dan
2. Melakukan diskusi Instansi taumatologi yang
mengenai menghasilkan
kebermanfaatan kegiatan Adaptif: lulusan dengan
workshop Bertindak proaktif kemampuan
Proses : unggul dalam
Kolaboratif: bidang tauma
• Berdoa pada TYME musculoskleletal
sebelum memulai Bersinergi/be
kerjasama untuk sehingga dapat
kegiatan (setia pada bersaing di tingkat
NKRI) hasil yang lebih
baik regional, naisonal
Persiapan Kegiatan: dan internasional.
Saya akan datang lebih 2.
38
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
awal untuk Menyelenggarakan
mempersiapkan tempat dan
mengmbangkan
dan alat-alat yang Prodi Spesialis
diperlukan secara Orthopaedi dan
Traumatologi
cekatan, dengan dalam bidang
persiapan yang matang penelitian dan
menghasilkan
(berorientasi pelayanan) lulusan yang
sehingga ketika mampu membuat
oenelitian dalam
koorprodi dan mentor bidang trauma
datang, pertemuan dapat muskuloskleletal
serta bersaing di
segera dimulai dan segala tingkat ragional,
sesuatu menjadi efektif. nasional, dan
internasional.
Setelah semua yang
diperlukan telah
dipastikan dalam keadaan
baik, saya menghubungi
ulang koorprodi dan
39
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
mentor.
Kegiatan diskusi
Pertemuan dilaksanakan
dengan pikiran terbuka,
saling memberikan
pendapat, dan saling
menghargai. Diskusi
dilakukan dengan
menjunjung tinggi nilai-
nilai kesopanan (Etika),
serta dengan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar (setia pada NKRI)
Penutupan Kegiatan
Kegiatan diakhiri dengan
ucapan terimakasih dan
doa Tuhan YME
40
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
3. Pembuatan SK Workshop
Proses:
Mengambil nomor surat
di bagian kependidikan
Menyusun SK sesuai
dengan hasil diskusi yang
telah dilakukan
Meminta tanda tangan
pengesahan SK Kepada
Ketua Program Studi
Mempersiapka 1. Melakukan pertemuan Rencana Output: Mempersiapkan Mempersiapka
n undangan dengan bagian Undangan Workshop Berorientasi undangan kegiatan
pelayanan: Ramah, n undangan kegiatan
kegiatan dan kependidikan terkait dan Surat dan sarana prasarana
sarana Pembuatan Undangan Peminjaman Sarana cekatan, solutif untuk kegiatan dan sarana prasarana
prasarana untuk Kegiatan dan Prasarana dan dapat workshop sesuai
diandalkan untuk kegiatan
kegiatan 2. Mencetak dengan Visi
workshop undangan/menyebarkan Bukti Fisik: Prodi Spesialis workshop
Rencana undangan baik secara Dokumentasi foto Orthpaedi dan
merupakan salah satu
langsung maupun pelaksanaan Akuntabel: Traumatologi
Kegiatan: Minggu
menggunakan media kegiatan, Undangan sebagai pusat penguatan nilai Tri
V September 2022 digital baik email maupun dan surat Menggunakan pendidikan,
kekayaan dan Hita Karana adalah
whatsapp Peminjaman pelayanan, dan
3. Membuat surat untuk Ruangan dan Sarana barang milik penelitian yang landasan filosofis
peminjaman ruangan dan Prasarana. negara secara mandiri,
bertangung jawab, yang bersumber dari
sarana prasarana berbudaya dan
efektif dan efisien
41
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
workshop menghasilkan agama Hindu tentang
Kompeten: lulusan dengan
keharmonisan
Melaksanakan kemampuan
tugas dengan unggul dalam hubungan antara
kualitas terbaik bidang trauma
Manusia dengan
muskuloskleletal
yang dapat Tuhan, Manusia
Harmonis: bersaing di tingkat
dengan sesama
regional, nasional,
Menghargai setiap dan internasional Manusia, dan
orang apapun latar pada tahun 2025
belakangnya Manusia dengan
dan
Global di Tahun Lingkungannya dan
Loyal: 2025.
Taki-takining
Menjaga nama Selaras dengan
baik ASN, misi meningkatkan Sewaka Guna
pimpinan dan mutu pendidikan Widya yang artinya
Instansi Prodi Spesialis
orthopaedi dan bersungguh-sungguh
Adaptif: taumatologi yang mengabdikan diri
menghasilkan
Terus berinovasi pada kebajikan dan
lulusan dengan
dan
kemampuan ilmu pengetahuan
mengambangkan
unggul dalam
diri dan Cakra Widya
bidang tauma
musculoskleletal Prawartana yang
42
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Kolaboratif: sehingga dapat artinya perputaran
Memberi bersaing di tingkat roda ilmu
regional, naisonal
kesempatan kepada dan internasional. pengetahuan
berbagai pihak 2. berdasarkan
untuk bekerjsama Menyelenggarakan Pancasila.
dan mengmbangkan
Prodi Spesialis
Orthopaedi dan
Traumatologi dalam
bidang penelitian
dan menghasilkan
lulusan yang mampu
membuat oenelitian
dalam bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
43
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
internasional.
Koordinasi 1. Membuat janji dan Rencana Output: Berorientasi Koordinasi Memilih materi
berkoordinasi dengan Jadwal pertemuan pelayanan:
dengan dengan narasumber terbaik yang sesuai
narasumber terkait materi dengan narasumber, Melakukan
narasumber terkait workshop jadwal dan perubahan tiada terkait materi kebutuhan
Proses : rundown acara henti
materi workshop workshop sesuai pengajaran (kualitas)
workshop,materi
Persiapan
workshop dengan Visi menguatkan nilai
Melakukan komunikasi Akuntabel:
Rencana Prodi Spesialis organisasi yaitu
dengan narasumber Bukti Fisik: Melaksanakan
Orthopaedi dan
Kegiatan: Minggu tugas dengan jujur, penguatan organisasi
untuk mempersiapkan Dokumentasi foto Traumatologi
I Oktober 2022 bertangung jawab, sebagai pusat dimana nilai
diri untuk membaca pelaksanaan kegiatan, hasil cermat, disiplin,
pendidikan,
dan berintegritas organisasi Cakra
teori lebih banyak notulensi narasumber terkait pelayanan, dan
tinggi penelitian yang Widya Prawartana
dalam rangka materi workshop, materi
mandiri,
Kompeten: yang artinya
pembentukan materi worksop berbudaya dan
Melaksanakan menghasilkan perputaran roda ilmu
(kolaboratif dan tugas dengan lulusan dengan
kualitas terbaik pengetahuan
kompeten). kemampuan
unggul dalam berdasarkan
Memberikan briefing bidang trauma
Harmonis: Pancasila.
dan menjawab muskuloskleletal
Membangun yang dapat Pendidikan mampu
pertanyaan secara jelas lingkungan kerja bersaing di tingkat
mendorong seluruh
44
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
dan solutif mengenai yang kondusif regional, nasional, sivitas akademika
dan internasional
meteri workshop untuk berkembang
Loyal: pada tahun 2025
(adaptif dan dan menjadi manusia
Menjaga nama Global di Tahun
kolaboratif). baik ASN, yang berkualitas
2025.
pimpinan dan yaitu manusia
Instansi Selaras dengan
2. Penentuan jadwal kegiatan misi meningkatkan terdidik bertakwa
dan rundown acara Adaptif: mutu pendidikan
Prodi Spesialis pada Tuhan Yang
workshop
3. Penyusunan materi Terus berinovasi orthopaedi dan Maha Esa berakhlak
bersama dengan dan taumatologi yang
mengambangkan menghasilkan mulia, berilmu,
narasumber
4. Penggandaan materi diri lulusan dengan cakap, kreatif,
workshop kemampuan
Kolaboratif: unggul dalam mandiri, demokratis,
45
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Prodi Spesialis hubungan antara
Orthopaedi dan Manusia dengan
Traumatologi dalam Tuhan, Manusia
bidang penelitian dengan sesama
dan menghasilkan Manusia, dan
lulusan yang mampu Manusia dengan
membuat oenelitian Lingkungannya.
dalam bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
Pelaksanaan 1. Persiapan dan penataan Rencana Output: Saya Melaksanaan Saya Melaksanaan
Kegiatan ruangan workshop Dokumentasi kegiatan, Berorientasi Kegiatan Kegiatan
Workshop 2. Pelaksanaan Kegiatan pedoman proses belajar pelayanan: Ramah, Workshop Workshop
Rencana Workshop mengajar klinis, video cekatan, solutif dengan staff dengan staff
testimoni peserta dan dapat pendidik untuk
Kegiatan: Minggu 3. Evalusi dan penyampaian
diandalkan pendidik agar
testimoni peserta Bukti Fisik: Foto kegiatan menjaga kualitas
III Bulan Oktober Video Kegiatan,Absen pelaksanaan tugas
46
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
2022 workshop setelah Google Form, Absen tercapainya : dan dapat
kegiatan berlangsung Manual memberikan yang
Visi :
Proses : terbaik (kualitas
Akuntabel: Menjadikan Prodi
Pembuatan formulir terbaik)
absen Spesialis
Melaksanakan menguatkan nilai
Membuat formulir Orthpaedi dan
tugas dengan jujur, organisasi yaitu
online/offline Traumatologi
bertangung jawab, penguatan
menggunakan google sebagai pusat
cermat, disiplin, organisasi dimana
form (Kompeten dan pendidikan,
dan berintegritas nilai organisasi
Adaptif). Pembuatan pelayanan, dan
tinggi terkandung
formulir pre test dan post penelitian yang
pendidikan mampu
Membuat formulir pre test mandiri,
Kompeten: mendorong seluruh
dan post test berbudaya dan
Melaksanakan sivitas akademika
menggunakan google menghasilkan
tugas dengan untuk berkembang
form (Kompeten dan lulusan dengan
kualitas terbaik menjadi manusia
Adaptif) kemampuan
yang berkualitas
Koordinasi pelaksanaan unggul dalam
yaitu manusia
Memberikan bidang trauma
Harmonis: terdidik bertakwa
informasi dan muskuloskleletal
Membangun pada Tuhan Yang
mengkomunikasika yang dapat
lingkungan kerja Maha Esa,
n narasumber dan bersaing di tingkat
yang kondusif berakhlak mulia,
peserta terkait regional, nasional,
Loyal: berilmu, cakap,
pelaksannan dan internasional
kreatif, mandiri,
kegiatan Menjaga nama pada tahun 2025
demokratis, dan
(kompeten). baik ASN, dan
bertanggung jawab
Mengumpulkan aspirasi pimpinan dan Global di Tahun
Tri Hita Karana
dan pendapat 2025.
47
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
1. Mendengar dan selalu Misi adalah landasan
mencatat setiap ada Instansi filosofis yang
pendapat maupun usul dan 1. meningkatkan bersumber dari
saran yang diberikan oleh Adaptif: mutu pendidikan agama Hindu
peserta dan narasumber Prodi Spesialis tentang
Bertindak proaktif
(Berorientasi pelayanan, orthopaedi dan keharmonisan
harmonis, dan kolaboratif). taumatologi yang hubungan antara
Kolaboratif :
menghasilkan Manusia dengan
Memberi
lulusan dengan Tuhan, Manusia
kesempatan kepada kemampuan dengan sesama
unggul dalam Manusia, dan
berbagai pihak
bidang tauma Manusia dengan
untuk bekerjsama musculoskleletal Lingkungannya.
sehingga dapat Cakra Widya
bersaing di tingkat Prawartana yang
regional, naisonal artinya perputaran
dan internasional. roda ilmu
2. pengetahuan
Menyelenggarakan berdasarkan
dan Pancasila.
mengmbangkan Taki-takining
Prodi Spesialis Sewaka Guna
Orthopaedi dan Widya yang
Traumatologi artinya
dalam bidang bersungguh-
penelitian dan sungguh
48
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
49
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Proses: Dokumentasi foto Visi : pendidikan terbaik
Melaksanakan MEnjadikan Prodi
• Menghubungi pelaksanaan kegiatan tugas dengan jujur, dan membantu
Spesialis staff pendidik
seluruh staff dosen Undangan kepada peserta bertangung jawab, Orthpaedi dan dalam pengajaran
cermat, disiplin, Traumatologi
(Kolaboratif dan Harmonis) didik, absen dan berintegritas (ahli dibidangny
sebagai pusat a) menjaga
• Disiplin datang tinggi pendidikan,
pelayanan, dan nama baik institusi
tepat waktu dan menghadap
Kompeten: penelitian yang menguatkan nilai
dengan hormat (Loyal) Membantu orang mandiri,
lain belajar berbudaya dan organisasi yaitu
• Penuh tanggung
menghasilkan penguatan organisasi
jawab dan integritas lulusan dengan
kemampuan dimana nilai
(Akuntabilitas) melaporkan
Harmonis: unggul dalam organisasi
workshop bidang trauma
Menghargai setiap muskuloskleletal terkandung
(Adaptif) orang apapun latar yang dapat pendidikan mampu
belakangnya bersaing di tingkat
regional, nasional, mendorong seluruh
Loyal: dan internasional sivitas akademika
pada tahun 2025
Menjaga nama untuk berkembang
dan
baik ASN, Global di Tahun (Taki-takining
pimpinan dan 2025.
Instansi Sewaka Guna
Misi
50
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Adaptif: 1. meningkatkan Widya) yang artinya
Terus berinovasi mutu pendidikan bersungguh-sungguh
dan Prodi Spesialis
orthopaedi dan mengabdikan diri
mengambangkan
diri taumatologi yang pada kebajikan dan
menghasilkan
lulusan dengan ilmu pengetahuan
Kolaboratif :Memb
eri kesempatan kemampuan menjadi manusia
kepada berbagai unggul dalam
bidang tauma yang berkualitas
pihak untuk
bekerjsama musculoskleletal (Taki-takining
sehingga dapat
bersaing di tingkat Sewaka Guna
regional, naisonal Widya yaitu manusia
dan internasional.
terdidik bertakwa
2.
Menyelenggarakan pada Tuhan Yang
dan Maha Esa, berakhlak
mengmbangkan
Prodi Spesialis mulia, berilmu,
Orthopaedi dan cakap, kreatif,
Traumatologi
dalam bidang mandiri, demokratis,
penelitian dan dan bertanggung
menghasilkan
jawab. (Tri Hita
51
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
52
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Traumatologi dimana nilai
Melaksanakan sebagai pusat
tugas dengan jujur, organisasi
pendidikan,
bertangung jawab, pelayanan, dan terkandung
cermat, disiplin, penelitian yang
dan berintegritas pendidikan mampu
mandiri,
tinggi berbudaya dan mendorong seluruh
menghasilkan
Kompeten: sivitas akademika
lulusan dengan
Melaksanakan tugas kemampuan untuk berkembang
dengan kualitas unggul dalam
terbaik menjadi manusia
bidang trauma
muskuloskleletal yang berkualitas
Harmonis: yang dapat
Membangun (Taki-takining
bersaing di tingkat
lingkungan kerja regional, nasional, Sewaka Guna
yang kondusif dan internasional
Loyal: Widya yaitu manusia
pada tahun 2025
Menjaga nama dan terdidik bertakwa
baik ASN, Global di Tahun
pada Tuhan Yang
pimpinan dan 2025.
Instansi Misi Maha Esa, berakhlak
53
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
54
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
3. Melaksanakan
Pengabdian
masyarakat di
bidang Orthopaedi
dan Traumatologi
55
Pelaksanaan kegiatan pada rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada
tahap habituasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XIX Tahun 2022 di Program Studi
Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Waktu
pelaksaan tahap habituasi adalah pada tanggal 21 September 2022 sampai dengan 29
Oktober 2022. Berikut perincian lebih lanjut mengenai jadwal pelaksanaan
rancangan aktualisasi:
Mempersiapkan undangan
kegiatan dan sarana prasarana
2.
untuk kegiatan workshop
56
Penutup
57
DAFTAR PUSTAKA
58