Anda di halaman 1dari 53

081936001125WORKSHOP OPTIMALISASI METODE PENGAJARAN KLINIS

BAGI DOSEN PROGRAM STUDI SPESIALIS


ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK


di Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
GOLONGAN III

Disusun oleh:
Nama : dr. I Gusti Ngurah Paramartha Wijaya Putra Sp.OT
NIP : 198912242022031010
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Angkatan : XVI
Nomor Presensi : 33
Mentor : Dr. dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana Sp.OT (K)
Coach : Ira Khoiriyah, S.Pd.,M.Si

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI KEMENTERIAN


PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

Judul : WORKSHOP OPTIMALISASI METODE PENGAJARAN KLINIS BAGI DOSEN


PROGRAM STUDI SPESIALIS ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Nama : dr. I Gusti Ngurah Paramartha Wijaya Putra Sp.OT


NIP : 198912242022031010
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Angkatan : XVI
Nomor Presensi : 33
Mentor : Dr. dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana Sp.OT (K)
Coach : Ira Khoiriyah, S.Pd.,M.Sc

Denpasar, 19 September 20
Coach Mentor,

Ira Khoiriyah, S.Pd.,M.Sc Dr. dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana Sp.OT (K)
NIP NIP
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjaga kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Berbagai tantangan yang dihadapi
oleh ASN dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari faktor
internal maupun eksternal, dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal tersebut menuntut
ASN untuk meningkatkan profesionaltasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Saat ini, berdasarkan laporan kinerja
pemerintahan seperti The Global Competitiveness Report 2014-2015, Indonesia masih
menempati peringkat ke 37 dari 140 negara, dan laporan bank dunia melalui Worldwide
Governance Indicators menunjukkan bahwa efektivitas pemerintahan (Government
Effectiveness) Indonesia masih sangat rendah. Hal-hal tersebut tentunya menjadi kendala
karena pembangunan nasional dalam era persaingan global menuntut standar yang tinggi.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahkan
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahkan tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai ASN dapat dibagi
menjadi dua, yaitu PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PPPK
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa. Berdasarkan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan

3
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intevensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jabatan ASN terdiri atas jabatan administrasi, jabatan
fungsional, dan jabatan pimpinan tinggi. Untuk meningkatkan standar dan mewujudkan
birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-tandangan tersebut, maka
pemerintah melalui UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN telah bertekad untuk mengelola ASN
menjadi semakin profesional. Undang-undang tersebut telah menjadi dasar dalam manajemen
ASN yang bertujuan untuk membangun ASN yang memiliki integritas, profesional, dan
netral, serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Hal penting lainnya adalah manajemen PNS. Hal ini telah diatur dalam PP no. 17
Tahun 2020 tentang Manajemen PNS. Manajemen PNS adalah pengelolaan pegawai negeri
sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen PNS merupakan sebuah hal yang esensial, meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi,
mutasi, penilaian kerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan. Manajemen PNS ini sangat penting
karena akan menentukan mendukung memberikan semangat kerja secara konsisten.
Sebagai pelaksana kebijakan publik, diharapkan ASN dapat menjalankan tugasnya
sesuai dengan SE Menpan RB No. 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Value dan
Employer Branding ASN, dan dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)
dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan
ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government). Kompetensi yang
dikembangkan dalam pelatihan dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter
PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi tersebut dapat diukur berdasarkan
kemampuan sikap dan perilaku dalam membela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
mendukung terwujudnya smart governance.
Untuk dapat melakukan tugas-tugasnya dengan baik, sangat penting untuk dilakukan
Latihan Dasar bagi para calon PNS, dalam rangka meningkatkan standar pelayanan publik
dan berkembangnya Negara Indonesia. Pelatihan dasar CPNS telah diatur dalam Perlan No.
10 Tahun 2021. Pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa
prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,

4
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan. Pelatihan dasar CPNS ini bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara tertintegrasi. Dalam
mendukung terlaksananya pelatihan dasar CPNS dengan baik, maka pelatihan dasar CPNS
harus dilaksanakan berdasarkan pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 13/K.1/PDP.07/2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS. Dengan
mengikuti pedomen tersebut, diharapkan dapat terbangun sebuah fondasi baru bagi ASN
untuk menjadi SDM yang unggul, BerAkhlak, serta menjadi smart ASN. Implementasi dari
hasil kegiatan Pelatihan Dasar CPNS adalah mampu menganalisis isu-isu yang terjadi di
lingkungan kerja sebagai terobosan baru dalam menyelesaikannya dalam bentuk aktualisasi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukakan oleh penulis, terdapat
beberapa hal yang menjadi isu terkini di unit kerja penulis yaitu Program Studi Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif. Isu-isu tersebut diantaranya adalah: 1) Belum ada
pengabdian kepada masyarakat dalam lingkup internasional. 2) Belum optimalnya evaluasi
capaian pembelajaran. 3) Penelitian yang dihasilkan memiliki impact factor yang rendah. Isu-
isu tersebut dianalisa dan ditentukan yang menjadi skala prioritas untuk diselesaikan,
kemudian disusun tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan untuk menerapkan solusi
untuk isu tersebut. Kemudian kegiatan-kegiatan tersebut dikaitkan dengan materi Agenda II
yaitu nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dan materi Agenda III (manajemen dan smart
ASN). Setelah proses habituasi dan implementasinya, nantinya aktualisasi ini dilaporkan
dalam bentuk Seminar Pelaksanaan Aktualisasi sebagai salah satu bagian dari evaluasi
Pelatihan Dasar CPNS untuk diterima menjadi PNS.
B. Gambaran Umum Unit Kerja, Visi, Misi, Tujuan, Nilai-nilai
Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi merupakan salah satu Program
Studi yang memiliki visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai yang mendukung visi dan misi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai tersebut adalah:
1. Gambaran Umum Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana merupakan salah satu Program Studi di Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana yang berdiri pada tahun 2008 sesuai dengan SK Ijin Penyelenggaraan
Program Studi baru Nomor: 851/D/T/2008. Fakultas Kedokteran Universitas merupakan
salah satu fakultas yang didirikan sejak awal berdirinya Universitas Udayana. Universitas
Udayana (UNUD) resmi berdiri tanggal 17 Agustus 1962. Oleh karena itu terlebih dahulu
diuraikan secara singkat berdirinya Universitas Udayana. Fakultas Kedokteran merupakan

5
salah satu fakultas yang menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Udayana. Universitas
Udayana berdiri diawali dengan membuka Fakultas Sastra sebagai cabang Universitas
Airlangga Surabaya sejak tanggal 29 September 1958. Salah satu syarat yang ditetapkan
pada untuk pendirian sebuah Universitas adalah harus memiliki empat fakultas, dua
fakultas eksakta dan dua fakultas non eksakta. Fakultas Kedokteran merupakan salah satu
fakultas yang didirikan sebagai persyaratan pendirian Universitas Udayana bersama-sama
dengan Fakultas Sastra, Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Udayana dinyatakan resmi berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962
melalui Surat Keputusan Menteri PTIP No. 104/1962, tanggal 9 Agustus 1962, yang juga
merupakan berdirinya Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Fakultas Kedokteran pada awalnya adalah merupakan fakultas yang melaksanakan
program pendidikan dokter, sehingga Fakultas Kedokteran yang didirikan adalah untuk
mendidik mahasiswa Calon Dokter. Sementara itu di luar Fakultas Kedokteran telah
berdiri Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi. Melihat kemampuan
sumber daya manusia maupun fasilitas yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, dan dari hasil studi kelayakan serta memperhatikan kebutuhan masyarakat,
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam perkembangan terbarunya kemudian
bergabung dengan beberapa Fakultas dibidang kesehatan dan membentuk Program Studi
baru yaitu Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Program Studi Sarjana
Keperawatan dan Profesi Ners, Program Studi Sarjana Fisioterapi Dan Profesi Fisioterapi,
Dan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi, Profesi Dokter Gigi, dll. Sampai di Bulan
Desember 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana membuka lebih luas akses
pendidikan tinggi dengan telah mempunyai 33 program studi yang terdiri dari 6 Program
Studi S1 (dengan 4 program profesi), 19 Program Spesialis 1, 4 Program Studi S2
(Magister) dan 1 Program Studi S3 (Doktor). Pada awal berdirinya Program Studi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP
Sanglah Denpasar, proses pendidikan masih bekerjasama dengan Universitas Airlangga
dan Universitas Indonesia, sehingga beberapa tenaga pengajar bergantian datang dari luar
kota untuk membimbing para residen, di samping beberapa konsulen alumni universitas
universitas tersebut yang sejak awal mengabdikan diri untuk kemajuan Universitas
Udayana/RSUP Sanglah Denpasar. Pada tanggal 25 Maret 2006, lahirlah SMF Orthopaedi
dan Traumatologi, dan pada bulan Januari 2018, SMF Orthopaedi dan Traumatologi
berubah menjadi Departemen Orthopaedi dan Traumatologi. Penerimaan peserta didik
telah dimulai sejak tahun 2008, dan akreditasi pertama oleh Lembaga Akreditasi Mandiri

6
Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAMPTKes) telah ditempuh oleh Program Studi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana di bulan
September 2017. Saat akreditasi dilaksanakan, Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana telah berhasil mencapai
akreditasi A (Sangat Baik). Sebagai program studi yang berada di lingkungan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana perlu untuk meningkatkan pengelolaan dan
sistem penjaminan mutunya.

2. Visi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas


Kedokteran Universitas Udayana
Sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana
Nomor:160/UN14.2.2/HK/2022 tentang: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, yaitu:
“Menjadikan Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi sebagai
pusat pendidikan, pelayanan, dan penelitian yang mandiri, berbudaya dan
menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang unggul dalam bidang trauma
muskuloskeletal yang dapat bersaing ditingkat regional, nasional, dan internasional
pada tahun 2025”

3. Misi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas


Kedokteran Universitas Udayana
Untuk mewujudkan visi di atas, Strategis Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana memiliki Misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi untuk meningkatkan kualitas lulusan dengan kemampuan unggul
dalam bidang tourism musculoskeletal trauma sehingga dapat bersaing ditingkat
regional, nasional dan internasional.
2. Menyelenggarakan Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan IPTEKS
melalui penelitian yang inovatif dan teruji, dapat menyelesaikan masalah dengan
pendekatan inter/multi disiplin dengan keunggulan di bidang tourism
musculoskeletal trauma.

7
3. Menyelenggarakan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat yang
berkelanjutan dengan melibatkan peserta didik dan staf pengajar berlandaskan
nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal.
4. Tujuan Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Berdasarkan visi dan misi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana maka dirumuskan tujuan umum sebagai
berikut:
“Menghasilkan lulusan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi yang
bermutu dan memiliki kompetensi tinggi dalam Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi di bidang Orthopaedi dan Traumatologi serta unggul dalam bidang trauma
muskuloskeletal yang dapat bersaing ditingkat regional, nasional, dan internasional.”

Tujuan khusus Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas


Kedokteran Universitas Udayana :
1. Menghasilkan lulusan yang menjunjung tinggi kode etik kedokteran Indonesia.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sebagai sarjana yang ahli dalam Orthopaedi dan Traumatologi serta
unggul dalam bidang trauma muskuloskeletal sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan kemajuan ilmu pengetahuan.
3. Menghasilkan lulusan yang mampu menerapkan ilmu Orthopaedi dan
Traumatologi secara profesional dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Menghasilkan lulusan yang mampu bekerjasama dengan profesi lain demi
kepentingan pasien dan ilmu pengetahuan

5. Nilai-Nilai Organisasi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan


Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Tata nilai pengembangan lembaga pendidikan tinggi di Universitas Udayana
tercermin pada Pola Ilmiah Pokok (PIP) Kebudayaan, di antaranya Tri Hita Karana, Cakra
Widya Prawartana, dan Taki Takining Sewaka Guna Widya. Ketiganya adalah nilai-nilai
luhur budaya lokal yang menjadi acuan pengembangan nilai-nilai dasar sivitas akademika,
dan jati diri Universitas Udayana di tengah-tengah perkembangan peradaban manusia
yang dinamis.

8
1. Tri Hita Karana adalah landasan filosofis yang bersumber dari agama Hindu
tentang keharmonisan hubungan antara Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan
sesama Manusia, dan Manusia dengan Lingkungannya.
2. Cakra Widya Prawartana yang artinya perputaran roda ilmu pengetahuan
berdasarkan Pancasila.
3. Taki-takining Sewaka Guna Widya yang artinya bersungguh-sungguh
mengabdikan diri pada kebajikan dan ilmu pengetahuan.
Filosofi pendidikan di Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi FK
Unud diimplementasikan dalam bentuk strategi pembelajaran yaitu Student centered
learning (mengutamakan pembelajaran berpusat pada peserta didik), Problem-based
learning (berbasis pada masalah), Experiential learning (mengutamakan pengalaman
peserta didik pada kasus yang relevan), Evidence-based learning (berbasis pada bukti),
dan Culture-based learning (berbasis budaya lokal Bali), yang disingkat dengan SPEEC.

6. Struktur Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Sesuai Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 30 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Udayana,
Fakultas Kedokteran sebagai UPPS merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. Struktur organisasi di fakultas terdiri dari
(1) Pimpinan fakultas, yaitu Dekan dan tiga orang Wakil Dekan yakni: Wakil Dekan
Bidang Akademik dan Perencanaan, Wakil Dekan Bidang Keuangan dan SDM, serta
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Sistem Informasi (2) Senat Fakultas, (3) Unit
Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (UP3M), (4) Pelaksana administrasi
dan tata usaha dengan tiga sub bagian, (5) Departemen bidang ilmu, (6) Prodi sebagai
unsur pelaksana akademik (33 Prodi), (7) Unit Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, (8) Unit Pengelola Informasi dan Kerjasama (UPIKS), (9) Unit
Interprofessional Education (IPE), (10) Unit Travel Medicine, (11) Unsur penunjang yaitu
Unit Laboratorium Biomedik Terpadu, Unit Computer Based Test (CBT) dan Unit Usaha
(Gambar 1.1). Beberapa satuan organisasi yang berperan dalam tata pamong Prodi
Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi FK Unud antara lain: (1) Koordinator Program
studi; (2) TPPM; (3) Lima divisi; (4) Penanggung jawab pendidikan (5) Penanggung
Jawab Tri Dharma; (6) Penanggung Jawab Kemahasiswaan (Gambar 1.2).

9
Gambar 1.1 Struktur Organisasi FK Unud

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Program Studi Spesialis Orthopaedi dan


Traumatologi FK Unud

7. Tugas dan Fungsi Unit Kerja


Secara umum pimpinan di Program Studi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi FK
Udayana dipegang oleh seorang Koordinator Program Studi (Koorprodi) dalam
mengorganisasikan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan dalam pelaksanaan
kegiatan administrasi koprodi dibantu oleh tenaga kependidikan. Koprodi bertanggung
jawab langsung kepada Dekan, dan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi juga

10
berkoordinasi dengan Ketua Departemen Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi FK Udayana dan Komkordik terutama yang terkait dengan kebijakan di
lingkungan program studi. Dalam melaksanakan pendidikan spesialis, pelaksanaan
pembelajarannya sebagian besar dilaksanakan di rumah sakit pendidikan utama, dimana
diperlukan koordinasi dengan Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) sebagai komite
yang bertugas mengorganisir pelaksanaan kegiatan pembelajaran di rumah sakit
pendidikan. penjamin mutu prodi dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Penjamin Mutu
(TPPM) yang bertanggung jawab langsung kepada Koordinator Program Studi dan
Berkoordinasi dengan Unit Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (UP3M)
FK Udayana.

8. Jabatan dan Uraian Tugas


Penulis adalah dosen CPNS di Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Adapun tugas pokok dan fungsi
sebagai seorang dosen mengacu pada Permen PAN dan RB nomor 17 tahun 2013 tentang
jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya, serta Permen PAN dan RB nomor 46 tahun
2013 tentang perubahan Permen PAN dan RB nomor 17 tahun 2013 tentang tugas dosen/
tenaga pendidik adalah sebagai berikut:

a. Tugas Pendidikan dan Pengajaran


1) Melaksanakan perencanaan perkuliahan
2) Melaksanakan pembelajaran
3) Melaksanakan evaluasi pembelajaran
4) Membimbing Kuliah Kerja Nyata, Praktek Kerja Nyata, Praktek Kerja
Lapangan
5) Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, tesis,
skripsi, dan laporan akhir studi yang sesuai bidang penugasannya.
6) Bertugas sebagai penguji pada ujian akhir.
7) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan,
termasuk dalam kegiatan ini adalah membimbing mahasiswa menghasilkan
produk saintifik.
8) Mengembangkan program kuliah yang mempunyai nilai kebaharuan metode
atau substansi.
9) Mengembangkan bahan pengajaran/ bahan kuliah.

11
10) Menyampaikan orasi ilmiah di tingkat perguruan tinggi.
11) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji, serta
menyelenggarakan pendidikan laboratorium, praktik keguruan, bengkel/
studio/ kebun percobaan/ teknologi dan praktik lapangan.
12) Membimbing seminar mahasiswa.
13) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik (dosen wali/ penasehat
akademik) dan kemahasiswaan.
14) Menyampaikan orasi ilmiah
15) Membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya (pembimbing
pencangkokan).
16) Melaksanakan kegiatan datasering dan pencangkokan dosen.
17) Melaksanakan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi.

b. Tugas Penelitian
1) Menghasilkan karya ilmiah sesuai bidang keilmuan.
2) Hasil penelitian atau hasil pemikiran dalam buku yang dipublikasikan dan
berisi berbagai tulisan dari berbagai penulis (book chapter).
3) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah.
4) Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang didesiminasikan.
5) Hasil penelitian atau pemikiran atau kerjasana industri yang tidak
dipublikasikan (tersimpan dalam perpustakaan).
6) Menerjemahkan/ menyadur buku ilmiah yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional.
7) Mengedit/ menyunting karya ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan.
8) Membuat rancangan dan karya teknologi/ seni.

c. Tugas Pengabdian Kepada Masyarakat


1) Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintah/ pejabat negara yang
harus dibebaskan dari jabatan organiknya.
2) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang
dimanfaatkan oleh masyarakat.
3) Memberi pelatihan/ penyuluhan/ penataran/ ceramah pada masyarakat.
4) Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintahan atau pembangunan.
5) Membuat/ menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak

12
dipublikasikan.

d. Tugas Tambahan/ Penunjang


1) Menjadi anggota dalam suatu panitia/ badan pada perguruan tinggi.
2) Menjadi anggota panitia/ badan pada lembaga pemerintahan.
3) Menjadi anggota organisasi profesi dosen.
4) Mewakili perguruan tinggi/ lembaga pemerintah duduk dalam panitia antara
(tiap periode jabatan).
5) Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional.
6) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah.
7) Mendapat tanda jasa/ penghargaan Satya Lencana Karya Satya.
8) Mendapat tanda jasa/ penghargaan lainnya.
9) Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional.
10) Mempunyai prestasi di bidang olahraga/ humaniora.
11) Keanggotaan dalam tim penilaian.

C. Nilai-Nilai Dasar PNS


Nilai-nilai dasar PNS, yang disebut juga sebagai core values, merupakan nilai-nilai
dasar yang harus ditanamkan kepada PNS. Hal tersebut diwujudkan melalui Latsar. Nilai-
nilai ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan membentuk sebuah karakter PNS
secara konsisten dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Nilai-nilai dasar ini
dapat dirangkum sebagai “BerAkhlak”, yaitu berpelayanan publik, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, serta kolaboratif. Berikut adalah penjabaran dari nilai-nilai dasar
PNS :
1. Berorientasi Pelayanan
ASN adalah pelayan publik yang prima dan memenuhi harapan masyarakat.
Pelayanan publik adalah suatu bentuk kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
baik dalam bentuk barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif. Dalam
menyelenggarakan pelayanan publik, seorang PNS harus memiliki sifat kepekaan dan
hubungan interpersonal agar tercipta sebuah kepuasan dan keberhasilan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik adalah
penyelenggara pelayanan publik, penerima pelayanan publik, serta umpan balik yang

13
diberikan oleh penerima pelayanan publik. Siklus pelayanan dimulai sejak konsumen
mengadakan kontak pertama kali dengan service delivery system, dilanjutkan dengan
kontak-kontak berikutnya hingga jasa tersebut selesai diberikan. Sifat melayani sangat
penting dimiliki oleh seorang PNS, karena pelayanan jasa kepada publik adalah sebuah
pelayanan yang memiliki rivalitas dan ekskludabilitas. Selain itu, pelayanan publik
bersifat tanggung jawab negara, sehingga seorang PNS harus dapat menjaga nama baik
negara dengan baik. Dalam mewujudkan nilai ini, seorang PNS harus memiliki orientasi
pelayanan dalam bentuk sebagai berikut :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif
c. Dapat diandalkan dalam situasi apapun
d. Terus melakukan perbaikan secara konsisten
e. Memiliki sifat partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, serta
memberi kemudahan
f. Efektif, efisien, aksesibel, dan berkeadilan
2. Akuntabel
Seorang PNS harus memmiliki prinsip akuntabel, yaitu memiliki kewajiban untuk
bertanggungjawab atas segala perbuatan dan tingkah lakunya sebagai pelayan publik.
Seorang PNS memiliki tanggung jawab kepada atasan, lembaga pembina, dan yang paling
penting adalah kepada masyarakat. Dalam mengimplementasikan sifat dasar ini, seorang
PNS harus dapat memberikan rasa percaya terhadap wewenang dan jabatan yang dimiliki.
Dengan integritas yang tinggi, sebuah sistem kepemimpinan dan birokrasi harus dapat
terbebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam mewujudkan hal tersebut, sebuah
keterbukaan dan transparansi juga menjadi nilai dasar yang penting. Penyelenggaraan
pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang
dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar. Dengan demikian, semua
bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan (pejabat atau unit organisasi yang lebih tinggi secara vertikal) akan tetapi yang
lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik baik cetak maupun elektronik. Mekanisme pertanggungjawaban
yang demikian sering disebut sebagai social accountability. Dalam mewujudkan nilai
akuntabel, seorang PNS harus memiliki hal-hal dibawah ini :

14
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
bertintegritas tinggi
b. Menggunaan kekayaan dan barang miliki negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Kompeten adalah kemampuan seorang individu dalam melaksanakan pekerjaan dan
tanggungjawab yang dimiliki, yang merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, serta sikap, sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan. Dampak globalisasi
serta perkembangan teknologi menjadikan seorang PNS harus dapat beradaptasi secara
cepat agara kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Kompetensi seorang PNS akan
menggambarkan motif, karakteristik pribadi, konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan, atau
keahlian yang dibawa dalam mewujudkan kinerja unggul. Seorang PNS harus dapat
mengaktualisasikan nilai kompeten dalam pelaksaan tugas jabatannya. Beberapa jenis
kompetensi yang penting dimiliki oleh seorang PNS adalah kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural. Dengan semangat belajar terus menerus
dengan kepekaan yang relevan dengan kemampuan observasi dinamika lingkungan
strategis dan disrupsi teknologi serta aspek-apsek lingkungan strategis lainnya, maka
kompetensi seorang PNS akan terus terjaga. Pengembangan kompetensi menjadi bagian
penting dalam merespon tantangan lingkungan strategis, kebijakan pembangunan nasional
yang termasuk di dalamnya pembangunan aparatur. Coaching dan mentoring juga menjadi
bagian dalam hal ini, yang dapat menghasilkan peningkatan kinerja individu dan
organisasi, pembangunan komitmen dan motivasi yang lebih tinggi, menumbuhkan
kesadaran dan refleksi diri dalam pengembangan potensi diri, perkembangan kemampuan
kememimpinan dan manajemen, perbaikan komunikasi dan hubungan antara atasan dan
bawahan, implementasi keterampilan yang lebih baik, serta menumbuhkan budaya kerja
yang lebih terbuka dan produktif. Dalam konteks PNS, terdapat dua jalur pengembangan
kompetensi seorang pegawai, yaitu jalur struktural dan jalur fungsional. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan
secara mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan, bersama dengan
instansi pemerintahan lain, dan bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang
independen.
Seorang PNS harus siap mengembangkan kompetensinya agar tetap unggul dan
berjaya, dengan pedoman sebagai berikut :

15
a. Meningkatkan kompetensi diri dengan sikap dan perilaku dalam menjawab
tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain tanpa diskriminasi untuk belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
d. Menyadari dunia selalu berubah dan berkembang agar memiliki semangat
belajar terus-menerus
4. Harmonis
Keharmonisan adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
sehingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur, yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk berkolaborasi dan bekerja sama, serta
meningkatkan produktifitas bekerja dan pelayanan. Keharmonisan merupakan sebuah hal
yang sangat penting untuk diaktualisasikan karena Republik Indonesia (RI) merupakan
negara dengan berbagai keanekaragaman penduduk (suku, ras, budaya, dan sebagainya)
sehingga menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk dapat mengaktualisasikan
keharmonisan. Berbagai tantangan yang dapat muncul seperti perbedaan pandangan,
pertentangan norma-norma masyarakat, penolakan, menguatnya etnosentrisme,
disharmonisme antarsuku, antaragama, antarras, serta antargolongan. Dengan banyaknya
tantangan yang dapat membawa kita ke arah yang buruk, maka untuk mengaktualisasikan
keharmonisan tersebut, Indonesia memiliki semboyan dasar “Bhinneka Tunggal Ika”,
yaitu berbeda-beda namun tetap satu, yang berarti keberagaman sosial-budaya yang
membentuk satu kesatuan/negara. Pentingnya mengaktualisasikan keharmonisan tersebut
dimulai dari sejarah perjuangan bangsa pada masa lalu. Dari sejarah tersebut, kita dapat
belajar bahwa ketika keharmonisan bangsa dipecah-belah, maka bangsa tersebut akan
jatuh. Hal tersebut dapat diaplikasikan pada tempat kita bekerja. Seorang PNS harus
mampu menunjukkan kemampuan menciptakan suasana harmonis dilingkungan bekerja,
memberikan layanan yang berkeadilan kepada masyarakat, serta dapat menunjukkan
perilaku yang beretika dan menjadi perekat bangsa dalam segala aspek kehidupan sebagai
warga negara. Beberapa poin penting yang harus dilakukan untuk mengaktualisasikan
keharmonisan adalah :
a. Berintegritas, bersikap netral dan adil, tidak memihak kepada salah satu
kelompok atau golongan, tidak berlaku diskriminatif, bersikap objektif, jujur,
dan transparan.
b. Menciptakan kondisi aman, damai dan tentram di lingkungan kerja dan
masyarakat.

16
c. Tidak mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan
harus diberikan demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik
d. Mengayomi kepentingan kelompok minoritas, dengan tidak membuat
kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut
e. Bersikap ringan tangan, yaitu siap menolong siapapun yang membutuhkan
pertolongan
f. Menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakat dengan cara menjadi
problem solver dan bukan trouble maker
g. Tidak melakukan tindakan, ucapan, perilaku yang bertentangan dengan norma-
norma sosial dan susila, bertentangan dengan agama dan nilai lokal yang
berkembang di masyarakat
5. Loyal
Loyal merupakan sebuah sikap setia, yang timbul tanpa adanya paksaan, tetapi
timbul dari kesadaran sendiri, yang dapat diimplementasikan dalam bentuk tindakan
memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau institusi, yang merupakan suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental
manusia untuk memiliki, mendukung, merasa aman, membangun keterikatan, dan
menciptakan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk mengikuti
pihak yang mempekerjakannya. Loyalitas, dalam bentuk komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme, dan pengabdian sangat penting untuk diaktualisasikan dalam kehidupan
sehari-hari, karena dengan loyalitas, seseorang akan taat pada peraturan, bekerja dengan
integritas, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pada organisasi tempat kita bekerja,
memiliki kemauan untuk bekerja sama, rasa memiliki yang tinggi, hubungan antarpersonal
yang baik, dan dapat menjadi teladan bagi orang lain. Dengan mengaktualisasikan
loyalitas, produktifitas akan meningkat, kesuksesan sebuah organisasi akan terjaga,
sehingga semua pekerja akan mendapatkan manfaatnya pula. Beberapa poin penting yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan nilai loyal adalah :
a. Membangun rasa kecintaaan dan memiliki
b. Menjaga nama baik sesama PNS, pimpinan instansi dan negara
c. Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta Pemerintahan yang Sah
d. Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien

17
f. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
g. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
h. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
i. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
n. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
o. Menjaga rahasia jabatan dan negara
p. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
q. Mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-
hari
r. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, Adaptif merupakan
sebuah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul, yang
diimplementasikan dalam bentuk kemampuan mengubah diri secara kreatif sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan
diri). Banyak tantangan yang terjadi dalam lingkungan hidup kita, seperti perubahan
lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Berangkat dari hal tersebut, seseorang harus
memiliki salah satu dari nilai-nilai kesuksesan, yaitu kemampuan beradaptasi yang tinggi.
Sebagai contoh nyata, seseorang yang tidak mampu mengoperasikan alat-alat canggih
akan tertinggal dan menjadi terbelakang, serta tidak mampu bersaing dengan seseorang
yang terus mengikuti perkembangan zaman, terus mempelajari hal-hal baru. Dengan
memiliki kemampuan adaptif, maka sebagai seorang warga negara, dapat turut serta
berpartisipasi memajukan bangsa dan negara. Sebagai seorang PNS, beberapa bentuk
realisasi perilaku adaptif yang dapat dilakukan adalah :
a. Memiliki disiplin yang tinggi

18
b. Hadapi Volatility dengan Vision, Hadapi uncertainty dengan understanding,
Hadapi Complexity dengan Clarity, Hadapi Ambiguity dengan Agility
c. Jadikan investasi, analisis dan interpretasi bisnis, dan Competitive Intelligence
(CI) sebagai prioritas
d. Rutin melakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga dapat
melatih diri untuk bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan. Simulasi
dan eksperimen sangat penting karena dapat memperkaya pengalaman dan
mengembangkan sikap ilmiah. Melalui simulasi dan eksperimen yang valid,
maka diharapkan dapat membantu kita dalam menghadapi ketidakpastian.
e. Membangun karakter yang terbiasa dengan perkembangan teknologi dan
kemajuan global
f. Memiliki jiwa belajar seumur hidup
7. Kolaboratif
Kolaborasi adalah suatu tindakan kerjasama dengan satu individu atau lebih dalam
melaksanakan sebuah tujuan dan mengembangkan ide menuju hasil akhir yang diinginkan.
Kolaborasi dalam tingkat pemerintahan (collaborative governance) adalah sebuah proses
yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan. Kolaborasi menjadi
hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini. Tantangan yang
dihadapi saat ini terdapat pada semua aspek kehidupan, terutama perkembangan teknologi
informasi, faktor keanekaragaman generasi tenaga kerja milenal, Gen Y, dan Z, tuntutan
mobilitas dan fleksibilitas yang tinggi, new behaviour, perkembangan teknologi, serta
globalisasi. Dibalik berbagai tantangan yang dihadapi di atas, kita masih dihadapkan pada
fragmentasi dan silo mentality. Sebagai seorang PNS, beberapa wujud realisasi kolaboratif
yang dapat dilakukan adalah :
a. Memberikan kesempatan kontribusi yang sama dari berbagai pihak secara netral.
b. Terbuka dalam bekerja sama demi mencapai tujuan yang sama serta mendapatkan
nilai tambah secara bersama-sama
c. Saling bekerjasama dalam memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mencapai
tujuan bersama.

19
RANCANGAN AKTUALISASI
D. Identifikasi Isu dan Kegiatan
Isu-isu yang terjadi di lingkungan unit kerja Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana adalah sebagai berikut :

1. Isu integritias yaitu kurangnya kemampuan dosen untuk mengajar baik dalam hal
hardskill dan softskill.

2. Isu kedispilinan yaitu kurangnya kesadaran dosen untuk displin mengajar , dispilin
waktu, dan displin adminstrasi.
3. Isu profesionalisme yaitu belum optimalnya standarisasi pengajaran mahasiswa.

4. Isu produktivitas yaitu kurangnya publikasi nasional dan internasional sehingga


menyebabkan input bagi pembangunan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.

Pendidikan merupakan suatu pembelajaran dan ilmu pengetahuan yang selalu


berkembang mengikuti alur zaman. Di zaman yang sudah lebih maju ini tentunya
pendidikan juga memberikan banyak inovasi baru dalam sistem pembelajarannya.
Salah satu jenjang pendidikan yang harus memiliki inovasi baru dalam sistem
pembelajarannya adalah Perguruan Tinggi, karena perguruan tinggi bertanggung
jawab untuk menghasilkan sarjana-sarjana yang berkompeten dan dapat bersaing
secara global di dunia pekerjaan nanti. Oleh karena itu, untuk menunjang mutu
pendidikan di perguruan tinggi salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
menjalankan sistem pembelajaran yang baik dan optimal, sangat diperlukan oleh
pendidik (dosen) yang memiliki kinerja dan mutu yang baik pula dalam menjalankan
sistem pembelajaran dan pada saat menyampaikan materi kepada mahasiswa
sehingga diharapkan mahasiswa dapat merasa puas dengan pembelajaran yang
disampaikan.

20
A.1 Isu Integritas

Karena dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 1999 mengatur


ketentuan tentang pendidikan tinggi yang di dalamnya terdapat unsur-unsur
dosen. Aspek terpenting yang mengkaitkan secara langsung dengan
pengembangan kualitas dosen untuk mengupayakan peningkatan kualitas
lulusan sebuah perguruan tinggi yaitu hal yang berkaitan dengan tujuan yang
telah diselenggarakannya pendidikan yang tinggi.

Kemampuan intelektual, pembelajaran organisasi dan internal locus of


control memiliki pengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap kinerja
dosen, dan juga tidak langsung, pengaruh signifikan dan positif terhadap
kompetensi, sedangkan kompetensi memiliki langsung, signifikan dan positif
berpengaruh terhadap kinerja dosen. Hal ini dilakukan karena di Fakultas
Kedokteran UNUD ada dosen-dosen yangbelum bisa menguasai teknologi
imformasi (IT), sehingga berdampak pada dosen ketika mengajar, kemudian
kinerja setiap masing-masing dosen memiliki kemampuan intelektual yang
berbeda dalam proses belajar dan mengajar. Jadi bila dosen tidak memiliki
integritas, maka kegiatan pendidikan tidak akan bisa berjalan ideal yang mana
lulusannya tidak akan berkualitas dan sesuai dengan yang diharapkan. Jika
dikaitkan dengan kondisi sekarang yang sudah membumi bahwa lulusan
perguruan tinggi di Indonesia kurang mempunyai kemampuan untuk bersaing
atau tidak memiliki keunggulan kompetitif disaat tingkat persaingan sangattajam
dan tuntutan perkembangan teknologi semakin tinggi.

A.2Isu Kedisiplinan

Perguruan Tinggi yang memiliki tenaga dosen yang berkualitas


akan banyak diminati oleh masyarakat pada saat ini dan dimasa yang akan
datang. Perguruan Tinggi yang tidak mau mengikuti perkembangan
perubahan sekarang dan dimasa mendatang akan ditinggalkan oleh
masyarakat, cepat atau lambat akan mengalami kemunduran, yang akhirnya
akan mengalami penututupan Perguruan Tinggi tersebut. Dosen sebagai kunci
keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh semua sumber daya
pendidikan yang ada. Oleh sebab itu, untuk menciptakan tentang yang
berpengaruh terhadap kinerja dosen, di antaranya adalah faktor yang

21
berhubungan dengan kemampuan intelektual, faktor yang berhubungan
dengan inovasi pembelajaran yaitu kedisiplinan kerja.

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang


terhadap tugas-tugas yangdiberikan, hal ini mendorong timbulnya semangat kerja
dan tujuan yang akan dicapai. Disiplin kerja adalah suatu keadaan dimana orang-
orang tunduk pada peraturan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Disiplin
kerja termasuk dalam sikap dan mental seseorang terhadap tanggung jawab dalam
pekerjaan, oleh karena itu kedisiplinan harus ditegakkan, khususnya bagi
kedisiplinan dosen dalam bekerja karena akan berakibat pada reputasi diri untuk
mencapai keberhasilan. Disiplin kerja dosen adalah merupakan keharusan yang harus
ditaati oleh seorang dosen, karena disiplin ituadalah bagian dari bentuk kinerja.
Disiplin juga merupakan sikap dan perilaku yang sangat berpengaruh dengan
keberhasilan suatu pekerjaan. Dimana seorang dosen itu adalah teladan dan panutan
mahasiswa, jadi dalam menjalankan pekerjaannya harus benar- benar disiplin.

A.3Isu Profesionalisme

Nilai keberhasilan pendidikan sangat tergantung dari mutu mengajarnya.


Sebagai pendidik, contoh terbaik dari dosen pada mahasiswanya wajib, agar
memiliki karakter dan menjunjung tinggi nilai moral serta kode etik.

Selain penguasaan materi pembelajaran, memahami kebijakan-kebijakan


dalam pendidikan, paham pada karakteristik serta isi bahan pembelajaran, peguasaan
konsep, paham konteks ilmu tersebut dengan masyarakat dan lingkungannya, paham
pada dampak serta realisasi ilmu dalam kehidupan masyarakat dikaitkan dengan ilmu
lainnya. Dan penunjang untuk mendorong mutu pendidikan pada perguruan tinggi
salah satunya yakni akreditasi program studi. Dosen harus memiliki syarat khusus
dalam profesinya.

Menurut Undang-undang RI nomor 14 tahun 2005 Guru dan dosen


adalahpendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi mahasiswa
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah dan pendidikan berkelanjutan. Dinyatakan juga dalam
Undang-Undang kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, nilai- nilai

22
dasar direfleksikan dalam kegiatan berpikir dan bertindak. Oleh karenanya
kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian serta
profesional.

Salah satu cita-cita perguruan tinggi di Indonesia adalah menjadi


perguruan tinggi bertaraf internasional (World Class University). Cita-cita ini
membutuhkan kerja keras dari seluruh elemen perguruan tinggi untuk
memperbaiki dan mengembangkan kualitas pembelajarannya. Salah satu
program pengembangan yang seharusnya mendapat prioritas adalah
pengembangan profesionalisme dosen sebagai elemen pokok perguruan
tinggi. Pengembangan profesionalisme dosen ini sangat penting untuk
meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia.

Proses pendidikan tidak terjadi hanya pada perguruan tinggi atau


kampus saja, pada proses pendidikan dokter/residen di lakukan pendidikan
di kampus dan di lanjutkan pendidikan klinis di rumah sakit. Agar peserta
didik memperoleh pendidikan klinis yang baik, tentunya berkaitan dengan
jumlah kasus yang di pelajari dan di pahami. Bila proses pendidikan hanya di
lakukan di Rumah Sakit tipe A, kasus yang tersedia adalah kasus dengan
level sub spesialistik, atau kasus yang tidak sesuai dengan kompetensi peserta
didik, maka dari itu fakultas mengandeng rumah sakit wahana pendidikan
yang bertipe B dan C, tujuannya agar peserta didik dapat memenuhi
kompetensi.

Standarisasi dalam hal pengajaran perlu di optimalkan di wahana/rumah


sakit jejaring. Jika standarisasi belum di optimalkan, terdampak pada peserta
didik yang kebingungan mengikuti pola setiap rumah sakit jejaring. Bila ini
tidak di standarisasi akan menyebabkan tergangunya proses Tridharma
Perguruan Tinggi.

Peserta didik mendapatkan kasus yang sesuai kompetensinya lebih


banyak di rumah sakit jejaring, jika tidak distandarisasi sama dengan rumah
sakit utama, maka peserta didik kehilangan kesempatan belajar dan penguasan
kompetensi. Saat ini banyak di buka wahana/rumah sakit jejaring guna
mendukung kegiatan pembelajaran, tentunya harus dibarengi dengan
optimalisasi standar pengajaran pada setiap rumah sakit jejaring.

23
A.4 Isu Produktivitas

Dosen merupakan salah satu bagian unsure personalia dalam


organisasi lembaga perguruan tinggi. Jiak dikaitkan dengan devinisi di atas,
maka yang dimaksud dengan produktivitas dosen adalah keinginan atau upaya
untuk meningkatkan kualitas kerja dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan batasan dan wewenang serta tanggung jawabnya, yang didasarkan atas
kemampuan dan keahlian (professional) untuk mencapai tujuan organisasi (tri
darma perguruan tinggi).

Upaya meningkatkan produktivitas kerja peran serta dosen amat


penting dalam menunjang proses pencapaian tujuan suatu perguruan tinggi.
Hal ini merupakan kunci keberhasilan produktivitas tersebut. Para dosen
merupakan salah satu sumber daya pendidikan sebagai motor penggerak
utama dalam mencapai produktivitas kerja.

Berdasarkan hasil rilis Science And Technology Index (SINTA),


per Februari 2022 secara aggregate tercatat jumlah publikasi dosen di
google scholar dalam durasi 3 tahun terakhir menunjukkan penurunan. Tahun
2019 jumlah publikasi sebanyak 401.716 artikel, tahun 2020 sebanyak
400.792 dan di tahun 2021 “terjun ” ke 326.901 artikel. Hal yang
sama terjadi pada publikasi terindeks Scopus. Tahun 2019 di posisi
46.138 artikel dan di tahun 2021 turun menjadi 38.635 artikel. Begitu juga
hasil kerja dosen yang digunakan oleh masyarakat dan mendapat rekognisi
internatioanal di tahun 2020 rerata pencapainnya 6.41%. Jika dibandingkan
jumlah dosen 29.0573 (PDIKTI Kemendikbud, Feb 2022) artinya setiap
dosen memiliki publikasi 1,12 artikel pertahun dan publikasi di Scopus
sebanyak 0,13 artikel pertahun.

Sebagai institusi yang menyandang sebutan pendidikan tinggi (higher


education), publik menggayutkan banyak ekspektasi pada perguruan tinggi.
Masyarakat menunggu berbagai temuan riset, ide-ide baru dan inovasi yang
merupakan produktivitas kaum intelektual novelty melalui publikasi ilmiah
dosen. Jumlah publikasi selain menjadi indikator eksistensi dan reputasi
dosen juga ukuran dampak perguruan tinggi bagi kehidupan masyarakat luas.

24
inovasi sosial dapat berkontribusi di tengah masifnya degrasi moral dan
semakin tergerusnya nilai-nilai dalam masyarakat. Produksi inovasi sosial
melalui riset dan publkasi memuat novelty yang di- supply perguruan
tinggi menjadi input bagi pembangunan ekonomi, kehidupan sosial
masyarakat yang lebih efektif dan efesien serta memiliki sustainable bagi
pemecahan masalah sosial.

NO IDENTIFIKASI ISU SUMBER ISU


.

1. Isu integritias yaitu Manajemen ASN:


kurangnya kemampuan
dosen untuk Untuk menjalankan tridharma perguruan
mengajar baik dalam tinggi, salah satunya integritas, kemampuan
halhardskill dan mengajar di kembangkan softskill dan
softskill. hardskill
Smart ASN:

Untuk tercapainya kemampuan softskill dan


hardskill diperlukan upaya-upaya pencarian
akar masalah dan metode serta pendekatan
teknologi yang optimal agar isu dapat di
selesaikan
2. Isu kedisplinan yaitu Manajemen ASN:
kurangnya kesadaran
Disiplin kerja termasuk dalam sikap dan
dosen untuk displin
mental seseorang terhadap tanggung jawab
mengajar , dispilin
dalam pekerjaan, oleh karena itu
waktu, dan displin
kedisiplinan harus ditegakkan, khususnya bagi
adminstrasi.
kedisiplinan dosen dalam bekerja karena akan
berakibat pada reputasi diri untuk mencapai
keberhasilan
Smart ASN:

25
Pemanfaatan teknologi informasi dalam
kegiatan kedisiplinan pembelajaran akan
meningkatkan efisiensi. Karena jumlah siswa
yang terus meningkat, sehingga dengan
pemanfaatan teknologi informasi akan
mempermudah dalam evaluasi kedisiplinan
3. Isu profesionalisme Manajemen ASN:
yaitu belum Nilai keberhasilan pendidikan sangat tergantung
optimalnya standarisasi dari mutu mengajarnya. Sebagai pendidik,
pengajaran mahasiswa contoh terbaik dari dosen pada mahasiswanya
wajib, agar memiliki karakter dan menjunjung
tinggi nilai moral serta kode etik yang
terstandarisasi

Smart ASN:
Pemanfaatan sarana digital dalam peningkatan
profesionalisme akan sangat meningkatkan
kompetensi dosen dan standarisasi dosen
4. Isu produktivitas yaitu Manajemen ASN:
kurangnya publikasi Publikasi berbasis kebutuhan tentunya akan
nasional sangat membantu banyak orang nantinya. Ketika
-> dan internasional menilai suatu masalah yang ada di suatu tempat,
sehingga menyebabkan harus diperhatikan sebelum akar masalah dan
input bagi pembangunan solusinya akhirnya ditentukan dalam bentuk
ekonomi -> dan publikasi
kehidupan -> sosial Smart ASN:
masyarakat. Pemanfaatan sarana digital dalam peningkatan
publikasi nasional dan internasional sangat
penting untuk mendukung pembangunan
ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat

26
BAB III

ANALISIS ISU MENGGUNAKAN TABEL ANALISIS ISU APKL

Isu-isu tersebut akan dianalisis menggunakan metode Aktual, Problematik,


Kekhalayakan, dan Layak atau yang biasa disingkat menjadi APKL. Metode ini
digunakan untuk menentukan isu mana yang lebih aktual, problematik, layak, dan
menyangkut khayalak ramai. Berikut adalah tabel Analisis APKL dalam menetapkan
isu yang akan diambil.

Kriteria

A P K L
No Isu Aktual Total Keterangan

Isu integritias yaitu + + + + 4 Memenuhi


kurangnya kemampuan Syarat
1 dosen untuk mengajar baik
dalam hal hardskill dan
softskill

Isu kedispilinan yaitu + + - + 3 Tidak


kurangnya kesadaran dosen memenuhi
2 untuk displin mengajar , syarat
dispilin waktu, dan displin
adminstrasi.

3 Isu profesionalisme yaitu + + + + 4 Memenuhi


belum optimalnya Syarat

standarisasi pengajaran
mahasiswa.

27
4 Isu produktivitas yaitu + + + + 4 Memenuhi
kurangnya publikasi Syarat
nasional dan internasional
sehingga menyebabkan
input bagi pembangunan
ekonomi dan kehidupan
sosial masyarakat.

Keterangan:

A=Aktual P=Problematik + = ada

K=Kekhalayakan L=Layak − = tidak ada

Aktual merupakan isu tersebut benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
Kekhalayakan berarti isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik
artinya isu yang diangkat memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
solusi sesegara mungkin. Layak berarti isu tersebut realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif solusinya. Berdasarkan hasil analisis APKL di atas, dapat
ditetapkan Isu yang memenuhi kriteria adalah isu nomer 1 yaitu “kurangnya
kemampuan dosen untuk mengajar baik dalam hal hardskill dan softskill”, isu nomer
3 yaitu “Isu profesionalisme yaitu belum optimalnya standarisasi pengajaran
mahasiswa.,” dan isu nomer 4 yaitu “Isu produktivitas yaitu kurangnya publikasi
nasional dan internasional sehingga menyebabkan input bagi pembangunan ekonomi
dan kehidupan sosial masyarakat”.

Isu yang memenuhi kriteria tersebut dianalisis kembali menggunakan analisis


Urgency, Seriousness, Growth (USG). Pada penggunaan Metode USG, untuk
menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu
dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut adalah Urgency, Seriousness, Growth.
Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah tersebut. Seriousness berkaitan

28
dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi. Dampak ini
terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya terhadap
produktivitas, keselamatan jiwa manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin
tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah
tersebut. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu
masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan
tersebut. Berikut adalah tabel analisis USG.

ANALISIS ISU BERDASARKAN METODE USG

No. Isu Skor USG Total Ranking


Skor
U S G

1 Kurangnya 5 4 5 14 Prioritas
kemampuan dosen 2
untuk mengajar baik
dalam hal hardskill
dan softskill

2 Belum optimalnya 5 5 5 15 Prioritas


standarisasi 1
pengajaran
mahasiswa.

3 Kurangnya publikasi 4 4 5 13 Prioritas


nasional dan 3
internasional
sehingga
menyebabkan input
bagi pembangunan
ekonomi dan
kehidupan social
masyarakat.

29
Keterangan:

U=Urgency G=Growth
serious/growth
4=urgent/serious/growth
3=cukup urgent/serious/growth
2=kurang urgent/serious/growth
1=tidak urgent/seriousgrowth

Proses pendidikan tidak terjadi hanya pada perguruan tinggi atau kampus saja,
pada proses pendidikan dokter/residen di lakukan pendidikan di kampus dan di
lanjutkan pendidikan klinis di rumah sakit. Agar peserta didik memperoleh
pendidikan klinis yang baik, tentunya berkaitan dengan jumlah kasus yang di
pelajari dan di pahami. Bila proses pendidikan hanya di lakukan di Rumah Sakit
tipe A, kasus yang tersedia adalah kasus dengan level sub spesialistik, atau kasus
yang tidak sesuai dengan kompetensi peserta didik, maka dari itu Unud mengandeng
rumah sakit wahana pendidikan yang bertipe B dan C, tujuannya agar peserta didik
dapat memenuhi kompetensi.

Standarisasi dalam hal pengajaran perlu di optimalkan di wahana/rumah sakit


jejaring. Jika standarisasi belum di optimalkan, terdampak pada peserta didik yang
kebingungan mengikuti pola setiap rumah sakit jejaring. Bila ini tidak di standarisasi
akan menyebabkan tergangunya proses Tridharma Perguruan Tinggi. Pada periode
setelah covid-19 banyak lulusan baru yang mengisi Rumah Sakit Wahana tersebut
yang nantinya akan menjadi dosen maka di perlukan standarisasi. Proses
pembelajaran klinis sangat terpengaruh dengan covid-19, dimana peserta didik tidak
mendapatkan kasus dan pembelajaran di lakukan dengan daring.

Peserta didik mendapatkan kasus yang sesuai kompetensinya lebih banyak di


rumah sakit jejaring, jika tidak distandarisasi sama dengan rumah sakit utama, maka
peserta didik kehilangan kesempatan belajar dan penguasan kompetensi. Saat ini
banyak di buka wahana/rumah sakit jejaring guna mendukung kegiatan
pembelajaran, tentunya harus dibarengi dengan optimalisasi standar pengajaran
pada setiap rumah sakit jejaring.

30
BAB IV
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ISU

Beberapa faktor penyebab terjadinya isu belum optimalnya standarisasi pengajaran


mahasiswa.

1. Man
a. Belum Pelatihan
b. Kemampuan mengajar
c. Dosen baru

2. Mahasiswa Pasif

3. Metode

a. Kurangnya bimbingan
b. Kurangnya seminar dan workshop
c. Kurangnya sumber referensi

4. Material

a. Fasilitas tidak mendukung


b. Tidak ada reward
c. Waktu yang singkat

5. Organisasi

a. Kurangnya peran fakultas dan Universitas


b. Terbatasnya jaringan dan organisasi ilmiah

6. Culture

a. Budaya melakukan rutinitas


b. Lingkungan tidak berkembang
c. Kurangnya Inovasi

31
A. Gagasan Kreatif Untuk Pemecahan Isu

1. Pelatihan AA dan Pekerti untuk dosen jejaring dan dosen baru

Pelatihan ini umumnya diberikan untuk dosen pemula agar memiliki


konsep-konsep dasar dalam pembelajaran dan memiliki kemampuan
mengajar yang memadai. Selain itu pelatihan ini juga diperlukan
untuk mengembangkan kualitas proses pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Umumnya hanya diberikan
bagi dosen PNS atau dosen tetap sebuah perguruan tinggi (tidak
diberikan kepada dosen jejaring)

2. Audit penjaminan mutu internal terkait pengajaran oleh Tim


Penjaminan Mutu Universitas/Fakultas

Audit penjaminan mutu internal adalah suatu kegiatan pengawasan yang


dilakukan oleh tim penjaminan mutu untuk memastikan bahwa standar-
standar yang ditetapkan telah direalisasikan dengan baik dalam kegiatan
yang dilaksanakan di perguruan tinggi, salah satunya yang mencakup
tentang pengajaran. Dari hasil audit nantinya akan ditemukan
kekurangan dari sebuah proses pengajaran dan standar mana saja yang

32
belum terpenuhi.

3. Workshop standarisasi pengajaran di program studi Orthopaedi dan


Traumatologi Fakultas kedokteran Universitas Udayana

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya


mengoptimalisasi kegiatan pengajaran baik dosen klinis baik di dalam kampus,
rumah sakit Pendidikan maupun rumah sakit jejaring. Dalam kegiatan ini
dilakukan pemaparan oleh narasumber terkait hal-hal yang harus dilakukan guna
menciptakan adanya standarisasi dalam proses pengajaran di program studi
orthopaedi dan trautamatologi.

33
E. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Program Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Isu Krusial : Belum optimalnya standarisasi pengajaran mahasiswa.
Gagasan Pemecahan Isu : Workshop Optimalisasi Metode Pengajaran Klinis Bagi Dosen Program Studi Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Melakukan proses 1. Membuat janji dengan Rencana Output: Melakukan proses Melakukan proses
koorprodi dan mentor Berorientasi
penyusunan sk Mendapatkan Izin pelayanan: penyusunan sk penyusunan sk
kepanitiaan dari koorprodi dan memahami dan kepanitiaan sesuai kepanitiaan
Proses : mentor, kegiatan dengan Visi merupakan salah satu
 Pembuatan Janji dan memenuhi
workshop menjadi kebutuhan Prodi Spesialis penguatan nilai Tri
Rencana Koordinasi bagian dari kegiatan Orthpaedi dan Hita Karana adalah
Saya akan menghubungi mahasiswa
Kegiatan prodi, SK Kepanitiaan Traumatologi landasan filosofis
21-23 koorprodi dan mentor sebagai pusat yang bersumber dari
untuk jadwal yang cocok Akuntabel:
September Bukti Fisik: Melaksanakan pendidikan, agama Hindu tentang
2022 agar bisa berkoordinasi. Dokumentasi, pelayanan, dan keharmonisan
Setelah menemukan tugas dengan jujur,
screenshot Whatsapp, bertanggung penelitian yang hubungan antara
jadwal yang cocok, saya Notulensi rapat SK mandiri, Manusia dengan
akan menghubungi jawab, cermat,
Kepanitiaan disiplin, dan berbudaya dan Tuhan, Manusia
mentor dan koprodi, menghasilkan dengan sesama
menanyakan kesediaan berintegritas tinggi
lulusan dengan Manusia, dan
untuk bertemu dan Kompeten: kemampuan Manusia dengan
berdiskusi perihal Meningkatkan unggul dalam Lingkungannya dan
rancangan aktualisasi kompetensi diri bidang trauma Taki-takining
yang akan saya kerjakan untuk muskuloskleletal Sewaka Guna

34
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
dan mengirimkannya menjawab yang dapat Widya yang artinya
melalui email terlebih tantangan yang bersaing di tingkat bersungguh-sungguh
dahulu selalu berubah regional, nasional, mengabdikan diri
Datang tepat waktu dan internasional pada kebajikan dan
(disiplin), mengucapkan pada tahun 2025 ilmu pengetahuan
Harmonis:
salam dengan hormat dan dan
Membangun
sopan (Etika) serta Global di Tahun
lingkungan kerja
bahasa Indonesia yang 2025.
yang kondusif
baik dan benar (setia Selaras dengan
Loyal:
pada NKRI) saat misi meningkatkan
menghadap terkait Menjaga nama mutu pendidikan
rancangan aktualisasi baik ASN, Prodi Spesialis
pimpinan dan orthopaedi dan
2. Melakukan diskusi Instansi taumatologi yang
mengenai menghasilkan
kebermanfaatan kegiatan Adaptif: lulusan dengan
workshop Bertindak proaktif kemampuan
Proses : unggul dalam
Kolaboratif: bidang tauma
• Berdoa pada TYME musculoskleletal
sebelum memulai Bersinergi/be
kerjasama untuk sehingga dapat
kegiatan (setia pada bersaing di tingkat
NKRI) hasil yang lebih
baik regional, naisonal
Persiapan Kegiatan: dan internasional.
Saya akan datang lebih 2.

35
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
awal untuk Menyelenggarakan
mempersiapkan tempat dan
mengmbangkan
dan alat-alat yang Prodi Spesialis
diperlukan secara Orthopaedi dan
Traumatologi
cekatan, dengan dalam bidang
persiapan yang matang penelitian dan
menghasilkan
(berorientasi pelayanan) lulusan yang
sehingga ketika mampu membuat
oenelitian dalam
koorprodi dan mentor bidang trauma
datang, pertemuan dapat muskuloskleletal
serta bersaing di
segera dimulai dan segala tingkat ragional,
sesuatu menjadi efektif. nasional, dan
internasional.
Setelah semua yang
diperlukan telah
dipastikan dalam keadaan
baik, saya menghubungi
ulang koorprodi dan

36
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
mentor.
 Kegiatan diskusi
Pertemuan dilaksanakan
dengan pikiran terbuka,
saling memberikan
pendapat, dan saling
menghargai. Diskusi
dilakukan dengan
menjunjung tinggi nilai-
nilai kesopanan (Etika),
serta dengan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar (setia pada NKRI)
 Penutupan Kegiatan
Kegiatan diakhiri dengan
ucapan terimakasih dan
doa Tuhan YME

37
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
3. Pembuatan SK Workshop
Proses:
 Mengambil nomor surat
di bagian kependidikan
 Menyusun SK sesuai
dengan hasil diskusi yang
telah dilakukan
 Meminta tanda tangan
pengesahan SK Kepada
Ketua Program Studi
Mempersiapka 1. Melakukan pertemuan Rencana Output: Mempersiapkan Mempersiapka
n undangan dengan bagian Undangan Workshop Berorientasi undangan kegiatan
pelayanan: Ramah, n undangan kegiatan
kegiatan dan kependidikan terkait dan Surat dan sarana prasarana
sarana Pembuatan Undangan Peminjaman Sarana cekatan, solutif untuk kegiatan dan sarana prasarana
prasarana untuk Kegiatan dan Prasarana dan dapat workshop sesuai
diandalkan untuk kegiatan
kegiatan 2. Mencetak dengan Visi
workshop undangan/menyebarkan Bukti Fisik: Prodi Spesialis workshop
Rencana undangan baik secara Dokumentasi foto Orthpaedi dan
merupakan salah satu
langsung maupun pelaksanaan Akuntabel: Traumatologi
Kegiatan: Minggu
menggunakan media kegiatan, Undangan sebagai pusat penguatan nilai Tri
V September 2022 digital baik email maupun dan surat Menggunakan pendidikan,
kekayaan dan Hita Karana adalah
whatsapp Peminjaman pelayanan, dan
3. Membuat surat untuk Ruangan dan Sarana barang milik penelitian yang landasan filosofis
peminjaman ruangan dan Prasarana. negara secara mandiri,
bertangung jawab, yang bersumber dari
sarana prasarana berbudaya dan
efektif dan efisien

38
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
workshop menghasilkan agama Hindu tentang
Kompeten: lulusan dengan
keharmonisan
Melaksanakan kemampuan
tugas dengan unggul dalam hubungan antara
kualitas terbaik bidang trauma
Manusia dengan
muskuloskleletal
yang dapat Tuhan, Manusia
Harmonis: bersaing di tingkat
dengan sesama
regional, nasional,
Menghargai setiap dan internasional Manusia, dan
orang apapun latar pada tahun 2025
belakangnya Manusia dengan
dan
Global di Tahun Lingkungannya dan
Loyal: 2025.
Taki-takining
Menjaga nama Selaras dengan
baik ASN, misi meningkatkan Sewaka Guna
pimpinan dan mutu pendidikan Widya yang artinya
Instansi Prodi Spesialis
orthopaedi dan bersungguh-sungguh
Adaptif: taumatologi yang mengabdikan diri
menghasilkan
Terus berinovasi pada kebajikan dan
lulusan dengan
dan
kemampuan ilmu pengetahuan
mengambangkan
unggul dalam
diri dan Cakra Widya
bidang tauma
musculoskleletal Prawartana yang

39
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Kolaboratif: sehingga dapat artinya perputaran
Memberi bersaing di tingkat roda ilmu
regional, naisonal
kesempatan kepada dan internasional. pengetahuan
berbagai pihak 2. berdasarkan
untuk bekerjsama Menyelenggarakan Pancasila.
dan mengmbangkan
Prodi Spesialis
Orthopaedi dan
Traumatologi dalam
bidang penelitian
dan menghasilkan
lulusan yang mampu
membuat oenelitian
dalam bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan

40
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
internasional.
Koordinasi 1. Membuat janji dan Rencana Output: Berorientasi Koordinasi Memilih materi
berkoordinasi dengan Jadwal pertemuan pelayanan:
dengan dengan narasumber terbaik yang sesuai
narasumber terkait materi dengan narasumber, Melakukan
narasumber terkait workshop jadwal dan perubahan tiada terkait materi kebutuhan
Proses : rundown acara henti
materi workshop workshop sesuai pengajaran (kualitas)
workshop,materi
 Persiapan
workshop dengan Visi menguatkan nilai
Melakukan komunikasi Akuntabel:
Rencana Prodi Spesialis organisasi yaitu
dengan narasumber Bukti Fisik: Melaksanakan
Orthopaedi dan
Kegiatan: Minggu tugas dengan jujur, penguatan organisasi
untuk mempersiapkan Dokumentasi foto Traumatologi
I Oktober 2022 bertangung jawab, sebagai pusat dimana nilai
diri untuk membaca pelaksanaan kegiatan, hasil cermat, disiplin,
pendidikan,
dan berintegritas organisasi Cakra
teori lebih banyak notulensi narasumber terkait pelayanan, dan
tinggi penelitian yang Widya Prawartana
dalam rangka materi workshop, materi
mandiri,
Kompeten: yang artinya
pembentukan materi worksop berbudaya dan
Melaksanakan menghasilkan perputaran roda ilmu
(kolaboratif dan tugas dengan lulusan dengan
kualitas terbaik pengetahuan
kompeten). kemampuan
unggul dalam berdasarkan
Memberikan briefing bidang trauma
Harmonis: Pancasila.
dan menjawab muskuloskleletal
Membangun yang dapat Pendidikan mampu
pertanyaan secara jelas lingkungan kerja bersaing di tingkat
mendorong seluruh

41
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
dan solutif mengenai yang kondusif regional, nasional, sivitas akademika
dan internasional
meteri workshop untuk berkembang
Loyal: pada tahun 2025
(adaptif dan dan menjadi manusia
Menjaga nama Global di Tahun
kolaboratif). baik ASN, yang berkualitas
2025.
pimpinan dan yaitu manusia
Instansi Selaras dengan
2. Penentuan jadwal kegiatan misi meningkatkan terdidik bertakwa
dan rundown acara Adaptif: mutu pendidikan
Prodi Spesialis pada Tuhan Yang
workshop
3. Penyusunan materi Terus berinovasi orthopaedi dan Maha Esa berakhlak
bersama dengan dan taumatologi yang
mengambangkan menghasilkan mulia, berilmu,
narasumber
4. Penggandaan materi diri lulusan dengan cakap, kreatif,
workshop kemampuan
Kolaboratif: unggul dalam mandiri, demokratis,

Memberi bidang tauma dan bertanggun g


musculoskleletal
kesempatan kepada sehingga dapat jawab. Tri Hita

berbagai pihak bersaing di tingkat Karana adalah


regional, naisonal
untuk bekerjsama dan internasional. landasan filosofis
2. yang bersumber dari
Menyelenggarakan agama Hindu tentang
dan mengmbangkan keharmonisan

42
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Prodi Spesialis hubungan antara
Orthopaedi dan Manusia dengan
Traumatologi dalam Tuhan, Manusia
bidang penelitian dengan sesama
dan menghasilkan Manusia, dan
lulusan yang mampu Manusia dengan
membuat oenelitian Lingkungannya.
dalam bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
Pelaksanaan 1. Persiapan dan penataan Rencana Output: Saya Melaksanaan Saya Melaksanaan
Kegiatan ruangan workshop Dokumentasi kegiatan, Berorientasi Kegiatan Kegiatan
Workshop 2. Pelaksanaan Kegiatan pedoman proses belajar pelayanan: Ramah, Workshop Workshop
Rencana Workshop mengajar klinis, video cekatan, solutif dengan staff dengan staff
testimoni peserta dan dapat pendidik untuk
Kegiatan: Minggu 3. Evalusi dan penyampaian
diandalkan pendidik agar
testimoni peserta Bukti Fisik: Foto kegiatan menjaga kualitas
III Bulan Oktober Video Kegiatan,Absen pelaksanaan tugas

43
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
2022 workshop setelah Google Form, Absen tercapainya : dan dapat
kegiatan berlangsung Manual memberikan yang
Visi :
Proses : terbaik (kualitas
Akuntabel: Menjadikan Prodi
 Pembuatan formulir terbaik)
absen Spesialis
Melaksanakan menguatkan nilai
Membuat formulir Orthpaedi dan
tugas dengan jujur, organisasi yaitu
online/offline Traumatologi
bertangung jawab, penguatan
menggunakan google sebagai pusat
cermat, disiplin, organisasi dimana
form (Kompeten dan pendidikan,
dan berintegritas nilai organisasi
Adaptif). Pembuatan pelayanan, dan
tinggi terkandung
formulir pre test dan post penelitian yang
pendidikan mampu
Membuat formulir pre test mandiri,
Kompeten: mendorong seluruh
dan post test berbudaya dan
Melaksanakan sivitas akademika
menggunakan google menghasilkan
tugas dengan untuk berkembang
form (Kompeten dan lulusan dengan
kualitas terbaik menjadi manusia
Adaptif) kemampuan
yang berkualitas
 Koordinasi pelaksanaan unggul dalam
yaitu manusia
Memberikan bidang trauma
Harmonis: terdidik bertakwa
informasi dan muskuloskleletal
Membangun pada Tuhan Yang
mengkomunikasika yang dapat
lingkungan kerja Maha Esa,
n narasumber dan bersaing di tingkat
yang kondusif berakhlak mulia,
peserta terkait regional, nasional,
Loyal: berilmu, cakap,
pelaksannan dan internasional
kreatif, mandiri,
kegiatan Menjaga nama pada tahun 2025
demokratis, dan
(kompeten). baik ASN, dan
bertanggung jawab
 Mengumpulkan aspirasi pimpinan dan Global di Tahun
Tri Hita Karana
dan pendapat 2025.

44
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
1. Mendengar dan selalu Misi adalah landasan
mencatat setiap ada Instansi filosofis yang
pendapat maupun usul dan 1. meningkatkan bersumber dari
saran yang diberikan oleh Adaptif: mutu pendidikan agama Hindu
peserta dan narasumber Prodi Spesialis tentang
Bertindak proaktif
(Berorientasi pelayanan, orthopaedi dan keharmonisan
harmonis, dan kolaboratif). taumatologi yang hubungan antara
Kolaboratif :
menghasilkan Manusia dengan
Memberi
lulusan dengan Tuhan, Manusia
kesempatan kepada kemampuan dengan sesama
unggul dalam Manusia, dan
berbagai pihak
bidang tauma Manusia dengan
untuk bekerjsama musculoskleletal Lingkungannya.
sehingga dapat Cakra Widya
bersaing di tingkat Prawartana yang
regional, naisonal artinya perputaran
dan internasional. roda ilmu
2. pengetahuan
Menyelenggarakan berdasarkan
dan Pancasila.
mengmbangkan Taki-takining
Prodi Spesialis Sewaka Guna
Orthopaedi dan Widya yang
Traumatologi artinya
dalam bidang bersungguh-
penelitian dan sungguh

45
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6

menghasilkan mengabdikan diri


lulusan yang pada kebajikan dan
mampu membuat ilmu pengetahuan.
oenelitian dalam
bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
3. Melaksanakan
Pengabdian
masyarakat di
bidang Orthopaedi
dan Traumatologi

Melakukan 1. Membuat janji dengan Rencana Output: Saya Saya melakukan


peserta didik Undangan kepada Berorientasi
sosialisasi ke pelayanan: Ramah, melakukan worshopstandarisasi
2. Memberikan sosialisasi peserta didik, dokumentasi, cekatan, solutif dengansebaik-baikn
peserta didik kepada peserta didik sosialisasi ke staff ya (kualitas terbaik)
3. Menerima umpan balik notulensi dan dapat
diandalkan pendidik di pusat dengan menggunak
dari peserta didik an metode workshop
pendidikan dan . Saya berusaha
Bukti Fisik:
wahana jejaring. memberikan
Akuntabel:

46
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Proses: Dokumentasi foto Visi : pendidikan terbaik
Melaksanakan MEnjadikan Prodi
• Menghubungi pelaksanaan kegiatan tugas dengan jujur, dan membantu
Spesialis staff pendidik
seluruh staff dosen Undangan kepada peserta bertangung jawab, Orthpaedi dan dalam pengajaran
cermat, disiplin, Traumatologi
(Kolaboratif dan Harmonis) didik, absen dan berintegritas (ahli dibidangny
sebagai pusat a) menjaga
• Disiplin datang tinggi pendidikan,
pelayanan, dan nama baik institusi
tepat waktu dan menghadap
Kompeten: penelitian yang menguatkan nilai
dengan hormat (Loyal) Membantu orang mandiri,
lain belajar berbudaya dan organisasi yaitu
• Penuh tanggung
menghasilkan penguatan organisasi
jawab dan integritas lulusan dengan
kemampuan dimana nilai
(Akuntabilitas) melaporkan
Harmonis: unggul dalam organisasi
workshop bidang trauma
Menghargai setiap muskuloskleletal terkandung
(Adaptif) orang apapun latar yang dapat pendidikan mampu
belakangnya bersaing di tingkat
regional, nasional, mendorong seluruh
Loyal: dan internasional sivitas akademika
pada tahun 2025
Menjaga nama untuk berkembang
dan
baik ASN, Global di Tahun (Taki-takining
pimpinan dan 2025.
Instansi Sewaka Guna
Misi

47
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Adaptif: 1. meningkatkan Widya) yang artinya
Terus berinovasi mutu pendidikan bersungguh-sungguh
dan Prodi Spesialis
orthopaedi dan mengabdikan diri
mengambangkan
diri taumatologi yang pada kebajikan dan
menghasilkan
lulusan dengan ilmu pengetahuan
Kolaboratif :Memb
eri kesempatan kemampuan menjadi manusia
kepada berbagai unggul dalam
bidang tauma yang berkualitas
pihak untuk
bekerjsama musculoskleletal (Taki-takining
sehingga dapat
bersaing di tingkat Sewaka Guna
regional, naisonal Widya yaitu manusia
dan internasional.
terdidik bertakwa
2.
Menyelenggarakan pada Tuhan Yang
dan Maha Esa, berakhlak
mengmbangkan
Prodi Spesialis mulia, berilmu,
Orthopaedi dan cakap, kreatif,
Traumatologi
dalam bidang mandiri, demokratis,
penelitian dan dan bertanggung
menghasilkan
jawab. (Tri Hita

48
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6

lulusan yang Karana)


mampu membuat
oenelitian dalam
bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
3. Melaksanakan
Pengabdian
masyarakat di
bidang Orthopaedi
dan Traumatologi

Penyusunan 1. Membuat janji Rencana Output: Penyusunan Penyusunan


dengan seluruh Dokumentasi kegiatan, Berorientasi
Laporan Kegiatan pelayanan: Ramah, Laporan Kegiatan Laporan Kegiatan
panitia laporan kegiatan, saran
Rencana 2. Penyusunan Laporan perbaikan terkait dengan cekatan, solutif dengan Panitia untuk menjaga nama
kegiatan pelaksanaan kegiatan dan dapat
Kegiatan: Minggu diandalkan tercapainya : baik institusi
3. Pembubaran panitia Bukti
III Bulan Oktober kegiatan sekaligus Fisik: Visi : menguatkan nilai
evaluasi pelaksanaan Foto Menjadikan Prodi
2022 organisasi yaitu
kegiatan Akuntabel: Spesialis
Orthpaedi dan penguatan organisasi

49
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6
Traumatologi dimana nilai
Melaksanakan sebagai pusat
tugas dengan jujur, organisasi
pendidikan,
bertangung jawab, pelayanan, dan terkandung
cermat, disiplin, penelitian yang
dan berintegritas pendidikan mampu
mandiri,
tinggi berbudaya dan mendorong seluruh
menghasilkan
Kompeten: sivitas akademika
lulusan dengan
Melaksanakan tugas kemampuan untuk berkembang
dengan kualitas unggul dalam
terbaik menjadi manusia
bidang trauma
muskuloskleletal yang berkualitas
Harmonis: yang dapat
Membangun (Taki-takining
bersaing di tingkat
lingkungan kerja regional, nasional, Sewaka Guna
yang kondusif dan internasional
Loyal: Widya yaitu manusia
pada tahun 2025
Menjaga nama dan terdidik bertakwa
baik ASN, Global di Tahun
pada Tuhan Yang
pimpinan dan 2025.
Instansi Misi Maha Esa, berakhlak

1. meningkatkan mulia, berilmu,


Adaptif:
mutu pendidikan cakap, kreatif,
Terus berinovasi Prodi Spesialis
mandiri, demokratis,

50
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6

orthopaedi dan dan bertanggun g


dan
mengambangkan taumatologi yang jawab. (Tri Hita
diri menghasilkan
lulusan dengan Karana)
kemampuan
Kolaboratif : unggul dalam
Memberi bidang tauma
musculoskleletal
kesempatan kepada sehingga dapat
berbagai pihak bersaing di tingkat
regional, naisonal
untuk bekerjsama dan internasional.
2.
Menyelenggarakan
dan
mengmbangkan
Prodi Spesialis
Orthopaedi dan
Traumatologi
dalam bidang
penelitian dan
menghasilkan
lulusan yang
mampu membuat
oenelitian dalam

51
Kegiatan dan Tahapan Kegiatan dan Proses Rencana Output dan Bukti Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan nilai
Tanggal Rencana Kegiatan Fisik substansi mata visi/misi organisasi organisasi
Pelaksanaan pelatihan agenda II
1 2 3 4 5 6

bidang trauma
muskuloskleletal
serta bersaing di
tingkat ragional,
nasional, dan
internasional.
3. Melaksanakan
Pengabdian
masyarakat di
bidang Orthopaedi
dan Traumatologi

52
Pelaksanaan kegiatan pada rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada tahap
habituasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XIX Tahun 2022 di Program Studi Orthopaedi
dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Waktu pelaksaan tahap
habituasi adalah pada tanggal 21 September 2022 sampai dengan 29 Oktober 2022. Berikut
perincian lebih lanjut mengenai jadwal pelaksanaan rancangan aktualisasi:

Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Rancangan Aktualisasi


Bulan/Minggu
Septembe
No. Kegiatan Oktober
r
IV I II III IV
Melakukan proses penyusunan sk
1. kepanitiaan

Mempersiapkan undangan
kegiatan dan sarana prasarana
2.
untuk kegiatan workshop

Koordinasi dengan narasumber


3.
terkait materi workshop
Pelaksanaan Kegiatan Workshop
4.

Melakukan sosialisasi ke peserta


5.
didik
Penyusunan Laporan Kegiatan
6.

53

Anda mungkin juga menyukai